BAGIAN 1 ASSESSMENT
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. P
Tanggal lahir : 15 Mei 1969
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Bahasa : Jawa
Alamat : Sidorejo 02/20 Caturharjo Sleman
Pendidikan : SD
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
No. RM : 244***
Tanggal MRS : 7 Januari 2020
Ruang Rawat Inap : Alamanda 1 Bed 25
Diagnosa Medis : Post amputasi pedis sinistra, luka masih
basah, ulkus DM wagner III, ulkus decubitus, PAD (Peripheral Arterial)
B. Nutrition Asessment
1. Antropometri
Lila = 23 cm
Ulna = 23 cm
Tinggi badan (estimasi) = 68,777 + (3,536 x Ulna)
= 68,777 + (3,536 x 23)
= 150 cm
Berat badan (estimasi) = _23_ x 50 kg
28,5
= 40 kg
Status gizi berdasarkan LILA = Lila ukur _ x 100%
Presentil sesuai usia
= _23_ x 100 = 78,7% (kurang)
29,2
Kriteria Status Gizi Berdasarkan LLA/U
Obesitas : > 120%
Overweight : 110 – 120%
Normal : 90 – 110%
Kurang : 60 – 90%
Buruk : < 60%
BBI = TB – 100
= 150 – 100
= 50 kg
Kesimpulan :
Data antropometri dari hasil pengukuran berdasarkan LILA dan
ULNA. Sedangkan untuk status gizinya berdasarkan LILA yaitu kurang.
2. Pemeriksaan Biokimia
Tanggal Pemeriksaan: 7/1/2020
Hematologi Rutin
Hb 6,9 gr/dl 11,5 – 13,5 gr/dl (Rendah)
Hematrokit 22 % 37 - 47 % (Rendah)
Eritrosit 2,99 sel/mm 3,9 – 5,9 sel/mm (Rendah)
Trombosit 587.000 150.000 – 440.000 (Tinggi)
Indeks Eritrosit
RDW-CV 16,9% 11,5 – 14,5 % (Tinggi)
MCV 73,6% 80 – 100 % (Rendah)
MCH 23,1% 26 - 34 % (Rendah)
MCHC 31,4% 32 – 36% (Rendah)
Hitung jenis Leukosit
Eosinofil 0,2% 1–6% (Rendah)
Neutrofil 72 40 – 70 (Tinggi)
Hemostatis
PT 17,6 detik 9 – 15 detik (Tinggi)
INR 1,45 0,8 – 1,2 (Tinggi)
Sumber : Data rekam medik, 2020
Kesimpulan :
GDS tinggi karena pasien menderita Diabetes Melitus. Hb pasien
rendah menandakan pasien anemia. Trombosit tinggi pada pasien karena
pasien telah melakukan amputasi, kerusakan jaringan tubuh bisa saja terjadi
sehingga memicu peningkatan jumlah trombosit. Ini merupakan mekanisme
tubuh untuk mencegah perdarahan yang fatal, serta upaya tubuh untuk
mencapai pemulihan.
Protrombin Time (PT) adalah pemeriksaan untuk mengetahui proses
pembekuan darah, PT dikatakan memanjang apabila telah melebihi nilai
normal, dan lebih dua sampai tujuh detik dari nilai kontrol. PT pada pasien
termasuk melebihi normal dan memanjang menandakan luka perdarahan
luka akan lama untuk sembuh.
INR digunakan untuk monitoring terapi warfarin (Coumadin) pada
pasien stroke dan terapi jangka pendek setelah operasi yaitu amputasi kaki.
Pasien dalam terapi antikoagulan diharapkan nilai INRnya 0,8 – 1,2.
C. Pemeriksaan Fisik/Klinis
1) Pemeriksaaan Fisik
Kondisi umum Lemah
3) Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan Pemeriksaan Foto Thorax
7/1/2020 Pulmo tidak tampak kelainan
Besar cor normal
Kesimpulan :
Pasien dalam kondisi lemah, warna kulit kemerahan, nyeri dibagian luka
amputasi dan pantat karena terdapat luka pada pantat pasien akibat terlalu lama
mengalami tekanan dengan kasur. Pasien merasa mual. Tidak ada kesulitan
menelan, namun pasien kesulitan mengunyah karena keadaan pasien yang
lemah. Tekanan darah tinggi, nadi, respirasi dan suhu tubuh dalam keadaan
normal.
Kemudian pada hasil foto thorax menyatakan tidak ada kelainan pulmo
dan besar cor normal, itu berarti tidak ada masalah pada paru paru dan jantung
pasien.
D. Client History
1) Personal History
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Bahasa : Jawa
Jumlah keluarga : 5 orang (pasien, suami pasien dan 3 orang anak)
Mobilitas :
Tidak dapat beraktivitas sendiri, hanya bisa berbaring ditempat tidur
Akses makanan :
Tidak dapat menyediakan sendiri, harus disediakan oleh orang lain
(biasanya dibantu oleh anak pasien atau suami pasien).
Pola aktivitas :
Tidak dapat berjalan kemana mana, hanya terbatas ditempat tidur.
Semua aktivitas seperti mandi, ke toilet, makan, memakai baju dan
berpindah tempat dibantu oleh suami dan anak pasien.
2) Health History
Keluhan Utama = Nyeri pada luka post debridement di kaki sebelah
kiri, luka masih basah
Riwayat Penyakit Sekarang = Post amputasi pedis sinistra, luka masih
basah, ulkus DM wagner III, ulkus decubitus, PAD (Peripheral Arterial)
Riwayat Penyakit Dahulu = Diabetes Melitus, Hipertensi, Stroke,
kelemahan tangan dan kaki sebelah kiri
Riwayat Penyakit Keluarga = Tidak ada
3) Social History
Agama = Islam
Jumlah keluarga = 5 orang (pasien, suami pasien, 2 orang anak, ibu
dan bapak pasien)
Pendidikan suami = SMA/sederajat
Pekerjaan suami = Buruh
Pasien pernah mendapat informasi gizi sebelumnya oleh tentang
penyakit yang diderita yaitu diabetes melitus tipe 2 dan makanan yang
dianjurkan dan dihindari oleh dokter kontrol.
F. Riwayat Makan/Diet
Alergi Makanan = Tidak ada
Pantangan Makanan = Tidak ada
Diet yang dijalani = Tidak ada
Riwayat / Pola makan
- Makan utama 3x sehari dengan porsi kecil
- Hanya bisa makan makanan yang lunak karena kesulitan mengunyah,
karena pasien memiliki kelemahan pada tangan dan kaki, serta lemah
menggerakan mulut
- Suka mengkonsumsi sayur yang berkuah seperti sayur sup dan sayur
bobor.
- Selalu minum air putih, sehari + 1 botol 600ml
- Suka minum teh 1 kali sehari dengan gula pasir 1 sdm
- Suka ngemil makanan yang lunak dan manis seperti bubur sumsum dan
roti manis
Biokimia :
Hb 11,5 – 13,5 gr/dl
Hematrokit 37 - 47 %
Eritrosit 3,9 – 5,9 sel/mm
Trombosit Sesuai indikasi 150.000 – 440.000
medis
Dietary history : Setiap hari Meningkat mencapai >
Asupan makan 90% dari kebutuhan gizi
yaitu :
E = 1562 kkal
P = 78,1 gr
L =34,71 gr
KH = 234,3 gr