Anda di halaman 1dari 24

TUTORIAL

MATA KULIAH GIZI PENYAKIT INFEKSI DAN DEFISIENSI GIZI


“ASUHAN GIZI PADA KASUS PENYAKIT SALURAN CERNA”

Disusun Oleh:
Raden Roro Susanti Septi Kurnia (060118A053)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2021
KASUS
Tn LS berusia 26 tahun datang ke rumah sakit dalam keadaan compos mentis dengan
keluhan keringat dingin dan panas di malam hari, batuk berdahak, mual, nyeriperut, selera
makan menurun dan lidah tampak bercak putih. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit, RR 16x/menit, suhu 37ºC. Pasien tidak dapat
diukur tinggi badan dan berat badan secara actual sehingga diukur panjang ulna yaitu sebesar
25 cm dan lingkar lengan atas (LILA) 21 cm untuk mengetahui estimasi tinggi badan dan
berat badan pasien.
Tn LS mengaku merasakan sakit kurang lebih satu bulan yang lalu, Tn LS juga
mengaku berat badannya mengalami penurunan, berat badan 1 bulan lalu yaitu 50 kg.Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan hemoglobin 9,8 g/dl, LED 120 /mm, neutrofil
segmen 90,3 %, limfosit 5,8 %, hematokrit 29,3 %, SGOT 61 U/L, SGPT 64 U/L, Igm
salmonella 6. Saat ini sedang menjalani terapi medis berupa Infustufofueksili 30 tpm,
injsantagesik 1 amp/12 jam, inj ranitidine 1 amp/8 jam, injpycin 1 amp/8 jam, injkalbamin,
dan mulai rutin menjalani terapi ARV. Sebelum merasa sakit, Tn LS mampu menghabiskan
rokok hingga 2 bungkus dalam sehari.
Tn LS mempunyai pola makan 3 kali sehari, setiap makan selalu dengan nasi putih
sebanyak 1 centong, tempe dan tahu 1 potong sedang yang dikonsumsi 1x/hari, ayam 1
potong sedang dikonsumsi 1x/minggu, ikanlele 1x/hari, telurayam 1xhari. Tn LS menyukai
semua jenis sayuran dan setiap makan sering hanya konsumsi nasi dengan sayur saja. Sayur
yang dikonsumsi seperti sayur bayam, sawi, kangkung, daun kelor, daun singkong, kacang
panjang, buncis dan wortel yang dikonsumsi setiap hari secara bergantian.Sedangkan buah
yang dikonsumsi seperti buah apel, pisang, dan papaya dengan frekuensi 2- 3x/minggu.Tidak
ada alergi terhadap makanan.Hasil Recall 1x24 jam menunjukkan asupan energy 782,9kkal,
protein 26,5 gram, lemak 13,3 gram, karbohidrat 126,2 gram. Hasil FFQ satu bulan terakhir
menunjukkan asupan energi 787,7 kkal, protein 23,1 gram, lemak 21,7 gram, karbohidrat
125,5 gram. Tn LS sehari hari tinggal bersama ibunya (anak tunggal) dan bekerja sebagai
pegawai swasta. Diagnose dokter yaitu Colic abdomen dd gastritis akut dengan obs febris
H+14, typoid fever &susp TB Paru.
SKRINING GIZI
FORMULIR SCREENING GIZI MUST

Nama Tuan LS
Perkiraan tb/bb 162,5 cm/45,5 kg

1. Apakah anda mengalami penurunan asupan makan dalam 3 bulan terakhir disebabkan
kehilangan nafsu makan,gangguan saluran cerna,kesulitan mengunyah dan menelan?
0=kehilangan nafsu makan berat
1=kehilangannafsu makan sedang
2= tidak kehilangan nafsu makan
2. Mobilitas
0= hanya di atas kasur ataau kursi roda
1= dapat beranjak dari kursi/kasur ,tetapi tidak mampu beraktivitas normal
2= beraktivitas normal
3. Masalah neuropsikologis
0= demensia tingkat berat atau depresi
1= demensia tingkat sedang
2= tidak ada masalah psikologis
Skor skrining (subtotal maksimal14 poin)

MUST = 0-1 tidak bersiko malnutrisi


MUST= > 2 berisiko malnutrisi
Kesimpulan : Tuan LS berdasarkan skrining termasuk dalam skor >2 maka termasuk dalam
beresiko malnutrisi.

