DISUSUN OLEH :
NAMA NIM
Dosen Pengampus:
Dasman. SH, MH
TAHUN 2020/202
KATA PENGANTAR
‘alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
Tak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini, kepada bapak dosen yang telah
kesederhanaannya dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dalam
penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi Insya Allah. Akhirnya,
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap pembacanya dan Allah senantiasa
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................4
B.Rumusan Masalah..........................................................................................7
C.Tujuan Makalah.............................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................8
PEMBAHASAN.....................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................25
PENUTUP.............................................................................................................25
A.Kesimpulan...................................................................................................25
B.Saran..............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang
Indonesia Tahun 1945 Pasal 28H menyatakan bahwa setiap orang berhak
pelayanan kesehatan.
ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama
pada ayat (2) menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam
kesehatan.
2
Meningkatkan jumlah, penyebaran, komposisi dan mutu tenaga
yang baik sebagai salah satu tujuan pembangunan kesehatan serta dalam
melalui penempatan dokter, dokter gigi dan bidan Pegawai Tidak Tetap
2
(PTT) serta penugasan khusus untuk tenaga kesehatan lulusan Diploma 3
B.Rumusan Masalah
2
5. Bagaimana Mekanisme Pelaksanaann Program Nusantara Sehat ?
C.Tujuan Makalah
Sehat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
ini didasari oleh permasalahan kesehatan yang mendesak seperti angka kematian
ibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk, serta angka harapan hidup yang
Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diutamakan
berkeadilan.
kesehatan. “
5
Penguatan yankes primer adalah garda terdepan dalam pelayanan
(penapisan).
dengan berbasis pada tim dan melibatkan dokter, bidan, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya. Program ini merupakan program lintas Kemenkes yang fokus
tidak hanya pada kegiatan kuratif tetapi juga promotif dan preventif untuk
5
Saya bisa membayangkan bagaimana susahnya masyarakat di pelosok dari
program Nusantara Sehat untuk diajak hidup sehat. Harus melalui pendekatan
yang lama, barulah mereka mau mengikuti program-program kerja kami di desa
tersebut. Saya memberikan apresiasi kepada tim Nusantara Sehat yang ditugaskan
ke pelosok-pelosok daerah, 2 tahun waktu yang cukup baik untuk mengubah dan
mengajak mereka untuk hidup sehat serta memberikan informasi Kesehata
Nomor 5607);
5
D.Peserta Tim Program Nusantara Sehat (SDM)
belakang tenaga kesehatan yang berbeda yang terdiri dari dokter, dokter gigi,
tenaga ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian,
Kementerian Kesehatan.
seleksi psikologi (test psikologi, FGD, dan wawancara). Peserta yang lolos seleksi
yang baik, memperlihatkan inisiatif dan pengambilan keputusan yang baik, serta
kesehatan/penyakit.”
Tim Nusantara sehat tahap I sudah berjalan sejak bulan Mei 2015, dan
tahap ke II sudah masuk tahap seleksi dengan 12ribu pendaftar dari berbagai
profesi. Namun masih sangat disayangkan, dalam program Nusantara Sehat ini
peserta profesi Dokter Umum masih sangat kurang dari yang dibutuhkan.
Dalam program ini, pengiriman sekitar 960 tenaga kesehatan akan dilakukan
6
Seluruh peserta dibekali materi bela negara, keahlian medis dan non-
kematian ibu dan bayi, menurunkan angka penyakit tidak menular, serta
menerapkan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat. Program Nusantara Sehat
secara tim dengan tenaga kesehatan lain yang ada di wilayah tersebut.
16
Kabupaten di Indonesia dan melibatkan setidaknya 600 tenaga kesehatan.
Kesulitan yang dihadapi selama ini oleh Puskesmas, khususnya yang berada di
dan puskesmas yang telah ditetapkan sebagai puskesmas terpencil dan sangat
dasar usulan kebutuhan tingkat provinsi kepada Menteri melalui kepala badan.
16
2) Menteri melalui kepala badan yang membidangi pengembangan
dan puskesmas yang telah ditetapkan sebagai puskesmas terpencil dan sangat
dasar usulan kebutuhan tingkat provinsi kepada Menteri melalui kepala badan.
penempatan.
lokasi penempatan.
kebutuhan tenaga kesehatan sesuai jenis tenaga, jumlah, dan kriteria serta
16
6) Bupati/walikota menyiapkan ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas lain bagi peserta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
a. Tahap Pendaftaran
terbuka sesuai alokasi formasi yang dibutuhkan melalui media massa dan website
Kementerian Kesehatan
a. Tahap seleksi
tahapan.
2. Tahap Pembekalan.
b. Pelaksanaan pembekalan
3. Tahap Penempatan
a. Pemberangkatan
16
1) Pemberangkatan peserta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
b. Penyerahan ke daerah
penugasan.
Nusantara Sehat.
b. Pemindahan
16
membidangi pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
2. Pemberhentian
Pemantauan
c. berkesinambungan; dan
16
d. mendidik dan dinamis.
prinsip-prinsip:
Evaluasi
Pelaporan
16
G.Kelebihan dan Kekurangan Program Nusantara Sehat
kesehatan di Indonesia yang tidak merata, sehingga dianggap perlu upaya untuk
mestinya, program Nusantara Sehat 2015 perlu ditinjau kembali. Jika merujuk
pada tujuan dibentuknya program ini, yaitu menguatkan layanan kesehatan primer
melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan lintas
puskesmas-puskesmas pada daerah DTPK dan DBK, maka dapat ditarik benang
menitikberatkan pada 2 (dua) hal, yaitu ketersediaan tenaga kesehatan dan upaya
untuk menjaga kualitas tenaga sebelum bertugas pada daerah khusus tersebut
(http://nusantarasehat.kemkes.go.id).
faktor yang perlu diperhatikan selain jenis, kualifikasi, jumlah, pengadaan, dan
Hasil studi yang dilakukan oleh Bata, dkk. (2013) menyatakan bahwa terdapat
16
Alasan ini semakin diperkuat oleh Permenkes No .75 tahun 2014 tentang
Usman (2009) dalam hasil studinya mendapatkan sebuah realita bahwa dalam
dalam kategori fix facility (fasilitas tetap, tidak bergerak). Karakteristik pelayanan
kesehatan pada kategori ini cenderung bersifat pasif, yang memicu tenaga
masyarakat.
Selain itu, UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pada pasal 27
16
bermasalah kesehatan, selain memperoleh perlindungan dalam pelaksanaan tugas,
2015 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim (Team Based)
kebijakan, salah satu tahap yang perlu dilakukan setelah merumuskan masalah
Sehat, maka penulis merumuskan 2 (dua) poin berikut, sebagai bahan analisis
sejauh mana program tersebut dapat menjawab kesenjangan yang telah diuraikan
sebelumnya.
kesehatan dalam penerapan program Nusantara Sehat. Jika hal ini dibiarkan tanpa
diwujudkan.
Lahirnya program Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang telah lebih dulu
16
Permenkes No. 7 tahun 2013 tentang Pedoman Pengangkatan dan Penempatan
Poin yang kedua, jika tenaga kesehatan tidak memperoleh hak kenaikan
klinisi untuk melibatkan diri sebagai tenaga kesehatan pada program tersebut.
terkait lahirnya program Nusantara Sehat 2015 yang baru saja dilahirkan. Oleh
kebijakan Nusantara Sehat 2015 dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal.
dilakukan upaya serius untuk mewujudkannya. Secara konkrit, perlu alokasi dana
tenaga kesehatan yang berkualitas maupun untuk ketersediaan sarana dan fasilitas
sebagai alasan tidak perlunya ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan yang
memadai. Jika merujuk pada APBN Konstitusi bidang kesehatan tahun 2014,
diketahui bahwa alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2014 mencapai 2,4% dari
16
APBN atau senilai Rp. 44.859 M. Salah satu sasaran kebijakan dalam APBN
anggaran untuk program yang bersifat belanja modal dan belanja pembangunan
sebesar 60% dengan distribusi belanja modal dan pembangunan sebesar 50%
kesehatan, 30% untuk peningkatan sarana dan prasarana penunjang kesehatan, dan
20% untuk peningkatan kualitas SDM tenaga kesehatan. Besar harapan agar
kepada para tenaga kesehatan yang telah bersedia mengabdikan diri untuk
bertugas pada daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) serta pada
Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK). Setelah masa kerja mereka telah habis (2
tahun), para tenaga kesehatan itu diangkat menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil)
hanya fokus pada pendistribusian tenaga kesehatan ke daerah terpencil, tapi juga
16
pelayanan kesehatan di daerah tersebut, sebagaimana yang termaktub pada UUD
1945 dan UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Selain itu,
tidak akan ada lagi alasan tentang ketidakmerataan kesehatan di Indonesia. Rakyat
16
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diutamakan
berkeadilan.
(penapisan).
B.Saran
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menyusun makalah. Oleh karena itu,
kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar penulis dapat
wabarakatuh.
19
DAFTAR PUSTAKA
tentang Puskesmas.
Saputra, Wiko. 2014. APBN Bidang Kesehatan dan Jaminan Sosial Kesehatan.
Jakarta: Prakarsa
Nasional.
19