Anda di halaman 1dari 23

Visi :

Pada tahun 2025 Menghasilkan Ners yang Unggul dalam Asuhan Keperawatan Lanjut Usia
dengan Menerapkan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

TUGAS PRAKTIKUM
KDM III
“Asuhan Keperawatan Eliminasi Urine”

Program Studi : Program Sarjana Terapan dan Program Studi


Pendidikan Profesi Ners Program Profesi
Mata Kuliah : Kebutuhan Dasar Manusia III
Penempatan : Semester 4 T.A. 2020/2021
Kelas : 2B
Penanggung jawab : Dr. Eviana S Tambunan, S.Kp., MKM.
Dosen Pengampu : Ns. Ulty Desmarnita, S.Kp., M.Kes., Sp.Mat.

Disusun Oleh:
Anggota Kelompok 5
Alifia Nurvian Haqi NIM P3.73.20.2.19.044

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2021
Kasus Eliminasi Urine

Tn AL (28 tahun) datang ke Rumah Sakit jam 13.15 wib, karena mengeluh sulit buang air
kecil (bak), pasien mengatakan “saya sejak pagi belum buang air kecil dan sejak 3 hari yang
lalu saya selalu nyeri apabila buang air kecil” Pasien mengatakan takut untuk buang air kecil,
karena nyeri yang dirasakan saat bak. Tubuh pasien terasa hangat dan nafas pasien terlihat
tersengal-sengal karena menahan nyeri. Pasien mengatakan pernah dilakukan operasi pada
bagian prostatnya 6 bulan yang lalu.

Data tambahan :
 Pasien pasca operasi prostat (10 Desember 2020)
 Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah, sakit dan nyeri saat BAK,
 Pasien juga mengatakan mual, muntah dan nafsu makan menurun.
 Pasien mengatakan nyeri dengan skala 7
 Pasien tampak meringis
 TTV : Suhu 36,8℃; TD 115/70 mmHg; N : 78x/menit, RR : 19x/menit
 Rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri daerah perut bagian bawah, Skala nyeri 7, nyeri
hilang timbul.

PROGRAM SARJANA TERAPAN DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


PROFESI NERS
PROGRAM PROFESI JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Alifia Nurvian Haqi


Tanggal Pengkajian : 2 Juni 2021
Ruang Rawat : Mawar
Diagnosa Medis : Benigna Prostat Hiperplasia

I. PENGKAJIAN
A. DATA DASAR
1. IDENTITAS KLIEN/KELUARGA
a. Inisial Nama Klien : Tn. AL
1) Tanggal/Jam masuk RS : 2 Juni 2021/ 10.00 WIB
2) Tempat Tgl Lahir/Usia :Jakarta, 21 Maret 1993/ 28 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : S1 teknik mesin
6) Alamat : RT 04 RW 09, tambun , kab.bekasi

b. Inisial Suami/Istri : Ny. A


1) Usia : 25 th
2) Agama : Islam
3) Pekerjaan : Guru
4) Pendidikan : S1 pendidikan biologi

c. Keluarga :

Keterangan Inisial Pendidikan Usia Keterangan


(Suami/Istri/Anak) Kesehatan

Suami Ny. A S1 pend biologi 25 Sehat

Anak 1 An. R Belum sekolah 4 Sehat

d. Genogram (Jika diperlukan): -

2. RIWAYAT KESEHATAN/KEPERAWATAN

a. Riwayat Kesehatan Saat Ini (Alasan masuk RS)


Tn AL (28 tahun) datang ke Rumah Sakit jam 13.15 wib, karena mengeluh sulit buang
air kecil (bak), pasien mengatakan “saya sejak pagi belum buang air kecil dan sejak 3
hari yang lalu saya selalu nyeri apabila buang air kecil” Pasien mengatakan takut untuk
buang air kecil, karena nyeri yang dirasakan saat bak.

2). Uraian keluhan utama(PQRST) :Pasien mengatakan sejak 3 hari yang lalu selalu
nyeri saat buang air kecil. Rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri daerah perut bagian
bawah, Skala nyeri 7, nyeri hilang timbul.

