Anda di halaman 1dari 70

Strategi Pencegahan dan

Penanggulangan Stunting
Melalui Pendampingan Perguruan
Tinggi
Pelajaran dari Pengalaman UNHAS di
Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah

Abdul Razak Thaha


Kuliah Tamu S2 di FKM Universitas Sriwijaya
Ruang Doktoral Pascasarjana UNSRI, Bukit Besar Palembang, 2 November 2018
Stunting di Indonesia

37%, 1 dari 3 anak balita di Indonesia Stunting pada Balita: 37,2% (Riskesdas 2013)
mengalami stunting (pendek) = 9 juta
(RISKESDAS 2007, 2010, 2013)
Stunting terjadi pada laki-laki dan perempuan,
baik dari keluarga miskin maupun kaya
STUNTING

Prevalensi Stunting pada Balita menurut Karakteristik


(Riskesdas 2013)
60.0

50.0 48.4
42.1 42.4
40.0 38.1 38.5
36.2
32.5 32.3
29.0
30.0

20.0

10.0

0.0
Laki-Laki

Perempuan

Teratas
Perkotaan

Perdesaan

Terbawah

Menengah

Menengah

Menengah
bawah

atas
Jenis Kelamin Tempat Tinggal Kuintil indeks kepemilikan

MASUK USIA SEKOLAH (ANAK KELAS EMPAT SEKOLAH DASAR)


TINGGI BADAN BERBEDA
Sumber Foto: Dr. Atmarita, thn 2011
2
Prevalensi Stunting
Riskesdas 2007, 2010, 2013 dan 2018

38
36
34
32
30 37.2
36.8
35.6
28
26 30.8

24
22
20
2007 2010 2013 2018
Prevalensi Stunitng 2018: Sumber, Hasil Utama Riskesdas 2018, Kemenkes 2018
Prinsip Dasar
Pencegahan Stunting Harus Dimulai dari
Penyelamatan 1000 HPK

Mengapa?
Hipotesis Thrifty phenotype
• Gangguan pertumbuhan janin mempunyai
hubungan yang erat dengan sejumlah kondisi
penyakit kronis pada masa dewasa. Tingginya
kerentanan ini sebagai bentuk adaptasi janin
terhadap lingkungannya akibat keterbatasan
suplai zat gizi. Penyakit kronis dimaksud
termasuk penyakit jantung koroner, stroke,
diabetes, dan hipertensi.
Hales CN, Barker DJ 1992. Diabetologia 35 (7): 595–601

Universitas Hasanuddin
Hipotesis DOHAD, Barker
• Dalam batas-batas yang luas yang diamanahkan
melalui gen kita, masing-masing dari kita memiliki
rentang pilihan hidup. Lingkungan kita di dalam
rahim dan beberapa bulan setelah kelahiran
menentukan secara khusus arah pertumbuhan dan
pengembangan yang akan kita lakoni selanjutnya.
• Pada umumnya orang berpendapat bahwa anak-anak
tumbuh dibatasi potensial genetik mereka,
kenyataannya anak-anak tumbuh sesuai dengan
lingkungan mereka Barker, D.J.P. (2008). Nutrition in the womb: How
bettr nutrition during development will prevent
Universitas Hasanuddin heart desease, diabetes, and stroke
Skema yang memperlihatkan konsekuensi jangka pendek
dan panjang dari kondisi gizi-gen-lingkungan pada masa dini

Ricardo Uauy, Kain and Corvalan. Am j Clin Nutr:2011:94(suppl):1759S-64S.


Pengaruh dan Akibat Lingkungan

Universitas Hasanuddin www.themegallery.com


Peran Gizi Molekuler
Thin Vo & Daniel B. 2007. Molecular mechanisms underlying the fetal programming
of adult disease
J. Cell Commun. Signal.
(2012) 6:139–153.