PENGKAJIAN GIZI

A. Data Riwayat Gizi/Makanan


1. Asupan Makan SMRS
Tabel 1. Data Kualitatif
Domain Identifikasi Masalah
FH- 1.2.2.1 Jumlah makanan Karbohidrat ;nasi putih 1 centong,
Protein nabati: tempe dan tahu 1 potong
sedang,
Protein hewani : ayam 1 potong sedang,
FH- 1.2.2.2 Jenis makanan Karbohidrat :Nasi
Protein nabati :tempe dan tahu
Protein nabati : ayam, ikan lele, telur ayam,
Sayuran : sayur bayam, sawi, kangkung, daun
kelor, daun singkong, kacang panjang, buncis,
dan wortel.
Buah : apel, pisang, dan papaya.
FH- 1.2.2.3 Pola makan/ snack 3 kali sehari
FH- 2.1.2.5 Alergi makanan Tidak ada alergi terhadap makanan
FH- 4.3.12 Kesukaan makan Menyukai semua jenis sayuran dan setiap
makan sering hanya konsumsi nasi dengan
sayur saja.
FH- 7.2.8 Recall Asupan energy 782,9 kkal, protein 26,5 gram,
lemak 21,7 gram, dan karbohidrat 125,5 gram.

Kesimpulan : Berdasarkan data tabel asupan makanan kualitatif Tn.LS memiliki pola makan
teratur 3 kali sehari dan bervariasi.

\
\

Tabel. 2 Data Kuantitatif (recall /FFQ)


Domain Zat Gizi Asupan Kebutuhan % Asupan Kategori
FH- 1.1.1.1 Asupan energy 787,7 kkal 1936,24kkal 40,68% Defisit
FH- 1.5.1.1 Asupan lemak 21,7 gram 32,27gram 67,24% Defisit
FH- 1.5.3.1 Asupan protein 23,1 gram 72,6gram 31,81% Defisit
FH- 1.5.5.1 Asupan 125,5 gram 338,84gram 37,03% Defisit
karbohidrat

Kesimpulan : Berdasarkan dari data tabel asupan makanan Tn LS untuk semua zat gizi
tergolong defisit yang ditandai dengan kurangnya jumlah asupan makan yang dikonsumsi
dengan jumlah asupan zat gizi yang dibutuhkan.

Persentase standar asupan menurut Kemenkes RI (2013)


a. Defisit tingkat berat: < 70%
b. Kurang : 70-80%
c. Cukup : 80-100%
d. Baik : 100-110%
e. Lebih : > 110%
Kesimpulan : Tn.LS memiliki asupan energy, lemak, protein dan karbohidrat yang defisit.

B. Data Antropometri
Tabel 3. Antropometri
Domain Data Interpretasi Data
AD- Ukuran rangka Panjang ulna = 25 cm -
LILA = 21 cm Status gizi kurang
1.1.3
AD- Berat badan (1 bulan 50 kg
1.1.2 yang lalu)
AD Estimasi Tinggi badan Estimasi Tinggi Badan menggunkan panjang ulna
1.1.1.1 (Mulyasari I dan Purbowati,2019)
TB = 75,198 + 3,314 panjang ulna (cm)
TB = 75,198 + 3,314 x 25
158,04 cm
AD Estimasi Berat badan (NHANES, 2011-2012)
1.1.2 dengan LILA BB = (4 x LILA) -50
BB = (4 x 21) – 50
BB = 34 kg
AD IMT IMT mengunkan LILA (Powell-Tuck dan Underweight
1.1.5 Hennessey, 2001
IMT = 1,01 x LILa -4,5
IMT = 1,01 x 21 x 4,7
IMT = 16,51 kg /m²
Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri Tn.LS diatas menunjukkan bahwa status gizi
kurang ditandai hasil pengukuran LILA sebesar 21 cm, dan status gizi TN.LS termasuk
underweight dilihat dari IMT 16,51 kg /m² .

