Anda di halaman 1dari 11

Dampak Radiasi Komputer Dan Handphone bagi

Kesehatan
I. Dampak Radiasi Komputer

Tenyata tak selamanya kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi manusia. Salah satu hal yang
paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi kesehatan individu pemakainya. Dan dari semua
keluhan kesehatan yang pernah ada, kebanyakan keluhan datang dari para pengguna laptop. Laptop atau
notebook sebagai sarana mobile-computing memang dirancang seefesien mungkin untuk dapat dengan
mudah dibawa ke manapun. Namun efesiensi yang didapat dari penggunaan laptop ini rupanya harus
dibayar mahal dengan mengorbankan faktor ergonomic yang sangat berperan dalam menjamin
kenyamanan dan kesehatan sang pemakai.

Salah satu kasus gangguan kesehatan dalam penggunaan laptop dialami oleh Danielle Weatherbee (29
tahun) dari Seattle, seperti yang ditulis dalam buku Using Information Technology. Karena kebiasaannya
sehari-hari yang mempergunakan laptop di mana pun berada, ia kemudian mengalami gangguan tulang
belakang. Setelah diperiksa, dokter mendapati tulang belakangnya sudah seperti seorang berusia 50 tahun.
Inilah salah satu akibat dari dikorbankannya nilai ergonomic sebuah barang, dalam hal ini laptop.

Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pemakaian komputer,
antara lain Repetitive Stress/Strain Injury (RSI), Kelelahan Mata dan Sakit Kepala, Sakit Punggung dan
Leher, dan Medan Elektromagnetik. Lebih lanjut mengenai Repetitive Stress/Strain Injury (RSI) sendiri
adalah sakit pada pergelangan tangan, lengan, tangan dan leher karena otot-ototnya harus bekerja cepat
dan berulang. Hal ini dapat menjadi semakin parah jika sang pemakai komputer tidak memperhatikan
faktor ergonomic pemakaian komputer dalam jangka waktu lama. Faktor ergonomic sendiri sangat perlu
diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan dan posisi ideal yang sehat bagi tubuh selama pemakaian
komputer.

Yang kedua adalah kelelahan mata dan sakit kepala. Sebenarnya ini merupakan keluhan yang paling
banyak dikeluhkan para pemakai komputer, Computer Vision Sindrome (CVS) sendiri merupakan
kelelahan mata yang dapat mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau
terhadap cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah penglihatan lainnya.

Untuk masalah medan elektromantik (EMF), sebenarnya telah marak dibicarakan dalam beberapa tahun
terakhir ini. Banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak medan magnetic yang terdapat pada berbagai
jenis peralatan elektronik, termasuk komputer, terhadap para pemakainya. Mulai dari ketakutan akan
gangguan kelahiran yang menyebabkan bayi lahir cacat hingga gangguan yang menyebabkan kanker,
pernah menjadi isu seputar dampak medan magnetic. Akan tetapi hingga saat ini belum ada yang tahu
pasti mengenai kebenaran dugaan tersebut. Namun begitu, di negara-negara maju seperti Inggris,
pemerintahnya telah menganjurkan agar anak-anak di bawah umur mengurangi pemakaian barang-barang
yang bermedan elektronik, termasuk komputer bagi anak. Menanggapi kekhawatiran tersebut, Federal
Communication Commission (FCC) sebenarnya telah membuat pengukuran khusus yang disebut Specifik
Absorption Rate (SAR). SAR sendiri berfungsi untuk menyediakan data tingkat radiasi dari tiap type
ponsel yang ada.(dna)

Monitor komputer menghasilkan beberapa jenis radiasi yang tidak dapat dilihat oleh panca indera
manusia. Gelombang-gelombang yang dihasilkan oleh layar monitor diantaranya :

