Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI PEMASARAN

KOPI BUBUK PADA PERUSAHAAN MUTIARA

Oleh
NI LUH GEDE SUPERMINI
Pembimbing I : DR. I WAYAN BAGIA,M.SI
Pembimbing II : DRS. WAYAN CIPTA,M.M
JurusanPendidikanEkonomi, FakultasEkonomiBisnis
UniversitasPendidikanGanesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: luhdemini@rocketmail.com, Bagiasingaraja@yahoo.com ,


wayancipta1234@gmail.com

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan deskriptif mengenai pola saluran
distribusi, tingkat efisiensi saluran distribusi, dan saluran yang paling efisien dalam
pemasaran Kopi Bubuk pada Perusahaan Mutiara. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah produsen, pedagang besar, pengecer,
produsen dan objeknya adalah efisiensi saluran distribusi pemasaran. Data dikumpul
dengan menggunakan metode dokumentasi, wawancara dan observasi serta dianalisis
secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa (1) ada tiga pola saluran distribusi pemasaran
yang diterapkan, yaitu saluran pola (a) I (produsen – konsumen), (b) II (produsen –
pengecer – konsumen) dan (c) III (produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen); (2)
tingkat efisiensi saluran distribusi pemasaran pola I berada pada kategori sangat efisien,
sedangkan pola II berada pada kategori efisien dan III berada pada kategori kurang efisien,
dan (3) saluran yang paling efisien adalah saluran pola I (produsen – konsumen).

Kata Kunci: efisiensi saluran distribusi pemasaran

Abstrak
This study aims to obtain descriptive findings regarding patterns of distribution channels, the
efficiency of distribution channels and the most efficient channels in marketing Coffee
Powder at Pearl Company. This study uses a descriptive research design. Subjects were
manufacturers, wholesalers, retailers, manufacturers, and its object is the efficiency of
marketing distribution channels. Data collected using documentation, interviews and
observations were analyzed with descriptive analysis. Results showed that (1) the pattern of
applied marketing distribution channels, namely (a) channel pattern one (producer -
consumer), (b) two (producer – retailer - consumer) and (c) three (producer – wholesaler -
retailer - consumer), (2) the level of efficiency in total, the pattern of distribution channel I
was in the category of highly efficient, indirect distribution channel pattern II the category is
efficient and pattern of distribution channel III are in category less efficient, and (3) the most
efficient channels patterns is the pattern channel I (producer - consumer).

