HEMODIALISA
1. PROSES DIFUSI
Merupakan proses berpindahnya suatu zat terlarut yang disebabkan karena
adanya perbedaan konsentrasi zat-zat terlarut dalam darah dan dialisat.
Perpindahan molekul terjadi dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke yang
berkonsentrasi lebih rendah.
Pada HD pergerakan molekul/zat ini melalui suatu membrane semi permeable
yang membatasi kompartemen darah dan kompartemen dialisat.
LANJUTAN…
2. PROSES ULTRAFILTRASI
Berpindahnya zat pelarut (air) melalui membrane semi permeable akibat perbedaan tekanan hidrostatik pada
kompartemen darah dan kompartemen dialisat.
Tekanan hidrostatik /ultrafiltrasi yang memaksa air keluar dari kompartemen darah ke kompartemen dialisat.
Besar tekanan ini ditentukan oleh tekanan positif dalam kompartemen darah (positive pressure) dan tekanan
negatif dalam kompartemen dialisat (negative pressure) yang disebut TMP (trans membrane pressure) dalam
mmHg.
3. PROSES OSMOSIS
Berpindahnya air karena tenaga kimiawi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmotic
(osmolalitas) darah dan dialisat.
Proses osmosis ini lebih banyak ditemukan pada peritoneal dialysis
INDIKASI & KONTRAINDIKASI
● INDIKASI ● KONTRA INDIKASI
Pada umumya indikasi dari terapi hemodialisa pada Kontraindikasi dari hemodialisa adalah
penyakit ginjal kronis adalah laju filtrasi tidak mungkin didapatkan akses
glomerulus (LFG) sudah kurang dari 5 mL/menit, vaskuler pada hemodialisa, akses
sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila vaskuler sulit, instabilitas hemodinamik
dijumpai salah satu dari hal tersebut dibawah dan koagulasi. Kontra indikasi
(Sylvia & Wilson, 2015): hemodialisa yang lain diantaranya
1) Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata adalah penyakit alzheimer, demensia
2) K serum > 6 mEq/L multi infark, sindrom hepatorenal,
3) Ureum darah > 200 mg/Dl sirosis hati lanjut dengan ensefalopati
4) pH darah < 7,1 dan keganasan lanjut.
5) Anuria berkepanjangan ( > 5 hari )
6) Fluid overloaded
PENATALAKASANAAN PASIEN YANG MENJALANI
HEMODIALISIS
Jumlah asupan • Sesuai dengan jumlah urin yang keluar ditambah insensible water loss.
• Asupan natrium dibatasi 40- 120 mEq.hari guna mengendalikan tekanan darah dan edema.
cairan dibatasi
• Asupan tinggi natrium akan menimbulkan rasa haus yang selanjutnya mendorong pasien untuk minum.
• Bila asupan cairan berlebihan maka akan memicu terjadi kenaikan berat badan yang besar
Pemantauan
• Banyak obat yang diekskresikan seluruhnya atau atau sebagian melalui ginjal.
• Pasien yang memerlukan obat-obatan (preparat glikosida jantung, antibiotik, antiaritmia, antihipertensi)
harus dipantau dengan ketat untuk memastikan agar kadar obat-obatan ini dalam darah dan jaringan
penggunaan Obat dapat dipertahankan tanpa menimbulkan akumulasi toksik. Resiko timbulnya efek toksik akibat obat
harus dipertimbangkan
DURASI HEMODIALISA
6. Disequilibrium dialisis
adalah sindroma berupa sakit kepala hebat, gelisah, penglihatan kabur, mual , dan dapat
mengalami kejang-kejang.
Hal ini dapat terjadi karena hemodialisis yang terlalu cepat sehingga penurunan kadar ureum,
elektrolit, perubahan pH terjadi secara cepat di daerah perifer sedang perubahan di susunan syarai
pusat karene ada blood brain barrier secara lambat.
Keadaan ini bisa dicegah dengan melakukan hemodialisis secara perlahan pada minggu pertama.
TERIMA
KASIH
AYO PERDALAM
MATERI DENGAN
BANYAK BELAJAR
SECARA MANDIRI....