Universitas Hasanuddin
Masalah Kekurangan Gizi Ibu dan
Bayi dan Balita
IUGR, stunting and wasting berat bersama-sama
bertanggung jawab terhadap 2,2 juta kematian dan 91
juta DALYS, 21% dari total kematian balita

Merepresentasi 7% dari total masalah penyakit untuk


setiap kelompok umur, tertinggi di antara faktor-faktor
risiko masalah penyakit

Seri Lancet 2008


Universitas Hasanuddin
Faktor-fakktor risiko gizi tersebut secara
bersama-sama bertanggung jawab terhadap
lebih dari sepertiga —sekitar 35%— dari
kemmatian anan dan 11% total masalah
penyeakit global

Lebih dari 3.6 juta ibu dan anak meninggal


setiap tahun sebagai akibat dari mamsalah
kekurangan gizi

The very high mortality and disease burden


resulting from these nutrition-related factors
make a compelling case for the urgent
implementation of proven interventions

Seri Lancet 2008


Universitas Hasanuddin
Seri Lancet 2013
Ibu- ibu pendek dan Indeks MassaTubuh yang rendah
memiliki risiko hambatan pertumbuhan janin, gangguan
persalinan dan bayi kecil untuk usia kehamilan (SGA)
Peningkatan berat badan yang cepat dalam dua tahun
pertama  massa dewasa yang ramping, sementara
peningkatan berat badan yang cepat setelah 2 tahun 
massa dewasa yang overweight dan gemuk.
Anak-anak yang alami gangguan pertumbuhan pada awal
kehidupan dan kemudian berat badannya naik dg cepat
sesudah itu pada masa kanak-kanak memiliki risiko yang
tinggi menderita obesitas dan PTM pada masa dewasa.

Black .RE et al, The 2013 Lancet Series on Maternal and Child Nutrition
Mean standard deviation scores for height, weight,and body mass index (BMI) in
the first 11 years after birth among children who had chronic heart failure as adults.

Barker et al. 2010. Eur J Haert Failure. 12.819-825


Efek Jangka Panjang Kekurangan
Gizi 1000 HPK terhadap
Perkembangn dan Kesehatan
Metanalisis menunjukkan hubungan antara indeks kekurangan gizi
ibu-anak (TB ibu, BBL, serta BB, TB dan IMT anak umur 2 tahun) dan
outcome masa dewasa (TB, pendidikan, income, BB keturunan, IMT,
konsentrasi gula darah, tekanan darah)

Review sistematik studi-studi dari kelompok negara miskin dan


menengah menunjukkan hubungan bermakna dengan lipid darah,
Penyakt jantung vaskuler, fungsi paru dan kekebalan, cancer,
osteoporosis dan gangguan mental

Seri Lancet 2008


Universitas Hasanuddin
Damage Suffered in Early Life Leads to
Permanent Impairment

Undernourished children are more


likely to become short adults and
to give birth to smaller babies

Evidence links stunting to cognitive


development, school performance
and educational achievement

Poor fetal growth or stunting in the


first 2 years of life leads to reduced
economic productivity in adulthood

Child’s height for age is best


Seri Lancet 2008 predictor of human capital
Universitas Hasanuddin
Kerusakan yang diderita sejak dalam kandungan mempunyai
akibat kerusakan yang permanen

Bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan pada


masa janin kemudian bertambah BB dg cepat pada
masa balita bersiko mengalami hipertensi, DM, PJK
dan penyakit metabolik

Tidak ada bukti yang kuat yg menunjukkan bahwa


peningkatan BB dan PB pada 2 tahun pertama Balita
mempunyai risiko terhadap terjadinya PTM

Dengan memperbaiki keadaan gizi remaja puteri,


bumil dan bayi serta menjaga pertumbuhan anak
akan memiliki dampak yang signifikan terhadap
pencegahan PTM

Seri Lancet 2008


Universitas Hasanuddin
SELAMATKAN

1000 HARI dimulai sejak masa kehamilan (270


hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari)

Universitas Hasanuddin 17
Program Nasional
Pencegahan Stunting

Universitas Hasanuddin
Masalah Gizi di Indonesia

Universitas Hasanuddin
Prevalensi Balita Stunting Menurut Kuintil

Universitas Hasanuddin
Dampak Stunting Terhadap SDM

Universitas Hasanuddin
Stunting dan Bonus Demografi

Universitas Hasanuddin
Dampak Ekonomi dari Stunting

Universitas Hasanuddin
Universitas Hasanuddin
Universitas Hasanuddin
Universitas Hasanuddin
Pendekatan Multisektor Terintegrasi
Peta Lokasi Intervensi Pencegahan Stunting
REPUBLI
K
INDONE
Terintegrasi 2019
SIA

Kalimantan
Utara Kalimantan
Malinau, Selatan
Nunukan Hulu Sungai
Kalimantan Utara, Tanah
Aceh Maluku
Tengah Bumbu
Aceh Tengah, Pidie, Aceh Maluku Tengah,
Barito Timur, Seram Bagian
Timur Kepulauan Riau
Kotawaringin Barat, Kepulauan
Natuna, Lingga Sulawesi Barat
Timur, Kapuas Aru
Sulawesi Majene, Polewali
Kalimantan Utara Mandar,
Kalimantan Maluku Utara
Timur Bolaang Mamuju,
Riau Halmahera
Sumatera Utara Barat Penajam Mangondow Mamasa
Selatan,
Rokan Hulu, Utara,
Langkat, Padang Ketapang, Paser Utara, Kepulauan Sula
Kampar Bolaang
Lawas, Nias Utara, Sambas, Kutai Barat Goronta
Mongondow lo
Gunung Sitoli, Bangka Sintang
Boalemo,
Simalungun Belitung Gorontal
Bangka o,
Sumatera Barat Barat, Pohuwat
Pasaman, Bangka o
Pasaman Barat,
Solok

Jambi
Kerinci, Tanjung Jabung Lampung Sulawe
Lampung Selatan, si Sulawesi
Timur Bali
Timur, Tengah, Tengah Selatan
Gianyar Banggai Enrekang
Bengkulu Tanggamus
, , Parigi , Bone
Kaur, Bengkulu Bulelen Mouton
Utara g g
DKI Sulawesi
Sumatera Selatan Tenggar
Jakar Papua Barat
Ogan Komering Ilir, Muara ta Jabar a Sorong Selatan,
Enim Kepul Bogor, Sukabumi, Cianjur, Buton, Tambrauw,
Jateng Papua
auan Bandung, Garut, Kolaka
Banten Cilacap, Manokwari, Kota Jayawijaya, Tolikara,
Seribu Tasikmalaya, Kuningan,
Pandeglang, Banyumas, Sorong, Nduga, Lanny Jaya,
Cirebon, Sumedang, NTB NTT
Lebak Purbalingga, Pegunungan Arfak Dogiyai, Intan Jaya, Nabire,
Indramayu, Subang, Lombok Sumba Barat, Sumba Timur, Timor
DIY Kebumen, Biak Numfor, Paniai,
Karawang, Bandung Barat, Barat, Tengah Selatan, Timor Tengah
Kulon Wonosobo, Puncak Jaya, Boven Digoel,
Majalengka Tengah, Utara, Alor, Lembata, Ngada,
Progo, Klaten, Asmat, Yahukimo,
Timur, Manggarai, Rote Ndao, Sumba
Bantul Grobogan, Pegunungan Bintang,
Keterangan: Jatim Blora, Demak,
Sumbawa,
Dompu,
Tengah, Sumba Barat Daya,
Manggarai Timur, Sabu Raijua, Yapen, Supiori,
Trenggalek, Malang,
100 kabupaten/kota tahun 2018 Jember, Bondowoso,
Pemalang,
Brebes,
Lombok Kupang, Belu, Flores Timur, Sikka, Mamberamo Raya,
Mamberamo Tengah,
Utara, Bima, Ende, Manggarai Barat, Nagekeo,
60 kabupaten/kota tambahan tahun 2019Probolinggo, Nganjuk,
Lamongan, Bangkalan,
Pekalongan Sumbawa Malaka Yalimo, Puncak, Deiyai,
Barat Keerom
Sampang, Pamekasan,
Sumenep, Kediri

29
REPUBLI
100 Lokasi Intervensi Prioritas Tahun 2018
K
INDONE
SIA
Provins Kabupaten Provins Kabupaten Provinsi Kabupaten

Jabar • Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Kalteng • Barito Timur


Aceh • Aceh Tengah,
Pidie Garut, Tasikmalaya, Kuningan, Cirebon,
Sumedang, Indramayu, Subang, Kalsel • Hulu Sungai Utara
Sumut • Langkat, Padang Karawang, Bandung Barat
Lawas, Nias Kaltim • Penajam Paser Utara
Utara, Gunung
Sitoli Jateng • Cilacap, Banyumas, Purbalingga,
Kaltara • Malinau
Kebumen, Wonosobo, Klaten,
Sumbar • Pasaman, Grobogan, Blora, Demak, Pemalang,
Pasaman Barat Brebes Sulut • Bolaang Mangondow
Utara
Riau • Rokan Hulu DIY • Kulon Progo
Sulteng • Banggai
Jambi • Kerinci Jatim • Trenggalek, Malang, Jember,
Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Sulsel • Enrekang
Sumsel • Ogan Komering Lamongan, Bangkalan, Sampang,
Ilir Pamekasan, Sumenep Sultra • Buton
Bengkul • Kaur Banten • Pandeglang
Gorontalo • Boalemo, Gorontalo
u
Bali • Gianyar
Lampun • Lampung Selatan, Sulbar • Majene, Polewali
g Timur, Tengah Mandar, Mamuju
NTB • Lombok Barat, Tengah, Timur,
Babel • Bangka Barat Sumbawa, Dompu, Lombok Utara Maluku • Maluku Tengah,
Seram Bagian Barat
Kepri • Natuna NTT • Sumba Barat, Sumba Timur, Timor
Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malut • Halmahera Selatan
Alor, Lembata, Ngada, Manggarai, Rote
DKI • Kepulauan Seribu Ndao, Sumba Tengah, Sumba Barat
Jakarta Papua Barat • Sorong Selatan,
Daya, Manggarai Timur, Sabu Raijua Tambrauw
Papua • Jayawijaya, Tolikara,
Kalbar • Ketapang Nduga, Lanny Jaya,
Dogiyai, Intan Jaya
Ket: Kab/Kota Cetak Merah  Kab/Kota Pilkada 2018
30
Lokus Pencegahan Stunting Terintegrasi 2019
REPUBLI
K
INDONE
60 Kabupaten/Kota
SIA
Provinsi Kabupaten
Provinsi Kabupaten Provins Kabupaten
i
Aceh • Aceh Timur Kaltara • Nunukan
Jateng • Pekalongan
Sulut • Bolaang
Sumut • Simalungun Mangondow
DIY • Bantul
Sumbar • Solok Sulteng • Parigi Moutong
Jatim • Kediri
Riau • Kampar Sulsel • Bone
Banten • Lebak
Jambi • Tanjung Jabung Sultra • Kolaka
Timur Bali • Buleleng
Gorontalo • Phuwato
Sumsel • Muara Enim NTB • Bima
• Sumbawa Barat Sulbar • Mamasa
Bengku • Bengkulu Utara Maluku • Kepulauan Aru
lu NTT • Kupang, Belu, Flores
Timur, Sikka, Ende, Malut • Kepulauan Sula
Lampu • Tenggamus Manggarai Barat, Nagekeo,
ng Malaka Papua Barat • Manokwari, Kota
Sorong, Pegunungan
Babel • Bangka Kalbar • Sambas Arfak
• Sintang
Kepri • Lingga Papua • Nabire, Biak Numfor,
Kalteng • Kota Waringin Timur Panai, Puncak Jata, Boven
Digoel, Asmat, Yahukimo,
Jabar • Majalengka • Kapuas Penunungan Bintang,
Yapen, Supiori,
Kalsel • Tanah Bumbu Mamberamo Raya,
Mamberamo Tengah,
Yalimo, Puncak, Deiyai,
Kaltim • Kutai Keerom

31
Benefits during the life course
Morbidity and Cognitive, motor, School performance Adult Status Work capacity and
Mortality in Childhood socioemotional and learning capacity productivity
development Obesity and NCDs

Optimum fetal and child nutrition and development


Nutrition specific Nutrition sensitive programmes
interventions and and approaches
Feeding and  Agriculture and Food Security
programmes Breastfeeding
 Social safety nets
caregiving Low burden of
 Adolescent health and nutrient rich
practice, infectious  Early child development
preconception nutrition foods and eating
parenting, diseases  Maternal mental health
routine
 Maternal dietary stimulation  Women’s empowerment
supplementation  Child protection
 Micronutrient Food security, Feeding and Access to and use  Classroom education
including caregiving
of health  Water and sanitation
supplementation or resources  Health ans family planning
fortification availability, services, a safe
(maternal, services
economic access, and hygienic
 Breastfeeding and household, and
and use of food community levels) environment
complementary feeding
 Dietary diversification Building an enabling
Knowledge and evidence
 Feeding behaviors and Politics and government
environment
stimulation  Rigorous evaluation
Leadership, capacity and financial resources
 Advocacy strategies
 Treatment of severe acute Social, economic, and environmental context (national and global)
 Horizontal and vertical
malnutrition coordination
 Disease prevention and  Accountability incentives
management TUJUAN DAN RUANG LINGKUP regulation, legislation
 Nutrition interventions in  Leadership programmes
INTERVENSI  Capacity investments
emergencies
Black .RE et al, The 2013 Lancet Series on Maternal  Domestic resource
and Child Nutrition mobilitation
Pertanyaannya
Di mana dan Bagaimana Peran Perguruan Tinggi?

Pendampingan
Melalui Implementasi Tridharma PT

Universitas Hasanuddin
Pendidikan
– Menambah dan meng-update pengetahuan mahasiswa dan dosen, tentang
masalah gizi, khususnya tentang masalah gizi global /nasional terkini tentang
stunting, beban ganda (kurang gizi dan gizi lebih), 1000 HPK, dan SDGs
– Memperluas pengetahuan dari hanya pengetahuan pokok disiplin ilmu utama
yang dipelajari dengan ilmu pengetahun baru tentang masalah gizi khususnya
stunting dan kaitannya dengan pembangunan nasional dan 17 target tujuan
pembangunan berkelanjutan ( Sustainable Development Goals).
– Menambah pengetahuan tentang berbagai metodologi penelitian untuk
mendalami masalah gizi khususnya stunting dengan berbagai aspek
epidemiologisnya.
– Menambah pengetahuan tentang berbagai metode komunikasi, informasi dan
edukasi yang efektif untuk mendidik masyarakat agar ber- perilaku hidup
sehat dan mencegah stunting .

Universitas Hasanuddin
Penelitian
• Memberi kesempatan untuk mempeluas bidang dan subjek
penelitian dengan tahap-tahap 1000 HPK dari remaja/catin,
pra-konsepsi, kehamilan, bayi 0-12 bulan, anak 13-24 bulan
• Memberi kesempatan untuk melakukan penelitian jangka
panjang 2-5 tahun pada subjek 1000 HPK untuk mahasiswa S2
dan S3.
• Memberi kesempatan untuk mempraktekkan berbagai
metodologi riset tentang stunting sesuai yang didapat dari
pendidikan (butir 1c)
• Memberi kesempatan untuk memperbanyak publikasi ilmiah
baik untuk perorangan (mahasiswa/dosen), juga untuk institusi

Universitas Hasanuddin
Pengabdian Pada Masyarakat
Membantu program pemerintah daerah mengurangi
prevalensi stunting dengan cara :
– Pendampingan sejak identifikasi isu, menatapkan prioritas
solusi, perencanaan program melalui penyediaan data
dasar, metodologi dan monitoring & evaluasi hasil
pelaksanaan program
– Melatih tenaga pemda dan masyarakat melaksanakan
butir i diatas
– Melakukan KIE pendidikan /penyuluhan tentang gizi dan
kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan lingkungan dll
khususnya yang terkait dengan stunting

Universitas Hasanuddin
Intervensi Gizi Spesifik
Kontribusi 30%

Universitas Hasanuddin
1 | Intervensi Gizi
I. Intervensi dengan sasaran Spesifik
Calon Ibu/Ibu Hamil:
1.Memberikan makanan tambahan untuk mengatasi kekurangan energi dan protein
kronis.
2.Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat.
3.Mengatasi kekurangan iodium.
4.Menanggulangi cacingan pada ibu hamil.
5.Melindungi ibu hamil dari Malaria.

II. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan:
6.Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI jolong/colostrum).
7.Mendorong pemberian ASI Eksklusif.

III. Intervensi dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan:
8.Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh
pemberian MP- ASI.
9.Menyediakan obat cacing.
10.Menyediakan suplementasi zink.
11.Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
12.Memberikan perlindungan terhadap malaria.
13.Memberikan imunisasi lengkap.
14.Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
Universitas Hasanuddin
Intervensi Gizi Sensitif
Kontribusi 70%

Universitas Hasanuddin
2 |Intervensi Gizi Sensitif
1. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air Bersih.
2. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi.
3. Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan.
4. Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
7. Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang tua.
8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.
9. Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat.
10.Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
11.Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi Keluarga Miskin.
12.Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi.
Universitas Hasanuddin
Bagaimana Konvergensi Dilakukan
• Perencanaan berbasis bukti  Bappeda dan OPD
– data dasar dan monev yang lengkap dan akurat
– Data rumah tangga  by name, by adress
• Pastikan sumber daya untuk intervensi sesnitif dan spesifik tersedia
sesuai rencana  Bappeda dan OPD
• Pastikan bahwa sumber daya tersedia diterima oleh 10 desa sasaran 
OPD dan Camat
• Pastikan sumber daya yang diterima oleh desa sasaran diterima oleh
keluarga sasaran  Kades dan Camat
• Pastikan bahwa sumber daya yang dterima keluarga sasaran
dimanfaatkan dengan efektif  OPD, Camat, Kades
• Pastikan bahwa pemanfaatan sumber daya oleh keluarga sasaran
berdampak menurunkan prevalensi stunting  Tim Management Data
• Pastikan bahwa data yang dikumpul benar-benar valid
Universitas Hasanuddin
Banggai Stunting Prevention and Control Programme

Integrasi Pengembangan Model


Pencegahan dan Penanggulangan
Stunting dengan Studi Lonitudinal
Penyelamatan 1000 HPK
Abdul Razak Thaha dan Tim

International Conference on Public Health


Universitas Diponegoro, Semarang 30-31 Juli 2018
Langkah Awal Kerjasama Kabupaten Banggi
dan Universitas Hasanudddin
Universitas Hasanuddin
Studi Tahap Pertama 2015-2018
S2
Ardiansyah: Pengaruh Pemberian
Multigizimikro Terhadap Kadar Hb Wanita
Prakonsepsi
Siti Hadrayanti: Impleentasi Perbaikan Gizi
pada Wanita Prakonsepsi di Kab. Banggai

S3
Yustianti Monoarfa: Pengaruh Pemberian
Multigizimikro sejak Periode Pra-konsepsi
untuk Pencegahan Pre-eklampsia pada
Level Molekuler

Lucy Widasari: Pengaruh Pemberian Selenium di dalam Multigizimikro sejak Periode Pra-
konsepsi Terhadap Stauts dan Outcome Kehamilan

Lucy Widasari: Pengaruh Pemberian Multigizimikro sejak Periode Pra-konsepsi Terhadap


Pencegahan Kerusakan DNA Ibu Hamil
Road Map 2013-2023 Prodi Gizi FKM-UH
Studi Longitudinal 1000 HPK
Abdul Razak Thaha dkk
1 2 3 4 5 6 7