Keywords: efficiency of marketing distribution channels


PENDAHULUAN
Dalam kegiatan usahanya setiap penyaluran barang-barang, antara lain
perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai produsen, agen, pedagang besar, dan
keuntungan yang maksimal, karena dengan pengecer. “Distribusi merupakan bagian
keuntungan ini perusahaan akan dapat dari komponen marketing mix yaitu
berkembang dan berupaya untuk kombinasi antara empat variabel yang
memajukan dan mengembangkan merupakan inti dari sistem pemasaran yang
usahanya. Dalam mencapai tujuan tersebut terdiri dari produk, harga, promosi, dan
perusahaan tidak hanya dituntut untuk sistem distribusi” (Keegan. 2003: 102).
memproduksi barang melainkan Dalam menyalurkan produk dari
perusahaan harus mampu memasarkan produsen ke konsumen yang dilakukan
barang-barang hasil produksinya. Apabila melalui perantara, maka sistem saluran ini
perusahaan hanya mampu memproduksi disebut dengan sistem saluran tidak
barang saja tetapi sulit dalam memasarkan langsung. Apabila produsen langsung
produknya, maka usahanya tentu saja tidak menyalurkan barangnya ke tangan
sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen tanpa melibatkan perantara
perusahaan. Fungsi pemasaran memegang disebut dengan saluran distribusi langsung.
peranan penting dalam suatu perusahaan, Perusahaan yang menggunakan saluran
karena konsumen akan merasa puas jika disribusi tidak langsung tidak boleh begitu
barang yang dibutuhkan sesuai dengan saja menyerahkan produknya tanpa
keinginan dan kebutuhannya. Pemantauan mengadakan pengawasan dan pemberian
terhadap keperluan dan kebutuhan dorongan semangat yang
konsumen sangat diperlukan sistem berkesinambungan serta memberikan
pemasaran yang juga mempengaruhi motivasi kepada perantara agar perantara
perkembangan sebuah perusahaan. lebih bersemangat dalam memasarkan
Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh barang produksinya sehingga akan
sistem pengiriman produk, citra meningkatkan omset penjualan.
perusahaan, produk atau merek, prestasi Perusahaan yang menggunakan saluran
karyawan, nilai atau harga yang distribusi langsung akan menguntungkan
dihubungkan dengan nilai yang diterima produsen karena produk yang dipasarkan
konsumen. Kemampuan karyawan dalam cepat sampai ke tangan konsumen,
memasarkan barang dan jasa yang produsen cepat memperkenalkan produk
dihasilkan akan dapat menambah asset baru kepada konsumen, sedikit
dalam upaya pengembangan perusahaan. mengeluarkan biaya distribusi, namun
Pemasaran hasil produksi suatu kelemahan saluran distribusi langsung ini
perusahaan dalam memperoleh adalah produksi menjadi terbatas.
keuntungan yang maksimal akan Keunggulan dan kelemahan dari masing-
tergantung dari pola distri- masing saluran yang ada, dalam hal ini
busi atau saluran pemasaran. perusahaan harus dapat menentukan
Bagaimanapun kegiatan saluran distribusi yang akan dipergunakan
dalam perusahaan, jika perusahaan tidak sehingga dengan menggunakan saluran
mampu memasarkan hasil produksinya, distribusi yang tepat tujuan dari perusahaan
maka perusahaan ini akan mengalami akan dapat dicapai secara efektif dan
kegagalan dalam mencapai tujuan efisien. Ketepatan dalam memilih saluran
perusahaan. Sukses tidaknya suatu distribusi akan menentukan perkembangan
perusahaan dalam melaksanakan prinsip- dan kemajuan perusahaan.
prinsip pemasaran sangat tergantung pada Perusahaan Mutiara merupakan
kemampuan dan keterampilan pemimpin perusahaan yang memproduksi secara
dan karyawan dalam merencanakan konsisten kopi bubuk yang berkualitas baik,
program-program yang ditujukan untuk
yang termasuk dalam industri menengah
melakukan pemasaran. Dalam
hubungannya dengan distribusi pemasaran, kebawah dan dikelola secara tradisional.
lembaga-lembaga yang terlibat dalam Perusahaan tersebut telah digemari sejak
lama oleh lapisan masyarakat khususnya pola efisiensi saluran distribusi pemasaran
masyarakat Pupuan. Perusahaan tersebut Kopi Bubuk pada perusahaan Mutiara.
memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan Langkah-langkah yang dilakukan yaitu
merumuskan, deskripsi, pengumpulan data,
keuntungan dan mempertahankan
mengolah data, simpulan. Subjek penelitian
kelangsungan usahanya. Perusahaan terus ini adalah produsen, pedagang besar,
beroperasi dengan jalan melalui kegiatan pengecer, dan konsumen pada Perusahaan
distribusi. Perusahaan Mutiara dalam Mutiara desa Batungsel Pupan serta objek
operasinya melakukan distribusi untuk dalam penelitian ini adalah efisiensi
meningkatkan penjualan produk kepada saluran distribusi pemasaran. Populasi
konsumen. dalam penelitian ini adalah seluruh saluran
distribusi pemasaran yang digunakan oleh
Berdasarkan hasil wawancara perusahaan Mutiara yang jumlahnya ada
sementara, pada pemilik Perusahaan tiga saluran. Jenis data yang digunakan
Mutiara menunjukan bahwa saluran dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu
distribusi yang dilakukan belum optimal. Hal data yang disajikan dan dinyatakan dengan
ini dapat dilihat dalam pengiriman produk, angka-angka atau bilangan-bilangan
dimana biaya distribusi sebesar Rp mengenai pola saluran distribusi
1.200.000,00 dengan laba Rp pemasaran yang paling efisien, efisien dan
1.215.000,00, hal ini disebabkan oleh kurang efisien. Sedangkan sumber data
banyaknya saluran distribusi yang yang digunakan yaitu data primer yaitu data
digunakan sehingga menimbulkan yang bersumber pada sumber pertama di
pemborosan dalam biaya dan laba yang lapangan, yang diperoleh melalui
diperoleh lebih sedikit serta terjadi wawancara langsung berupa pola saluran
keterlambatan dalam kegiatan penyaluran distribusi pemasaran dan data sekunder
barang. yaitu data yang bersumber kedua setelah
Di samping itu, terjadinya sumber pertama, data sekunder dapat
keterlambatan saluran distribusi yang diperoleh dengan menelaah data melalui
disebabkan oleh tidak adanya melihat catatan-catatan mengenai harga
kemampuan, inisiatif dan kreatif serta jual produsen, harga beli konsumen, biaya
kurang bertanggung jawab dalam distribusi, biaya pemasaran dan volume
menciptakan transaksi sehingga penjualan. instrumen penelitian yang
menimbulkan kesulitan baik dipihak digunakan dalam pengumpulan data adalah
konsumen maupun produsen. Kesulitan pedoman dokumentasi, wawancara dan
yang terjadi di pihak konsumen yaitu observasi. dokumentasi mengenai efisiensi
menimbulkan harga yang meningkat akibat saluran distribusi pemasaran, pedoman
berkurangnya barang yang ditawarkan di wawancara dapat digunakan untuk mencari
pasar sedangkan kesulitan yang terjadi di data yang berhubungan dengan pola
pihak produsen yaitu terganggunya saluran distribusi pemasaran kopi bubuk
penerimaan penjualan sehingga target dan observasi dapat digunakan untuk
penjualan yang telah ditentukan tidak dapat mencari data awal dalam kegiatan saluran
terpenuhi. Berdasarkan permasalahan di distribusi.
atas, maka dipandang perlu untuk Dalam memperoleh data yang
melakukan penelitian yang dituangkan diperlukan berkenaan dengan penelitian
dalam judul “Identifikasi Efisiensi Saluran yang dilakukan di perusahaan, maka
Distribusi Pemasaran Kopi Bubuk pada metode pengumpulan data yang digunakan
Perusahaan Mutiara Desa Batungsel adalah observasi (pengamatan) dimana
Pupuan Tahun 2012. pengumpulan data dengan mengadakan
tinjauan secara langsung kepada objek
METODE yang diteliti untuk mendapatkan keyakinan
bahwa data yang diperoleh adalah benar.
.Interview (wawancara) dapat dipandang
Penelitian ini menggunakan desain
sebagai metode pengumpulan data dengan
deskriptif yakni menggambarkan keadaan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan
oleh peneliti untuk memperoleh informasi. dimana:
Misalnya tinjauan tentang kegiatan µ = rata-rata data
penyaluran produk atau kegiatan distribusi
yang dilakukan oleh perusahaan. ∑ = jumlah
dokumentasi metode ini digunakan sebagai
kelengkapan metode Interview yaitu x = nilai data
pengumpulan data dengan pencatatan N = banyaknya data
langsung terhadap dokumen-dokumen
yang ada dalam perusahaan selama Perhitungan standar deviasi
perusahaan melaksanakan kegiatan Marketing margin, Marketing
mengenai saluran distribusi pemasaran. efficiency, dan Profit margin pada
Analisis data yang digunakan dalam masing-masing pola saluran
penelitian ini, analisis data yang digunakan distribusi pemasaran. Rumus
adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif standar deviasi (Algifari: 1997),
ini digunakan untuk mengidentifikasi pola dapat dirumuskan sebagai berikut.
saluran distribusi pemasaran kopi bubuk
pada perusahaan Mutiara dengan
berfokus pada Marketing margin, Marketing ∑(x − μ)
efficiency dan Profit margin. σ=
N
Adapun langkah-langkah yang
dimana:
harus dilakukan dalam mengidentifikasi
= standar deviasi
efisiensi saluran distribusi pemasaran
kopi bubuk pada perusahaan Mutiara
yaitu: Perhitungan Marketing margin, x = nilai data
Marketing efficiency, dan Profit margin µ = nilai rata-rata
pada masing-masing pola saluran
distribusi pemasaran. Rumus N = banyaknya data
Perhitungan rata-rata Marketing margin,
Marketing efficiency, dan Profit margin Perhitungan klasifikasi Marketing
pada masing-masing pola saluran margin, Marketing efficiency, dan
distribusi pemasaran. Rumus rata-rata Profit margin pada masing-masing
(Algifari: 1997), dapat dirumuskan pola saluran distribusi pemasaran.
sebagai berikut. Adapun kriteria efisiensi dari
∑x masing-masing saluran distribusi
μ= pemasaran (Mursid, 2010) dapat
N
dilihat pada tabel 3.2.

HASIL DAN PEMBAHASAN memasarkan produknya kepada konsumen


tanpa melalui perantara, sehingga saluran
Hasil Penelitian distribusi ini sering disebut distribusi
langsung. Pada perusahaan Mutiara Desa
Batungsel Pupuan, konsumen datang
Hasil temuan deskriptif mengenai langsung keperusahaan. Pada pola saluran
efisiensi saluran distribusi pemasaran distribusi langsung, harga yang diperoleh
menunjukan pola saluran distribusi konsumen lebih murah, biaya distribusi juga
pemasaran yang diterapkan ada tiga, yaitu: kecil karena konsumen membeli produk
(a) pola I, (b) pola II, dan (c) pola III. dalam jumlah besar. Produsen merupakan
Pola saluran distribusi I atau perusahaan yang mengolah batu kopi
langsung (Produsen – Konsumen). Bentuk menjadi kopi bubuk. Harga jual produsen
pola saluran ini adalah bentuk saluran yang ditentukan berdasarkan atas biaya
paling pendek dan sederhana, dimana pembelian batu kopi dari petani, biaya
produsen dengan secara langsung produksi, dan laba. Konsumen dalam
saluran langsung tersebut adalah produsen datang langsung ke pedagang
konsumen bisnis dan konsumen rumah besar, sehingga biaya distribusi yang
tangga. Konsumen bisnis seperti restauran dikeluarkan akan kecil karena jumlah
dan hotel-hotel yang ada di daerah barang yang disalurkan dalam jumlah yang
Tabanan maupun Denpasar seperti banyak. Pedagang besar yang dituju seperti
restauran Butik yang merupakan salah satu pedagang besar yang ada di wilayah
restauran yang dekat dengan perusahaan, Gianyar yakni, UD Tiara yang merupakan
restauran Cooldrink, restauran Soka, perusahaan pusat pembelanjaan yang
restauran Batu lumbang, restauran menjual produk kopi bubuk ke pengecer.
Lalanglinggah, restauran khas Penebel, Pedagang besar akan datang langsung ke
restauran Bebali Fish, restauran Denpasar, pengecer. Pengecer dalam hal ini adalah
hotel Dewi Sartika yang juga merupakan para pedagang di pasar-pasar tradisional
hotel yang dekat dengan perusahaan, hotel yaitu pasar Gianyar dan pasar modern
Dukun Serdadu, hotel Soka Indah, hotel seperti toko-toko di daerah Gianyar,
Surabrata Permai, hotel Anggun Antap, dan Indomaret dan supermarket. Selain
Hotel Sartika. Konsumen bisnis merupakan pedagang besar dari wilayah Gianyar,
konsumen yang membeli dalam jumlah perusahaan juga memasarkan produk
banyak, sehingga biaya yang dikeluarkan melalui pedagang besar dari wilayah
menjadi kecil. Konsumen rumah tangga Karangasem yakni, UD Pendawa yang
merupakan konsumen yang dekat dengan merupakan perusahaan pusat perbelanjaan
perusahaan Mutiara, sehingga harga yang yang menjual produk kopi bubuk di daerah
diperoleh menjadi lebih murah.Pola saluran Karangasem dan langsung menjualnya
distribusi II atau tidak langsung (produsen – kepada pengecer. Pengecer daerah
pengecer – konsumen). Pengecer Karangasem juga sama dengan pengecer
merupakan penyalur produk dari produsen seperti daerah Gianyar yaitu memasarkan
yang sudah mempunyai ikatan atau kerja produk melalui pedagang di pasar-pasar
sama dengan produsen dalam tradisional dan pasar modern seperti toko-
menyampaikan produknya ke tangan toko di daerah Karangasem. Pedagang
konsumen. Harga yang diperoleh pengecer besar yang berasal dari wilayah Jawa yaitu
sama dengan harga yang ditetapkan pedagang besar daerah Banyuwangi yakni,
produsen tetapi pengecer akan UD Sentosa yang merupakan perusahaan
memperoleh laba dari pembelian yang menjual produk kopi bubuk di daerah
konsumen. Pengecer dalam hal ini para Banyuwangi dan langsung menjual kepada
pedagang di pasar-pasar tradisional yaitu pengecer seperti pedagang di pasar
pasar Pupuan, pasar Bajera, warung- tradisional dan pasar modern seperti toko-
warung wilayah Desa Pujungan, Desa toko di indomaret dan supermarket di
Pajahan, Desa Belimbing, Desa Sanda, dan Banyuwangi. Harga beli konsumen akan
pasar modern seperti toko-toko di daerah semakin mahal karena melalui pengecer
Tabanan, Indomaret dan supermarket. dan pedagang besar. Ketiga pola saluran
Adanya penjualan barang berdasarkan distribusi tersebut merupakan saluran
pesanan ini, maka perusahaan mempunyai distribusi yang diterapkan oleh perusahaan
langganan tetap yang bersifat mengikat. Mutiara, karena sampainya produk-produk
Langganan ini merupakan perantara dalam perusahaan ke tangan konsumen
penyaluran produk yang dihasilkan oleh terkadang terjadi secara langsung dan juga
perusahaan, kemudian pengecer ini yang melalui perantara seperti pedagang besar
akan menyalurkan dan bertanggung jawab dan pengecer. Perusahaan Mutiara lebih
untuk menyampaikan kepada konsumen cenderung dan terfokus pada saluran
akhir.Pola saluran distribusi III (produsen – distribusi tidak langsung karena untuk
pedagang besar – pengecer – konsumen). penjualan produk, perusahaan
Pada pola saluran distribusi ini, produsen memasarkanya melalui jasa pedagang
hanya melayani permintaan penjual yang besar dari berbagai daerah. Tingkat
berjumlah besar yaitu pedagang besar. efisiensi saluran distribusi pemasaran akan
Pedagang besar merupakan pembeli Nampak padaTabel 4.1
produk dalam jumlah besar, dimana
Tabel 4.1 Klasifikasi Tingkat Efisiensi masing-masing Saluran Distribusi Pemasaran
pada Perusahaan Kopi Bubuk Mutiara Desa Batungsel PupuanTahun 2012.

Pola saluran Kemasan Marketing Marketing Profit kategori


distribusi (gram) Margin efficiency Margin
Saluran 500 efisien efisien Sangat efisien
distribusi efisien
pemasaran I 250 Kurang Kurang efisien Kurang Kurang efisien
efisien efisien
200 Kurang Sangat efisien efisien efisien
efisien
100 efisien efisien efisien efisien
50 efisien efisien Kurang efisien
efisien
Total efisien Sangat efisien Sangat Sangat efisien
efisien
Saluran 500 Kurang Kurang efisien efisien Kurang efisien
distribusi II efisien
250 Sangat Sangat efisien Kurang Sangat efisien
efisien efisien
200 efisien Kurang efisien Kurang Kurang
efisien efisien
100 efisien Kurang efisien efisien efisien
50 Kurang efisien Sangat efisien
efisien efisien
Total efisien Kurang efisien Kurang efisien
efisien
Saluran 500 Sangat Kurang efisien efisien efisien
distribusi III efisien
250 efisien Kurang efisien Kurang Kurang efisien
efisien
200 Kurang Kurang efisien Sangat Kurang efisien
efisien efisien
100 Kurang Kurang efisien Sangat Kurang efisien
efisien efisien
50 Kurang Kurang efisien Sangat Kurang efisien
efisien efisien
Total Kurang Kurang efisien Sangat Kurang efisien
efisien efisien
Sumber :Lampiran 5 dan 7

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat efficiency rendah dimana biaya distribusi


dijabarkan tingkat efisiensi dari masing- yang dikeluarkan produsen rendah, karena
masing pola saluran distribusi sebagai konsumen datang langsung ke produsen
berikut. Secara total tingkat efisiensi dengan membeli produk dalam jumlah yang
saluran distribusi pemasaran kopi bubuk besar. Dari aspek Profit margin tinggi yaitu
Mutiara Desa Batungsel Pupuan untuk laba yang diperoleh produsen tinggi, karena
untuk pola saluran I berada pada kategori biaya pemasaran yang dikeluarkan
sangat efisien, pola saluran II berada pada produsen rendah. hal ini disebabkan karena
kategori efisien, dan pola saluran III berada tidak melalui perantara. Saluran distribusi
pada kategori kurang efisien. Saluran tidak langsung atau pola saluran distribusi II
distribusi langsung atau pola saluran I memiliki Marketing margin rendah atau
memiliki Marketing margin rendah atau harga yang diperoleh konsumen rendah.
harga yang diperoleh konsumen lebih Marketing efficiency tinggi dimana biaya
murah, karena konsumen datang langsung distribusi yang dikeluarkan produsen tinggi,
ke produsen. Dilihat dari Marketing karena melalui perantara pengecer. Profit
margin rendah atau biaya pemasaran yang berbeda, sedangkan pada pola saluran
dikeluarkan produsen tinggi dan profit yang distribusi II kurang efisien, karena pada
diperoleh produsen rendah, sehingga laba saluran distribusi II konsumen lebih sedikit
yang diperoleh produsen akan semakin membeli kemasan 250 gram melalui
kecil. Pola saluran distribusi III memiliki pengecer seperti warung-warung dan toko-
Marketing margin tinggi atau harga yang toko. Pada kemasan 200 gram pola saluran
tinggi, Marketing efficiency tinggi dimana distribusi I, II dan III termasuk dalam
biaya distribusi yang dikeluarkan akan kategori kurang efisien, karena pada pola
semakin tinggi, karena melalui perantara saluran tersebut permintaan konsumen di
yang panjang yaitu melalui pedagang besar warung dan toko lebih rendah. Pola saluran
maupun pengecer dan Profit margin tinggi. distribusi III permintaan konsumen juga
Dilihat dari kemasan 500 gram pola saluran rendah, karena konsumen lebih memilih
distribusi I berada pada kategori efisien untuk membeli kemasan yang lainnya.
karena pada saluran distribusi I memiliki Pada kemasan 100 gram dan 50 gram pola
Marketing margin sedang, Marketing saluran distribusi I berada pada kategori
efficiency sedang, dan Profit margin tinggi. sangat efisien karena pada salaluran
Hal ini disebabkan oleh jumlah permintaan langsung permintaan konsumen lebih tinggi
dari konsumen lebih banyak, karena terutama untuk konsumen tumah tangga
berasal dari konsumen bisnis seperti yang membeli langsung ke produsen
restauran dan hotel. Pola saluran distribusi sehingga konsumen memperoleh harga
III tergolong sangat efisien, karena memiliki yang lebih murah. Untuk kemasan 100
Marketing margin rendah, Marketing gram pola saluran II termasuk dalam
efficiency tinggi, dan Profit margin sedang, kategori efisien karena tingkat pembelian
sehingga jumlah permintaan konsumen konsumen melalui pengecer efisien. Pola
terhadap 500 gram lebih banyak. saluran distribusi III termasuk dalam
Konsumen lebih memilih membeli jenis kategori kurang efisien, karena harga yang
kemasan yang lebih besar, karena diperoleh konsumen sangat mahal, maka
konsumen akan memperoleh harga yang konsumen lebih memilih untuk membeli
murah, jika membeli jenis kemasan yang kemasan yang lebih banyak, sehingga
lebih kecil, konsumen akan sering membeli produk yang dikonsumsi lebih banyak dan
dan harga yang diperoleh akan semakin harga yang diperoleh juga lebih rendah.
mahal. Pada pola saluran distribusi II untuk Dalam kegiatan saluran distribusi
kemasan 500 gram tergolong kurang pemasaran kopi bubuk Perusahaan Mutiara
efisien, karena memiliki Marketing margin Desa Batungsel Pupuan menerapkan tiga
tergolong rendah, Marketing efficiency pola saluran distribusi, dari masing-masing
tinggi, dan Profit margin sedang. Hal ini pola tersebut tentu ada yang paling efisien,
disebabkan oleh selera konsumen dalam efisien, dan kurang efisien. Dalam
membeli kemasan 500 gram lebih rendah membuktikan pola saluran yang paling
dan konsumen lebih memilih membeli jenis efisien, efisien, dan kurang efisien tentu
kemasan yang lainnya. Pada kemasan 250 melakukan analisis perhitungan Marketing
gram pola saluran distribusi II dan III margin, Marketing efficiency, dan Profit
termasuk dalam kategori efisien, margin. Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa pola
sedangkan pola saluran distribusi I saluran distribusi I paling efisien
termasuk dalam kategori kurang efisien, dibandingkan dengan menggunakan pola
karena untuk saluran distribusi langsung saluran distribusi II (tidak langsung) dan
atau saluran distribusi I konsumen bisnis saluran distribusi III. Hal ini dibuktikan
lebih banyak memilih membeli jenis dengan hasil tingkat efisiensi dari analisis
kemasan lebih besar, disamping harga persentase Marketing margin sedang, dan
yang diperoleh murah juga biaya yang Marketing efficiency rendah, serta Profit
dikeluarkan untuk membeli langsung ke margin tinggi. Pola saluran distribusi I dan
produsen akan semakin kecil. Pola saluran pola saluran distribusi II tingkat efisiensi
distribusi III konsumen lebih banyak dari analisis persentase Marketing margin,
membeli kemasan yang lainnya, karena Marketing efficiency sedang, dan Profit
setiap konsumen memiliki selera beli yang margin tinggi serta saluran distribusi III
tingkat efisiensi dari analisis persentase langsung ke perusahaan. Hal ini didukung
Marketing margin tinggi, Marketing oleh beberapa faktor seperti rumah
efficiency tinggi, dan Profit margin tinggi. konsumen dekat dengan perusahaan
Pola saluran distribusi I paling efisien terutama masyarakat Desa Batungsel,
dibandingkan dengan menggunakan Pujungan, dan Pupuan. Konsumen yang
saluran distribusi II (tidak langsung) dan datang langsung ke produsen dengan
saluran distribusi III, karena keuntungan jumlah permintaan produk yang besar
yang diperoleh produsen jadi semakin seperti hotel-hotel dan restauran yang ada
besar dari tingkat penjualan, sehingga di wilayah Pupuan, Surabrata, dan
volume penjualan juga menjadi meningkat. Tabanan bahkan Denpasar. Konsumen
Namun dalam kenyataanya perusahaan lebih memilih membeli secara langsung
Mutiara lebih sering menggunakan saluran kepada konsumen, karena harga yang
distribusi tidak langsung dalam melayani diperoleh rendah, dan biaya yang
konsumen, dan tidak memperhatikan dikeluarkan juga semakin rendah.
tingkat efisiensi dalam kegiatan saluran Disamping konsumen, produsen juga akan
distribusi pemasaran kopi bubuk. mendapatkan keuntungan yang lebih
besar dari tingkat volume penjualan.
Pola saluran distribusi langsung
Pembahasan
atau pola I berada pada kategori sangat
Hasil penelitian menunjukan bahwa efisien karena memiliki Marketing margin
kegiatan saluran distribusi pemasaran kopi rendah, Marketing efficiency rendah, dan
bubuk pada Perusahaan Mutiara Desa Profit margin tinggi. Hal ini disebabkan
Batungsel Pupuan Tahun 2012 oleh jumlah permintaan konsumen yang
menerapkan tiga pola saluran distribusi, tinggi. Konsumen pada pola saluran
yaitu pola saluran distribusi I atau langusng atau pola I berasal dari
langsung (Produsen – konsumen), pola konsumen bisnis dan konsumen rumah
saluran II atau tidak langsung (produsen – tangga yang ada di daerah perusahaan.
pengecer – konsumen), dan pola saluran Konsumen lebih memilih datang langsung
III (produsen – pedagang besar – ke perusahaan dengan jumlah pembelian
pengecer – konsumen). Hal ini sejalan yang besar. Disamping biaya distribusi
dengan teori Keegan yang menyatakan yang dikeluarkan lebih murah, harga yang
bahwa, pola saluran distribusi barang diperoleh konsumen juga rendah,
konsumsi terdiri dari lima macam pola sehingga keuntungan yang diperoleh
saluran distribusi yakni, (1) produsen – produsen akan tinggi karena tidak melalui
konsumen, (2) produsen – pengecer – pedagang besar dan pengecer. Pola
konsumen, (3) produsen – pedagang saluran II berada pada kategori efisien
besar – pegecer – konsumen, (4) karena memiliki Marketing margin tinggi,
produsen – agen – pengecer – konsumen Marketing efficiency tinggi, dan Profit
dan (5) produsen – agen – pedagang margin rendah sehingga harga yang
besar – pengecer – konsumen. Tingkat diperoleh konsumen lebih mahal, biaya
Efisiensi Saluran Distribusi Pemasaran distribusi yang dikeluarkan produsen tinggi
Kopi Bubuk Pada Perusahaan Mutiara dan keuntungan yang diperoleh produsen
Desa Batungsel Pupuan Tahun 2012, rendah. Pola saluran III berada pada
secara total tingkat efisiensi saluran kategori kurang efisien karena memiliki
distribusi pemasaran, pola saluran Marketing margin tinggi, Marketing
distribusi I berada pada kategori sangat efficiency tinggi, dan Profit margin tinggi.
efisien, sedangkan pola saluran distribusi II Hal ini disebabkan oleh jumlah permintaan
berada pada kategori efisien, dan III konsumen rendah karena konsumen
berada pada kategori kurang efisien yang berasal dari wilayah yang jauh dengan
berdasarkan analisis Marketing margin, perusahaan. Pola Saluran Distribusi
Marketing efficiency, dan Profit margin, Pemasaran Yang Paling Efisien Pada
karena produsen langsung menjual produk Perusahaan Kopi Bubuk Mutiara Desa
Kopi Bubuk ke tangan konsumen begitu Batungsel Pupuan Tahun 2012 adalah
pula sebaliknya konsumen datang pola saluran distribusi I, karena seperti
nampak pada Tabel 4.1 menunjukkan tiga yaitu: (a) pola saluran distribusi I
bahwa jumlah rata-rata Marketing margin (produsen – konsumen), (b) pola saluran
rendah, Marketing efficiency rendah, dan distribusi II (produsen – pengecer –
Profit margin tinggi. Ini berarti dengan konsumen), dan (c) pola saluran III
menggunakan saluran distribusi langsung (produsen – pedagang besar – pengecer –
konsumen akan memperoleh harga yang konsumen). Tingkat efisiensi saluran
lebih murah, biaya yang dikeluarkan lebih distribusi pemasaran pada perusahaan
rendah dan keuntungan yang diperoleh Mutiara Desa Batungsel Pupuan Tahun
produsen akan semakin tinggi, karena 2012 secara total pola I berada pada
tidak melalui pedagang besar maupun kategori sangat efisien, pola saluran II
pengecer. Hal ini sejalan dengan teori berada pada kategori efisien dan pola III
yang dikemukakan oleh Mursid (2010), berada pada kategori kurang efisien. Pola
yang menyatakan bahwa cara yang dapat saluran distribusi yang paling efisien pada
digunakan untuk mengetahui efisiensi dari Perusahaan Mutiara Desa Batungsel
saluran distribusi pemasaran yang Pupuan Tahun 2012 adalah pola saluran
digunakan perusahaan yaitu dengan distribusi I (produsen – konsumen).
pricing (economic) yang terdiri dari tiga
analisis yaitu: (1) Marketing margin, (2) Saran
Marketing efficiency, dan (3) Profit margin.
Penelitian tersebut juga sejalan dengan Berdasarkan pembahasan dan
temuan hasil penelitian dari Suparta pada simpulan di atas, maka dapat diajukan
perusahaan Kopi Bubuk Putri Bali beberapa saran sebagai berikut. Bagi
Bebandem. Pola saluran distribusi yang perusahaan agar menggunakan saluran I
diterapkan oleh perusahaan Kopi Bubuk untuk menigkatkan efisiensi pemasaran.
Putri Bali yaitu pola saluran langsung Tetapi tetap menggunakan pola II dan III
(produsen – konsumen) dan pola saluran dalam kegiatan distribusi agar konsumen
tidak langsung (produsen – pengecer – yang dituju lebih luas, sedangkan untuk
konsumen). Tingkat efisiensi pola saluran setiap kemasan produk perusahaan harus
distribusi langsung berada pada katagori lebih memilih kemasan 500 gram, 100 gram
efisien dan pola saluran distribusi tidak dan 50 gram, karena konsumen yang dituju
langsung berada pada katagori kurang yaitu konsumen bisnis dan konsumen
efisien. Perbedaan penelitian Kopi Bubuk rumah tangga, sehingga perusahaan harus
menjalin kemitraan dengan konsumen
Mutiara dengan Perusahaan Kopi Bubuk
Putri Bali adalah pola saluran yang bisnis dan konsumen rumah tangga. Bagi
diterapkan. Perusahaan Kopi Bubuk Putri peneliti lain yang berminat untuk mendalami
Bali hanya melalui pengecer saja, bidang manajemen pemasaran terkait
sedangkan Perusahaan Kopi Bubuk dengan efisiensi saluran distribusi
Mutiara melalui pedagang besar dan diharapkan untuk melakukan penelitian
pengecer. Perusahaan Kopi Bubuk Putri lebih lanjut mengenai saluran distribusi
Bali memiliki wilayah pemasaran hanya di pada objek yang berbeda. Hal ini berguna
wilayah dekat dengan perusahaan, untuk menguji keberlakuan temuan efisiensi
sehingga tidak melalui pedagang besar, saluran distribusi pada penelitian ini secara
sedangkan Perusahaan Kopi Bubuk lebih luas.
Mutiara memiliki pemasaran yang luas dan DAFTAR RUJUKAN
jauh dengan lokasi perusahaan.
Algifari. 1997. Statistika Ekonomi.
PENUTUP Yogjakarta: Penerbit Sekolah Tinggi
simpulan Ilmu Ekonomi YKPN.
Berdasarkan hasil temuan dan
pembahasan, maka dapat ditarik simpulan Amstrong, Kotler. 2001. Prinsip-Prinsip
sebagai berikut. Pola saluran distribusi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
yang diterapkan oleh perusahaan Mutiara
Desa Batungsel Pupuan Tahun 2012 ada
Assauri. 2004. Manajemen Pemasaran.
Yogjakarta: Liberty. Keegan. 2003. Saluran Pemasaran.
Yogjakarta: Liberty
Candra, Gregorius. 2002. Marketing. Mursid, M. 2010. Manajemen Pemasaran.
Yogjakarta: Penerbit Fakultas Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Ekonomi UGM. Saladin, Djaslim. 2006. Azas-Azas
Marketing. Bandung: Alumni
Famsuri, Hamzah. 2002. Pemasaran. Bandung.
Jakarta: Penerbit Gramedia.

Gitosudarmo. 1994. Manajemen


Pemasaran. Edisi Pertama.
Yogjakarta: BPFE.
Smith. 2001. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Prenhallindo.

Sunarto. 2003. Pemasaran Praktis.


Yogyakarta: BPFE.
Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran
Modern. Yogyakarta: Liberty
Syahyunan. 2004. Marketing Plan. Jakarta:
Gramedia.
Triptono. 1997. Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai