Anda di halaman 1dari 22

TUTORIAL

ASUHAN GIZI PADA GIZI BURUK

Disusun Oleh:
IZMI YULIANA (061191047)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2022

1
Identitas Pasien
Nama : An. VA
Tanggal Lahir : 4 Juli 2016
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat tinggal: Kembang Arum, Semarang Barat.

GAMBARAN UMUM KASUS


An. VA masuk melalui poli bedah anak, dan dirawat di ruang Ayyub 3 kelas 2 pada
5 Agustus 2021. Ayah pasien mengatakan anaknya ada benjolan di leher sebelah kiri
(limfadenopati coli ) rasa nya nyeri, benjolan sudah 1 bulan, Ayah pasien mengatakan
anaknya demam 2 hari sebelum masuk RS. Sadar, teraba benjolan dileher kiri (+), nyeri
tekan /bila untuk menoleh ke kanan skala nyeri 2 BAB /BAK dalam batas normal batuk/pilek
(-) makan minum mau mual/muntah (-).
Pola makan pasien. Beras >1x/hari, mie 1x/mgg, roti <1x/mgg, tempe 1x/hari, tahu
1-2x/mgg, ayam 1-2x/mgg, daginng <1x/mgg, telur ayam 1-2x/mgg, telur bebek 1-2x/mgg,
ikan basah 1x/mgg, sayuran hijau 1x/hari, wortel 1x/hari, tomat 1x/hari, pepaya <1x/mgg,
jeruk 1x/mgg, goreng-gorengan <1x/mgg, teh manis 1x/hari, kopi manis 1-2x/mgg. Tidak ada
kesulitan mengunyah dan menelan. Tidak ada alergi makanan. Tidak ada keluhan. Nafsu
makan baik. Asupan makan selama di RS selalu habis 100%.
Riwayat alergi obat (-), Riwayat alergi makanan (-), Riwayat pengobatan TB sejak
tanggal 23 juli 2021. ( minum obat rutin 2 minggu )
Nadi :105/mnt
RR : 20x / menit
Suhu :38,9 c
Jam 18.00 suhu 39,3...pct 1 1/2 cth (+)
BB sebelum sakit 17 kg
BB : 16,5 kg
TB : 114 cm
Skrining covid --> cek rapid test antigen --> hasil NEGATIF
Diagnosis dokter :
- TB kelenjar program biopsy
- Obs febris

1
- OMA dengan TFK
Rencana program exisi, pengobatan yang diberikan: terapi lanjut FDC fase awal 4 tab / 24
jam vit B 6 1 tab / 24 jam.
Hasil Lab : leukosit 2590 mm3, hematokrit 30,4%, RDW 19,5%, neutrofil 14,1%, limfosit
71,8%, monosit 11,3%.
Kata Sulit :
1. TB kelenjar program biopsy
2. Obs febris
3. OMA
4. RDW
5. Limfadenopati coli
6. FDC

2
KATA SULIT
1. TB Kelenjar Program Biopsy
TB kelenjar adalah munculnya benjolan pada bagian leher atau kepala. Biasanya benjolan
ini akan terus membesar seiring waktu dan tidak nyeri. Biopsi kelenjar getah bening
(KGB) adalah prosedur pengangkatan sampel jaringan kelenjar getah bening untuk
diperiksa di bawah mikroskop. Kelenjar getah bening merupakan organ kecil berbentuk
oval yang terdapat di berbagai bagian tubuh. Kelenjar ini berada dekat organ dalam, seperti
lambung, usus, maupun paru-paru, tapi paling banyak ditemukan di ketiak, selangkangan,
serta leher. Biopsi kelenjar getah bening diperlukan bila kelenjar getah bening tetap
membengkak atau membesar terus-menerus.

2. Obs Febris
Obs febris adalah demam dengan kondisi suhu lebih tinggi dari rata-rata. Demam adalah
suatu keadaan suhu tubuh diatas normal akibat peningkatan pusat pengatur
suhu di hipotalamus. Demam adalah peroses alami tubuh untuk melawan infeksi
yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh
normal (>37,0 C) (Fadli dan Akmal, 2018). Sebagian besar deman pada anak akibat
dari perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit-penyakit
yang ditandai adanya deman dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu demam juga
berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan nonspesifik dalam
membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi (Sodikin, 2012).

3. OMA
Otitis media adalah peradangan yang terjadi di bagian telinga tengah dan sering terjadi
pada anak-anak. Terdapat beberapa tipe dari otitis media, yaitu: Otitis media akut
(OMA). Otitis media akut dapat disebabkan oleh virus atau bakteri. Otitis media sangat
sering terjadi pada anak-anak. Diperkirakan sekitar 70% anak mengalami otitis media
minimal satu kali atau bahkan lebih saat menjelang usia tiga tahun. Insiden penyakit ini
sedikit lebih tinggi ditemukan pada anak laki-laki dibandingan anak perempuan. Dimana
umumnya kejadian OMA ini terjadi pada anak-anak dibandingkan dengan kelompok usia

3
lainnya. Faktor anatomi juga memperngaruhi dimana pada saat anak-anak, saluran
eustachius posisinya lebih horizontal dibandingkan dengan usia dewasa. Hal tersebut
menyebabkan kecenderungan terjadinya OMA pada anak-anak dibandingkan orang
dewasa. Anak-anak pada usia 6-11 bulan lebih rentan terkena otitis media akut. Gejala
otitis media akut yang paling sering adalah kemerahan pada membran timpani sebanyak
52,8% kasus dan sakit pada telinga dilaporkan sebanyak 48,4% kasus. Keluarnya cairan
dari telinga dilaporkan sebanyak 14,4% kasus, tidak ditemukan perbedaan gejala otitis
media akut pada kelompok usia tertentu.

4. RDW
Red cell distribution width (RDW) adalah keberagaman ukuran dan tampilan sel darah
merah dan merupakan bagian dari pemeriksaan darah rutin. Nilai RDW dapat digunakan
sebagai prediktor mortalitas pada berbagai kasus. Hasil tes RDW mungkin lebih tinggi
jika lebih banyak sel lebih besar atau lebih kecil dari biasanya. Hasil yang lebih tinggi
menandakan variasi volume/ ukuran sel darah merah yang lebih besar.

5. Limfadenopati coli
Limfadenopati adalah pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening. Limfadenopati
bukan merupakan sebuah penyakit, melainkan gejala dari kondisi atau penyakit lain.
Limfadenopati terjadi ketika kelenjar getah bening membesar atau membengkak akibat
melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Pada proses tersebut, sel darah
dan cairan akan berkumpul di kelenjar getah bening sehingga menyebabkan
pembengkakan.

6. FDC
Fixed Dose Combination (FDC) adalah Kapsul atau tablet yang mengandung dua obat
atau lebih dengan demikian mengurangi jumlah pil yang harus dipakai. FDC ini bisa
digunakan untuk penyakit TB yang mana The World Health Organization (WHO) and the
International Union Against Tuberkulosis and Lung Disease (IUATLD/The Union)
mendukung penggunaan formulasi FDC untuk pengobatan TB paru pada tahun
1994.

4
PENGKAJIAN GIZI
1. Data Riwayat Gizi/Makanan (FH)
Asupan Makan
Tabel 1 Data Kualitatif Asupan Makan
Domain Data
FH 1.2.1.1 Jumlah cairan melalui  Teh manis
oral  Kopi manis
FH 1.2.2.2 Jenis makanan  Makanan pokok : beras, mie, roti
 Sayur : sayuran hijau, wortel,
tomat
 Protein nabati : tempe, tahu
 Protein hewani : ayam, daging,
telur ayam, telur bebek, ikan
 Buah : papaya, jeruk
 Selingan : goreng-gorengan
FH 1.2.2.3 Pola makan / pola  Makanan pokok : Beras >1x/hari,
snack mie 1x/mgg, roti <1x/mgg,
 Protein nabati : tempe 1x/hari, tahu
1-2x/mgg
 Hewani : ayam 1-2x/mgg, daginng
<1x/mgg, telur ayam 1-2x/mgg, telur
bebek 1-2x/mgg, ikan basah 1x/mgg,
 Sayuran : sayuran hijau 1x/hari,
wortel 1x/hari, tomat 1x/hari.
 Buah : pepaya <1x/mgg, jeruk
1x/mgg,
 Goreng-gorengan <1x/mgg
 Teh manis 1x/hari
 Kopi manis 1-2x/mgg.
FH 1.2.2.5 Variasi makanan  Kurang bervariasi dan frekuensi
konsumsi buah-buahan kurang
FH 1.5.3.2 Gula  Penambahan gula setiap hari
5
FH 2.1.2.5 Alergi makanan  Tidak ada alergi
Kesimpulan: berdasarkan data diatas asupan makan kuramg bervariasi sehingga
berisiko mengalami kekurangan zat gizi dan frekuensi konsumsi buah masih kurang
sehingga berisiko mengalami kekurangan vitamin dan mineral. Sering mengonsumsi
gula sederhana.

Tabel 2. Data FFQ kuantitatif


Domain Zat gizi Asupan Kebutuhan % asupan Kategori
individu
FH- 1.1.1.1 Energi (kkal) 882,88 1856,6 47,6 % Deficit tingkat
berat
FH-1.5.1.1. Lemak (g) 11,33 51,6 21,9% Deficit tingkat
berat
FH-1.5.2.1 Protein (g) 29,53 92,8 31,8% Deficit tingkat
berat
FH-1.5.3.1 KH (g) 164,6 255,3 64,5% Deficit tingkat
berat
Kategori TKE berdasarkan Depkes, 1996 yaitu:
a. Defisit tingkat berat : < 70 % AKG
b. Defisit tingkat sedang : 70% – 79 % AKG
c. Defisit tingkat ringan : 80% - 89% AKG
d. Normal : 90% - 119 % AKG
e. Lebih : > 120 % AKG
Kesimpulan : berdasarkan data diatas asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat
dari pasien adalah deficit tingkat berat

1. Data Antropometri
Tabel 3. Data antropometri
Domain Data Interpretasi Data
AD 1.1.1 Tinggi badan 114 cm
AD 1.1.2 Berat badan 16,5 kg
AD. 1.1.4 Perubahan BB BB sebelum sakit 17 kg Penurunan 0,5 kg

6
BB saat sakit 16,5 kg
AD.1.1.5 IMT BB/TB2
=16,5/1,142
= 12,7 kg/m2
IMT/U IMT/U = Gizi kurang (PMK
I M T −N il a im e d i a n No.2 Tahun 2020)
Sim pang bak u
= 12,7−15,3
13−12,1
= -2,89 SD
Kesimpulan: dari data antropometri diketahu bahwa pasien mengalami penurunan BB
sebesar 0,5 kg dan mengalami gizi kurang.

2. Data Biokimia
Tabel 4. Data Biokimia
Domain Data Nilai Normal Interpretasi
Data
BD 1.10.2 Hematokrit 30,4% 33-43% Rendah

BD 1.10.5 RDW 19,5% 11,5-14,5% Tinggi

Leukosit 2590 mm3 3500-10.500 Rendah

Neutrophil 14,1% 50-70% Rendah

Limfosit 71,8% 25-35% Tinggi

Monosit 11,3% 4-6% Tinggi

Kesimpulan : berdasarkan data diatas kadar RDW, limfosit, dan monisit tinggi sedangkan
leukosit dan neutrophil rendah. Hal tersebut mungkin disebabkan karena adanya infeksi
di dalam tubuh pasien.

3. Data Klinis
Tabel 6. Data Klinis
Domain Identifikasi Masalah Nilai normal Interpretasi

7
PD 1.1.1 Penampilan  Ada benjolan
keseluruhan dileher sebelah kiri
PD 1.1.9 Tanda vital  Nadi = 105 x/mnt  60 – 100x/mnt Tinggi
 Suhu =  36,1 – 37,20C Tinggi
38,9 C
0  12 – 20 x/menit Normal
 RR =
20x/mnt

Kesimpulan : berdasarkan data diatas terdapat benjolan pada leher pasien yang
merupakan pembengkakan kelenjar getah bening karena infeksi virus yaitu TB. Pasien
juga mengalami demam dan detak jantung cepat.

1. Data Riwayat Pasien


Tabel 7. Data riwayat pasien
Domain Identifikasi Masalah
CH 1.1.1 Usia 5 tahun 1 bulan
CH 1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH 2.1.1 Keluhan pasien TB, nyeri pada benjolan di leher
CH 2.2.1 Terapi medis Obat TB, vitamin b6
CH.3.1.5 Lokasi rumah/alamat Kembang Arum, Semarang Barat
Kesimpulan : berdasarkan data diatas pasien adalah seorang anak laki-laki berusia 5
tahun 1 bulan dan menderita penyakit TB dan masih mengonsumsi obat
TB.

2. Standar Pembanding
BBI = (U x 2) + 8
= (5,08 x 2) + 8
= 10,16 + 8
= 18,16
Perhitungan menggunakan rumus seashore
 BMR : (55 – 2 x 5,08) x 18,16 = 814,3 (A)
 Maintenance : 20% x 814,3 =162,86 (B)
 Activity ; 25% x 814,3 = 203,57 (C)
 Sepsis : 13% x 814,3 =105,86 (D)
 Simpe trauma : 20% x 814,3 = 162,86 (E)
8
 Partum & anabolisme ; 50% x 814,3 = 407,15 (F)
Total kebutuhan = 814,3 + 162,86 + 203,57 + 105,86 + 162,86 + 407,15
= 1856,6 kkal
Kebutuhan zat gizi
- Protein = 20% x 1856,6
= 371,32 kkal : 4
= 92,8 gram
- Lemak = 25% x 1856,6
= 464,15 kkal : 9
= 51,6 gram
- Karbohidrat = 55% x 1856,6
= 1021,13 kkal : 4
= 255,3 gram

DIAGNOSA GIZI
1. Domain Asupan
Tabel.8 Domain Asupan
Domain Problem (P) Etiology (E) Sign (S)

NI-2.1 Asupan oral Kurangnya Hasil data kuantitatif energi


inadekuat pengetahuan tentang sebesar 47,6 %, lemak
sebesar 21,9%, protein
makanan dan gizi
sebesar 31,8% , dan KH
sebesar 64,5%

Kesimpulan :
1. Asupan oral inadekuat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan
dan gizi ditandai dengan hasil data kuantitatif energi sebesar 47,6 %, lemak sebesar
21,9%, protein sebesar 31,8%, dan KH sebesar 64,5%.

1. Domain Klinis
9
Tabel 9. Domain Klinis
Domain Problem (P) Etiology (E) Sign (S)

NC-3.1 Underweight Asupan energi IMT/U = -2,89 SD masuk


inadequate kategori gizi kurang

NC-2.2 Perubahan Gangguan fungsi paru- Peningkatan RDW, limfosit,


nilai paru monosit dan penurunan
laboratorium hematokrit, leukosit, dan
terkait gizi neutrophil.

Kesimpulan :
1. Underweight berkaitan dengan asupan energi inadequate ditandai dengan
IMT/U = -2,89 SD masuk kategori gizi kurang.
2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi
paru-paru ditandai dengan peningkatan RDW, limfosit, monosit dan penurunan
hematokrit, leukosit, dan neutrophil.

1. Domain Perilaku
Tabel 10. Domain Perilaku
Domain Problem (P) Etiology (E) Sign (S)

NB-1.7 Pemilihan makanan Kurangnya Seringnya


yang salah pengetahuan konsumsi gula
sederhana seperti
pada the manis dan
kopi dan
kurangnya
konsumsi buah-
buahan

Kesimpulan :
1. Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan ditandai
dengan seringnya konsumsi gula sederhana seperti pada the manis dan kopi dan
kurangnya konsumsi buah-buahan.
10
1. INTERVENSI GIZI
1. Perencanaan
a. Tujuan intervensi
- Memberikan pengetahuan mengenai gizi seimbang pada anak
- Memperbaiki asupan makan untuk mencapai status gizi optimal
- Memperbaiki pola makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang
a. Preskripsi diet
a) Penatalaksanaan diet
- Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan
- Protein diberikan 20% dari total energi. Diutamakan protein
dengan nilai biologis tinggi.
- Lemak diberikan 25% dari total energi diutamakan asam lemak tak
jenuh
- Karbohidrat diberikan 55% dari total energi. Diutamakan
karbohidrat kompleks
- Serat diberikan cukup 25 gram perhari. Sumber serat yang
dianjurkan adalah dari buah dan sayur.
- Vitamin diberikan cukup sesuai dengan AKG diutamakan vitamin
A,D,E,B,C, dan K
- Mineral diberikan cukup sesuai dengan AKG, diutamakan kalsium,
fe, yodium, zink.
- Cairan tinggi kurang lebih 1500 ml/hari
a) Jenis diet : Diet tinggi energi tinggi protein
b) Bentuk makanan : Makanan lunak
c) Rute : oral
d) Frekuensi : 3x makanan utama dan 3x selingan
e) Perhitungan kebutuhan gizi
BBI = (U x 2) + 8
= (5,08 x 2) + 8
= 10,16 + 8
= 18,16
Perhitungan menggunakan rumus seashore

11
 BMR : (55 – 2 x 5,08) x 18,16 = 814,3 (A)
 Maintenance : 20% x 814,3 =162,86 (B)
 Activity ; 25% x 814,3 = 203,57 (C)
 Sepsis : 13% x 814,3 =105,86 (D)
 Simpe trauma : 20% x 814,3 = 162,86 (E)
 Partum & anabolisme ; 50% x 814,3 = 407,15 (F)
Total kebutuhan = 814,3 + 162,86 + 203,57 + 105,86 + 162,86 +
407,15
= 1856,6 kkal
Kebutuhan zat gizi
- Protein = 20% x 1856,6
= 371,32 kkal : 4
= 92,8 gram
- Lemak = 25% x 1856,6
= 464,15 kkal : 9
= 51,6 gram
- Karbohidrat = 55% x 1856,6
= 1021,13 kkal : 4
= 255,3 gram

a) Perencanaan menu
Tabel standar porsi
Kandungan Gizi
BAHAN MAKANAN PORSI
E P L KH
Makanan Pokok 3.25 568.75 13 130
Lauk Hewani lemak sedang 3 225 21 15
lauk hewani rendah lemak 2 100 14 4 0
Protein Nabati 5 375 25 15 35
Sayuran 1.5 37.5 1.5 7.5
Buah 2.5 125 30
Gula 3 150 36
Minyak 2.5 125 12.5
susu tinggi lemak 0.25 37.5 1.75 2.5 0.25
susu lemak sedang 1 125 7 6 10
TOTAL   1868.75 83.25 55 248.75
12
Tabel porsi permenu
BAHAN Makan Selingan Makan Selingan Makan Selingan
Total
MAKANAN Pagi Pagi Siang siang Malam malam
Makanan
0.5 1 0.5 0.5 0.5 0.25 3.25
Pokok
Lauk hewani
1 0.3 1 0.7 3
lemak sedang
Lauk hewani
1 1 2
rendah lemak
Protein nabati 1 1 2 1 5
Sayuran 0.5 0.5 0.5 1.5
Buah 0.5 0.5 0.5 1 2.5
Gula 2 1 3
Minyak 0.5 1 0.5 0.5 2.5
Susu tinggi
0.25 0.25
lemak
Susu lemak
1 1
sedang

13
PERENCANAAN MENU ( 1868 KKAL)

Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak KH


Porsi URT
Makanan Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
Makan pagi
Bubur Bubur
0.5 1 gls 200 87.5 2 0 20
beras beras
Bening ½
Bayam 0.5 50 12.5 0.5 0 2.5
bayam mangkuk

Telur
Semur 1 5 butir 55 75 7 5 0
puyuh
telur+tempe

Tempe 1 2 ptg kcl 50 75 5 3 7


½ ptg
Buah Papaya 0.5 55 25 6
bsr
Sub Total 275 14.5 8 35.5
Selingan pagi
Biscuit Tepung
1 5 sdm 50 175 4 0 40
  terigu
  Susu
0.25 2 sdm 7.5 37.5 1.75 2.5 2.5
  bubuk
Gula pasir 1 1 sdm 13 50 0 0 12
Telur
0.3 3 sdm 30 22.5 2.1 1.5 0
ayam
Mentega 0.5 ½ sdt 2.5 25 0 2.5 0
Susu Susu sapi 1 1 gls 200 125 7 6 10
Madu 1 1 sdm 50 0 0 12
Sub Total   485 14.85 12.5 76.5
Makan
 
siang 
Bubur Bubur
0.5 1 gls 200 87.5 2 0 20
beras beras
Tumis labu ¼
Labu siam 0.25 25 6.25 0.25 0 1.25
siam tahu mangkuk
  ¼
Wortel 0.25 25 6.25 0.25 0 1.25
  mangkuk
  Tahu 1 1 bj bsr 100 75 5 3 7
Minyak
0.5 ½ sdt 2.5 25 0 2.5 0
goreng

14
Daging Daging
1 1 ptg 50 75 7 5 0
asam manis sapi
Minyak
  0.5 ½ sdt 2.5 25 0 2.5 0
goreng
1 bh
Buah Semangka 0.5 50 25 0 0 6
sedg
Sub Total 325 14.5 13 35.5

Selingan siang
Bubur
kacang
kacang 2 4 sdm 40 150 10 6 14
hijau
hijau
  Santan 0.5 1/6 gls 20 25 0 2.5 0
Gula pasir 1 1 sdm 13 50 0 0 12
Roti tawar Roti tawar 0.5 1 lbr 35 87.5 2 0 20
Sub Total  312.5 12 8.5 46

Makan malam
Bubur Bubur
0.5 1 gls 200 87.5 2 0 20
beras beras
Sup brokoli
¼
tempe Brokoli 0.25 25 6.25 0.25 0 1.25
mangkuk
 
  ¼
Wortel 0.25 25 6.25 0.25 0 1.25
mangkuk
Tempe 1 2 ptg kcl 50 75 5 3 7
1/3 ekor
Pepes ikan Ikan mas 1 45 50 7 2 0
sdg
Buah Melon 0.5 ½ ptg 55 25 0 0 6
Sub Total 250 14.5 5 35.5

Selingan malam
Ayam
ayam fillet 1 1 ptg sdg 40 50 7 2 0
popcorn
  telur 0.7 7 sdm 70 52.5 4.9 3.5 0
  tepung
0.25 1,25 sdm 12.5 43.75 1 0 10
terigu
minyak
0.5 ½ sdt 2.5 25 0 2.5 0
goreng
Sari jeruk Jeruk 1 1 bh bsr 100 50 0 0 12
Sub total  221.25 12.9 8 22

15
TOTAL  1868.75 83.25 55 251

1. Edukasi
Materi :
- Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai diet gizi seimbang
untuk gizi buruk
- Memperbaiki asupan makan untuk mencapai status gizi optimal
- Memperbaiki pola makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang untuk
gizi buruk
- Edukasi pentingnya gizi seimbang untuk gizi buruk
1. Konseling gizi
- Topik : pola makan gizi seimbang untuk gizi anak buruk
- Sasaran : Orangtua dan keluarga An.VA
- Tujuan Konseling
1) Meningkatkan pengetahuan tentang pedoman gizi seimbang untuk anak gizi
buruk
2) Memberi informasi tentang pedoman gizi seimbang
3) Memberi motivasi kepada An.VA dan keluarga agar menjalankan pola makan
sesuai dengan prinsip diet
4) Memberikan motivasi dan dukungan kepada An.VA dan keluarga untuk
mencapai status gizi yang optimal
- Perencanaan tempat dan waktu
a. Hari,tanggal : Jum,at, 15 April 2022
b. Waktu : 16.00
c. Tempat : Ruang rawat inap
- Metode Konseling : diskusi dan ceramah
- Media konseling : leaflet
- Materi konseling
1) Pengertian gizi buruk
2) Penyebab dan akibat gizi buruk
3) Cara perawatan anak dengan gizi buruk
4) Makanan yang baik untuk gizi buruk
16
5) Contoh menu untuk anak gizi buruk
- Strategi perubahan perilaku jangka pendek/jangka Panjang
1) Jangka pendek
a. Dapat mengulang materi dan memahami edukasi yang disampaikan
b. Pasien berusaha menjalankan edukasi yang diberikan dan asupan makanan
sesuai dengan kebutuhan.
c. Menambah frekuensi konsumsi buah-buahan

1) Jangka Panjang
a. Berat badan bertambah
b. Status gizi menjadi normal
c. Tetap menerapkan pola makan yang baik sesuai dengan syarat dan prinsip
diet
d. Hasil laboratorium normal

1. Koordinasi dengan tim Kesehatan lain


Domain Identifikasi masalah

RC.1.3 Kolaborasi dengan Berdiskusi dengan ahli gizi lain untuk


ahli gizi lain menangani kasus An.VA

RC 1.4 Kolaborasi dengan Berdiskusi dengan dokter paru untuk


profesi lain masalah TB An.VA

17
MONITORING DAN EVALUASI

A. Asupan Makan
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Asupan energi 1 hari comstock & asupan 90- 119 %


recall 24H

Asupan lemak 1 hari comstock & asupan 90- 119 %


recall 24H

Asupan Protein 1 hari comstock & asupan 90- 119 %


recall 24H

Asupan 1 hari comstock & asupan 90- 119 %


Karbohidrat recall 24H

B. Antropometri
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Berat badan 4 minggu penimbangan Kenaikan berat


badan sebesar 0,5
kg

C. Biokimia
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Hematokrit 4 minggu Cek laboratorium Hematokrit


normal 33-43%
RDW 4 minggu Cek laboratorium RDW normal

18
11,5-14,5%

Leukosit 4 minggu Cek laboratorium Leukosit normal


3500-10.500

Neutrophil 4 minggu Cek laboratorium Neutrophil normal


50-70%

Limfosit 4 minggu Cek laboratorium Linfosit normal


25-35%

Monosit 4 minggu Cek laboratorium Monosit normal 4-


6%

D. Klinis
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Suhu 1 hari Thermometer Normal 36,5 – 370C

Benjolan dileher 4 minggu Data rekam medis Tidak ada benjolan


sebelah kiri

E. Pengetahuan
Indikator Waktu Metode Pencapaian

Menanyakan Setelah edukasi Wawancara Orangtua An.VA


kembali materi dapat mengulang
edukasi dan tanya materi edukasi
jawab yang diberikan

19
DAFTAR PUSTAKA

Fadli dan Akmal. 2018. Pengaruh Kompres Hangat terhadap Perubahan Suhu Tubuh pada
Pasien Febris. Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah, Vol.7,No,2,hml:78-83.
DOI: https://doi.org/10.12345/jikp.v7i2.32. Diakses 7 Mei 2022.
Mahardika,et.all. 2019. Karakteristik Pasien Otitis Media Akut Di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar Periode Januari-Desember Tahun 2014. E-Jurnal Medika.
Vol.8,No.1,hlm:51-55.
Munawarah,et.all. 2019. Pengaruh Penggunaan Sediaan Fixed Dose Combination (FDC)
Dibandingkan DEngan Tablet Lepas Obat Anti-Tuberkulosis terhadap Peningkatkan
Nilai SGPT dan SGOT Pada Pasien Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan PAru
Masyarakat Makassar. Majalah Farmasi dan Farmakologi.
http://journal.unhas.ac.id/index.php/mff. Diakses 7 Mei 2022.
Sodikin. 2012. Prinsip Perawatan Demam Pada anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

20
21

Anda mungkin juga menyukai