Anda di halaman 1dari 23

SD BIOLINE Syphilis 3.

Generasi ke-3 Rapid tes One Step Anti-TP


Tipe Lateral Flow Immuno-Chromatographic Assay (ICA)
Mendeteksi semua isotipe Antibody (IgG,IgA,IgM)
tersedia
Spesimen: Whole blood (20), Serum, Plasma (10)
Shelf life : 24 bulan pada suhu ruang

Menggunakan Antigen (17KD,15KD): gold conjugate

Dievaluasi oleh WHO, CE Marked

Negative
5'~20'

Positive

Teteskan 20ul WB (10ul S,P) Tambahkan 3~4 tetes assay Baca hasil tes pada
dalam lubang S diluent dalam lubang S menit ke-5~20
SD Syphilis 3.0

Sensitivitas : 99.0% (vs. TPHA)

Spesifisitas : 99.8% (vs. TPHA)

Akurasi Simple, Mudah digunakan


dimana saja
- Sensitivitas dan spesifisitas yang - Simpel secara teknis
tinggi - Tidak dibutuhkan peralatan klinik,
- Korelasi yang baik dengan TPHA laboratorium
& FTA-ABS (gold standard)
Cepat Ekonomis, Menghemat biaya
- Kurang dari 30 minutes untuk - Murah, hemat tenaga kerja
Standard Diagnostic, Inc.
melakukan tes
Perbandingan tes non
treponemal vs. treponemal

Keuntungan Kerugian
- Metoda diagnosa tidak langsung &
non-spesifik pada anti-treponema - Membutuhkan listrik atau kulkas
Tes non pallidum (TP) Ab untuk menyimpan reagen, dan untuk
treponemal rotator dan sentrifugal
- Simpel untuk dilakukan
(RPR, VDRL)
- Dapat dibedakan antara infeksi aktif - Sensitivitas dan spesifisitas rendah
dan yang telah lalu
- Metoda diagnosa langsung &
spesifik pada anti-treponema pallidum
Tes (TP) Ab
treponemal
- Mudah untuk dilakukan - Tidak dapat membedakan infeksi
(Rapid, - WB, Serum, Plasma aktif dan yang telah lalu
TPHA, EIA,
FTA-ABS) - Dapat dikirim pada suhu 30
- Tidak ada efek prozone

Standard Diagnostic, Inc.


www.themegallery.com
Ketika menggunakan sample

Whole Blood
1. Persiapan tes
Alat Test (Syphilis 3.0)
1. Persiapan Tes

Assay Diluents (HIV-1/2 3.0)


1. Persiapan Tes (W.B)

Alcohol Swab (Pilihan) Capillary pipette (20 , Pilihan)

Lancet (Pilihan)
2. Pengambilan Spesimen - I

Bersihkan jari pasien menggunakan alcohol swab


2. Pengambilan Spesimen - II

Keringkan jari pasien


Alkohol HARUS kering sebelum penusukan, jika tidak tes tidak akan berhasil
2. Pengambilan Spesimen -III

Buka tutup lancet


2. Pengambilan Spesimen -IV

Tusuk jari pasien dengan lancet untuk mendapatkan darah


Gunakan sarung tangan untuk menghindari infeksi
2. Pengambilan Spesimen -V

Ambil darah sebanyak 20 hingga garis hitam pada capillary


pipette
Hanya 20 darah yang dibutuhkan, Terlalu banyak atau sedikit darah dapat
memberikan hasil false
3. Prosedur Pengujian- I
1) Teteskan 20 whole blood ke dalam dinding sample
(S)
3. Prosedur Pengujian - II
2) Tambahkan 4 tetes (kira-kira120 ) assay diluent ke
dalam dinding sample (S)

4 drops (120 )
4. Pembacaan - III

Pembacaan (Negatif / Invalid) JANGAN baca setelah 20


menit!!

Negatif
(hanya garis C)

Positif
(2 garis C & T)
Definisi Kasus
Kasus yang dicurigai: seseorang dengan riwayat
tinggal di daerah endemis (dulu atau sekarang) yang
muncul dengan frambusia yang aktif secara klinis
Kasus yang dikonfirmasi: kasus yang dicurigai d
engan uji serologis positif
RDT (Treponematosis) Positif RPR
Kasus impor: seseorang dengan frambusia yang a
ktif secara klinis dan terkonfirmasi secara serologis p
ada area bukan endemis frambusia.
PENGOBATAN

Pilihan Utama:
Benzatin Penicilin
< 10 th : 600.000 IU,
Dosis tunggal,
Intra Muskuler
>10 th : 1.200.000 IU,
Dosis tunggal,
Intra Muskuler
Pengobatan alternatif:
Jika penderita alergi penicilin
Umur Nama Obat Dosis Cara Lama
< 8 th Eritromisin 30mg/kgBB Oral 15 hr
Dibagi 4 dosis
8 15 th Tetrasiklin/ 250 mg Oral 15 hr
Eritromisin 4 x sehari
> 15 th Tetrasiklin/ 500 mg Oral 15 hr
Eritromisin 4 x sehari
< 8 th Doxiciclin 2-5 mg/Kg BB Oral 15 hr
Dibagi 4 dosis
Dewasa 100 mg Oral 15 hr
2 x sehari
Kebijakan Baru
Terapi komunitas total (Total Community Tr
eatment/ TCT) mengobati seluruh komunitas e
ndemis pada awalnya, tanpa berkaitan dengan jumla
h kasus klinis yang aktif;
Terapi target total ( Total Targeted Treatme
nt/TTT), mengobati seluruh kasus klinis dan ko
ntaknya (anggota rumah tangga, sekolah, dan teman
bermain) selama survei berulang atau terapi ulang at
au sebagai respon terhadap wabah lokal; juga dapat
diterapkan pada kasus impor.
PENGOBATAN SECARA
EPIDEMIOLOGI (ERADIKASI)
Serologi Positif Prevalensi Pengobatan
Desa

> 50% >5% Seluruh penduduk


10 50 % 25% Penderita, kontak, dan
seluruh anak usia 15th atau
kurang

< 10 % <2% Penderita, kontak serumah,


dan kontak erat
Pengobatan yang akan datang?

Penelitian di Papua Nugini (2011)


Azitromisin oral dosis 30 mg/kg yang diberikan
satu kali.
Tidak ada perbedaan keberhasilan dengan pen
isilin benzatin injeksi
Kurangi risiko dan efek samping obat injeksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai