DEHIDRASI BERAT
P E MB I M BI N G :
D R . G A LU H R A M A N I N G R U M , SP. A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
SEMARANG
DEFINISI
• Diare buang air besar dengan feses yang tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekwensi
lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
• Pada feses dapat dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus. Gejala penyerta dapat berupa mual, muntah,
nyeri abdominal, mulas, demam dan tanda-tanda dehidrasi.
• Sebagian besar diare berlangsung selama 7 hari dan biasanya sembuh sendiri (self limiting disease) 1,2
OGelisah
OGejala dehidrasi yaitu terlihat lemah, menangis lemah, respon tidak sesuai, nadi cepat, mulut kering, dan apatis.
OLetargis atau tidak sadar, mata cekung, tidak bias minum atau malas minum,cubitan kulit perut kembali sangat
lambat.
Tanda dan Gejala spesifik
OCampylobacter :diare berair dan berdarah nyeri perut serta demam.
OShigella sonnei : menyebabkan disentri dengan gejala diare berlendir dan berdarah.
Ovibrio cholera : diare berat dan tinja berwarna putih seperti cucian beras berbau amis
Osalmonella gastroenteritis: diare berair dan disentri (diare yang disertai darah dalam feses)
Bentuk klinis diare
Klasifikasi derajat dehidrasi diare
Diagnosis
OAnamnesis
• Buang air besar berdasarkan lamanya, frekuensi, volume, konsistensi, warna, bau, adakah darah ,lendir
• Adanya mual sampai muntah berapa volume dan frekuensi
• Buang air kecilnya lancar atau tidak berapa frekuensi dan volume dalam 6-8 jam terakhir
• Jenis makanan dan minuman yang diminum selama diare, mengonsumsi makanan yang tidak biasa
• Disertai dengan panas dan penyakit penyerta
• Rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran menurun, buang air kecil terakhir, demam, sesak, kejang, kembung
• Laporan setempat mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera
• Pengobatan antibiotik yang baru diminum anak atau pengobatan lainnya
• Gejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi).
Pemeriksaan fisik
•Kesadaran : apatis, letargi •Mulut dan lidah : sangat kering
•Nadi : takikaedi, bradikardi •Turgor : kembali <2 detik
•Kualitas nadi : lemah, kecil •CTR : memanjang
•Pernapasan : cepat dan dalam •Ekstremitas : aktral dingin, mottled dan
sianotik
•Mata : sangat cekung
•Urin : minimal
•Air mata : tidak ada
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan feses tidak rutin dilakukan pada diare akut, kecuali apabila ada
tanda intoleransi laktosa dan kecurigaan amubiasi.
Analisis gas darah dan elektrolit bila secara klinis dicurigai adanya gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit
Penanganan diare di rumah yang tepat adalah dengan memberikan cairan
yang lebih banyak dari biasanya:
1. Jika masih menyusui maka teruskan dalam pemberian ASI.
2. Berikan oralit sampai diare berhenti, jika terjadi muntah tunggu 10
menit lalu lanjutkan sedikit demi sedikit. Usia< 1 tahun berikan 50-
100 ml setiap kali berak, > 1 tahun berikan 100-200ml setiap kali
berak.
3. Berikan cairan rumah tangga seperti kuah sayur atau air matang
sebagai tambahan.
Penanganan dehidrasi dengan muntah yang berlebih yaitu dengan cara
pemberian cairan tambahan seperti oralit dan zinc
penanganan demam pada balita adalah dengan memberikan antipiretik
paracetamol dan ibuprofen.
4. Ibuprofen memiliki risiko yang terkecil terhadap efek samping
gastrointestinal.
5. Parasetamol oral, dosis standar 10–15 mg/kg per dosis (maksimum, 1
gr per dosis) diberikan 4–6 kali per hari.
Tatalaksana
ORehidrasi berikan cairan intravena : Ringer laktat, NaCL 0,9% 100 ml/kgBB
Usia <1 th : pemerian awal 30 ml/kgBB per 1 jam kemudian 70 ml/kgBB per 5 jam
Usia >1 th : pemerian awal 30 ml/kgBB per 30 menit kemudian 70 ml/kgBB per 2 ½ jam
OOralit 5 mg/kg/jam bila penderita bisa minum; biasanya setelah 3-4jam (bayi) atau 1-2jam (anak)
OAntibiotik selektif
Metronidazol 50 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis merupakan obat pilihan untuk amuba vegetatif
Oralit
Oralit baru : oralit dgn osmolaritas rendah
O Lebih efektif
O Menurunkan kebutuhan cairan i.v
O Mengurangi pengeluaran tinja 20%
O Mengurangi kejadian muntah 30%
Natrium 75
Klorida 65
Glucose,anhydrous 75
Kalium 20
Sitrat 10
OMemberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air bersih yang cukup
OMencuci tangan dengan air sabun sebelum dan sesudah makan dan sesudah buang air besar
2. World Health Organization. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta:
2009.
3. Alatas H, Hassan R. Buku Kuliah Ilmu Keehatan Anak jilid 1. Jakarta. FKUI; 1999
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan medis Kesehatan Anak. Jakarta:2011
5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diare akut dalam Standart Pelayanan Medis Kesehatan Anak
Edisi I. Jakarta:2004
Terima kasih
mohon arahan dan bimbingannya