Disusun Oleh
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya. Sehingga kami bisa dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Laporan Mini
Riset perkembangan peserta didik. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai Perkembangan Sosial dan Moral individu bagi para pembaca dan penulis.
Kami mengucapakan terimakasih kepada ibu Dra.Nur Arjani, M.Pd. selaku dosen pada
mata kuliah perkembangan peserta didik yang memberi tugas ini, sehingga kami dapat
menambah wawasan mengenai perkembangan bakat khusus individu yang ada pada
perkembangan peserta didik.
Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untu melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
KELOMPOK 7
2
DAFTAR ISI
HASIL PENELITIAN……………………………………………………………………………………………………………………..8
4.2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………………….9
BAB V……………………………………………………………………………………………………………………………………………………10
5.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………………….10
5.2 SARAN…………………………………………………………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………….11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan bermasyarakat arti nilai sebuah moral sangat penting.dalam hal
iniorang dapat bermoral apabila dalam menjalani kehidupan sesuai dengan aturan yang berlaku,
dalam kehidupan manusia tidak bisa hidup sendiri atau dengan kata lain manusiadangan manusia
lain berintraksi. Pmenjadi engalaman berinteraksi bagi orang lain pemicudalam dalam memaham
i tentang perilaku mana yang baik dikerjakan dan yang tidak baik dikerjakan. Sedangkan moralit
as merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip moral.
Perkembangan moral merupakan proses perkembangan kepribadian siswa selaku seorang
anggota masyarakat dalam hubungandengan orang lain. Perkembangan ini berlaku sejak bayi
hingga akhir hayat. Perkembanganitu sendiri merupakan proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah, dan bukan pada organ jasmani tersebut,
sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada kemampuan organ prisikologis.
Selain itu perkembangan moral hampir dapat di pastikan merupakan perkembangan sosial
,sebab perilaku moral yang diperlukan seperti proses perkembangan yang lainnya, proses
perkembangan moral selalu dengan proses belajar, belajar itu sendrir memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan yang lain belum terpenuhi dengan kompetensi-kompetensi yang dimiliki.
Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan sosial sangat bergantung padakualitas proses
belajar (khususnya belajar sosial), baik di lingkunga sekolah, keluarga,maupun di lingkungan
4
masyarakat. Jadi proses belajar sangat menentukan kemampuan siswadalam bersikap dan berper
ilaku sosial yang sangat selaras dengan norma moral agama , moraltradisi, moral hukum dan
norma moral yang berlaku di dalam masyarakat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan moral yang berhasil dapat dilihat dari perilaku moral,sedangkan yang
unggul dilihat dari perilaku moral dan perilaku tidak bermoral. Perilaku moral adalah perilaku
yang sesuai dengan harapan masyarakat atau sosial yang berkaitan dengan tata cara, kebiasaan
atau adat-istiadat. Perilaku moral adalah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat
disebebkan karena acuh atau tidak memahami aturan masyarakat.sedangkan perilaku tidak
bermoral adalah tingkah laku yang tidak sesuai dengan harapan masyarakatsebagai akibat dari
ketidaksetujuannya terhadap aturan masyarakat atau bentuk protesterhadap masyarakat (sengaja
melanggar).
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah orang tua murid SMP
7
BAB IV
Upaya yang dilakukan orang tua membantu kognutif siswa usia sekolah menengah
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Mendukung kegiatan yang deprogram sekolah 100% 0%
2 Menanamkan sikap yang penuh kasih sayangi 70% 30%
3 Tidak membanding-bandingkan kemampuan anak 70% 30%
4 Mendukung potensi anak ke arah yang lebih positif 90% 10%
5 Mengawasi hubungan pertemanan anak 90% 10%
6 Mengarahkan agar menggunakan pakaian yang sopan 70% 30%
7 Menjadi teladan moral bagi anak 90% 10%
8 Mengarahkan anak mengikuti program keagamaan 70% 30%
9 Menjadi teladan bersikap sopan bagi anak 70% 30%
10 Menggunakan kata-kata yang mendidik ketika berbicara 60% 40%
11 Menegur anak dengan penuh kasih saying meskipun 70% 30%
berkelakuan menyimpang
12 Menjadi orang tua yang bertanggung jawab 100% 0%
13 Memberikan wejangan pada anak untuk peduli sesama 90% 10%
dengan orang yang kurang mampu
14 Melarang bergaul dengan teman yang berlaku tidak baik 60% 40%
15 Meminta pendapat anak jika berteman dengan orang yang 60% 40%
berperilaku menyimpang
16 Menanyakan aktivitas yang anda lakukan seharian diluar 50% 50%
rumah
17 Menciptakan suasana yang harmonis dalam keluarga 80% 20%
8
4.2 PEMBAHASAN
Perkembangan Sosial Remaja
Pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman-temannya sebaya bertambah luas
dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya termasuk pergaulan dengan lawan
jenis. Remaja mencari bantuan emosional dalam kelompoknya. Pemuasan intelektual juga
didapatkan oleh remaja dalam kelompoknya dengan berdebat, berdebat untuk memecahkan
masalah. Mengikuti organisasi sosial juga memberikan keuntungan bagi perkembangan sosial
remaja, namun demikian agar remaja dapat bergaul dengan baik dalam kelompok sosialnya
diperlukan kompetensi sosial yang berupa kemampuan dan keterampilan berhubungan dengan
orang lain. Keberhasilan dalam pergaulan sosial akan menambah rasa percaya diri pada diri
remaja dan ditolak oleh kelompok merupakan hukuman yang paling berat bagi remaja. Oleh
karena itu setiap remaja akan selalu berusaha untuk diterima oleh kelompoknya. Penerimaan
sosial (penerimaan sosial ) dalam kelompok remaja sangat tergantung pada : a) kesan pertama, b)
penampilan yang menarik, c) partisipasi sosial, d) perasaan humor yang dimiliki, e) keterampilan
berbicara dan f) kecerdasan.
Pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya bertambah luas dan
kompleks dibandingkan denga masa-masa sebelumnya termasuk pergaulan dengan lawan jenis.
Pemuasan interlektual juga didapatkan oleh remaja dalam kelompoknya dengan berdiskusi,
berdebat untuk memecahkan masalah. Mengikuti organisasi sosial juga memberikan keuntungan
bagi perkembangan sosial remaja, namun demikian agar remaja dapat bergaul dengan baik dalam
kelompoknya diperlukan kopentensi sosial yang berupa kemampuan dan keterampilan
berhubungan dengan orang lain.
Perkembangan Moral
Sunarto H dan Agung Hartono (1994), mengutip pendapat Purwodarminta dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, moral adalah ajaran tentang baik buruk, perbuatan dan kelakuan ahlak,
kewajiban dan sebagainya. Prayitno (1992), mengutip pendapat Satrock dan Yussen (1997),
menyatakan moral adalah sesuatu yang menyangkut kebiasaan atau aturan yang harus dipatuhi
oleh seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Wahab & Solehuddin (1999:180),
menyatakan bahwa pengertian moral mengacu pada baik buruk dan benar salah yang berlaku di
masyarakat luas. Berdasarkan beberapa pengertian moral diatas, dapat diartikan bahwa moral
adalah ajaran tentang baik buruk, benar salah, akhlak, aturan yang haru dipatuhi dan sebagainya.
Maka moral merupakan kendali, kontrol dalam berikap dan bertingkahlaku sesuai dengan nilai-
nilai kehidupan,pertimbangan atau keputusan dalam berperilaku.
Perkembangan moralitas merupakan suatu hal yang penting bagi perkembangan sosial
dan kepribadian seseorang. Perkembangan norma dan moralitas sangat berhubungan dengan kata
hati atau hati nurani. Kata hati menurut tori belajar (dalam monks dkk, 1998), merupakan suatu
sistem norma-norma yang telah terinternalisasi (menjadi milik pribadi) sehingga orang tersebut
9
akan tetap melakukan norma-norma meskipun tidak ada kontrol dari luar. Sedangkan moralitas
merupakan sesuatu yang dianggap baik yang seharusnya dilakukan dan tidak baik atau tidak
pantas dilakukan.
Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan moral yang sebenarnya terjadi
pada masa remaja sehingga menjadi kehidupan moral merupakan masalah pokok pada masa
remaja. Furter menyarankan menghubungkan dengan moral ada 3 dalil yaitu ebagai berikut :
a) Tingkah laku moral yang sesungguhnya baru terjadi pada masa remaja.
b) Masa remaja sebagai periode maa muda harus dihayati betul-betul untuk dapat mencapai
tingkah laku moral otonom
c) Ekistensi moral sebagai keseluruhan merupakan masalah moral, hal ini harus dilihat sebagai
hal yang bersangkutan dengan nilai-nilai atau penilaian.
Jadi, untuk mengatasi perkembangan sosial dan moral anak sekolah menengah dapat
melakukan upaya sebagai berikut:
10
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian kami yang telah kami peroleh, kami menyimpulkan bahwa
upaya yang dilakukan orangtua cukup baik karna beberapa orangtua anak sekolah menegah
sudah melakukan upaya dengan lumayan baik.
5.2 SARAN
Saran kami, sebagai orang tua kita harus mampu melaksanakan setiap upaya untuk
membantu perkembangan sosial dan moral anak menengah, orang tua juga hendaknya pandai
mencari solusi untuk kendala yang dihadapi. Sebgai calon pendidik, kami menyarankan untuk
kita semua pembaca mampu menjadi pendidik yang mampu mengupayakan Perkembangan
sosial dan moral anak didik yang akan kita hadapi dimasa depan kelak.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/53023-ID-perilaku-moral-remaja-dalam-
perspektif-b.pdf
https://linasafitri19.wordpress.com/2013/04/23/pengembangan-emosi-perkembangan-
sosial-dan-moral/
https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/9104/BAB%20IX.pdf?sequence
=11&isAllowed=y
12