Klasifikasi IMR Asia Pasifik

Underweight = <18,5 kg/m²


Normal = 18,5-22,9 kg/m²
Overweight = >23-24,9 kg/m²
Obes I = 25-29,9 kg/m²
Obess II = >30 kg/m²
Klasifikasi status gizi berdasarkan LILA untuk orang asia WHO
C. Data Biokimia
Tabel 4. Biokimia
Domain Data Batas normal IdentifikasiMasalah
BD- 1.10.1 Hemoglobin 9,8 g/Dl 13 g/dL Anemia
LED 120/mm 0-15/mm Tinggi
Neutrofil 90,3% 55-70% Tinggi
segmen
Limfosit 5,8% 20-40% Tinggi
BD- 1.10.2 Hematrokit 29,3% 40-54% Rendah
BD- 1.4.2 ALT/SGPT 64 U/L 5-35 IU/L Tinggi

BD- 1.4.3 AST/SGOT 61 U/L 5-40 IU/L Tinggi

Igm 6 ≤2 Indikasi kuat adanya


salmonella infeksi S.typhi
Kesimpulan : Berdasarkan data biokimia diatas bahwa, Tn.LS mengalami anemia, indikasi
kuat adanya infeksi S.typhi, SGPT dan SGOT yang tinggi sehingga mengalami kerusakan
fungsi hati, nilai hematrokit rendah, nilai limfosit, neutrofil segmen, LED yang tinggi.

D. Data Klinis
Tabel 5. Data Klinis
Domain Identifikasi Masalah
PD- 1.1.1 Penampilan keseluruhan Keringat dingin dan panas di malam
hari
PD- 1.1.5 Sistem pencernaan Mual, nyeri perut, selera makan
menurun
PD- 1.1.13 Mulut Lidah tampak bercak putih
PD- 1.1.19 Kerongkongan dan Batuk berdahak
menelan
PD- 1.1.9 Tekanan darah (normal : 120/80 mmHg (normal )
120/80 mmHg)
Nadi (90 -110x/mnt) 88x/menit (lambat)
RR (12-20x/mnt) 16x/menit (normal)
Suhu tubuh(36-37℃) 370C (normal)
Kesimpulan : Berdasarkan data klinis diatas, Tn.LS dengan keluhan pada datang ke rumah
sakit yaitu keringat dingin dan panas di malam hari, batuk berdahak, mual, nyeri perut, selera
makan menurun dan lidah tampak bercak putih.

E. Data Riwayat Pasien


Tabel 6. Data Riwayat Pasien
Domain Identifikasi Masalah
CH- 1.1.1 Usia 26 tahun
CH- 1.1.2 Gender Laki-laki
CH- 1.1.7 Peran dalam keluarga Anak tunggal
CH- 1.1.10 Penggunaan rokok Sebelum merasakan sakit, mampu
menghabiskan rokok hingga 2 bungkus
dalam sehari.
CH- 2.1.8 Diagnose medis Colic abdomen dd gastritis akut dengan
obs febris H+14, typoid fever & susp
TB paru
CH- 2.2 Terapi obat/medis Infus tufofueksili 30 tpm, inj santagesik
1 amp/12 jam, inj ranitidine 1 amp/8
jam, inj pycin 1 amp/8 jam, inj
kalbamin, dan mulai rutin menjalani
terapi ARV
CH- 3.1.2 Situasi rumah/hidup Tinggal bersama ibunya
CH- 3.1.6 Pekerjaan Pegawai swasta
Kesimpulan : Berdasarkan data riwayat pasien diatas, Tn.LS adalah seorang pegawai swasta
yang didiagnosa Colic abdomen dd gastritis akut dengan obs febris H+14, typoid fever &
susp TB paru.

F. Standar Pembanding
1. Kategori TKE berdasarkan Depkes, 1996 yaitu:
a. Defisit tingkat berat :< 70 % AKG
b. Defisit tingkat sedang : 70% – 79 % AKG
c. Defisit tingkat ringan : 80% - 89% AKG
d. Normal : 90% - 119 % AKG
e. Lebih : > 120 % AKG
2. Klasifikasi IMR Asia Pasifik
Underweight = <18,5 kg/m²
Normal = 18,5-22,9 kg/m²
Overweight = >23-24,9 kg/m²
Obes I = 25-29,9 kg/m²
Obess II = >30 kg/m²
3. Estimasi Tinggi badan dengan ULNA dari (Mulyasari I dan
Purbowati,2019)
TB = 75,198 + 3,314 x panjang ulna (cm)
TB = 75,198 + 3,314 x 25
TB = 158,04 cm
4. Estimasi barat badan berdasarkan rentang lengan (NHANES, 2011-2012)
BB = (4 x LILA) -50
BB = (4 x 21) – 50
BB = 34 kg
BBI = (TB - 100) x 0,9
= (158,04 - 100) x 0,9
= 52,3 kg
5. Perhitungan kebutuhan gizi dengan rumus
BBI = (TB - 100) x 0,9
= (158,04 - 100) x 0,9
= 52,3 kg
BMR = 5 + 10 (BBI(kg)) + 6,25 (TB) – 5 (U)
= 5 + 10(52,23) + 6,25(158,04) - 5(26)
= 5 + 522,36 +1987,75-130
= 1385,11 kkal

TEE = BMR x FA (bed rest) x FS (stress ringan)


= 1385,11 x 1,1 x 1,2
= 1904,95 kkal
Kebutuhan P, L dan KH sesuai buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi pada Diet
Penyakit Saluran Cerna Atas
Protein = 15% x TEE
= 15% x 1904,95 kkal
= 71,43 gram
Lemak = 15% x TEE
= 15% x 1904,95 kkal
= 31,74gram
Karbohidrat = (100% - 15% - 15%) x TEE : 4
= 70% x1904,95 kkal: 4
= 1355,36
= 333,3 gram
DIAGNOSA GIZI

A. Domain Asupan
Tabel 7. Domain Asupan
Domain Problem (P) Etiology (E) Sign (S)

NI-2.1 Asupan oral tidak Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil data
adekuat Terbatasnya kuantitatif asupan energy
kemampuan untuk 40,68% (defisit berat),
mengkonsumsi lemak 67,24% (defisit
asupan makan dalam berat), protein 31,81%
jumlah yang cukup. (deficit berat) dan KH
37,03 %(defisit berat)

Narasi : Asupan oral inadekuat Berkaitan dengan terbatasnya kemampuan untuk


mengkonsumsi asupan makan dalam jumlah cukup Ditandai dengan hasil data kuantitatif
energy 40,68% (defisit berat), lemak 67,24% (defisit berat), protein 31,81% (deficit berat)
dan KH 37,03 %(defisit berat)

B. Domain Klinis
Tabel 8. Domain Klinis
Domain Problem (P) Etiology (E) Sign (S)
Berkaitan dengan Ditandai dengan sering
Perubahan fungsi perubahan fungsi mengalami mual dan nyeri
NC- 1.4
gastrointestinal lambung perut serta selera makan
yang menurun.
Berkaitan dengan Ditandai dengan nilai
gangguan hematokrit 29,3%; SGOT
hematologi 61u/L; dan SGPT 64u/L
Perubahan nilai lab
NC- 2.2 Berkaitan dengan Ditandai dengan nilai
terkait gizi
kurang konsumsi hemoglobin yaitu 9,8 g/dL
makanan sumber zat
besi
NC- 3.2 Penurunan berat Berkaitan dengan Ditandai dengan berat
badan penurunan badan 1 bulan yang lalu
kemampuan untuk yaitu 50 kg
mengkonsumsi
makanan karena
adanya mual dan
nyeri perut
Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil
perubahan fungsi pengukuran LILA yaitu 21
NC- 3.3.4 Underweight saluran cerna serta cm
menurunnya nafsu
makan
Narasi :
a) Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan perubahan fungsi lambung
ditandai dengan sering mengalami mual dan nyeri perut serta selera makan yang
menurun.
b) Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan hematologi ditandai
dengan nilai hematokrit 29,3%; SGOT 61u/L; dan SGPT 64u/L
c) Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan kurang konsumsi makanan
sumber zat besi ditandai dengan nilai hemoglobin yaitu 9,8 g/dL
d) Penurunan berat badan berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk
mengkonsumsi makanan karena adanya mual dan nyeri perut ditandai dengan berat
badan 1 bulan yang lalu yaitu 50 kg
e) Underweight berkaitan dengan perubahan fungsi saluran cerna serta menurunnya
nafsu makan ditandai dengan hasil pengukuran LILA yaitu 21 cm

C. Domain Perilaku
Tabel 9 . Domain Perilaku

Problem (P) Etiology (E) Sign (S)


NB-1.3 Belum siap Kurang motivasi dan Dengan membiasakan untuk
untuk merubah gaya kurang siap untuk merokok 2 bungkus sehari
hidup menerapkan perubahan
pola makan
Narasi : Belum siap untuk merubah gaya hidup Berkaitan dengan Kurang motivasi dan
kurang siap untuk menerapkan perubahan pola makan Ditandai dengan membiasakan untuk
merokok 2 bungkus sehari.
INTERVENSI GIZI

A. Perencanaan
1. Tujuan intervensi
1) Mencegah penurunan berat badan
2) Memberikan edukasi
3) Memberikan kebutuhan dan kemampuan
4) Mencapai status gizi optimal sesuai prinsip diet dan kebutuhan dengan
memenuhi/meningkatkan asupan oral
5) Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung,
serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan .
6) Mengatasi keluhan nyeri perut.
7) Mengupayakan perubahan sikap, pengetahuan serta motivasi terhadap makanan
dan gizi
2. Preskripsi diet
a. Penatalaksanaan diet
1) Kebutuhan energi dihitung berdasarkan rumus perhitungan Mifflin dengan
menggunakan BBI.
2) Diberikan makanan dan minuman yang cukup energy, protein, cairan, dan zat
gizi lain.
3) Diberikan asupan protein yaitu 15% dari kebutuhan energy total.
4) Diberikan asupan lemak yang rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energy
total dan ditingkatkan bertahap sesuai dengan kebutuhan.
5) Rendah serat terutama serat tidak larut air.
6) Porsi makanan kecil dan sering.
7) Hindari kondisi serta bahan makanan yang merangsang asam lambung, seperti
merokok, alcohol, coklat, kopi dan kafein.
8) Hindari konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan pedas.
b. Jenis diet : Diet tinggi energi
c. Bentuk makanan : Makanan Lunak
Jadwal makan : 3x Makan utama; 3x Selingan
d. Perhitungan kebutuhan gizi
BMR = 5 + 10 (BBI(kg)) + 6,25 (TB) – 5 (U)
= 5 + 10(52,23) + 6,25(158,04) - 5(26)
= 5 + 522,36 +1987,75-130
= 1385,11 kkal
TEE = BMR x FA (bed rest) x FS (stress ringan)
= 1385,11 x 1,1 x 1,2
= 1904,95 kkal
Kebutuhan P, L dan KH sesuai buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi pada Diet
Penyakit Saluran Cerna Atas
Protein = 15% x TEE
= 15% x 1904,95 kkal
= 71,43 gram
Lemak = 15% x TEE
= 15% x 1904,95 kkal
= 31,74gram
Karbohidrat = (100% - 15% - 15%) x TEE : 4
= 70% x1904,95 kkal: 4
= 333,3 gram
B. Implementasi
1. Pemberian diet
Pembagian Porsi (P) Makanan Sehari (1904,95 kkal)

Tabel 10. Pembagian Porsi


Bahan Makanan/ Selingan Selingan Selingan
Pagi Siang Malam
Penukarnya Pagi Sore Malam
Makanan pokok 1 ½ 1 ½ 1
Lauk hewani 1 1 1
Lauk nabati 1 1 1
Sayuran 2 1 1
Buah 1 1 1 1 1
Susu 1 1 1
Minyak ½
Gula ½ ½

Standar Porsi (P) Makanan Sehari


Tabel 11. Standar Porsi

Bahan Makanan Porsi E(kkal) P(gr) L(gr) KH(gr)


Makanan pokok 4,5 787,5 18 0 180
Lauk hewani 2 190 20 12 0
Lauk nabati 2 160 12 9 0
Sayuran 4 200 12 0 20
Buah 5 250 0 0 45
Susu 1 110 7 7 9
Gula 4 120 0 0 30
Minyak 1 45 0 5 0
Total 1900,5 69 33 324

Tabel 12. Perencanaan Menu


Waktu Menu Bahan URT Berat Energi Protei Lema KH
Makanan Makanan (gr) (kkal) n k (gr)
(gr) (gr)
Makan Cream
Beras 1/2 gls 50 175 4 0 40
Pagi Porridge
Daging ayam 1 ptg sdg 50 95 10 6 0
Wortel 1/2 gls 50 25 1.5 0 5
Bayam 1/2 gls 50 25 1.5 0 5
Tahu 1/2 ptg bsr 50 40 3 1.5 4
Buah Pepaya 1 ptg sdg 150 40 0 0 10
  Madu 1 sdm 5 30 0 0 7.5
Sub total 452.5 20 10 71.5
Selinga Kue Talam Tepung terigu 4 sdm 25 87.5 2 0 20
n Mangga
Pagi
Mangga 1/2 bh bsr 50 40 0 0 10
Madu 1 sdm 5 30 0 0 7.5
Margarin 1/2 sdm 2.5 22.5 0 2.5 0
Sub total 180 2 2.5 37.5
Makan Bubur
Siang Bayam
Nasi 1/2 gls 50 175 4 0 40
Campur
Tahu
Bakso 5 bj 50 47.5 5 3 0
Bayam 1/2 gls 50 25 1.5 0 5
Wortel 1/2 gls 50 25 1.5 0 5
Minyak
1/2 sdm 2.5 22.5 0 2.5 0
goreng
Tahu 1 bj sdg 100 80 6 3 8
Telur 1/2 btr 30 47.5 5 3 0
Pisang madu Pisang ambon 1 bh sdg 50 40 0 0 10
  Madu 1 sdm 5 30 0 0 7.5
Sub total 462.5 23 11.5 68
Selingan Puding
Roti putih 1 iris 40 87.5 2 0 20
Sore Buah
Agar-agar 1/2 sdm 2 0 0 0 0
Buah naga 1/4 ptg sdg 75 40 0 0 10
Gula pasir 1 sdm 5 30 0 0 7.5
Susu 1/2 gls 100 55 3.5 3.5 4.5
Sub total 212.5 5.5 3.5 42
Makan Bubur
Nasi 1/2 gls 50 175 4 0 40
Malam daging sapi
Daging sapi 1 ptg sdg 50 95 10 6 0

Tempe 1/2 ptg sdg 25 40 3 1.5 4


Kecap 1 sdm 8 30 0 0 7.5
Buncis 1/2 gls 50 25 1.5 0 5
Wortel 1/2 gls 50 25 1.5 0 5
Minyak
1/2 sdm 2.5 22.5 0 2.5 0
goreng
Sari Buah Pir 1/2 bh sdg 75 40 0 0 10
` Sub total 452.5 20 10 71.5
Selingan Apel mix
Apel 7,5 sdm 75 120 9 4.5 12
Malam susu
  Gula pasir 1 sdm 5 30 0 0 7.5

  Susu 1/2 gls 100 55 3.5 3.5 4.5


Sub total 150 9 4.5 19.5
TOTAL 1904,5 74 33,5 320
2. Edukasi
a) Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk menjalankan
atau menerapkan diet.
b) Memperoleh kesepakatan perubahan perilaku terhadap pola makan sesuai
dengan kondisi penyakit.
c) Meningkatkan pengetahuan makanan terkait makanan dan zat gizi sesuai
dengan kondisi penyakit

3. Konseling gizi
Hari, tanggal : Minggu, 20 Juni 2021
Waktu : 15.00 WIB
Tempat : ruang rawat inap Tn.LS
Topik : Gizi seimbang saluran pencernaan
Sasaran : Tn.LS dan keluarga
Tujuan konseling :
1) Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk menjalankan atau
menerapkan diet.
2) Memperoleh kesepakatan perubahan perilaku terhadap pola makan sesuai dengan
kondisi penyakit.
3) Meningkatkan pengetahuan makanan terkait makanan dan zat gizi sesuai dengan
kondisi penyakit

4) Memperbaiki status gizi pasien

Metoda konseling yang dipilih : Wawancara dan diskusi


Domain Identifikasi masalah
C.1.1 Cognitive- behaviour Tanya jawab dan ceramah untuk
theory memaparkan informasi
C.2.5 Dukungan social Keikutsertaan anggota keluarga saat
konseling

Media yang digunakan : Leaflet

4. Koordinasi dengan tim kesehatan lain


Domain Identifikasi masalah

RC.1.4 Kolaborasi dengan Koordinasi dengan perawat dan dokter


provider lain serta tim kesehatan lainnya untuk
mengontrol perubahan nilai
laboratorium.
MONITORING-EVALUASI GIZI

A. Antropometri
Tabel 13. Monitoring-Evaluasi Antropometri
Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Berat Badan 3 hari Pengukuran Penambahan BB


bertahap 0,5 kg

B. Biokimia
Tabel 14. Monitoring-Evaluasi Biokimia
Indikator Waktu Metode Target pencapaian
Hemoglobin 1 hari Pemantauan berskala Kadar Hb normal
dengan dilakukan yaitu 13 – 18 g/dl
pemeriksaa 1x /bulan

C. Biokimia
Tabel 15. Biokimia
Indicator Waktu Metode Target
pencapaian
Hemoglobin 3 hari Pengecekan kadar Menaikan kadar Hb
hemoglobin (Hb) sesuai dengan
ketentuanya itu 12
gm/Dl

D. Klinis/Fisik
Tabel 16. Monitoring-Evaluasi Tanda-tanda Vital
Indikator Waktu Metode Target pencapaian
Keringat dingin dan 1 hari Wawancara Mengembalikan
panas di malam hari, kondisi fisik yang
batuk berdahak, vit.
mual, nyeri perut, dan
selera makan

E. Asupanmakan
Tabel 17. Monitoring-Evaluasi Asupan Makan
Indikator Waktu Metode Target pencapaian
Asupan energy 1 hari Comstcok& Recall 24H Asupan>100%
Asupan lemak 1 hari Comstcok& Recall 24H Asupan>100%
Asupan protein 1 hari Comstcok& Recall 24H Asupan>100%
Asupan karbohidrat 1 hari Comstcok& Recall 24H Asupan>100%

F. Pengetahuan gizi
Tabel 18. Monitoring-Evaluasi Pengetahuan Gizi
Indikator Waktu Metode Target pencapaian
Kesiapan 30 menit Diskusi dengan konsisten dalam menjalankan
merubah pasien dan keluarga diet yang sudah didiskusikan dan
perilaku dapat melakukan olahraga rutin
setiap minggu sekali
DAFTAR PUSTAKA

1. Anugerah, R, Purbowati .2021.”Modul Pembelajaran Blok Gizi Pada Penyakit Infeksi


Dan Defisiensi”.Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo.
2. Asssosiation American Dietetic Internationall Dietetic & Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual: Standardized Language For Nutrition Care Process.3rd. Chicaago.
American Dietetic Association, 2011.
3. Departemen Kesehatan RI. 1996. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta.
4. Departemen Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi Orang Dewasa
dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), Jakarta; 2003.
5. Elfatma, Y., Arnelis, A., & Rachmawati, N. (2017). Gambaran Derajat Varises Esofagus
Berdasarkan Beratnya Sirosis Hepatis. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(2), 457-462.
6. Fajar, S.2014.”Buku Saku Gizi”.Azura Edisi:2
7. Handayana. A.2017.”Deteksi Dini dan Atasi 31 Penyakit Bedah Saluran Cerna
(Digestif)”.Rapha Pubhlising: Jakarta
8. Herawati, F, dkk.2011.”Pedoman Interpretasi Data Klinik”.Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. ResearcGate:.Jakarta
9. Ilham, Nugraha J, dan Purwanta M.Deteksi IgM Anti-Salmonella enterica serovar Typhi
dengan Pemeriksaan Tubex Tf dan Typhidot-M. Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19
(2017)
10. Nuraini, dkk.2017.”Dietetika Penyakit Infeksi”. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta
11. Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Asosiasi Dietisien Indonesia. 2019. Penuntun Diet dan
Terapi Gizi. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
12. Wiyono,S, dkk.2017.”Penilaian Status Gizi”. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai