PUSKESMAS WAIWADAN
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini secara garis besar meliputi :
SOP pemeriksaan laboratorium
SOP pemeriksaan laboratorium yang di maksud adalah proses pemeriksaan
spesimen untuk kepentingan penegakan diagnosa suatu penyakit oleh
tenaga medis berdasarkan permintaan medis.
SOP yang bersifat protektif
SOP protektif yang dimaksud adalah pelaksanaan kegiatan untuk
mencegah/mengurangi resiko terjadinya bahaya pada pelaksana
laboratorium baik secara langsung maupun tidak langsung.
SOP pengelolaan alat dan bahan
SOP pengelolaan alat dan bahan adalah sop yang bersifat manajerial pada
kebutuhan bahan untuk menjaga ketersediaan bahan dan manajerial alat
yang di gunakan yang bertujuan menjaga validitas alat yang digunakan.
SOP mekanisme pelayanan
SOP mekanisme pelayanan yang di maksud adalah sop yang disusun untuk
menjaga keteraturan pelayanan baik pada jam kerja maupun setelah jam
kerja
E. BATASAN OPERASIONAL
Pemeriksaan laboratorium adalah proses yang dapat dimulai dari
pengambilan specimen sampai pada Pelaporan Hasil Pemeriksaan.
Laboratorium atau analis laboratorium: tenaga pelaksanaan laboratorium
yang telah melalui pendidikan analis kesehatan dan diberi tanggung jawab
untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
Spesimen : sampel baku yang akan dilakukan pengelolaan untuk dijadikan
sediaan bahan pemeriksaan
Mekanisme pelayanan laboratorium : alur dan sarat untuk mendapatkan
pelayanan laboratorium termasuk rujukan spesimen.
Alat, peralatan dan bahan laboratorium : suatu perangkat yang digunakan
untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
Upaya protektif adalah tindakan untuk mencegah, mengurangi resiko atau
dampak negatif baik pada laboratorium maupun pada pasien
F. LANDASAN HUKUM
B. Pengelolaan Spesimen
Pengelolaan spesimen laboratorium sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
akan di lakukan.
a. Serum
1. Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 20 - 30
menit.
2. Darah disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 - 15 menit.
3. Segera pisahkan serum yang terbentuk dari endapan darah.
4. Pemisahan serum dilakukan paling lambat dalam waktu 2 jam setelah
pengambilan spesimen.
5. Serum yang memenuhi syarat tidak hemolisis dan lipemik (keruh).
b. Plasma
1. Kocok darah EDTA atau sitrat dengan perlahan.
2. Disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit. Pemisahan
plasma dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan spesimen.
3. Plasma yang memenuhi syarat tidak boleh hemolisis dan keruh (lipemik)
c. Whole Blood
1. Darah yang diperoleh ditampung dalam botol yang telah diberi
antikoagulan yang sesuai.
2. Homogenkan dengan cara membolak balik tabung kira - kira 10 - 12 kali
secara perlahan dan merata.
d. Urine
1. Urin harus diperiksa kurang dari 20 menit.
2. Untuk uji mikroskopis, urin dapat dipipet kedalam tabung kemudian
disentrifuge 1500 - 2000 rpm selama 10 menit.
3. Buang supernatannya, ambil presipitat untuk diperiksa.
C. Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab
penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan kesehatan masyarakat.
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang hematoligi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,
parasitoligi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Selain itu laboratorium klinik dan kesehatan
pun memiliki klasifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing
laboratorium (metode total Ar Architecture Syntsis, 2009).
Di Puskesmas Waiwadan juga terdapt unit Laboratorium yang melayani
pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti:
Pemeriksaan Hematologi : Hematologi Lengkap
Pemeriksaan Parasitologi : Malaria
Pemeriksaan Bakteriologi : Sputum BTA (tubercolosis)
Pemeriksaan Urinalisa : hCG , Urine Lengkap
Pemeriksaan Kimia Darah : GDS, GDP, Kolesterol, Asam Urat
Pemeriksaan Imunoserologi : Golongan Darah, Anti HIV (rapid),
HBsAg (rapid), Siphylis (rapid), Widal, Antigen SARS CoV-2 (Rapid),
Antibodi SARS Cov-2 (Rapid)
D. Pengelolaan Limbah
Limbah laboratorium adalah bahan bekas pakai dalam pekerjaan di
laboratorium yang dapat berupa limbah cair, padat. Limbah laboratorium dapat
dibagi menjadi dua, yaitu : Limbah Infeksius dan Non Infeksius
Limbah Infeksius terdiri dari
1. Limbah padat yaitu peralatan habis pakai seperti alat suntik, sarung
tangan, kapas, botol spesimen, kemasan reagen, sisa spesimen dan
medium pembiakan.
2. Limbah khusus cair yaitu: pelarut organis, bahan kimia untuk
pengujian, air bekas pencucian alat, sisa spesimen.
Penanganan Limbah Infeksisus
Limbah padat dimasukkan ke dalam tempat khusus, kemudian
dimasukkan ke dalam kantong berwarna merah dan di buang ke
tempat pembungan sampah Infeksisus
Limbah Cair di Buang Ke Wastafel Untuk Sampel dan akan di
alirkan ke IPAL.
Limbah Non Infeksisus
1. Limbah Non Infeksisus terdidi dari : Kertas, plastik Pembungkus Jarum
dll yang tidak terkontaminasi dengan smapel.
Penanganan Limbah Non Infeksius : di kumpulkan dalam temat
sampah plastik Hitam lalu di buang ke tempat pembakaran sampah.