Sinar X merupakan salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang
berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer. Timbulnya sinar x pada layar monitor merupakan
hasil dari proses terbenturnya aliran elektron dengan fosfor yang pada monitor bagian dalam.
Radiasi sinar x yang dihasilkan monitor akan diserap kaca CRT, sehingga tidak sempat menyebar
sampai ke pengguna komputer. Prof Dr John E Batubara dari Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pelita Harapan mengemukakan bahwa bila ditinjau dari energi radiasi dapat dikatakan
sinar X yang dihasilkan dari radiasi komputer, tidak menimbulkan efek berbahaya terhadap
manusia. Namun lamanya radiasi menyinari tubuh harus menjadi bahan perhatian, khususnya
mata. Intensitas yang rendah tetapi dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan gangguan
fisiologis
Sinar ultraviolet dan gelombang mikro atau microwave, menyebaban sakit kepala, pening,
keletihan, gangguan sistem saraf, sistem reproduksi, dsb.
Radiasi elektromagnetik frekwensi atau yang dikenal juga dengan istilah Very Low Freqwency
(VLF) dan Radiasi elektromagnetik frekwensi amat sangat rendah atau yang dikenal sebagai
Extremely Low Freqwency (ELF) dihasilkan oleh defleksi horizontal dan sirkuit tegangan tinggi
yang terdapat pada monitor

Gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh sinar radiasi komputer antara lain gangguan pada mata
seperti iritasi, mata kering, mata merah, sering berkedip, rabun, kemampuan membedakan warna
berkurang, katarak. Katarak biasanya disebabkan oleh proses penuaan, namun dalam hal ini penyakit
katarak juga bisa diakibatkan oleh radiasi sinar ultraviolet.

Selain yang disebutkan di atas akibat dari radiasi komputer antara lain panas, sakit, cepat lelah,
mengantuk. Gejala itu diikuti sakit kepala, bahu, punggung dan pinggang, vertigo serta kembung.
Beberapa sumber bahkan ada yang menyebutkan bahwa dampak radiasi bisa menyebabkan epilepsi,
dermatitis dan keguguran.
Dampak Negatif Sinyal Wi-Fi Terhadap Tubuh Kita

Wi-fi (wireless fidelity) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nirkabel semakin populer
terutama di negara-negara maju dan berkembang. Dengan wi-fi orang bisa masuk ke jaringan
internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon.

Memang enak ya kalau kitaberada di lungkungan yang ada wi-fi nya(seperti sekolah saya). Tapi
selidik punya selidik siyal wi-fi berpengaruh juga terhadap tubuh kita. Mau tahu?

Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap
wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi
beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur
dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi
kesehatan?

Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris.
Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, mengatakan
pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Tak
ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan kesehatan
terganggu.

Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University. Dalam
pernyataannya pada BBC, Senin (21/05), Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile
Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: "Radiasi elektro magnetik
dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan
tubuh.

"Bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop,
namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu
sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas
meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama."

Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich,
yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan
penggunaan wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas tiga kali
lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.
Namun ahli kesehatan psikis Professor
Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi
yang lebih besar tiga kali lipat dibanding
radiasi ponsel di suatu sekolah masih
belum relevan, karena belum ditemukan
pengaruhnya terhadap kesehatan.

"Wi-fi adalah teknologi yang


menggunakan gelombang radio elektro
magnetik rendah, yang sebanding dengan
oven microwave, bahkan 100 ribu kali
lebih rendah dari microwave."

Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang


radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah
menunjukkan kenaikan level temperatur
jaringan yang sangat tinggi, yang biasa
disebut thermal interaction, namun masih
belum ada bukti level tersebut
menyebabkan kerusakan.

Health Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun
sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama
dua puluh menit.

"Gelombang radio sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih,
namun jika ada gangguan yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian yang akan
mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti transmisi wi-fi bagi
kesehatan.

Hal senada juga didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering,
yang mengatakan: "Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan
selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil.

"Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya
bagi kesehatan dalam waktu yang lama. Namun bukan berarti semua radiasi elektro magnetik tak
berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda
menggunakan laptop saat berjemur di pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh," tambah
Sperrin yang mengatakan sampai saat masih belum ada banyak bukti yang cukup berarrti akan
dampak negatif wi-fi.

Namun yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi, namun pada perilaku
dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada beberapa bagian sensitif pada
tubuh, yang berdampak pada kesehatan.
13 Tips Menjaga Kesehatan Mata akibat Radiasi Komputer

Pada saat ini hampir seluruh lapisan masyarakat mengenal apa itu computer bahkan anak anak sekalipun
sudah sejak dini sudah diperkenalkan dengan komputer. Tanpa disadari bekerja dengan komputer ternyata
membawa dampak yang kurang menyehatkan bagi kesehatan mata kita, untuk meminimilisasi hal tersebut
berikut tips singkat menjaga mata dari sengatan radiasi komputer. Tanda-tanda dampak radiasi tersebut
biasanya mata sering terasa kabur, mata berkunang-kunang, kepala agak pusing, dan bahkan yang paling
menyedihkan adalah adanya rasa mual bagi pemula yang menggunakan komputer.

Berikut salah satu testimoni yang dialami penulis yang berkecipung dalam bidang komputer
yang mengatakan bahwa : Akhir akhir ini saya merasa mata ini mulai terasa kabur kalo melihat
jauh.padahal dulunya kalo melihat benda jauh masih sangat jelas.mungkin ini salah satu efek dari radiasi
komputer.Tapi gak bisa ngeluh juga,soalnya dalam pekerjaan sehari hari saya menuntut harus didepan
komputer selama berjam jam.Saya merasa anda juga pasti mengalami hal yang sama bukan.bahkan ada
anak tetangga saya umurnya masih 10 tahun tapi sudah pake kacamata.memprihatinkan sekali
kan.makanya kali ini saya akan mencoba untuk membagikan sedikit trik kepada anda semua bagaimana
cara merawat mata agar selalu dalam keadaan sehat.Kan sayang kalo masih muda matanya udah empat
(pake kacamata).

1. Pasang filter pada monitor komputer anda.filter ini berfungsi untuk menahan radiasi agar tidak
sampai ke mata.
2. Pilihlah monitor yang berbentuk LCD/plasma.karena monitor ini dipercaya lebih baik daripada
monitor yang model lama.Jika anda punya cukup uang,bisa membeli VGA yang bagus agar
warna monitor tidak melelahkan mata.
3. Jagalah jarak mata anda dengan monitor komputer.idealnya jarak mata ke komputer adalah 30
cm.
4. Taruhlah monitor sejajar dengan mata anda.jangan terlalu rendah dan jangan terlalu
tinggi.usahakan saat anda melihat komputer rasanya enak dan nyaman
5. Atur warna pada layar monitor sehingga enak dipandang mata.jangan terlalu terang karena dapat
menyebabkan mata anda menjadi silau.juga jangan terlalu gelap,karena akan menyebabkan mata
anda bekerja terlalu keras sehingga membuat mata menjadi cepat kering.
6. Atur screen refresh rate menjadi 75 htz..caranya jika anda pakai windows XP klik kanan pada
desktop-properties-setting-advanced-monitor-lihat kolom screen refresh rate.atur menjadi 75 htz.
7. Sesering mungkin kedipkan mata.karena dengan kita mengedipkan mata,akan merangsang
kelenjar airmata untuk mengeluarkan air mata yang berfungsi membuat mata menjadi basah dan
lembab.jika anda jarang mengedipkan mata,maka mata akan menjadi kering.jika dipaksakan terus
mata akan menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila perlu anda bisa membeli obat tetes mata
untuk membuat mata selalu dalam keadaan basah.
8. Anda bisa membeli semacam kacamata yang bisa anda pakai pada saat menggunakan computer.
9. Perhatikan cahaya disekitar ruangan tempat anda menggunakan komputer.usahakan ruangan
cukup pasokan cahaya.jangan menggunakan komputer di ruangan yang gelap(tidak cukup
cahaya).
10. Setelah penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama,istirahatkan mata minimal 15
menit.anda bisa melihat lihat keluar ruangan untuk menyegarkan mata.usahakan untuk melihat
objek yang berwarna hijau seperti pepohonan dan daun daunan.karena menurut para
peneliti,warna hijau mampu membuat mata kembali segar.
11. Perbanyak konsumsi makanan yang menandung vitamin A seperti wortel.juga rajinlah untuk
memeriksakan mata ke dokter mata untuk mengetahui adanya gangguan pada mata.jika mata
benar benar sudah terasa tidak enak,jangan malu untuk menggunakan kacamata.
12. Demikian sedikit tips dari saya.semoga setelah anda menerapkan tips ini dapat membuat
kesehatan mata anda lebih terjaga.
13. Mulai sekarang sayangilah mata anda.karena ini merupakan anugrah yang diberikan kepada
tuhan..bayangkan jika anda tidak bisa lagi menikmati indahnya alam.(wah tidak bisa
dibayangkan)harta bisa dicari tapi kesehatan tidak bisa dibeli..ingat itu!!!!

II. Dampak Radiasi Handphone

Berdasarkan Studi di Berbagai Negara(diterjemahkan dari


How Unsafe is Your Mobile Phone, A Cap Guide,
Consumer Association of Penang)

Penggunaan ponsel di tanah air meningkat dengan laju


yang mencengangkan. Mengingat manfaatnya yang
demikian besar, banyak orang lupa pada bahayanya.
Radiasi gelombang elektromagnetik yang memancar dari
telpon seluler (ponsel/HP) menurut riset-riset di berbagai
negara telah menyebabkan dampak yang serius terhadap
kesehatan, lebih-lebih terhadap anak-anak yang tulang
tengkoraknya masih tipis. Khawatir atas ketidakpedulian
masyarakat dan industri ponsel, pada tahun 1998 sebanyak
17 ilmuwan independen terkemuka menandatangani
resolusi yang dikenal dengan 1998 Vienna Resolution
yang menyepakati tentang dampak-dampak negative
radiasi dari ponsel dan statiun pemancarnya terhadap
kesehatan.

Radiasi yang lemah seperti yang berasal dari ponsel, bila diarahkan pada suatu sasaran dalam jangka
waktu lama dan berulang-ulang setara dengan paparan bahan kimia berdosis tinggi. Maka sebelum
adanya riset yang bisa menjamin 100% keamanan ponsel, sebaiknya Anda berhati-hati dan bijaksana
dalam menggunakan ponsel. Di bawah ini disarikan hasil riset-riset tentang dampak ponsel di berbagai
negara sebagaimana telah dikumpulkan oleh Consumer Association of Penang, Malaysia.

a. Memanaskan Otak dan Kulit

Inggris. Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah
diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel
yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari
stasiun ponsel terhadap seluruh badan.

Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga,
muka dan kepala dari pengguna ponsel.

Rusia Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke
timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena
tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras
pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas
menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan
secara efisien.

b. Risiko Terkena Kanker

Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak
yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.

Australia Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko
dua kali lipat terkena kanker.

USA Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk
mencegah berkembangnya sel-sel kangker.

Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker disbanding pengguna
ponsel non perokok.

Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari)


ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin
pada leher di area yang sering mengalami kontak
ponsel.Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat
mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel
kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat
setelah itu.Risiko terkena tumor yang amat langka,
neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak,
meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di
bandingkan non-pengguna.

Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hokum


berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat
penggunaan ponsel.

c. Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA

Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel
tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan
dipancarkan ponsel dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan
penyakit.

d. Bayi Cacat

USA RAdiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang
dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio
ayam.
e. Peningkatan Tekanan Darah

Jerman pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada
subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau
serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.

Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi
sel dalam badan manusia.Dan masih banyak lagi dampak radiasi Handphone yang lainnya

Ponsel Versus Kelamin Pria

SERING menyelipkan telepon seluler (ponsel) di saku celana? Tim ahli dari Center for
Reproductive Medicine Celeveland (CRMC), Clinic Celeveland Institute, Amerika Serikat, menyarankan
para pria untuk hati-hati. Hasil penelitian mereka menunjukkan, menyimpan ponsel di dalam saku celana
berpotensi merusak sperma. Tentu saja kerusakan itu tak terjadi seketika. Kualitas sperma dapat
menurun jika terpapar gelombang elektronik yang timbul dari ponsel dalam waktu lama dan terus-
menerus.

"Ponsel yang selama ini kita anggap aman sebenarnya dapat berdampak buruk bagi kejantanan pria,"
kata Dr. Ashok Agarwal, Direktur CRMC, kepada CNN.com. Itu terjadi karena ponsel menimbulkan
gelombang radio frekuensi elektromagnetik yang dapat merusak kelenjar gonad pada kelamin pria.

Menurut Agarwal, sebagian besar pria menggunakan headset atau peranti handsfree lainnya
untuk menerima telepon masuk dan tetap menyimpan ponsel di dalam saku. Nah, ketika itulah ponsel
memancarkan gelombang radio frekuensi elektromagnetik yang dapat berdampak buruk.
Tim ahli Agarwal telah mengambil sampel sperma 32 laki-laki. serta membaginya dalam
kelompok uji dan kelompok kontrol. Sperma kelompok pertama diletakkan h a n y a 2 , 5 s e n t i m e t e r
d a r i perangkat ponsel yang memiliki sinyal mencapai 850 MHz dalam kondisi menyala dan tersambung
(talk mode) selama satu jam. Inilah sebenarnya jarak rata-rata ponsel dengan kelamin pria jika ponsel
dimasukkan ke saku celana depan.
Sperma kelompok kontrol tidak dipaparkan pada ponsel, tetapi diuji dengan kondisi dan
perlakuan yang sama dengan kelompok uji. Hasilnya, menurut tim peneliti Agarwal, terjadi peningkatan
unsur oksidan, radikal bebas, dan penurunan antioksidan pada sperma kelompok uji.

"Secara umum, terjadi peningkatan radikal bebas sebanyak 85%," kata Agarwal. Gejala-gejala itu juga
ditemukan pada penderita infeksi saluran kencing dan mereka yang sering terpapar pada kondisi lingkungan
yang tidak bersih dan penuh dengan unsur polutan atau racun.

Agarwal menyatakan, penelitian itu memang masih terbatas dan perlu dilakukan lebih mendalam.
Selain sampel yang terbatas, kondisi sperma di luar tubuh manusia tentu berbeda dari sperma yang masih
tersimpan di dalam. "Namun, bagi kami, riset awal ini penting untuk penelitian selanjutnya tentang dampak
ponsel," kata Agarwal.

Sebelumnya, tim ahli Agarwal pernah mengadakan penelitian terhadap 361 sukarelawan pria
pengguna ponsel. Mereka dinilai sangat intens menggunakan ponsel dalam kegiatan seharihari.
Agarwal mengungkapkan, hasil penelitian itu menunjukkan, mereka yang sering memakai ponsel
hingga empat jam lebih ternyata mengalami penurunan kualitas sperma. Karena itu, jika ingin memelihara
kejantanan, sebaiknya jangan sering menyelipkan ponsel di sake celana depan.

Dikutip dari Majalah GATRA NO.17 Tahun XV 5-11 Maret 2009

Efek Negatif Radiasi Gelombang Elektromagnetik Pada Air

Air suling dalam botol diikatkan kepada sebuah ponsel dalam


keadaan menyala. Kami menelpon ponsel tersebut sepuluh kali,
dan membiarkan ponsel berdering 1 menit setiap kali ditelpon.
Hasilnya seperti gambar disamping. Namun air dengan ponsel
bersering tersebut mampu membentuk kristal jika diberi label
"Cinta dan Terima Kasih".

Air setelah menerima gelombang elektromagnetik dari ponsel.


Cara Untuk Mengetahui Radiasi Handphone :

1. Tes Kekuatan otot lengan seseorang dengan menekan, seolah-olah tangan


tersebut diberi beban seberat 3 - 5 Kg. Kalau ada tenaga untuk menahan
berarti jantung (organ) orang tersebut sehat.

2. Jika sedang online dapat mengakibatkan radiasi HP, maka lengan orang yang
kita tes tenaganya akan berkurang atau tidak ada tenaga untuk
menahan tekanan.

3. Begitu juga apabila HP diletakkan di posisi jantung. Lengan tersebut tidak


kuat menahan tekanan akibat radiasi gelombang elektromagnetik HP.
Referensi

http://hanyaketawa.blogspot.com/2011/04/bahaya-efek-radiasi
handphone.html#axzz1OekSwpqg
http://www.4wand.co.cc/2010/08/menjaga-kesehatan-mata-akibat-radiasi.html

Anda mungkin juga menyukai