Anda di halaman 1dari 8

A.

Study Kasus

Responden pada kasus ibu menyusui ini berinisial Ny. M, berusia 32 tahun
11 bulan dan baru saja melahirkan anak keduanya dengan cara disesar. Anak
pertamanya berusia 2 tahun. Ny. M memiliki berat badan 47 kg dan tinggi
badan 145 cm, sebelum hamil beratnya hanya 38 kg.
Ny. M memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari tetapi waktunya tidak
teratur karena harus mengurus 2 anaknya dan pekerjaan rumah ringan
lainnya. Ny. M tidak pilih-pilih terhadap makanan, asal makanan yang
dikonsumsi harganya terjangkau. Makanan yang disukai sekaligus sering
dikonsumsi yaitu pecel atau tumis bayam karena bisa memetik sendiri di
pekarangan rumah.
Pasca melahirkan nafsu makan Ny. M mengalami peningkatan bisa jadi
karena faktor menyusui.
Aktivitas Ny. M sehari-hari yaitu mengurus kedua anaknya seperti
memandikan, memberi makan anak pertamanya, menyusui, mencuci pakaian
menggunakan mesin dan mencuci piring. Aktivitas yang dijalaninya
tergolong ringan sebab Ny. M baru dua minggu pasca melahirkan.

B. Data Subjektif
1. Biodata Responden
a. Nama : Ny. M
b. TTL : Bantul, 8 Maret 1987
c. Umur : 32 tahun 11 bulan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMK
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g. Alamat :
2. Riwayat Makan
a. Makanan yang disukai : Pecal bumbu kacang
b. Makanan yang tidak disukai : tidak ada (semua suka)
c. Makanan alergi : tidak ada
d. Kebiasaan makan : 3x sehari tetapi dengan waktu yang
tidak tentu
e. Konsumsi teh/kopi : Ya, mengkonsumsi teh tetapi
jarang, seminggu bisa 2x saat pagi hari
f. Konsumsi multivitamin : Ya, vitamin B6, C, D3, Ca
(Lycalvit), Asam folat (Folagen)
g. Konsumsi susu : Tidak
Kebiasaan atau pola konsumsi (nasi, lauk pauk, sayur, buah, dll) :
Kebiasaan makan tidak selalu lengkap, seringnya buah-buahan
dijadikan makanan selingan oleh Ny. M.
Makanan pokok : Biasa mengkonsumsi nasi putih 3x/hari
Lauk pauk : Ikan lele, ikan bandeng, dan lebih sering telur (karena
harganya terjangkau)
Sayur : Pecel dan tumis bayam (karena bayam bisa langsung metik
di pekarangan rumah)
Buah-buahan : yang sering dikonsumsi yaitu apel, pir, dan pisang.

3. Riwayat Penyakit
a. Penyakit yang pernah diderita : -
b. Penyakit yang sering kambuh : -

4. Aktivitas
Ibu M baru dua minggu melahirkan dengan cara sesar, sehingga
aktivitasnya masih terbatas. Aktivitas saat ini mengurusi anaknya yang
pertama berumur 2 tahun (memandikan dan memberi makan) dan
mengurus bayinya (memandikan dan menyusui). Pekerjaan rumah yang
dilakukan seperti mencuci baju menggunakan mesin cuci dan mencuci
piring.
5. Lingkungan
Lingkungan Ny. M di daerah pedesaan dengan penduduk jarang,
cukup jauh dari jalan raya sehingga tidak banyak polusi udara.
Sekelilingnya merupakan area persawahan. Ventilasi udara ada dan lantai
rumahnya masih tanah.

C. Data Objektif
1. BB : 47 kg
2. TB : 145 cm
3. Tekanan darah : 110/70 mmHg
4. Hb : 12,1 g/dL

D. Assesment
1. Antropometri

BB = 47 kg
TB = 145 cm = 1,45 m
𝐵𝐵 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 (𝑘𝑔) 47 47
IMT = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛2 (m) = 1,45² = 2,1025 = 22,35

Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, rentang IMT 18,5 – 25,0


termasuk kategori normal.1

2. Biokimia
- Hemoglobin  12,1 g/dL (Normal/tidak anemia)
Kadar Hb untuk wanita normalnya adalah 12,1 – 15,1 g/dL. [1]

3. Klinis
- Tekanan darah  110/70 mmHg (Normal)
Menurut (Depkes, 2013), tekanan darah yang normal yaitu kurang dari
120/80mmHg.[2]
4. Diatary History (*Recall 24 jam/ sehari)
Pola konsumsi seperti nasi, lauk pauk, nabati, buah, dan sayur sudah
terpenuhi namun masih tidak sesuai dengan porsi sehingga asupan zat
gizi masih ada yang lebih seperti yang terlampir di bawah ini.
Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
Jumlah Asupan 2604,92 107,49 82,88 367,26
Kebutuhan Energi 2224,26 83,41 61,78 333,64
%Asupan 117,11 128,87 134,15 110,08
Interpretasi Cukup Lebih Lebih Cukup

E. Planning
1. Tujuan perencanaan menu
a. Mengatur asupan zat gizi agar terpenuhi dan tidak kelebihan.
b. Mengatur porsi yang dikonsumsi dalam setiap kali makan.
c. Memberikan gambaran dan variasi menu sesuai dengan makanan
kesukaan, kebiasaan konsumsi, dan tingkat ekonomi.
d. Memberikan makanan sumber zat gizi yang baik bagi ibu menyusui.

2. Syarat dan prinsip perencanaan menu


a. Menghitung kebutuhan energi menggunakan BMR dikalikan dengan
faktor aktivitas dan ditambah dengan energi untuk ibu menyusui yang
tercantum pada AKG.
b. Kebutuhan karbohidrat yang di anjurkan yaitu 60 % dari energi total.
c. Kebutuhan protein yang dianjurkan yaitu 15% dari energi total.
d. Kebutuhan lemak yang dianjurkan yaitu 25% dari energi total.
e. Range toleransi perencanaan menu 0-5%.
f. Makanan disesuaikan dengan keadaan responden (makanan kesukaan,
kebiasaan konsumsi, dan tingkat ekonomi).
g. Memberikan makanan sesuai dengan porsinya.

3. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi ibu menyusui


Energi yang dibutuhkan ibu menyusui dengan Metode Perhitungan
Harris Benedict : BMR x Faktor Aktivitas
BMR (Harris Benedict)
= 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 665 + (9,6 x 47kg) + (1,8 x 145cm) – (4,7 x 33)
= 665 + 451,2 + 261 – 155,1
= 1.222,1 kkal

Faktor Aktivitas (Harris Benedict)


= Perempuan, ringan : 1,55

Kebutuhan Energi
= 1.222,1 kkal x 1,55
= 1894,26 kkal

Penambahan +330 pada ibu menyusui 6 bulan pertama


= 1.894,26 + 330
= 2.224,26 kkal

Kebutuhan Zat Gizi


Protein = 15 % x 2.224,26
= 333,64 kkal
= 83,41 g
Lemak = 25 % x 2.224,26
= 556,06 kkal
= 61,79 g
Karbohidrat = 60 % x 2.224,26
= 1.334,56 kkal
= 333,64 g

4. Pembagian porsi sehari


Energi : 2224,26 kkal
Golongan Porsi Pembagian Porsi ke dalam Menu Sehari
Bahan Pagi Snack Siang Snack Malam
Makanan
Makanan 6 1,5 0,5 2 0,5 1,5
Pokok
@100g
Lauk 3 1 1 1
Hewani
@50g
Lauk 3 1 1 1
Nabati
@25g
Sayur 3 1 1 1
@100g
Buah 4 1,25 1,25 1,5
@100g
Gula 2 0,5 1
@10g
(maks)
Minyak 6 0,5 0,3 1
@5g
(maks)

5. Menu sehari bumil


*Perencanaan Menu Terlampir.

F. Pembahasan

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode Harris Benedict dan


penambahan +330 pada ibu menyusui 6 bulan pertama, Ny. M membutuhkan
energi sebesar 2.224,26 kkal dengan pembagian protein, lemak, dan
karbohidrat masing-masing sebesar 83,41g; 61,79 g; dan 333,64 g.

Berdasarkan hasil recall dan dibandingkan dengan kebutuhannya, karbohidrat


Ny. M sudah tercukupi, sedangkan protein dan lemak melebihi kebutuhannya.
Penyebab asupan protein lebih karena konsumsi ikan lele 2 kali dalam sehari
dan tempe 3 kali dalam sehari dengan porsi yang tidak sesuai. Olahan lauk
hewani dan nabati dengan cara digoreng juga menjadi penyebab Ny. M
kelebihan asupan lemak.
Pada perencanaan menu, olahan lauk dibuat bervariasi ada yang digoreng
dan disemur sehingga tidak banyak menggunakan minyak. Semua menu pun
dibuat sesuai porsi sehingga memenuhi kebutuhan zat gizinya dan tidak
berlebihan.

G. Kesimpulan
1. Responden memiliki kebutuhan energi sebesar 2.224,26 kkal dengan
pembagian protein, lemak, dan karbohidrat masing-masing sebesar 83,41g;
61,79 g; dan 333,64 g.
2. Dari hasil recall selama 24 jam, didapati konsumsi karbohidrat sudah
tercukupi, sedangkan konsumsi lemak dan protein masih melebihi.

H. Saran
1. Lebih bervariasi dalam pemilihan menu harian.
2. Lebih bervariasi dalam mengolah lauk pauk.
3. Membatasi porsi dalam setiap kali makan.
4. Meningkatkan kelengkapan pola konsumsi seperti makanan pokok,
lauk hewani, nabati, sayur, dan buah.

I. Daftar Pustaka
[1]
Joseph, Novita. 2017. Kadar Hb Terlalu Tinggi, Apakah Berbahaya dan
Perlu Diturunkan?. hellosehat.com/hidup-sehat/tips-ehat/kadar-hemoglobin-
hb-tinggi/amp diakses pada 26 Februari 2020
[2]
Depkes, 2013.
[3]
Tabel Komposisi Pangan Indonesia
J. LAMPIRAN
1. Hasil recall 24 jam responden
2. Perencanaan menu sehari

Anda mungkin juga menyukai