Remaja Pra Ibu Baru 0-6 7-12 13-24


Putri konsepsi Hamil Lahir Bulan Bulan Bulan
2013-15 2015-16 2016-17 2017-18 2018-20 2020-23

STUDI LONGITUDINAL
2013-15 2015-16PERCEPATAN
2016-17 PERBAIKAN GIZI MELALUI PENYELAMATAN
2017-18 2018-20 1000
HPK DENGAN PENDEKATAN PELAYANAN GIZI DAN KESEHATAN IBU ANAK SECARA
1 1 2 BERKESINAMBUNGAN
2 2 …etc
1 2 4 4+ …etc 4+
Dampak Pemberian Multimikronutrien Sejak6+ Masa Prakonsepsi
1 4 7 6+ …etc
Terhadap Outcome Kehamilan
Mahasiswa Program: 7-12 Doctoral, 20-35 Mater, dan 30-50 Sarjana

10-15 Int Juournal (Scopus), 7-10 International Seminar dan 5-10 Buku Ajar
ROADMAP PENELITIAN

INSTITUSI TOPIK

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT BIOSOSIAL CULTURAL

DEPARTEMEN ILMU GIZI PENYELAMATAN 1000 HPK

2011-2013 1 Doktor 3 Jurnal


Internasional
1 Doktor
2014-2015 6 Master 1 Jurnal Internasional
1 Jurnal Nasional
20 Sarjana
2 Master 11 Presentasi Kongres
2016-2017 2 Jurnal Nasional
Internasional (ICN, APACPH dll)

3 Doktor
On Going 2018-2019
1 Doktor
start
St
udi
Lo Integrasi Studi dan Program
ngi
tu
din
al
10
00
HP Banggai
K
20 Stunting
16 Preventi
on and
Pr
Control
og Program
ra
m
me
Pe
nc
2018
eg
ah
an
St
un
tinUniversitas Hasanuddin
g
Rancangan Implementasi

Konvergesi Program Pencegahan dan


Penanggulangan Stunting Berbasis Keluarga
Yang Komprehensif dan Terintegrasi

Universitas Hasanuddin
Skenario Pencegahan Stunting 2018-2023
0-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln > 60 bln

2018 35% 7% 7% 7% 7% 7%

2019 31% 4% 6% 7% 7% 7% 7%

Universitas Hasanuddin
Skenario Pencegahan Stunting 2018-2023
0-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln > 60 bln

2018 35% 7% 7% 7% 7% 7%

2019 31% 4% 6% 7% 7% 7% 7%

2020 27% 3% 4% 6% 7% 7% 7%

Universitas Hasanuddin
Skenario Pencegahan Stunting 2018-2023
0-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln > 60 bln

2018 35% 7% 7% 7% 7% 7%

2019 31% 4% 6% 7% 7% 7% 7%

2020 27% 3% 4% 6% 7% 7% 7%

2021 22% 2% 3% 4% 6% 7% 7%

Universitas Hasanuddin
Skenario Pencegahan Stunting 2018-2023
0-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln > 60 bln

2018 35% 7% 7% 7% 7% 7%

2019 31% 4% 6% 7% 7% 7% 7%

2020 27% 3% 4% 6% 7% 7% 7%

2021 22% 2% 3% 4% 6% 7% 7%

2022 16% 1% 2% 3% 4% 6% 7%

Universitas Hasanuddin
Skenario Pencegahan Stunting 2018-2023
0-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln > 60 bln

2018 35% 7% 7% 7% 7% 7%

2019 31% 4% 6% 7% 7% 7% 7%

2020 27% 3% 4% 6% 7% 7% 7%

2021 22% 2% 3% 4% 6% 7% 7%

2022 16% 1% 2% 3% 4% 6% 7%

2023 10% 0% 1% 2% 3% 4% 6%
Proses Implementasi Program

28
AprilSosialisasi program penyelamatan stunting dan penyusunan rencana
tindak lanjut

7
MeiPemetaan intervensi spesifik dan sensitif berbasis OPD dan
pengumpulan baseline data

14
JuliPembahasan hasil pemetaan intervensi spesifik dan senstitf dan diskusi
baseline data

Universitas Hasanuddin
Universitas Hasanuddin
Bagaimana Konvergensi Dilakukan
• Perencanaan berbasis bukti  Bappeda dan OPD
– data dasar dan monev yang lengkap dan akurat
– Data rumah tangga  by name, by adress
• Pastikan sumber daya untuk intervensi sesnitif dan spesifik tersedia
sesuai rencana  Bappeda dan OPD
• Pastikan bahwa sumber daya tersedia diterima oleh 10 desa sasaran 
OPD dan Camat
• Pastikan sumber daya yang diterima oleh desa sasaran diterima oleh
keluarga sasaran  Kades dan Camat
• Pastikan bahwa sumber daya yang dterima keluarga sasaran
dimanfaatkan dengan efektif  OPD, Camat, Kades
• Pastikan bahwa pemanfaatan sumber daya oleh keluarga sasaran
berdampak menurunkan prevalensi stunting  Tim Management Data
• Pastikan bahwa data yang dikumpul benar-benar valid
Universitas Hasanuddin
Lokakarya 28 April 2018

Lokakarya 14 Juli 2018

Lokakarya 7-8 Juni 2018


SENSUS Base Line Desa Lokus Program
Berdasar 80% data yang telah terkumpul
0-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln > 60 bln

2018 32,9 2,1% 9,8% 7,7% 4,9% 8,4%


Base Line Desa Lokus Program
Berdasar 80% data yang telah terkumpul
12

10
Prevalensi Stunting

9.8

8.4
8 7.7

6
4.9
4

2 2.1

0
0-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln
Kelompok umur
Hipotesis Program 2018-2023
0-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln > 60 bln

2018 32,9 2,1% 9,8% 7,7% 4,9% 8,4%

2019 24,5 2.1% 2,1% 9,8% 7,7% 4,9% 8,4%


Skenario Pencegahan Stunting 2018-2023
0-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln > 60 bln

2018 32,9 2,1% 9,8% 7,7% 4,9% 8,4%

2019 31% 1,1% 2,1% 9,8% 7,7% 4,9% 8,4%

2020 27% 1% 1,1% 2,1% 9,8% 7,7% 4,9%

2021 22% 1% 1% 1,1% 2,1% 9,8% 7,7%

2022 16% 1% 1% 1% 1,1% 2,1% 9,8%

2023 10% 1% 1% 1% 1% 1,1% 2,1%


OUTPUT PERATURAN
• Peraturan Bupati 2016 tentang Posyandu Pra-konsepsi
• Peraturan Bupati 2017 tentang SATGAS pada tingkat Kabupaten dan
POKJA pada tingkat Desa untuk Pencegahan dan penanggulangan
stunting yang multisektor.
• Peraturan Bupati 2017 tentang ASI Eksklusif
• Peraturan Daerah 2018 tentang RPJMD 2018-2023 Kabupaten
Banggai  cross cutting konvergensi intervensi spesifik dan sensitif
antar-OPD
• Draft Peraturan Bupati tentang RAD Penncegahan dan
Penanggulangan Stunting  workshop final pada 1 November 2018
• Aplikasi berbasis digital untuk Rencan Aksi Tahunan Pencegahan dan
Penanggulangan Stunting bagi setiap OPD.
OUTPUT PUBLIKASI
• Jurnal internasional: 11 artikel
• Annual Nutr Metab (Supplement terindeks
scopus} dari Inernational Congress of Nutrition
2017: 9 artikel
• Jurnal nasional terakreditasi: 9 artikel
• Jurnal nasional terakreditasi: 5 artikel
accepted
OUTCOME

Akan diukur pada


bulan Oktober 2019 berdasarkan
baseline data 2018
40.914 Bootol @ 180 Tablet

Anda mungkin juga menyukai