TINJAUAN PUSTAKA
Dialyzer atau filter, memiliki dua bagian, satu untuk darah dan satu
memisahkan dua bagian ini. Sel darah, protein dan hal-hal penting lainnya
tetap dalam darah karena ukuran molekulnya terlalu besar untuk melewati
darah (seperti urea, kreatinin, kalium dan cairan yang berlebih) dapat
yang berlebihan dan toksin saat darah pasien bersikulasi melalui ginjal
kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permeabel
sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana
terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi (Smeltzer & Bare, 2018).
tubuh.
ginjal tidak mampu lagi membuang cukup limbah dan cairan dari darah
untuk menjaga tubuh tetap sehat. Hal ini biasanya terjadi ketika fungsi
seperti mual, muntah, bengkak dan kelelahan. Namun, jika gejala tersebut
tidak dialami klien, tingkat limbah dalam daah masih tinggi dan mungkin
menjadi racun bagi tubuh, dokter akan memberi tahu kapan dialisis harus
dimulai.
pasien yang mengalami gagal ginjal akut atau penyakit ginjal stadium
pergelangan tangan atau kaki layuh atau dalam kasus yang parah timbul
m2, mual anoreksia muntah dan/atau astenia, serta asupan protein menurun
8. Hematoma subdural.
1. Proses Difusi
tinggi perbedaan kadar dalam darah maka semakin banyak bahan yang
2. Proses Ultrafiltrasi
3. Proses Osmosis
hidup normal, penderita kembali menjalani diet yang normal, jumlah sel
darah merah dapat ditoleransi, tekanan darah normal dan tidak terdapat
selama beberapa hari atau beberapa minggu, sampai fungsi ginjal kembali
(<1%).
1. Hipotensi
volume plasma pada tingkat optimal dan yang kedua adalah kelainan
2. Sakit kepala
3. Sakit dada
4. Hipoksemia
yang rendah.
5. Gatal-gatal
6. Kram otot
7. Anemia
penyerapan zat besi yang buruk, tes darah secara sering atau
8. Amiloidosis
9. Depresi
Kata spiritualitas berasal dari bahasa Ibrani ruah (angin) dan Latin
spiritus, yang berarti "untuk meniup" atau "untuk bernapas," dan telah
yang melekat dalam diri semua orang, terlepas dari keyakinan agama
menghubungkan antara waktu, diri sendiri, orang lain, dan alam semesta
dalam kehidupan.
Tinggi.
hubungan dengan alam yang diciptakan oleh Tuhan (Burbhart, 1993 dalam
perpektif perawatan kesehatan yang holistik, jiwa, tubuh dan roh atau
keberadaannya di dunia.
dll.
bagian moral dan etis dalam suatu konsep diri, spiritual memengaruhi
seluruh bagian dari dalam diri seseorang yaitu pikiran, tubuh dan jiwa.
berikut:
1. Bayi
interpersonal. Belum memiliki rasa salah dan benar, dan hanya meniru
yang mereka anggap baik dan buruk. Pada usia ini anak-anak masih
3. Usia sekolah
dan interaksi sosial anak. Pada usia ini sebagian besar anak-anak
kepada Yang Maha Kuasa merupakan hal yang penting dan perlu
menjawab doanya, konsep yang salah dihukum dan yang baik diberi
4. Remaja
bahwa do’a tidak selalu dikabulkan dan dapat mulai mengabaikan atau
5. Dewasa muda
Menurut Taylor, dkk (1997) dan Craven dan Hirnk (1996) dalam
adalah :
2. Keluarga
spiritualitas anak. Yang penting bukan apa yang diajarkan oleh orang
pengalaman tersebut.
1. Verbalisasi distres
2. Perubahan perilaku
seperti tempat ibadah, kitab suci, dan ahli agama. Pemberian penguatan
terhadap perilaku positif yang telah dilakukan pasien dalam hal spritualitas
mereka. Kebutuhan ini muncul karena suatu penyakit atau krisis kesehatan
b. Perlengkapan keagamaan
waktu secara sadar dengan berfokus pada perasaan dan nilai atau
keyakinan diri.
sendiri)
Sikap adalah posisi mental atau perasaan terhadap diri
hubungan dan saling berbalas respon satu sama lainnya melalui suatu
lain.
pemakaman.
4. Hubungan dengan alam dan lingkungan
Menurut Yasmara D., dkk (2016), Azizah LM., dkk (2016) dan
dan spiritualitas.
1. Dampak biologi
2. Dampak psikologi
dirasakan oleh pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa, hal ini
2012)
3. Dampak psikososial
perjalanan penyakit yang kronis dan sering membuat pasien tidak ada
perubahan peran yang tidak bisa dihindari, gaya hidup pasien akan
(Andri, 2012).
4. Dampak spiritaulitas
dilakukan oleh Lestari & Safuni, (2016) dan Muzaenah & Makiyah,
arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa
(Kusdiyani, 2017).
kronik adalah Spiritual Needs Questionnaire (SpNQ) dari Prof. Dr. Arndt
dengan penyakit kronis jumlah sampel 627 orang, pada pasien penyakit
kronis dengan usia lanjut jumlah sampel 904, diujikan juga pada orang
sehat yaitu orang dewasa dan orang tua dengan jumlah sampel 1468, dan
diujikan pada pada orang dengan sakit kronis, lanjut usia dan orang sehat
dengan jumlah sampel 2095 dan memiliki nilai realibilitas yang baik
2019).
diukur maupun yang tidak diamati/ diukur dalam penelitian yang akan
Di teliti
Tidak di teliti