Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ELSHA LUKMAN

NIM : 2011212001
KELAS : A1
DOSEN PENGAMPU: RESMIATI, S.KM., M.KM

A. Protein
Protein bertanggung jawab atas hampir semua fungsi tubuh dan seluler: dari
protein struktural di tulang; protein kontraktil di otot; mengangkut protein dalam
plasma darah; untuk hormon, antibodi, reseptor sel, saluran ion, dan enzim yang
mengkatalisasi hampir semua bahan kimia reaksi dalam sistem biologis.
Protein adalah polimer dari asam amino yang dihubungkan bersama oleh
ikatan peptida. Dari 20 asam amino yang menyusun protein, hampir setengahnya
penting, artinya tubuh tidak dapat mensintesisnya dan harus mendapatkannya dari
makanan. Protein hewani biasanya dianggap protein lengkap dan berkualitas tinggi,
karena memiliki kemiripan komposisi asam amino sebagai protein manusia, dan
dengan demikian dapat menyediakan semua asam amino yang dibutuhkan, tetapi
kombinasi dari berbagai makanan nabati juga dapat membantu.
Protein disintesis berdasarkan informasi genetik sel, menggunakan genetik
kode, dan sinyal peraturan. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, protein tidak dapat
disimpan untuk digunakan nanti. Setelah kebutuhan seluler untuk protein terpenuhi,
asam amino berlebih akan terdegradasi dan digunakan untuk energi, atau diubah
menjadi glukosa atau asam lemak.
Sistem pencernaan memiliki empat komponen utama :
1. Saluran pencernaan, yaitu saluran berliku-liku yang mengangkut makanan
dan memiliki luas permukaan dalam antara 30 sampai 40 meter persegi, ini
luasnya setara separuh lapangan badminton.
2. Pankreas, kantong empedu, dan hati, tiga organ yang mengurai makanan
menggunakan sejumlah getah khusus.
3. Enzim, hormon, saraf, dan darah yang semuanya bekerja sama untuk
mengurai makanan, mengatur proses pencernaan, dan mengirimkan produk
akhir.
4. Mesenteri, suatu bidang atau jaringan besar yang menyangga dan
menempatkan semua organ pencernaan dalam perut, untuk dapat
B. Karbohidrat
Ada tiga jenis karbohidrat utama :
1. Monosakarida yang tunggal molekul
2. Disakarida yang merupakan dua molekul monosakarida terikat bersama
3. Polisakarida yang banyak molekul monosakarida terikat bersama-sama
C. Lemak
Lemak adalah trigliserida, mereka adalah ester gliserol dan tiga asam lemak.
Lemak dapat berasal dari makanan, dari penyimpanan di jaringan adiposa, atau dapat
disintesis kelebihan karbohidrat makanan di hati. Lemak makanan dicerna terutama di
usus kecil, dengan aksi garam empedu dan lipase pankreas. Garam empedu
mengemulsi lemak. Mereka bertindak sebagai deterjen, memecah gumpalan besar
lemak menjadi misel yang lebih kecil, membuatnya lebih mudah diakses oleh lipase.
Lipase pankreas kemudian mengubah trigliserida menjadi monogliserida, asam lemak
bebas, dan gliserin.
Produk ini bergerak ke dalam sel epitel usus - enterosit, di dalamnya mereka
bergabung kembali untuk membentuk trigliserida. Trigliserida dikemas bersama
dengan kolesterol menjadi partikel lipoprotein besar yang disebut kilomikron.
Lipoprotein memungkinkan pengangkutan lemak yang tidak larut dalam air dalam
lingkungan berair.
Kilomikron meninggalkan enterosit, memasuki kapiler limfatik, dan akhirnya
lewat ke dalam aliran darah, mengirimkan lemak ke jaringan. Dinding kapiler darah
memiliki enzim permukaan yang disebut lipoprotein lipase. Enzim ini menghidrolisis
trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, memungkinkannya melewati dinding
kapiler ke dalam jaringan, di mana mereka dioksidasi menjadi energi, atau diesterisasi
ulang untuk penyimpanan.
Jalur metabolisme lemak sangat erat hubungannya dengan jalur metabolisme
karbohidrat. Gliserol diubah menjadi perantara glikolisis, sedangkan asam lemak
mengalami oksidasi beta menjadi menghasilkan asetil-KoA. Setiap putaran beta-
oksidasi menghilangkan 2 karbon dari rantai asam lemak, melepaskan satu asetil-
KoA, yang kemudian dapat dioksidasi dalam siklus asam sitrat. Lemak menghasilkan
lebih banyak energi per satuan massa daripada karbohidrat.
Sistem pencernaan manusia adalah suatu sistem dalam tubuh yang berperan
sebagai penerima makanan dari luar, yang kemudian diproses oleh organ-organ
pencernaan manusia, dimulai dari menerima makanan dari luar, mencerna, menyerap
bahan yang dapat diserap, serta mengeluarkan sisa-sisa pencernaan.

Macam-macam proses pencernaan manusia


1. Pencernaan secara mekanisme
Merupakan proses pencernaan yakni dengan cara mematahkan partikel
makanan yang semula besar menjadi lebih kecil.
2. Pencernaan secara kimiawi
Merupakan jenis proses pencernaan yang menggunakan bahan kimiawi
(enzim) yang ada di dalam tubuh.

Tahapan proses pencernaan


1) Ingesti
2) Mastikasi
3) Peristaltis
4) Digesti
5) Absorbsi
6) Metabolisme
7) Egesti
8) Ekskresi

Organ-organ sistem pencernaan


1. Rongga mulut
Di dalam rongga mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik dan
kimiawi, secara mekanik dilakukan oleh gigi (dentin) dan lidah (lingua) sementara
secara kimiawi dilakukan oleh enzim amilase.
2. Tekak (faring)
Tekak memiliki lubang yang menuju tenggorokan, disebut glotis dan ditutup
oleh klep yang disebut epiglottis pada waktu proses menelan.
3. Kerongkongan (esofagus)
Fungsinya adalah sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari mulut
menuju lambung (menelan makanan), mencegah benda asing masuk ke perut,
menghasilkan gerak peristaltik, dan mencegah laju cairan dari perut.
4. Lambung
Lambung berfungsi untuk menyimpan makanan sementara dan melakukan
pencernaan secara kimiawi dengan bantuan getah lambung Lambung dapat
menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter.
5. Usus halus (intestinum)
Pada lapisan dalam atau tunica mucosa, jejunum dan ileum terdapat tonjolan-
tonjolan halus yang disebut vili yang berfungsi untuk memperluas permukaan dinding
usus dalam penyerapan sari makanan.
6. Usus besar (kolon)
Di dalam usus besar terjadi proses pembusukan sisa pencernaan oleh bakteri
Escherichia coli yang hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna oleh manusia.
Pembusukan ini menghasilkan gas H2S, indole, skatole, phenol, vitamin H (biotin),
dan vitamin K (berperan dalam proses pembekuan darah).
7. Anus (rektum)
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses, menahan
feses agar tidak keluar secara tiba-tiba, membantu feses keluar dengan gerak
peristaltik.

Mobilitas Saluran Pencernaan


a. Gerak peristaltik, dalam bentuk gelombang perlahan di sepanjang lapisan otot polos
traktus. Tipe gerakan ini terutama didapatkan pada lambung.
b. Gerak segmental, terdapat pada usus halus dan usus besar. Tipe gerakan ini
berlangsung secara ritmik, menghasilkan segmentasi di sepanjang usus.

Absorbsi Zat Gizi


Makanan diteruskan ke usus halus setelah diasamkan di lambung. Di usus
halus makanan dipecah menjadi struktur yang lebih sederhana seperti amino, asam
lemak, dan gula sederhana seperti gula, fruktosa, dan galaktosa. Enzim peptin, lipase,
dan amilase akan memecah karbohidrat, lemak dan protein. Sekitar 90-95%
komponen sederhana gizi diserap di dalam usus halus. Absorsi zat gizi umumnya
terjadi dalam usus halus jejunum dan ileum. Makanan dapat terserap dengan efesien
karena adanya Vili yang memperluas permukaan penyerapan. Mekanisme penyerapan
gizi ke dalam dinding usus halus melalui 3 cara, yaitu difusi, osmosis, dan transpor
aktif.
Sisa pencernaan dan penyerapan yang tidak dapat diserap pada usus halus
akan dibawa ke usus besar dan disana terjadi penyerapan udara, Natrium, dan
elektrolit lainnya. Penyerapan udara terjadi hingga memadat dan membentuk feses.
Jika tubuh kekurangan serat, maka feses yang terbentuk akan sangat keras, hal ini
disebabkan fungsi dari serat di dalam usus besar adalah untuk menahan air agar
menjaga tekstur feses lembut dan tidak keras. Perlu diketahui, serat tidak dapat
diserap oleh tubuh. Tetapi berfungsi sebagai makanan bagi mikroorganisme di dalam
usus besar. Pada periode pemadatan feses dalam usus besar, terjadi aktivitas bakteri
yang menghasilkan beberapa produk diantaranya gas, termasuk amoniak, CO2, H2,
methana, asam laktat dan asam asetat. Serta senyawa indol dan fenol yang bersifat
toksik bagi tubuh kita.

Faktor yang mempengaruhi penyerapan gizi yaitu:


a. Kombinasi makanan dan minuman yang dilahap bersamaan
Setiap zat gizi yang masuk ke mulut dan tubuh Anda akan langsung mengambil peran
sebagai inhibitor, atau enhancer, atau keduanya, bagi zat gizi lain yang sama-sama
masuk perut. Jika zat tersebut mengambil peran sebagai inhibitor, artinya ia akan
menghalangi dan menghambat penyerapan zat gizi yang satunya.
b. Zat gizi yang menjadi kompetitor
Beberapa zat gizi saling bersaing untuk bisa diserap lebih banyak oleh tubuh, namun
yang terjadi adalah penurunan tingkat bioavailabilitas dari masing-masing zat gizi
yang bersaing.
c. Bentuk kimia zat gizi
Bentuk kimia dari zat gizi ternyata mempengaruhi tingkat penyerapan dalam sistem
pencernaan. Contohnya, bentuk zat gizi yang berasal dari makanan nabati dengan
makanan hewani. Tentu saja bentuk kimiawi dari kedua zat gizi ini berbeda walaupun
jenis zat gizinya sama.
d. Status gizi dan gangguan kesehatan
Status gizi seseorang juga mempengaruhi tingkat penyerapan suatu zat gizi. Misalnya
saja ketika seseorang mengalami kondisi kekurangan suatu zat gizi lain, padahal zat
gizi tersebut adalah zat enhancer (zat yang meningkatkan penyerapan) terhadap zat
gizi yang baru saja masuk ke dalam tubuh. Sehingga zat gizi yang baru masuk
tersebut terhambat dan mengalami gangguan ketika penyerapan.

Anda mungkin juga menyukai