3). Pengobatan (Sebelum masuk RS): Pasien mengatakan pernah dilakukan operasi
pada bagian prostatnya 6 bulan yang lalu.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu (Uraikan dengan lengkap)


1). Penyakit-penyakit yang pernah dialami: Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH

2). Pernah dirawat di rumah sakit atau dioperasi: Pasien mengatakan pernah dilakukan
operasi pada bagian prostatnya 6 bulan yang lalu.

3). Kecelakaan yang pernah dialami (terkait tumbuh kembang): -

4). Obat yang pernah dan sedang digunakan: obat anti nyeri/ analgesik, anti biotik,
salep.

c. Riwayat Keluarga (Uraikan dengan lengkap)


1). Penyakit yang pernah diderita/masih diderita: Benign Prostatic Hyperplasia atau
BPH
2). Penyakit menular/keturunan: Pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada
yang memiliki penyakit turun-menurun seperti DM, TBC, dll. Sejak pasien sakit pun
tidak ada keluarga yang memiliki gejala yang sama seperti pasien

3. RIWAYAT KEBUTUHAN SEHARI-HARI

Pemeriksaan Sebelum Sakit Setelah Sakit


Nutrisi (makan)
• Frekuensi • 3x sehari, setiap • 2x sehari, setiap makan
makan hanya 1/4 porsi
1 porsi habis

• Jenis • Nasi, sayur, lauk


pauk • Bubur, buah, sayur, lauk
pauk
• Pantangan • Tidak ada
• Keluhan • Tidak ada
• Tidak ada
• Tidak ada
Cairan &Elektrolit (minum)

• Frekuensi • 7 gelas (1.400 mL) • 6 gelas (1.200 mL)


• Jenis • Air putih • Air putih
• Pantangan • Tidak ada • Tidak ada
• Keluhan • Tidak ada • Tidak ada
Eliminasi
BAB
• Frekuensi • 1x 2 hari • 1x 2 hari
• Warna • Kuning kecokelatan • Kuning kecoklatan
• Konsistensi • Lembek agak padat • Lembek agak padat
• Keluhan • Tidak ada • Tidak ada

BAK
• Frekuensi • 5x sehari • 2xsehari
• Warna • Kuning jernih • Kuning pekat
• Keluhan • Tidak ada • Nyeri saat berkemih

Istirahat dan Tidur


• Kebiasaan • Tidur sekitar jam 9- • Tidur sekitar jam 12
10 malam malam
• Frekuensi • 7 jam sehari (21.00 – • 5 jam sehari (00.00 –
05.00) 05.00)

• Keluhan • Tidak ada • Sulit tidur


Personal Hygiene
• Mandi dan goso • Mandi 2x sehari, • Mandi 1x sehari , gosok
gigi k gosok gigi 2x sehari gigi 2x sehari
• Keramas • 2x sehari • 1x sehari
• Berpakaian • Rapih, bersih, • Rapih, bersih, terawat
• Berhias terawat • Berhias
• Berhias
Pemeriksaan Sebelum Sakit Setelah Sakit
 Gunting kuku • 1 minggu sekali • 1 minggu sekali
• Keluhan • Tidak ada • Tidak ada

Pola kehidupan sehari- • Berkerja di • Bed rest sekitar 5


hari perusahaan hari, hanya
melakukan aktivitas
ringan

4. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUAL

a. Psikologis
1). Pola Interaksi (Uraikan pola interaksi dengan keluarga, dan orang lain/ masyarakat)
o Sebelum dirawat: stabil
o Saat dirawat di RS: Status emosi klien tampak stabil, tidak mudah marah-
marah dan tampak tenang dalam kondisi sakitnya ini. Tampak sedikit cemas

2). Pola Pertahanan Keluarga (Uraikan pola pertahanan keluarga/mekanisme koping)


o Sebelum dirawat: mendukung
o Saat dirawat di RS: Klien mengatakan jika ada suatu masalah, klien akan
merundingkan solusinya dengan keluarga

3). Pengetahuan Keluarga


(Uraikan pengetahuan keluarga terkait dengan kesehatan klien)
 Keluarga sigap membawa klien ke RS dan percaya penyakitnya akan
sembuh bila dilakukan tindakan medis dan perawatan.

4). Konsep Diri


(Uraikan konsep diri klien)
o Sebelum dirawat: positif
o Saat dirawat di RS:

a) Gambaran diri : Klien merasa puas dengan keadaan dirinya yang


sekarang, terlepas dari penyakit yang menjangkitnya
b) Peran diri : Klien berperan sebagai suami, dan ayah
c) Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari
penyakitnya dan ingin segera bisa pulang ke rumah
d) Harga diri : Klien mengatakan tidak malu dengan penyakitnya
yang sekarang
e) Identitas diri : Klien adalah seorang laki-laki, dan merupakan anak
ke-1 dari 3 bersaudara
b. Sosial

1). Pola Kultural: (Uraikan suku, bahasa dan budaya yang diterapkan di rumah)
Pasien kooperatif saat berkomunikasi dengan tenaga kesehatan, berasal dari suku
Jawa, bahasa indonesia

2). Pola Rekreasi/Kegiatan: (Uraikan frekuensi, jenis kegiatan klien)


Karyawan swasta , bekerja di perusahaan

3). Lingkungan fisik tempat tinggal:


(Uraikan kepadatan penghuni, luas rumah, sanitasi, kepadatan lingkungan sekitar
dan paparan polutan) : Bersih
c. Spiritual:
(Uraikan nilai-nilai yang dianut klien dan keluarga terkait dengan kesehatan)
a) Makna hidup : Klien bersyukur atas apa yang telah Allah SWT
berikan kepadanya
b) Pandangan sakit : Klien selalu bersabar terhadap penyakitnya ini
dan menganggap bahwa ini adalah ujian untuknya sekaligus
penghapus dosa.
c) Keyakinan sembuh : Klien yakin bahwa dia akan sembuh dan bisa
beraktivitas seperti sebelumnya (sebelum sakit)
d) Kemampuan ibadah : Klien mampu untuk sholat tepat waktu (5x)
dengan cara duduk di tempat tidur. Ketika berwudhu, klien
dibantu keluarga.

5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pengukuran pertumbuhan (Disesuaikan dengan usia perkembangan)

No. Pengukuran Hasil Nilai Rujukan

1). Tinggi badan 177 cm -


2). Berat badan 68 kg -

b. Pengukuran fisiologis

No. Pengukuran Hasil Nilai Rujukan

1). Suhu 36,8℃ 36,4—37,5


2). Nadi 78 x/menit 60—100
3). Pernafasan 19 x/menit 15—20
4). Tekanan darah 115/70 mmHg 95—120/ 60—90

c. Keadaan umum
1). Kesadaran : komposmentis
2). Status Gizi : normal
d. Kepala : Bentuk kepala klien simetris. Kulit kepala tidak ada luka, bersih, Ketika
dilakukan palpasi, tidak ada benjolan dan nyeri tekan
e. Rambut : tidak ada kutu maupun ketombe. Penyebaran rambut merata, rambut agak
kusam, warna rambut hitam, dan tidak berbau.
f. Mata :
• Inspeksi : Bentuk mata simetris, tidak ada lesi maupun benjolan, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak ikterik, refleks pupil terhadap cahaya baik.
• Palpasi : Tidak ada benjolan maupun nyeri tekan
• Fungsi penglihatan klien baik, dapat membaca judul buku dengan jarak 30 cm
g. Hidung :
• Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tulang hidung dan posisi lubang hidung tidak
ada pembengkakan, tidak ada sekret, mukosa hidung lembab
• Palpasi : Tidak ada benjolan maupun nyeri tekan
• Fungsi penciuman baik, dapat membedakan wangi parfume dengan kayu putih
h. Mulut dan gigi :
• Inspeksi : Bentuk mulut simetris, tidak ada luka, mukosa bibir kering. keadaan
gusi dan gigi normal (gigi lengkap, berjumlah 32), tidak ada caries gigi, lidah
tampak kotor
• Palpasi : Tidak ada benjolan, sumbing, nyeri tekan dan pembengkakan gusi
• Tidak ada perubahan suara, fungsi pengecapan baik
i. Telinga :
• Inspeksi : Bentuk telinga simetris, ukuran telinga sedang, didalam lubang telinga
tidak ada serumen, benda asing maupun pendarahan
• Palpasi : Tidak ada benjolan maupun nyeri tekan
• Fungsi pendengaran klien baik, dapat mendengar suara bisikan yang dilakukan
perawat
j. Leher
• Inspeksi : Bentuk leher simetris dan tidak ada lesi
• Palpasi : Tidak ada pembesaran kelejar tiroid, tidak ada pembengkakan kelenjar
limfe (getah bening), tidak ada nyeri tekan
• Keluhan : Tidak ada
k. Dada
• Inspeksi : Bentuk thoraks normal/simetris, frekuensi pernafasan normal,
tidak ada lesi
• Palpasi : Tidak terdapat benjolan atau nyeri tekan
• Perkusi : Suara perkusi resonan (sonor)
• Auskultasi : Intensitas dan kualitas suara pada kedua sisi sama, suara nafas
vesikuler, tidak ada suara tambahan seperti wheezing/ronchi, suara jantung Lup-
dub (S1,S2), irama reguller.
• Keluhan ; tidak ada
l. Abdomen :
• Inspeksi : Bentuk perut simetris (datar),
• Palpasi : Terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan
• Auskultasi : Bising usus terdengar 30x/ menit (N : 5-34x /menit)
• Perkusi : Suara lambung normal (tympani), suara hati normal (dullnes)
• Keluhan : nyeri perut bawah
m. Pernafasan : normal
n. Sirkulasi : normal
o. Kulit : normal
p. Esktremitas :
(a) Ekstremitas Atas
• Inspeksi : Tidak ada lesi, bentuk lengan simetris, jari lengkap
• Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada tekan nyeri
• Pergerakan : Pergerakan terlihan lemah
• Kekuatan otot : Kekuatan otot (0-5) dengan skala 4
• Massa otot : Tidak terkaji
• Turgor : Turgor kulit normal (<2 detik)
• Keluhan : Tidak ada
(b) Ekstremitas Bawah
• Inspeksi : Bentuk kaki normal, tidak ada kulit lesi
• Pergerakan : Ketika klien berjalan, dibantu oleh keluarga
• Kekuatan otot : Kekuatan otot (0-5) dengan skala 4
• Massa otot : Tidak terkaji
• Turgor : Turgor kulit normal (<2 detik)
• Refleks : Refleks patella dan achilles (+)
• Keluhan :pasien mengatakan sulit bergerak, kaena tidak bertenaga dan lemas
dan saat berjalan dibantu oleh keluarga
q. Genetalia : terdapat bekas operasi
r. Anus : normal
s. Refleks : normal
6. TES DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium Hasil laboratorium pada Tn. AL adalah sebagai berikut : Tabel
Hasil laboratorium pada Tn. AL pada tanggal 2 Juni 2021 di Ruang Bedah RSD

No Jenis pemeriksaan Hasil Normal


1. Ureum 50 mg/dL 15-39 mg/dL
2. Kreatinin 1,9 mg/dL L : 0,9-1,2 ;
P : 0,6-1,1
3. Glukosa Sewaktu 123 mg/dL 100-200 mg/dL
4. SGOT/AST 16 U/L 5-40 U/L
5. 5. SGPT/ALT 15 /L 5-41 /L

7. RESUME
Uraikan secara singkat dan jelas gambaran kondisi klien dan keluarga dari mulai sakit
hingga saat ini:
 Resume hari pertama: pasien mengeluh sulit buang air kecil (bak), pasien mengatakan
“saya sejak pagi belum buang air kecil dan sejak 3 hari yang lalu saya selalu nyeri
apabila buang air kecil”

 Resume hari kedua: pasien mendapatkan tindakan pemasangan kateter karena kesulitan
dalam buang air kecil dan diberikan obat anti nyeri untuk menghilangkan rasa nyeri saat
berkemih

 Resume hari kelima: pasien sudah tidak kesulitan dalam buang air kecil dan tidak
merasakan nyeri saat berkemih. Rasa nyeri pasien berada diskala 4

B. DATA FOKUS

1. DATA SUBJEKTIF

 Pasien mengeluh sulit buang air kecil (bak)


 pasien mengatakan “saya sejak pagi belum buang air kecil dan sejak 3 hari yang lalu
saya selalu nyeri apabila buang air kecil”
 Pasien mengatakan takut untuk buang air kecil, karena nyeri yang dirasakan saat bak.
 Pasien mengatakan pernah dilakukan operasi pada bagian prostatnya 6 bulan yang
lalu.
 Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah, sakit dan nyeri saat BAK, Pasien juga
mengatakan mual, muntah dan nafsu makan menurun.
 Pasien mengatakan nyeri skala7
 Rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk
 Nyeri hilang timbul

2. DATA OBJEKTIF
• Tubuh pasien terasa hangat dan nafas pasien terlihat tersengal-sengal karena
menahan nyeri.
• Pasien tampak meringis
• TTV : Suhu 36,8℃; TD 115/70 mmHg; N : 78x/menit

VII. ANALISA DATA

Nama Inisial Pasien : Tn. AL


Usia : 28
Ruang Rawat : Mawar
Diagnosa Medis : Benigna prostat hiperplasia

Data Fokus Etiologi Masalah

DS : pembesaran kelenjar Retensi Urin (D.0050)


 Pasien mengeluh prostat berhubungan dengan
sulit buang air kecil peningkatan tekanan uretra
(bak) ditandai dengan Pasien
BPH
 pasien mengatakan mengeluh sulit buang air
“saya sejak pagi kecil (bak)
belum buang air obstruksi Saluran Kemih
kecil dan sejak 3
5
hari yang lalu saya
selalu nyeri apabila Retensi urin
buang air kecil” Justifikasi : Proses
 Pasien mengatakan pembesaran prostat terjadi
takut untuk buang secara perlahan-lahan
air kecil, karena sehingga perubahan pada
nyeri yang saluran kemih juga terjadi
dirasakan saat bak. secara perlahan-lahan. Pada
 Pasien mengatakan tahap awal setelah 9 terjadi
pernah dilakukan pembesaran prostat,
operasi pada bagian resistensi urin pada leher
prostatnya 6 bulan buli-buli dan daerah prostat
yang lalu. meningkat, serta otot
 Pasien mengatakan detrusor menebal dan
nyeri perut bagian merenggang sehingga
bawah, sakit dan timbul sakulasi atau
nyeri saat BAK, divertikel. Fase penebalan
DO: detrusor ini disebut fase
• Tubuh pasien terasa
hangat kompensasi. Apabila
• nafas pasien terlihat keadaan berlanjut, maka
tersengal-sengal
detrusor menjadi lelah dan
karena menahan
nyeri. akhirnya mengalami
• Pasien tampak
dekompensasi dan tidak
meringis
• TTV : Suhu 36,8℃; mampu lagi untuk
TD 115/70 mmHg;
berkontraksi sehingga
N : 78x/menit
terjadi retensi urin yang
selanjutnya dapat
menyebabkan hidronefrosis
dan disfungsi saluran kemih
atas (Purnomo, 2003).

DS : Nyeri Akut (D.0077) b.d


 Pasien mengatakan
agen pencedera fisiologis
nyeri perut bagian Pembesaran kelenjar (tindakan post operasi) d.d
bawah, sakit dan prostat
Pasien mengatakan nyeri
nyeri saat BAK perut bagian bawah, sakit
 Pasien juga BPH
dan nyeri saat BAK dengan
mengatakan mual, skala 7.
muntah dan nafsu POST OP
makan menurun.
 Pasien mengatakan Diskontinuitas jaringan
nyeri skala7
 Rasa nyeri seperti Bradikinin sitokinin

tertusuk-tusuk
merangsang SSP
P : Nyeri ketika
buang air kecil
Q : Nyeri seperti Nyeri Akut
tertusuk-tusuk
R : Abdomen
bawah
S: 7
T : Hilang timbul
DO :
• Tubuh pasien terasa
hangat
• nafas pasien terlihat
tersengal-sengal
karena menahan
nyeri.
• Pasien tampak
meringis
• TTV : Suhu
36,8℃; TD
115/70 mmHg;
N : 78x/menit

VIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Inisial Pasien : Tn. AL


Usia : 28
Ruang Rawat : Mawar
Diagnosa Medis : Pasca Operasi prostat

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanda


. Ditemukan Tangan Nama
Jelas
1. Retensi Urin (D.0050) berhubungan dengan 2 Juni 2021
peningkatan tekanan uretra ditandai dengan Pasien
mengeluh sulit buang air kecil (bak)
Ns. Alifia
2. Nyeri Akut (D.0077) b.d agen pencedera fisiologis
(tindakan post operasi) d.d Pasien mengatakan nyeri
perut bagian bawah, sakit dan nyeri saat BAK dengan
skala 7.

IX. RENCANA KEPERAWATAN

Nama Inisial Pasien : Tn. AL


Usia : 28
Ruang Rawat : Mawar
Diagnosa Medis : Pasca Operasi prostat

No. Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Rasional Tanda


Keperawatan Kriteria Hasil Tangan
1 Retensi Urin Tujuan : Manajemen Eliminasi
Setelah dilakukan
(D.0050) Perkemihan 1 Memberi informasi
tindakan keperawatan
berhubungan 1. Monitor eliminasi urin frekuensi, bau,
selama 3x24 jam Ns.Alifia
dengan termasuk frekuensi, volume dan warna
diharapkan pasien tidak
peningkatan bau, volume, dan urin
terganggu eliminasi
tekanan warna.
urinnya
uretra 2. Pantau tanda-tanda 2 Mengetahui apakah
Justifikasi :
ditandai retensi urin. ada tanda retensi urin
asuhan keperawatan
dengan 3. Anjurkan pasien
selama 3x24 jam dengan
3 Mempertahankan
Pasien untuk mengkonsusmsi
cairan tubuh
melakukan tindakan
mengeluh cairan yang cukup.
sesuai dengan NIC yang
sulit buang 4. Ajarkan blader
telah ditetapkan, salah 4 Membantu
air kecil training pada klien
satunya yaitu irigasi merangsang
(bak)
kandung kemih dan keinginan untuk

hasilnya pada hari ketiga buang air kecil


5. Pasang kateter
masalah retensi urin 5 membantu
pada responden satu mengeluarkan urin
6. Lakukan perawatan
teratasi sebagian dan 6 untuk menjaga
perineal minimal 1
responden dua teratasi . kebersihan genetalia
kali sehari
Pada laporan kasus ini
7. Lakukan irigasi rutin
keberhasilan irigasi 7 untuk mencegah
dengan cairan isotonis
kandung kemih adalah kolonisasi bakteri
8. Lepaskan kateter
karena irigasi kateter 8 untukmelatih pasien
urine
yang tepat serta input berkemih secara
cairan oral yang mandiri tanpa
adekuat. bantuan alat
9. Berikan obat sesuai
Referensi :
9 membantu
program terapi
http://r2kn.litbang.kemk
memperlancar
Referensi :
es.go.id:8080/handle/12
sirkulasi dan
PPNI (2018) Standar
3456789/60422
merangsang syaraf.
Intervensi Keperawatan
dengan kriteria hasil:
Indonesia
1 Pasien tidak kesulitan
BAK
2 Pasien tidak merasa
nyeri saat berkemih
3 Urine pasien normal
dengan warna kuning
jernih
4 Jumlah ureum dalam
urine dengan rentang
normal 15-39 mg/dL
5 Jumlah kreatinin urin
dalam rentang normal
(L : 0,9-1,2 ; P : 0,6-
1,1 )
6 Volume urine dalam
rentang normal 1200-
1500 mL
7 Pasien dapat berkemih
4-8 kali
Referensi :
PPNI. (2018).
Standar Luaran
Keperawatan
Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI

2 Nyeri Akut Tujuan : Manajemen Nyeri  Memberikan


Setelah dilakukan
(D.0077) b.d 1. Identifikasi lokasi, informasi untuk
tindakan keperawatan
agen karakteristik, durasi, membantu dalam
selama 3 x 24 jam Ns.Alifia
pencedera frekuensi, kualitas, menentukan
diharapkan tingkat
fisiologis intesitas nyeri. pilihan/keefektifan
nyeri pasien dapat
(tindakan intervensi.
berkurang dengan
post operasi) 2. Identifikasi skala  Mengetahui tingkat
kriteria hasil:
d.d Pasien nyeri nyeri yang dirasakan
mengatakan klien
- pasien tidak mengeluh
nyeri perut 3. Identifikasi respons  Merupakan satu-
nyeri perut
bagian nyeri non verbal satunya indikator
bawah, sakit - tidak merasa nyeri saat klien jika klien tidak
dan nyeri BAK dapat menyatakan
saat BAK - skala nyeri 3 secara verbal
dengan skala - tidak nampak meringis
7 Referensi : 4. Jelaskan penyebab,  Memberikan
PPNI. (2018). periode, dan pemicu penjelasan akan
Standar Luaran nyeri menambah
Keperawatan pengetahuan klien
Indonesia: Definisi tentang nyeri
dan Kriteria Hasil 5. Berikan dan ajarkan  Membantu dalam
Keperawatan, Edisi teknik penurunan persepsi /
1. Jakarta: DPP PPNI nonfarmakologis respon nyeri,
untuk mengurangi memberikan kontrol
rasa nyeri seperti situasi, dan
kompres, tarik napas meningkatkan
dalam perilaku positif

6. Kolaborasi  untuk memblokir


pemberian analgetik, stimulasi nyeri,
jika perlu menurunkan rasa
nyeri

Referensi :
PPNI (2018) Standar
Intervensi Keperawatan
Indonesia

X. TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Inisial Pasien : Tn. AL


Usia : 28
Ruang Rawat : Mawar
Diagnosa Medis : Pasca Operasi prostat
Tgl Pukul No. Implementasi Respon/Hasil Tanda
Diagnosa Tangan
Nama Jelas
2 13.20 D.0050 1. Memonitor eliminasi S:
Juni - urin termasuk
202 14.00  Pasien mengeluh sulit
1 frekuensi, bau,
buang air kecil (bak) Ns.Alifia
volume, dan warna.
 pasien mengatakan “saya
2. Memantau tanda-
sejak pagi belum buang
tanda retensi urin.
air kecil dan sejak 3 hari
3. menganjurkan pasien
yang lalu saya selalu nyeri
untuk
apabila buang air kecil”
mengkonsusmsi
cairan yang cukup. O:
 Tubuh pasien terasa
4. memasang kateter hangat
5. Melakukan  nafas pasien terlihat
tersengal-sengal karena
perawatan perineal menahan nyeri.
minimal 1 kali sehari A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2 16.00 D.0077 1. Mengidentifikasi S:
Juni - lokasi,karakteristik,
202 17.00  Pasien mengatakan nyeri
1 durasi, frekuensi,
perut bagian bawah, sakit Ns.Alifia
kualitas, intesitas
dan nyeri saat BAK
nyeri.
 Pasien mengatakan nyeri
2. Mengidentifikasi
skala7
skala nyeri
 Rasa nyeri seperti
3. Mengidentifikasi
tertusuk-tusuk
respons nyeri non
verbal P : Nyeri ketika buang air
kecil
4. Memberikan dan Q : Nyeri seperti tertusuk-
ajarkan teknik tusuk
R : Abdomen bawah
nonfarmakologis S: 7
untuk mengurangi T : Hilang timbul

rasa nyeri seperti O:


kompres, tarik • Tubuh pasien terasa
hangat
napas dalam
• nafas pasien terlihat
tersengal-sengal karena
menahan nyeri.
• Pasien tampak
meringis
• TTV : Suhu 36,8℃;
TD 115/70 mmHg; N :
78x/menit, RR :
19x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3 10.00 D.0050 1. Memonitor eliminasi S :
Juni - urin termasuk
202 11.30  Pasien mengatakan sudah
1 frekuensi, bau,
bisa buang air kecil (bak)
volume, dan warna.
O:
2. Memantau tanda-
Frekunsi BAK pasien 3 kali
tanda retensi urin. sehari
Urine pasien berwarna
3. menganjurkan
kuning pekat
pasien untuk
A : Masalah teratasi
mengkonsusmsi
sebagian
cairan yang cukup. P : Intervensi dilanjutkan
4. Melakukan
perawatan perineal
minimal 1 kali
sehari
6. Melakukan irigasi
rutin dengan cairan
isotonis
7. Memberikan obat
sesuai program
terapi
3 15.00 D.0077 1. Menjelaskan S:
Juni - penyebab, periode,
202 15.45  Pasien mengatakan nyeri
1 dan pemicu nyeri
perut bagian bawah Ns.Alifia
2. mengolaborasi
sudah berkurang, sakit
pemberian
dan nyeri saat BAK
analgetik
berkurang
 Pasien mengatakan nyeri
skala 5

O:

• Tubuh pasien sudah


tidak terasa hangat
• Pasien tampak tidak
meringis
TTV : Suhu 36,5℃; TD
115/70 mmHg; N :
78x/menit, RR :
19x/menit

A : masalah teratasi
sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

4 09.00 D.0050 1. Memonitor eliminasi S :


Juni - urin termasuk
202 11.00  Pasien mengatakan sudah
1 frekuensi, bau,
bisa buang air kecil (bak) Ns.Alifia
volume, dan warna.
O:
2. Memantau tanda-
Frekunsi BAK pasien 5 kali
tanda retensi urin.
sehari
3. menganjurkan
Urine pasien berwarna
pasien untuk
kuning jernih
mengkonsusmsi
cairan yang cukup.
A : Masalah teratasi
4. Melakukan
P : Intervensi dihentikan
perawatan perineal
minimal 1 kali
sehari
5. Mengajarkan blader
training pada klien
6. Melepas kateter urin
4 16.00 D.0077 1. Mengidentifikasi S:
Juni - lokasi,karakteristik,
202 17.00  Pasien mengatakan nyeri
1 durasi, frekuensi,
perut bagian bawah Ns.Alifia
kualitas, intesitas
sudah berkurang ,
nyeri.
 Pasien mengatakan nyeri
2. Mengidentifikasi
saat BAK sudah
skala nyeri
berkurang
3. Mengidentifikasi
 Pasien mengatakan nyeri
respons nyeri non
skala 3
verbal
4. Memberikan dan O:

ajarkan teknik • Tubuh pasien sudah


nonfarmakologis tidak terasa hangat
• Pasien tampak tidak
untuk mengurangi meringis
rasa nyeri seperti TTV : Suhu 36,5℃; TD

kompres, tarik 115/70 mmHg; N :

napas dalam 78x/menit, RR :


19x/menit

A : masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

XI. CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Inisial Pasien : Tn. AL


Usia : 28
Ruang Rawat : Mawar
Diagnosa Medis : Pasca Operasi prostat

Tgl. Pukul No. Catatan Tanda


Diagnos (Subjektif, Objektif, Assessment, Planning) Tangan
a Nama Jelas
13.20 D.0050 S:
2
Juni  Pasien mengeluh sulit buang air kecil (bak)
202
1  pasien mengatakan “saya sejak pagi belum buang Ns.Alifia
air kecil dan sejak 3 hari yang lalu saya selalu
nyeri apabila buang air kecil”

O:
 Tubuh pasien terasa hangat
 nafas pasien terlihat tersengal-sengal karena
menahan nyeri.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2 16.00 D.0077 S:
Juni
202  Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah,
1
sakit dan nyeri saat BAK Ns.Alifia
 Pasien mengatakan nyeri skala7
 Rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk

P : Nyeri ketika buang air kecil


Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : Abdomen bawah
S: 7
T : Hilang timbul

O:
• Tubuh pasien terasa hangat
• nafas pasien terlihat tersengal-sengal karena
menahan nyeri.
• Pasien tampak meringis
• TTV : Suhu 36,8℃; TD 115/70 mmHg; N :
78x/menit, RR : 19x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3 10.00 D.0050 S:
Juni
202  Pasien mengatakan sudah bisa buang air kecil
1
(bak) Ns.Alifia

O:
Frekunsi BAK pasien 3 kali sehari
Urine pasien berwarna kuning pekat

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan
3 15.00 D.0077 S:
Juni
202  Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah
1
sudah berkurang, sakit dan nyeri saat BAK Ns.Alifia
berkurang
 Pasien mengatakan nyeri skala 5

O:

• Tubuh pasien sudah tidak terasa hangat


• Pasien tampak tidak meringis
TTV : Suhu 36,5℃; TD 115/70 mmHg; N :
78x/menit, RR : 19x/menit

A : masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
4 09.00 D.0050 S:
Juni
202  Pasien mengatakan sudah bisa buang air kecil
1
(bak) Ns.Alifia

O:
Frekunsi BAK pasien 5 kali sehari
Urine pasien berwarna kuning jernih

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4 16.00 D.0077 S:
Juni
202  Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah
1
sudah berkurang , Ns.Alifia
 Pasien mengatakan nyeri saat BAK sudah
berkurang
 Pasien mengatakan nyeri skala 3

O:

• Tubuh pasien sudah tidak terasa hangat


• Pasien tampak tidak meringis
TTV : Suhu 36,5℃; TD 115/70 mmHg; N :
78x/menit, RR : 19x/menit
A : masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai