Anda di halaman 1dari 45

Universitas Gunadarma

MODUL 11
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI
D3 – Manajemen Pemasaran
S1 - Manajemen

Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
TENAGA PEMASAR OPERASIONAL

Unit Kompetensi :

M.702090.011.01

Melaksanakan Event (Bagian dari Komunikasi Merek)

2021

Page 1
UNIVERSITAS GUNADARMA

MODUL 11
PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

D3 – MANAJEMEN PEMASARAN
S1 - MANAJEMEN

Skema Sertifikasi:

SB-001/1/LSP-UG/II/2017
Tenaga Pemasar Operasional

Unit Kompetensi:

M.702090.011.01 Melaksanakan Event (Bagian dari Komunikasi Merek)

Penyusun:

Aris Budi Setyawan, Dr

Di Revisi Oleh

Ditiya Himawati, Dr
Lista Kuspriatni, MM

Depok, 2021

Page 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karunia-Nya, Modul 11 yang
terdiri dari UK (Unit Kompetensi) 11, Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema
Pemasaran Operasional dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari
seri modul pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema
Pemasaran Operasional yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi
mahasiswa khususnya di program studi D3 Manajemen Pemasaran dan
S1 Manajemen.

Modul ini terbagi menjadi 3 (tiga) Elemen Kompetensi. Elemen Kompetensi


1 (pertama) berisi tentang bagaimana merencanakan event. Elemen Kompetensi 2
(kedua) berisi tentang bagaimana menangani acara pada event. Elemen Kompeten
3 (ketiga) berisi tentang bagaimana mengevaluasi penyelenggaraan event

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Kaprodi D3 Manajemen Pemasaran,


Bapak Dr. Bagus Nurcahyo atas arahannya terkait agar modul ini sejalan dengan
kurikulum yang diberikan di perkuliahan, Bapak/Ibu Prof. Dr. Budi Hermana,
Kepala Lembaga Pengembangan Manajemen dan Akuntansi atas koordinasinya
terkait sarana prasarana dan teknis pelaksanaan kursus sertifikasi kompetensi agar
sesuai dengan kebutuhan yang ada pada modul pelatihan ini. Kepala LSP
Universitas Gunadarma, Bapak Dr. R. Supriyanto dan staff atas arahan dan
koordinasinya agar modul ini sesuai dengan kebutuhan ujian sertifikasi
kompetensi, serta staff/asisten laboratorium yang membantu penyusunan modul
ini. Saran dan kritik dari pembaca, penyusun harapkan untuk perbaikan modul ini
di masa mendatang.

Depok, Februari 2021

Tim Penyusun

Page 3
MELAKSANAKAN EVENT (BAGIAN DARI
11 KOMUNIKASI MEREK)

M.702090.0011.01

11. 1 LATAR BELAKANG


Saat ini Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.
Berada di peringkat 16 besar perekonomian dunia adalah salah satu pembuktian
Indonesia kian menguat. Sebagai gambaran, pada tahun 2011 Indonesia
mengalami pertumbuhan sebesar 6.5% (data Bank Indonesia). Bank Indonesia
juga memperkirakan perekonomian Indonesia akan mengalami pertumbuhan
antara 6.3%-6.7%. Seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif
tinggi, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan menjadi 6.6% pada
2011 dari 7.1% pada tahun 2010. Selain itu, kualitas ketenagakerjaan juga
mengalami perbaikan dengan meningkatnya tenaga kerja di sektor formal dan
membaiknya latar belakang pendidikan tenaga kerja. Dari data per September
2012, tercatat bahwa Indonesia memiliki 55 juta tenaga kerja terampil.
Tantangan yang berhubungan dengan tenaga kerja adalah adanya ASEAN
Economic Community (AEC) dimulai pada tahun 2015. Dalam AEC tersebut,
terdapat single market and production base, yang akan terdiri dari lima elemen,
antara lain: aliran bebas barang, bebas aliran jasa, aliran bebas investasi, arus
modal yang lebih bebas, dan arus bebas tenaga kerja terampil. Tentu dengan
adanya AEC, arus perpindahan tenaga kerja antar negara akan lebih marak terjadi.
Selain adanya AEC, adanya struktur dasar dari persetujuan World Trade
Organization (WTO) yang mencakup barang, jasa, kepemilikan intelektual, dan
penyelesaian sengketa, menjadi sebuah concern yang akan berdampak pula pada
kondisi perdagangan di Indonesia. Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),
yang sudah terlebih dahulu ada pun menjadi hal yang perlu diberikan perhatian
khusus. Dengan semakin tingginya tuntutan dunia, hal ini tentu mengkhawatirkan
apabila tenaga kerja Indonesia tidak memiliki kompetensi yang mencukupi sesuai

Page 4
dengan kebutuhan perusahaan. Ketidaktersediaan tenaga kerja yang berkompeten
akan membuat perusahaan-perusahaan terpaksa menggunakan tenaga kerja asing.
Hal ini tentu akan merugikan pada sektor ketenagakerjaan Indonesia.

Sebagai dampak globalisasi dan sistem pasar bebas, persaingan usaha tidak hanya
terjadi pada lingkungan lokal atau regional saja. Persaingan telah berkembang ke
tingkat global. Diperkirakan pada tahun 2030, Indonesia akan menjadi negara
ekonomi terbesar ketujuh di dunia. Bila berjalan mulus, akan terdapat peluang
sebesar 1,8 triliun dolar Amerika di bidang agrikultura, perikanan, sumber daya
energi, pendidikan, dan sektor jasa. Secara keseluruhan ekonomi Indonesia akan
membutuhkan 113 juta tenaga terampil yang mampu menunjang pertumbuhan di
sebagian besar industri. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi
Indonesia yang telah mencapai investment grade menurut beberapa lembaga
pemeringkat internasional beberapa waktu yang lalu. Karena potensi pasarnya
yang besar dan tingkat pertumbuhan perekonomian yang baik, banyak pihak asing
berupaya menggarap pasar Indonesia.

Sebagai gambaran pada investasi asing yang bersifat langsung tercatat sekitar 18,2
milliar dollar AS pada tahun 2011 (Sumber: BPS). Untuk sektor yang
berhubungan dengan jasa, investasi langsung tercatat sebesar lebih dari 2,5 milliar
dollar di sektor perdagangan, lebih dari 2.7 milliar dollar di sektor jasa dan
properti, dan sekitar 500 juta dollar di sektor jasa keuangan. Hal ini menjadi
indikasi dimana pihak asing akan semakin banyak masuk dan berperan terhadap
industri jasa. Tentu hal ini menjadi peluang dan ancaman pada dunia bisnis dalam
negeri. Di satu sisi pihak asing akan memperkuat permodalan bisnis, di sisi lain
tenaga kerja Indonesia akan terancam bila tidak memiliki kualitas yang baik yang
dapat mendukung operasionalisasi perusahaan (salah satunya tenaga pemasar).
Kekurangan tenaga pemasar yang berkualitas akan membuat perusahaan mencari
tenaga kerja pemasar. Hal ini tentu akan mempengaruhi ketersediaan lapangan
kerja bagi masyarakat Indonesia.

Page 5
Selain meminimalisir penggunaan tenaga pemasar asing, peningkatan kualitas
tenaga pemasar akan meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan tenaga
pemasar yang terampil, perusahaan dapat bersaing baik dengan perusahaan lokal
maupun perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Bila berkembang dengan
baik, tingkat ekspor dari bidang jasa dan perdagangan akan mengalami
peningkatan karena telah memiliki kemampuan yang cukup untuk bersaing di
wilayah regional ataupun global.

Sehubungan dengan peningkatan kualitas dalam industri perdagangan, UU No 5


tahun 1999 menyebutkan tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat. Pada dasarnya pelaku usaha dilarang mempraktekan
persaingan usaha tidak sehat. Dalam UU, persaingan usaha tidak sehat
didefinisikan sebagai persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara
tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.

Selain mengenai larangan terhadap praktek monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat, terdapat pula undang-undang yang menyebutkan mengenai perlindungan
konsumen. Dalam UU No 8 tahun 1999 dinyatakan bahwa pembangunan nasional
pada era globalisasi harus dapat mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga
mampu menghasilkan beraneka barang dan/ jasa yang memiliki kandungan
teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak dan
sekaligus mendapatkan kepastian atas barang dan/jasa yang diperoleh dari
perdagangan tanpa mengakibatkan kerugian konsumen.

Terkait dengan peningkatan kompetensi tenaga kerja, dalam UU No 13 tahun


2003 tentang Ketenagakerjaan, dinyatakan bahwa sesuai dengan peranan dan
kedudukan tenaga kerja, diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk
meningkatkan kualitas tenaga kerja dan peran sertanya dalam pembangunan.
Pembangunan ketenagakerjaan yang bertujuan memberdayakan dan
mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi; dan mewujudkan
Page 6
pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan nasional dan daerah. Di samping itu, juga dinyatakan
bahwa pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali,
meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan.

RSKKNI Tenaga Pemasar disusun untuk dapat menjadi acuan terhadap


kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap tenaga pemasar di Indonesia. RSKKNI
tenaga pemasar apabila disepakati, akan menjadi SKKNI yang berlaku secara
nasional, dan diterbitkan SK nya oleh Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.

Ruang lingkup dari pemasaran yang dimaksud mengacu pada apa yang telah
didefinisikan oleh Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing
Association), bahwa pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemegang sahamnya. RSKKNI ini bertujuan
untuk menstandarisasi kompetensi dari tenaga pemasar yang tugas dan fungsinya
terbatas berkaitan dengan melakukan aktivitas penjualan (sales), pengelolaan
layanan (service), dan pengelolaan merek (brand),

Adapun untuk lebih jelas lagi, masing-masing fungsi dan peran dari tenaga
pemasar yang berkaitan dengan melakukan aktivitas penjualan, pengelolaan
layanan, dan pengelolaan merek akan dijabarkan kembali. Tenaga penjual
memiliki peranan penting dalam semua perusahaan. Mereka seringkali dianggap
sebagai ujung tombak dan mendorong penghasilan bagi badan usaha.

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam bukunya “Marketing Management”
mengatakan bahwa layanan (service) adalah setiap tindakan atau kinerja yang

Page 7
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Menurut Tilde Heding, Charlotte F. Knudtzen dan Mogens Bjerre dalam bukunya
“Brand Management: Research, Theory and Practice” menyatakan bahwa
American Marketing Association (AMA) (1960) mendefinisikan merek sebagai
sebuah nama, terminologi, tanda, simbol atau disain atau kombinasinya yang
digunakan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau
kelompok penjual untuk membedakan dari para pesaingnya.

Definisi lain saat ini untuk merek juga memasukkan proses internal dan
organisasional. Banyak buku tentang manajemen merek saat ini membuat definisi
secara ekstrim karena mereka bertujuan untuk meliput semua aspek perbedaan
dan bagaimana merek dikembangkan dari waktu ke waktu.

11.2 OBYEKTIF
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka Pelatihan Uji Kompetensi untuk Unit
Kompetensi Melaksanakan Event (Bagian Dari Komunikasi Merek) memiliki
obyektif utama agar peserta pelatihan mampu merencanakan event, menangani
acara pada event dan mengevaluasi penyelenggaraan event yang dirinci sebagai
berikut:
1. Merencanakan event
2. Menangani acara pada event
3. Mengevaluasi penyelenggaraan event

11.3 KRITERIA UNJUK KERJA


Untuk mencapai kompetensi di dalam melaksanakan event (bagian dari
komunikasi merek) dibutuhkan keterampilan atau unjuk kerja yang tinggi. Para
peserta Pelatihan diharapkan mampu melakukan keterampilan atau unjuk kerja
yang dibutuhkan oleh masing-masing obyektif yang akan dicapai untuk Unit
Kompetensi Melaksanakan Event (Bagian Komunikasi Merek) di Area Kerja
Page 8
Pemasaran Operasional. Berikut merupakan keterampilan atau kriteria unjuk kerja
yang harus dikuasai dari masing-masing obyektif tersebut:
1. Merencanakan Event
1.1 Menetapkan tujuan event
1.2 Menyusun Term of Reference (TOR)
1.3 Menganggarkan Aspek biaya
1.4 Membuat proposal event
2. Menangani Acara Pada Event
2.1 Menyampaikan pesan utama dari penyelenggaraan event dalam bentuk
rangkaian kegiatan
2.2 Mencapai target audiens yang telah ditetapkan
3. Mengevaluasi Penyelenggaraan Event
3.1 Menganalisa tolok ukur untuk mengevaluasi performa event
3.2 Mengidentifikasi umpan balik terhadap pelaksanaan event

Berikutnya akan dijelaskan materi-materi tersebut di atas, yang kemudian akan


diikuti dengan latihan soal.

Elemen 1: Merencanakan Event


1.1. Menetapkan tujuan event
Bila dikaitkan dengan ilmu pemasaran, event merupakan salah satu bentuk
produk, yang berarti bisa menjadi komoditi yang bisa ditransaksikan. Event,
atau dengan bahasa mudahnya dapat disebut dengan kejadian atau peristiwa
yang baik akan memiliki nilai yang tinggi. Konser musik artis papan atas,
pertandingan olah raga internasional, ceramah dari penceramah terkenal,
adalah beberapa contoh event yang memiliki nilai untuk dipasarkan. Namun
demikian event yang baik juga membutuhkan pengelolaan atau manajemen
yang baik pula, sehingga bisa menjadi komoditi yang dapat ditransaksikan
dengan nilai yang tinggi.
Menurut Goldblatt (Event Management, 2013): “Event Manajemen adalah
kegiatan professional mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok
Page 9
orang untuk tujuan perayaan, pendidikan, pemasaran, dan reuni, serta
bertanggung jawab mengadakan penelitian, membuat desain kegiatan,
melakukan perencanaan dan melaksanakan koordinasi serta pengawasan
untuk merealisasikan kehadiran sebuah kegiatan.” Dengan demikian
manajemen event dapat didefinisikan sebagai pengorganisasian sebuah
kegiatan yang dikelola secara profesional, sistematis efisien, dan efektif.
Kegiatan pengelolaan event ini meliputi konsep (perencanaan) sampai
dengan pelaksanaan hingga pengawasan. Dalam arti sempit, event diartikan
sebagai pameran, pertujukan atau festival dengan syarat ada penyelenggara,
peserta dan pengunjung. Namun dalam arti luas event diartikan sebagai
suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan
mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar mereka memperoleh
informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan oleh
penyelenggara (Kusuma, 2016).

Elemen-elemen event
1. Why : Berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai dalam acara ini,
khususnya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak.
2. Who : Berkaitan dengan setiap personal yang akan terlibat dalam
kegiatan ini, juga berhubungan dengan target sasaran, kelompok usia,
jenis kelamin, pendidikan dan gaya hidup.
3. Where : Berkaitan dengan tempat penyelenggaraan acara yang paling
tepat untuk khalayak sasaran, hal ini memiliki pengaruh pada atmosfir
suasana pertunjukan yang akan digelar untuk mempengaruhi emosi
penonton.
4. When : Berkaitan dengan waktu yang paling tepat untuk
penyelengaraan acara dan juga mempertimbangkan adanya fleksibilitas
atau kelonggaran yang dihubungkan dengan waktu untuk penelitian
dan persiapan.

Page 10
5. What : Berkaitan dengan bagaimana mengemas event ini agar menarik
bagi khalayak sasaran, terdiri dari nama atau jenis acara, isi program
dan elemen yang dibutuhkan.

Secara umum, tujuan diselenggarakannya sebuah event adalah:


1. Tujuan perayaan,
2. Tujuan pendidikan,
3. Tujuan pemasaran,
a. Loyalitas konsumen : event untuk konsumen
b. Membangun kebanggan dan motivasi kerja: event untuk karyawan,
membangun dukungan komunitas / masyarakat luas
4. Tujuan khusus lainnya, seperti reuni, kampanye, dll.

Berdasarkan jenis ukuran besarnya sebuah acara, event dibedakan menjadi 3,


yaitu:
1. Mega Event, adalah event yang sangat besar, memberikan dampak
ekonomi yang besar pada masyarakat sekitar atau bahkan pada negara
penyelenggara dan diinformasikan serta diliput melalui tayangan berbagai
media. Biasanya event ini terselenggara setelah dilakukan Bidding
(kompetisi antara beberapa organizer untuk menjadi penyelenggara).
Contoh: Piala Dunia.
2. Hallmark Event, identik dengan karakter atau etos dari suatu wilayah, kota
atau daerah di suatu tempat. Bersifat regional di suatu daerah tertentu.
Contoh: Rio Karnaval, yang dikenal sebagai ekspresi dari Amerika Latin,
yang memberikan energi pada kota Rio de Jeneiro.
3. Major Event, merupakan event yang secara ukuran mampu menarik media
untuk meliput, menarik sejumlah pengunjung yang besar dalam kurun
waktu periode tertentu untuk menghadiri event tersebut dan memberikan
dampak peningkatan ekonomi secara signifikan. Contoh: PRJ (Pekan Raya
Jakarta).

Page 11
Jenis event berdasarkan kategori special event:
1. Leisure Event.
Leisure Event telah berkembang sejak bangsa Roma menyelenggarakan
kegiatan gladiator. Bentuk leisure event yang ada saat itu adalah berupa
pertandingan yang diselenggarakan di Coloseum, Roma, Italia. Pada saat
ini, leisure event yang berkembang banyak berdasarkan pada kegiatan
keolahragaan. Kegiatan yang sama memiliki unsur pertandingan
didalamnya dan mendatangkan banyak pengunjung pada event tersebut.
Jenis leisure event antara lain olimpiade, world cup, formula one dan tour
deFrance.
2. Personal Event.
Personal event adalah segala bentuk kegiatan yang di dalamnya terlibat
anggota keluarga atau teman. Banyak aspek kehidupan masa kini telah
merubah bentuk asli kegiatan personal event, misalnya pesta ulang tahun,
resepsi sunatan, reuni keluarga, arisan dan pesta pernikahan.
3. Cultural Event.
Salah satu contoh event budaya yang menjadi ciri khas Kabupaten Demak
dalam bentuk festival atau karnaval adalah diadakannya acara “Grebeg
Besar” setiap tanggal 10 Dzulhijah yang dimeriahkan dengan beberapa
prosesi adat, antara lain ziarah ke makam Sultan-Sultan Demak dan Sunan
Kalijaga. Pasar Malam Rakyat di Tembiring Jogo Indah, Prosesi
Selamatan Tumpeng Sanga (9 tumpeng yang menggambarkan Wali
Songo), Sholat Idul Adha dan juga Penjamasan Pusaka Peninggalan Sunan
Kalijaga (Kutang Ontokusuma dan Keris Kyai Cubruk).

Hal yang perlu ditelaah sebelum mengadakan event/kegiatan antara lain


adalah:
a. Tempat (venue): fasilitas penunjang yang dimiliki tempat atau gedung
dapat mempermudah atau sebaliknya, mendatangkan tantangan baru
terhadap waktu, pekerjaan, dan biaya pelaksanaan acara (Sulyus
Natoradjo, 55: 2011) meliputi berapa besar ruang atau tempat yang
Page 12
diperlukan untuk menampung peserta atau pengunjung, indoor atau
outdoor.
b. Waktu pelaksanaan: EO harus mampu mengelola waktu (time
management) pertanyaan pertama yang diajukan EO kepada klien
adalah “kapan (hari-H/tanggal/waktu) klien ingin acara itu
dilaksanakan ?” jawaban atas pertanyaan itu akan menunjukkan berapa
banyak waktu yang tersedia bagi EO dalam melakukan persiapan
(Sulyus Natoradjo, 54: 2011) merencanakan waktu merupakan faktor
penting supaya acara ini tidak bersamaan dengan acara serupa di
tempat lain.
c. Fasilitas pendukung: meliputi toilet, telepon umum, kantin, lapangan
parkir, penerangan dan informasi, pos kesehatan dan lain sebagainya.
d. Faktor kebersihan dan keamanan: pengunjung akan merasakan
kenyamanan apabila kedua faktor ini terjaga dengan baik.
e. Analisis Anggaran: sebagai event organizer harus memperhitungkan
kemungkinan yang akan terjadi pada event. Karena bisnis bidang event
banyak mengandung resiko diantaranya perhitungan mengenai
perkiraan pemasukan uang dari hasil event atau pengeluaran kegiatan
yang tidak terduga.

Tahapan-Tahapan dalam Penyelenggaraan Event: (Joe Golbatt, 36-55: 2002)


1) Riset.
Riset dilakukan untuk menentukan kebutuhan, keinginan dan harapan
dari target pasar. Melalui riset yang dilakukan secara mendalam,
penyelenggaraan dapat melihat trend yang sedang berkembang,
mengembangkan sistem penyediaan layanan baru dan memecahkan
masalah kecil sebelum menjadi besar. Yang dilakukan umumnya
hanya dengan menganalisis data sekunder dan laporan
penyelenggaraan event sebelum-sebelumnya ataupun dari pengalaman.
Panitia bisa melakukan riset dengan menyebar kuisioner atau
melakukan focus group discussion.(Johan Saputro , 91:2014)
Page 13
2) Desain (rancangan)
Tahap ini adalah tahap perumusan tema dan konsep event. Proses ini
membutuhkan waktu cukup lama karena terjadi seleksi ide dan konsep
event.
3) Planning
Tahap ini panitia mulai merumuskan strategi-strategi yang kemudian
siap untuk diimplementasikan. Pada fase ini pula panitia melengkapi
sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraan event.
4) Coordinating
Tahap ini penekanan diletakkan pada arus proses, koordinasi peserta
dan pemecahan masalah jangka pendek. Panitia mulai
mengimplementasikan strategi-strategi yang telah disusun, melakukan
kegiatan audiensi, komunikasi kepada publik, gladi bersih, dan
kegiatan-kegiatan pra-event lainnya. Tahap ini bisa dimulai kurang
lebih satu setengah bulan menjelang deadline penyelenggaraan event.
5) Evaluations
Evaluasi terhadap penyelenggaraan event ini dapat dilakukan dengan
metode review secara menyeluruh atau per-sesi. Tolak ukur menilai
keberhasilan penyelenggaraan event dengan menggunakan indikator
kuantitatif, seperti jumlah peserta atau undangan yang hadir dan
transaksi, sedangkan hasil dari evalusi kualitatif dan diumumkan saat
penutupan acara.

1.2. Menyusun Term of Reference (TOR) / Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Secara umum, TOR dapat diartikan sebagai dokumen yang menjelaskan
berbagai hal penting tentang suatu pekerjaan atau kegiatan yang akan
dilakukan, seperti halnya latar belakang kegiatan dilakukan, tujuan,
manfaat, luaran, ruang lingkup, kebutuhan perlengkapan, jadwal, biaya, dan
seterusnya. Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kegiatan
merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga.
Page 14
Secara singkat TOR merupakan dokumen dalam sistem perencanaan suatu
lembaga.

Dengan kata lain, TOR disusun untuk menjawab beberapa pertanyaan:


1. Uraian mengenai apa (what) pengertian kegiatan yang akan
dilaksanakan serta keluaran/ output yang akan dicapai.
2. Mengapa (Why) kegiatan tersebut dilaksanakan dalam hubungan
dengan tugas pokok dan fungsi atau sasaran program yang hendak
dicapai oleh satuan kerja.
3. Siapa (Who) satker/panitia/tim/personel (beserta kualifikasi yang
dibutuhkan) yang bertanggungjawab melaksanakan dalam pencapaian
keluaran/output. Termasuk juga siapa (Who) sasaran yang akan
menerima manfaat dari kegiatan tersebut.
4. Kapan (When) kegiatan dimulai dan selesai, dan berapa lama (how
long) waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
5. Dimana/lokasi (Where) kegiatan tersebut dilaksanakan.
6. Bagaimana (how) kegiatan tersebut dilaksanakan, dan
7. Berapa perkiraan biaya (how much) yang dibutuhkan secara global.

Kelengkapan TOR terdiri dari:


1. Rincian Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu dokumen yang berisi
rincian komponen-komponen masukan (input) dari sebuah kegiatan
serta besaran biaya dari masing-masing komponen. RAB merupakan
penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan biaya (howmuch) dalam
TOR.
2. Data Pendukung Lainnya adalah dokumen yang mendukung TOR dan
RAB, dapat berupa keterangan mengenai spesifikasi barang berikut
harganya, analisis biaya satuan, gambar, dan sebagainya yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Page 15
Dengan demikian, secara sederhana sistematika TOR/KAK dapat dibuat
sebagai berikut (tidak mengikat dan fleksibel, sesuai kegiatannya):
1) Halaman Judul
2) Daftar Isi
3) Latar Belakang
4) Tujuan dan Manfaat kegiatan
5) Ruang Lingkup Kegiatan
6) Luaran yang diinginkan
7) Sasaran
8) Jadwal Kegiatan
9) Sumber daya yang dibutuhkan
10) Anggaran Kegiatan
11) Penutup

Manfaat dari adanya TOR, antara lain adalah:


a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan sebuah kegiatan.
b. Sebagai alat pengendalian atas kegiatan yang akan dilakukan.
c. Sebagai acuan dalam pengalokasian anggaran.
d. Sebagai dasar penilaian kinerja pelaksana kegiatan.

Fungsi dari adanya TOR, antara lain adalah:


a. Alat bagi pimpinan untuk melakukan pengendalian kegiatan yang
dilakukan oleh bawahannya.
b. Alat bagi para perencana anggaran untuk menilai urgensi pelaksanaan
kegiatan tersebut dari sudut pandang keterkaitan dengan tugas pokok dan
fungsi.
c. Alat bagi pihak-pihak pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan realisasi
kegiatan tersebut.
d. Sebagai informasi bagaimana output kegiatan dilaksanakan didukung oleh
komponen input, serta apa saja input tahapan tahapan yang dibutuhkan dan
bagaimana pelaksanaannya untuk mencapai output
Page 16
Pentingnya TOR, antara lain adalah:
a. Sebagai dasar bahwa rencana kegiatan sesuai dengan garis-garis besar
perencanaan kelembagaan.
b. Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
c. Sebagai dasar rasionalisasi munculnya usulan anggaran.
d. Sebagai jaminan mutu sistem perencanaan.
e. Sebagai dasar audit internal ataupun eksternal.
f. Sebagai dasar bahwa usulan program memiliki kualifikasi yang baik atau
tidak.

1.3 Menganggarkan Aspek biaya


Dalam sebuah kegiatan event tentunya terdapat keterlibatan beberapa pihak
yang terdiri dari 5 P (Suseno, 2006), yakni:
1) Penyandang Dana, merupakan pihak yang mengeluarkan dana untuk
pelaksanaan suatu program.
2) Pelaksana, Di sinilah posisi dan peran EO yang sesungguhnya. Pelaksana
harus bekerja keras untuk mewujudkan impian dan kepuasan semua pihak
(menjadi pusat dari seluruh pihak yang ada) sehingga pelaksana memiliki
posisi yang sangat vital dan strategis.
3) Penampil, merupakan salah satu kunci daya tarik suatu program. Semua
jenis program sangat tergantung pada para penampilnya. Pengisi acara
kunci bisa berupa Guest Star, MC, dan sebagainya yang sudah banyak
dikenal.
4) Penonton, baik membayar atau gratis, pesta kecil di rumah sampai tingkat
lomba F1, faktor penonton adalah salah satu tolak ukur kesuksesan event.
5) Pengamat, yang dapat berasal dari kalangan pers dimana pengamat
memiliki pengaruh sebagai humas atau PR secara tidak langsung

Pedoman Pengelolaan keuangan event. Apapun jenis event yang akan diadakan
dan seberapapun besarnya, sangat diperlukan sebuah perencanaan dalam

Page 17
mengelola keuangan event. Faktor penting yang harus diperhatikan di bidang
anggaran adalah:
a. Penyusunan anggaran harus realistis dan dalam proses menuju pada
pelaksanaan memiliki kecenderungan terjadinya kenaikan biaya anggaran
dan memungkinkan terjadinya biaya tidak terduga.
b. Dalam penyusunan anggaran dibutuhkan sebuah kontrol ketat yaitu:
Menahan laju kenaikan biaya anggaran dan biaya tidak terduga, sekaligus
mengontrol anggaran yang memiliki peluang untuk diturunkan atau
efisiensi sehingga tercipta balance anggaran yang terkontrol.
c. Sehingga dalam penyusunan anggaran dibutuhkan Plan A diikuti Plan B,
Plan C dan Plan D untuk mengantisipasi melonjaknya biaya yang telah
tersusun.

Pembagian Pembiayaan Event


Berdasarkan urutan waktu pengeluaran biaya dalam sebuah event terbagi atas:
1) Cost Before Event.
Biaya yang dikeluarkan sebelum event dimulai misal: Uang Muka biaya
sewa ruang, Biaya Promosi, Biaya Pemasaran, dsb.
2) Cost During Event.
Biaya yang dikeluarkan pada saat berlangsung pameran. Seperti, konsumsi,
transportasi, akomodasi, honor pengisi acara, dsb.
3) Cost After Event.
Biaya yang dikeluarkan sesudah event berlangsung umumnya untuk
pelunasan, namun juga biaya-biaya yang harus dikeluarkan, seperti: biaya
pemberitaan media, penambahan fasilitas dsb.

Seni Mengontrol Anggaran


1) Mengatur “termin” pembayaran, harus disesuaikan dengan kondisi
keuangan yang ada. Tidak boleh melakukan melakukan pembayaran tanpa
perhitungan.

Page 18
2) Down Payment atau uang muka adalah faktor penting dan bagian strategi
mengatur keuangan. Sedangkan pelunasan harus mengacu pada jadwal
pemasukan uang dari sponsor, penghitungan tiket dan sumber-sumber
lainnya.

Beberapa hal yang dapat diatur dengan variasi “termin” pembayaran, antara
lain:
1) Pembayaran pada tahap awal (pertama)
a. Perizinan
b. Uang Muka sewa tempat
c. Uang Muka penampil
d. Uang Muka perlengkapan panggung, dekorasi, tenda, dsb
e. Uang Muka Soundsystem
f. Biaya Komunikasi dan Transportasi
2) Pembayaran lunas sebelum pelaksanaan acara:
a. Honor penampil
b. Konsumsi
c. Honor Keamanan
d. Biaya Publikasi pers
e. Biaya pajak Tontonan
3) Pembayaran lunas setelah selesai acara maksimal 3 hari:
a. Honor petugas operasional
b. Honor LO (Liasion Officer) dan VO (Volunteerr Officer)
c. Biaya dokumentasi
4) Pembayaran lunas:
a. Akomodasi Hotel
b. Biaya Sewa Kendaraan

1.4 Membuat proposal event


Adapun tujuan utama dari pembuatan proposal event adalah untuk menjelaskan
konsep dan ide dasar dari event yang akan dibuat secara mendetail sebagai
Page 19
upaya untuk meyakinkan calon klien bahwa konsep itu ditawarkan dengan
banyak kelebihan sehingga calon klien diharapkan memilih konsep anda.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal bagi


perusahaan adalah:
a) Fokus pada pengunjung
EO harus mengetahui siapa yang akan menjadi pengunjung event, hal ini
dapat diketahui dengan melihat demografi, kebiasaan dengan gaya hidup
target pengunjung event yang sesuai dengan pangsa pasar produk
perusahaannya akan menjadi perhatian khusus dalam mempertimbangkan
keikutksertaan perusahaan sebagai sponsor. EO harus dapat meyakinkan
bahwa event yang diselenggarakan merupakan komunikasi paling baik
antara event dan produk perusahaan.
b) Nilai event
Nilai event merupakan hal penting yang harus ditampilkan oleh EO, nilai
event sangat berpengaruh pada keinginan perusahaan pemberi sponsor.
Misalnya bagaimana media menampilkan perusahaan sebagai pemberi
sponsor. Apakah akan dilakukan liputan secara lokal ataupun internasional,
apakah akan dihubungkan dengan media promosi lainnya? Termasuk juga
bagaimana logo perusahaan ditampilkan, apakah nama sponsor akan
terlihat di tempat umum?
c) Keuntungan bagi pemberi sponsor dan agen dibawahnya.
Banyak perusahaan memiliki jalur distribusi barang yang panjang misalnya
adanya keagenan perusahaan. Bagi perusahaan pemberi sponsor, apakah
event akan dapat memberikan keuntungan juga kepada agen lainnya? Hal
seperti ini perlu dijelaskan dalam proposal, sehingga manfaat yang didapat
perusahaan akan didapat juga oleh agennya.
d) Kerjasama dengan sponsor lainnya
Kerjasama antara event dengan sponsor merupakan hal yang sering terjadi.
Harus dipertimbangkan, apakah event yang akan diselenggarakan
merupakan event yang unik? Apabila ya, bagaimana hasilnya, apakah
Page 20
sukses atau gagal event tersebut? Banyak event sukses dengan kerjasama
tetapi tidak sedikit juga yang mengalami kegagalan. Hal ini terjadi karena
kesalahan EO dalam mengidentifikasi event atau sebaliknya perusahaan
tidak melihat kesamaan tujuan dalam event.
e) Sumber dana dari perusahaan yang menjadi sponsor
Jenis sponsor tentunya berbeda-beda, banyak perusahaan menjadi sponsor
tunggal bagi event, menjadi sponsor utama, sponsor pendukung atau
sebagai donatur saja. Tentunya pengelompokan ini didasarkan pada
seberapa penting event memberikan nilainya pada perusahaan. Total
keseluruhan biaya yang harus ditanggung tidak seluruhnya harus
ditanggung perusahaan dan besarnya dana yang dikeluarkan sponsor tidak
selalu dalam bentuk uang namun bisa berbentuk produk, pegawai yang
kompeten atau kegiatan administrasi.
f) Karakteristik event
Event yang diselenggarakan harus memiliki karakteristik yang jelas. Berapa
besar pencapaian penyelenggara event? Apakah dengan menjadi sponsor,
citra produk perusahaan sponsor dapat menjadi meningkat. Tentunya hal ini
merupakan pengaruh dari citra event itu sendiri.
g) Reputasi EO
Reputasi yang dimiliki EO merupakan hal yang sangat penting untuk
mendapatkan sponsor. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menilai
reputasi EO, diantaranya dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
a. Apakah EO memiliki ahli yang dapat mengelola tercapainya tujuan
pemberi sponsor.
b. Apakah event organizer memiliki reputasi yang baik untuk bekerjasama
dengan pemberi sponsor.
c. Apakah EO pernah mendapat penghargaan selama menyelenggarakan
event?
d. Apakah EO pernah melanggar peraturan yang berlaku dan mendapat
sangsi?

Page 21
e. Seberapa pasti EO dapat memberikan keuntungan kepada pemberi
sponsor?
f. Apakah event dilengkapi dengan asuransi?
g. Bagaimana respon dari staf EO untuk merealisasikan permintaan
pemberi sponsor?
h. Bagaimana kondisi keuangan EO?
h) Kesempatan lainnya.

Meskipun perusahaan pemberi sponsor tidak selalu menginginkan terjadi


penjualan pada saat event berlangsung namun jika dimungkinkan, hal tersebut
dapat menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan pemberi sponsor. Banyak
kegiatan lain yang berhubungan dengan sponsorship dapat dilakukan
bersamaan dengan event seperti:
1) Penjualan produk perusahaan secara langsung.
2) Memperkenalkan produk baru perusahaan dalam bentuk eksibisi yang
dilakukan bersama dengan event.
3) Talk show tentang produk perusahaan dengan pembawa acara orang
terkenal.
4) Kegiatan sosial perusahaan dalam event.
5) Jenis kegiatan pendukung yang diselenggarakan bersama dengan event
dapat menjadi bagian dari penyelenggara event yang tentunya akan
membawa citra tersendiri bagi event.

Penyusunan Proposal
Menyusun sebuah proposal adalah hasil kajian metodologi. Menulis proposal
yang benar dan baik, dipadukan dengan hasil seni imajinasi. Agar dapat
menyediakan informasi yang memadai sesuai kebutuhan calon sponsor, sebuah
proposal harus mengandung hal-hal berikut:
1) Gambaran umum. Memberi gambaran mengenai organisasi Anda dan
manfaat yang dapat Anda tawarkan kepada sponsor.

Page 22
2) Rincian Event / Properti Lembar informasi yang berisi daftar tanggal, jam,
lokasi, proyeksi jumlah dan profil pengunjung, harga tiket, jumlah
keanggotaan dan sebagainya – semuanya berkaitan dengan data
keras/jumlah (kuantitatif). Informasi yang disediakan di sini bervariasi,
tergantung pada jenis acara yang diselenggarakan
3) Rencana Pemasaran. Rencana pemasaran yang telah Anda susun
dicantumkan di bagian ini. Rencana tersebut menjelaskan bagaimana Anda
akan memasarkan event Anda, nilai dari semua komponen pemasaran,
media yang akan Anda gunakan, dan rencana publikasi.
4) Riset Pasar. Untuk mendapatkan sponsor, Anda harus memiliki informasi
menyeluruh mengenai pasar sasaran Anda, paling tidak profilnya - siapa
mereka, tingkat pendidikan mereka, dimana mereka tinggal, dan
sebagainya. Tentu ini diperoleh dari riset.
5) Pendorong. Agar sponsor yakin atas manfaat yang Anda tawarkan,
tampilkan bukti manfaat yang telah diperoleh oleh sponsor pada acara yang
telah Anda selenggarakan sebelumnya.
6) Paket Manfaat. Tampilkan beberapa manfaat yang ada dalam daftar
inventaris manfaat kepada calon sponsor Anda. Gunakan tanda bullet untuk
masing-masing manfaat. Untuk mempermudah pemahaman calon sponsor,
Anda juga dapat mengelompokkan manfaat tersebut ke dalam kategori
yang telah ditetapkan dalam daftar inventaris manfaat.
7) Investasi. Dalam bagian ini Anda harus merinci semua bentuk investasi
yang dapat dikontribusikan oleh sponsor. Investasi tersebut dapat
berbentuk:
a. uang tunai
b. jasa atau barang
c. dukungan promosi yang secara langsung menguntungkan organisasi
Anda
Dalam bagian ini masukkan batas tanggal pelunasan pembayaran berikut
insentif yang Anda tawarkan.

Page 23
Elemen 2: Menangani Acara Pada Event
2.1 Menyampaikan pesan utama dari penyelenggaraan event dalam bentuk
rangkaian kegiatan
Untuk mencapai tujuan yang direncanakan dan dikehendaki dari sebuah event
atau kegiatan, maka perlu diperhatikan, direncanakan dan dipersiapkan
kegiatan tersebut dengan rangkaian kegiatan yang relevan dengan tujuan
diadakannya kegiatan tersebut, serta keterkaitan satu aktivitas dengan aktivitas
lainnya. Oleh karena itu yang perlu diperhatikan adalah:
a) Seluruh rangkaian kegiatan harus mengarah pada hasil, sesuai dengan
tujuan dilaksanakannya kegiatan. Misalkan tujuan kegiatan adalah
memperkenalkan produk baru melalui sebuah kegiatan pameran, maka
mulai dari sosialisasi, desain lokasi, hingga seluruh kru atau petugas harus
menampilkan dan terikat pada produk baru yang akan diperkenalkan.
b) Seluruh rangkaian kegiatan, harus saling mendukung dan ada keterkaitan
antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya hingga akhir. Sebagai contoh
dalam kegiatan pameran memperkenalkan produk baru, adanya kegiatan
panggung musik untuk menarik perhatian konsumen, jangan sampai justru
lebih kegiatan utama dan menjadi perhatian utama konsumen, sehingga
melupakan stand produk yang ada. Bila ini terjadi, maka panggung musik
tersebut harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk juga memperkenalkan
produk, melalui lagu, MC, pemusiknya, hingga atribut-atribut lain di
panggung musik tersebut. Dengan demikian pesan utama dari kegiatan
tersebut tetap akan tercapai.

2.2 Mencapai target audiens yang telah ditetapkan


Publikasi dan promosi dalam penyelenggaraan event adalah kegiatan yang
paling penting. Dengan adanya promosi yang direncanakan dengan baik,
tujuan untuk menarik minat calon peserta dan mendatangkan
pengunjung/pembeli yang sesuai dapat dipenuhi. Langkah-langkah dalam
perencanaan promosi:
1) Mengidentifikasikan pendengar sasaran
Page 24
2) Menentukan tujuan komunikasi / promosi
3) Merancang pesan
4) Memilih saluran komunikasi
5) Menentukan anggaran promosi total
6) Memutuskan bauran promosi (iklan, promosi penjualan, PR dan organisasi
penjualan)
7) Pengukuran hasil-hasil promosi
8) Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi pemasaran
Metode Promosi (Promotion Mix):
1) Iklan
2) Promosi Penjualan
3) Penjualan pribadi / Kewiraniagaan
4) Hubungan Masyarakat / Publisitas
5) Pemasaran langsung

Iklan
Untuk melakukan kegiatan ini dapat dilakukan melalui below the line atau
above the line.
a. Above the line: Media cetak, Media elektronik (Radio dan TV).
b. Below The Line: Billboard, Spanduk, Giant Banner, Katalog, Brosur/
selebaran

Sales Promotion.
Untuk menunjang sebuah event, pengunjung dapat diberikan hal-hal sbb:
1) Diskon khusus
2) Entertaiment/Hiburan
3) Pameran, dengan membuka stand Public Relations

Penjualan Pribadi, dilakukan melalui bertemu langsung, bertatap muka


dengan konsumen/klien baik dilokasi klien, di lokasi umum, atau di lokasi
lainnya.
Page 25
Kegiatan Public Relations, (PR) biasanya digunakan oleh Event Organizer
yang ingin menyelenggarakan event berskala besar. Bentuk-bentuk
kegiatannya adalah sebagai berikut:
1) Press Release dan Konferensi Pers. Mengundang Wartawan untuk
menghadiri acara yang diselenggarakan, fungsinya adalah untuk
memberikan informasi kepada para wartawan yang diharapkan dapat
disebarluaskan kepada masyarakat.
2) Donasi. Mengadakan event yang sebagian hasilnya akan disumbangkan
atau sebagai dana sosial.

Bentuk Promosi Efektif:


1) Membuat brosur untuk mencari peserta yang berisikan tema, waktu, tempat,
denah stand, keuntungan-keuntungan (point selling) yang akan diperoleh
jika calon pengunjung hadir dalam event
2) Membuat iklan di media cetak dan elektronik
3) Untuk event skala besar biasanya diadakan konferensi pers
4) Membuat undangan khusus kepada target pengunjung potensial
5) Membuat direct mail
6) Iklan melalui internet/ website
7) Poster
8) Spanduk-spanduk promosi
9) Stiker Promosi
10) Souvenir Promosi
11) Balon udara
12) Billboard
13) Baliho
14) Umbul-umbul Promosi / Hanging Banner
15) Katalog Pameran
16) Promosi Media Lokal.

Page 26
Pemasaran Langsung, dilakukan melalui kontak langsung dengan klien
namun menggunakan media tertentu, umumnya media elektronik seperti email,
sms, telephone, media sosial, dll.

Strategi Media Promosi - Media promosi di atas dapat dibuat sebelum atau
bersamaan kita membuat proposal untuk ditunjukkan kepada orang-orang yang
berkompeten. Hal-hal penting dalam merencanakan desain grafis antara lain:
1) Memuat gambar ilustrasi yang sesuai dengan tema event.
2) Menampilkan wajah artis atau nama-nama penampil secara mencolok dan
kontras dengan warna dasar.
3) Menampilkan informasi tempat, waktu pelaksanaan dan harga tiket tanda
masuk.
4) Menampilkan logo-logo calon sponsor. Dalam membuat desain, kita perlu
mendalami segmen pasar event. Misal, jika event yang diadakan adalah
untuk golongan usia 30 tahun maka, komposisi warna-warna yang
digunakan dalam desain berupa warna-warna soft pastel.

Dari beberapa bentuk publikasi untuk memasarkan sebuah event, berikut adalah
contoh bentuk publikasi event yang dapat ditawarkan kepada pihak sponsor:
1) Poster coming soon
2) Poster acara
3) Spanduk
4) Ticket
5) Wall of fame

Elemen 3: Mengevaluasi Penyelenggaraan Event


3.1 Menganalisa tolok ukur untuk mengevaluasi performa event
Secara umum umpan balik dari masyarakat atau konsumen dapat menjadi ukuran
keberhasilan suatu kegiatan yang dilaksanakan. Umpan balik yang positif tentu
akan menggambarkan atau mencerminkan bahwa kegiatan yang telah dilakukan
mampu mencapai tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut.
Page 27
Namun demikian, menurut salah satu penyelenggara ‘Market Comunication’ di
Indonesia, yakni Adpro, beberapa indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan sebuah event atau kegiatan adalah:
1. Cost per Head
Hal ini didasarkan pada berapa jangkauan audiens yang bisa dicapai dengan
event. Semakin banyak jangkauannya, artinya event tersebut semakin efektif
dan semakin baik. Jangkauan disini tidak harus selalu berarti product
sampling atau product ecperience tetapi sekedar informasi mengenai event
dan tahu bahwa event diselenggarakan oleh perusahaan penyelenggara event
pun sudah cukup. Ini biasa digunakan oleh perusahaan concumer goods.
2. Sales Target
Ini adalah metode yang paling banyak digunakan oleh perusahaan tradisional,
event selalu dikaitkan dengan target penjualan produk. Yang utama disini
adalah pencapaian volume sesuai target awal.
3. Brand Switch
Hampir sama dengan sales target tetapi yang diutamakan adalah seberapa
besar audiens melakukan brand switch dari produk sebelumnya yang
merupakan kompetitor terhadap brand penyelenggara event.
4. Media Value
Event yang efektif didasarkan berapa banyak tulisan atau editorial yang
didapatkan dari teman-teman media. Semakin banyak tulisan positif yang
didapat tentunya semakin efektif event tersebut. Biasanya formula yang
digunakan adalah dengan menggunakan Advertising Value Equivalent (AVE).

3.2. Mengidentifikasi umpan balik terhadap pelaksanaan event


Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa umpan balik dari masyarakat, atau
peserta/pengunjung sebuah event sangat berguna bagi pelaksanan dan perusahaan,
karena dapat menggambarkan kinerja kegiatan tersebut. Salah satu cara efektif
dan efisien di dalam mendapatkan umpan balik dari masyarakat, atau
peserta/pengunjung dengan melakukan salah satu atau bersama beberapa cara
berikut ini:
Page 28
a. Melakukan observasi terhadap perilaku masyarakat, atau peserta/pengunjung
event, selama dan setelah kegiatan berlangsung.
b. Melakukan wawancara dengan masyarakat, atau peserta/pengunjung event.
Perlu disusun daftar pertanyaan sebagai panduan melakukan wawancara, agar
tidak ada pertanyaan pentinng yang terlewat selama melakukan wawancara.
Beberapa pertanyaan penting yang tidak boleh terlewat antara lain:
1. Bagaimana kesan Bapak/Ibu/Saudara dari event/kegiatan ini?
2. Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa nyaman/senang selama mengikuti
event/kegiatan ini?
3. Adakah manfaat yang dirasakan Bapak/Ibu/Saudara dengan mengikuti
event/kegiatan ini?
4. Apakah event ini sudah sesuai dengan harapan Bapak/Ibu/Saudara?
5. Apa saran dan masukan dari Bapak/Ibu/Saudara?
c. Membagikan instrumen/kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait
kualitas event atau kegiatan yang telah dilakukan.

Sebagai catatan, umpan balik dari sebuah event/kegiatan, harus dilakukan pada:
a. Pengunjung
b. Peserta/tenant/sponsor
c. Panitia

Beberapa hal penting yang perlu diperoleh umpan baliknya dan harus ada dalam
materi observasi, wawancara, maupun lembar kuesioner adalah:
1) Profil responden (pengunjung, peserta/tenant/sponsor, panitia)
2) Masalah waktu kegiatan (hari, tanggal, dan durasi kegiatan)
3) Masalah tempat kegiatan
4) Masalah keamanan
5) Masalah kebersihan
6) Masalah kelancaran kegiatan
7) Masalah biaya
8) Masalah pelayanan
Page 29
9) Saran dan masukan
10) Hal relevan lainnya.

Tentu saja, pertanyaan untuk pengunjung dan peserta/tenant/sponsor akan berbeda


satu sama lain, sesuai dengan tujuan dari dilakukannya pengumpulan umpan balik
tersebut. Penjelasan mengenai penyusunan daftar pertanyaan dan kuesioner, dapat
dilihat dan dipelajari pada mata kuliah metodologi penelitian.

Berikut ini merupakan Contoh TOR/KAK

Contoh KAK/Term of Reference (Disarikan dari sumber yang


relevan)

OPPO Gelar Pameran Online Portrait of Youth Dengan


Menggunakan OPPO Reno4 F untuk Tampilkan Keragaman
Keunikan Anak Muda Indonesia

SEJARAH SINGKAT OPPO SMARTPHONE


OPPO Electronic Corp, Ltd adalah salah satu produsen elektronik yang didirikan
pada tahun 2004 di Dongguan, Guangdong, China. Sebelum merambah ke pasar
smartphone, OPPO memproduksi peralatan elektronik seperti portable media
player, LCD TV, disc player, DVD, dan e-book. OPPO merambah ke teknologi
smartphone pada tahun 2008 dengan berbagai keunggulan produk smartphone
yang ditawarkan dan mulai melebarkan sayapnya ke berbagai negara seperti
Qatar, Thailand, Vietnam, Rusia, dan Amerika. Pada tahun 2012 OPPO merilis
smartphone perdananya, yaitu OPPO Finder. Ini adalah smartphone yang diklaim
tertipis pada saat itu karena hanya memiliki ketebalan tidak sampai 1 cm atau
lebih tepatnya 6,65 mm. Pada bulan April tahun 2013 OPPO secara resmi untuk
pertama kalinya masuk ke pasar smartphone Indonesia dengan smartphone
perdananya, yaitu OPPO Find 5 pada tanggal 17 April. Sejak saat itu, OPPO terus
gencar mempromosikan dirinya sebagai salah satu brand elektronik yang

Page 30
berkualitas dan bersaing di pasar internasional, dari mulai melakukan berbagai
macam promosi lewat berbagai media, mulai dari media TV sampai media
Internet.

Saat ini, OPPO telah memiliki banyak cabang dan divisi yang telah tersebar di
seluruh dunia. OPPO Digital di Mountain View California Amerika Serikat,
OPPO Indonesia, OPPO Thailand, OPPO Vietnam dan OPPO China merupakan
beberapa regional OPPO yang merupakan divisi yang berbeda-beda. OPPO
Indonesia atau yang lebih dikenal dengan PT. Indonesia OPPO Electronics ini
beralamat di Menara Jamsostek Gedung Menara Utara 12 A, Jl. Gatot Subroto
No. 38, Jakarta 12710, Indonesia. Fokus utama adalah memproduksi handphone
OPPO yang berkualitas tinggi. Banyak orang mengkaitkan produk terbaru Oppo
itu merupakan seri F, yang terkenal dengan kemampuan kamera selfie muktakhir.
Tapi pihak Oppo mengkonfirmasi dengan tegas jika produk yang beredar daring
itu adalah Reno4 F, bukan seri F seperti dugaan banyak orang sebelumnya. Visi
dan Misi Perusahaan, yaitu Visi “The art of technology” yang artinya seni dalam
teknologi, Misi senantiasa berusaha memberi kesan dan mengikat jiwa anak muda
dengan desain yang elegan, penggunaan yang sempurna, pengembangan produk
yang mementingkan pengguna, layanan berkualitas, dan dedikasi kami dalam
mengejar kesempurnaan. OPPO Smartphone senantiasa berinovasi dalam
menciptakan handphone yang canggih dan indah sesuai kebutuhan masyarakat.
OPPO mengadopsi strategi rilis cepat untuk pengembangan smartphone, merilis
pembaruan firmware juga membentangkan jangkauan dan servisnya di seluruh
dunia.

LATAR BELAKANG KEGIATAN/EVENT DILAKUKAN


OPPO Reno4 F telah menjadi sebuah smartphone yang dirancang khusus untuk
memenuhi kebutuhan anak muda dalam berekspresi melaui fotografi trendy
berbasis AI dan performa yang memumpuni untuk menunjang segala aktivitas
para anak muda. Kali ini, OPPO berkolaborasi bersama seorang fotografer

Page 31
ternama asal Bali, yaitu Wahyu Mahendra untuk menghadirkan online gallery
dengan konsep Portrait of Youth.

TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN/EVENT


Tujuan dan manfaat dari kegiatan atau event ini adalah untuk meningkatkan
nuansa seni yang kental dengan anak muda yang kreatif dan penuh ide yang
membawa Portrait of Youth sebagai pameran galeri secara online yang
menunjukkan berbagai keunikan, passion, hobi dan ekspresi anak-anak muda
Indonesia yang beragam.

LUARAN
Dalam event ini, lebih mengandalkan kemampuan kamera & fitur OPPO Reno4 F
sebagai perangkat utama. Fitur AI Color Portrait yang digunakan dengan baik
menghasilkan foto-foto visual yang lebih kreatif dan unik dalam mengabadikan
setiap keunikan yang dimiliki oleh teman-teman anak muda Indonesia, mulai dari
seorang entrepreneur, model, music enthusiast hingga fashion blogger.

RUANG LINGKUP
“Dengan teknologi Artificial Intellegent dari OPPO Reno4 F, kamera dapat
mendeteksi dengan baik model beserta outfitnya yang digunakan agar terlihat
lebih outstanding.” Membawa tema fotografi yang unik ala polaroid, galeri online
Portrait of Youth ingin menampilkan objek utama yang selalu standout bersama
hiasan frame yang membuat perhatian penontonnya akan tertuju pada objek yang
ada di dalam frame, ditambah fitur AI Color Portrait yang mampu menonjolkan
ekspresi dan passion anak muda dengan jelas dalam menghasilkan foto yang
artistik.

Page 32
KEBUTUHAN PERLENGKAPAN
Dalam pameran online ini, Portrait of Youth melibatkan 15 anak-anak muda
Indonesia yang memiliki background & passion yang berbeda-beda, serta
memiliki keunikan & kemampuan masing-masing, diantaranya adalah: Dedy
Casanova (Toy Collector), Vincentius Diaz (Video Creator), Naela Ali (Author),
Egar Putra Bahtera (Entrepreneur), Rendy White (Choreographer), Yukiko Aga
(Florist), Nadya Yasmeen (Beauty Creator), Melvina Oktaviani (Model), Orchidia
Cindy (Music Enthusiast), Grace Girsang (Vlogger), Nabiella Piguna (Singer),
Misyel (Interior Designer), Nana Gunawan (Fashion Blogger), Amanda
Margareth (Portrait Photographer), dan Ahmad Kausar (Mountaineer).

Para anak muda yang terlibat pameran online ini pun merasa excited dan semangat
saat mengikuti proses pemotretan Portrait of Youth, dimana mereka bisa
mengekspresikan hobi dan passionnya dengan cara yang sangat menyenangkan.
Background hitam putih dipadukan dengan model yang outstanding, kita bisa
langsung melihat bahwa fitur ini ditujukan buat anak-anak muda yang berani

Page 33
tampil di depan kamera, yang lebih berani untuk menghasilkan foto-foto visual
yang lebih kreatif dan unik.

OPPO Reno4 F memiliki fitur Artificial Intelligence (AI) Color Portrait yang
mendukung fungsi pengisolasian warna pada foto, membuat latar belakang
menjadi hitam dan putih sekaligus menjaga warna yang sebenarnya pada objek
manusia. Fitur ini menampilkan warna yang sangat jelas dan kontras sehingga
membuat hasil foto terlihat seperti sebuah karya seni yang akan menjadi tren di
kalangan anak muda.

RENCANA KERJA
Sasaran, Program dan Kegiatan, yaitu:
1. Sasaran : Dikenalnya OPPO Reno4 F sebagai salah satu produk baru dari
OPPO Smartphone.
2. Program : Pengembangan promosi produk dan informasi seni fotografi.
3. Kegiatan : OPPO Gelar Pameran Online Portrait of Youth Dengan
Menggunakan OPPO Reno4 F untuk Tampilkan Keragaman
Keunikan Anak Muda Indonesia.

PROSES PELAKSANAAN
Kegiatan pameran online Portrait of Youth dengan menggunakan OPPO Reno4 F
untuk tampilkan keragaman keunikan anak muda Indonesia ini dilaksanakan pada
tanggal 06 November 2020. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan
beberapa pihak yang terkait sebanyak 15 (Lima Belas) anak-anak muda Indonesia
yang memiliki background dan passion yang berbeda-beda, serta memiliki
keunikan dan kemampuan masing-masing.

PELAPORAN
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan OPPO Gelar Pameran Online
Portrait of Youth Dengan Menggunakan OPPO Reno4 F untuk Tampilkan
Keragaman Keunikan Anak Muda Indonesia disusun suatu laporan dalam bentuk
dokumen laporan kegiatan dan dilengkapi dengan lampiran dokumentasi foto.

Page 34
OUTPUT
Terselenggaranya kegiatan OPPO Gelar Pameran Online Portrait of Youth
Dengan Menggunakan OPPO Reno4 F untuk Tampilkan Keragaman Keunikan
Anak Muda Indonesia.

PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan kerja perangkat
pelaksana, dan hal lain-lain yang belum tercantum di dalamnya akan diadakan
perbaikan sesuai dengan kebutuhan.

Berikut ini merupakan Contoh Proposal Event

Kolaborasi OPPO Bersama Art Jakarta Hadirkan


Pameran OPPO Art Jakarta Virtual 2020

I. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Kita bersama-sama mengalami dan menyaksikan bermacam masalah akibat
pandemi Covid-19. Negara-negara di seluruh dunia harus melakukan
berbagai tindakan darurat dan pembatasan. Semua ini menimbulkan masalah
multidimensi di tingkat global. Kondisi serba tidak ideal bagi semua pihak
telah mendorong penyelenggara untuk menunda acara Art Jakarta tahun ini
hingga ke tahun depan demi kebaikan bersama. Art Jakarta yang telah
Page 35
memasuki masa penyelenggaraan tahun ke-12, menyadari bahwa selama ini
kami adalah bagian terpadu dalam ekosistem seni rupa nasional di Indonesia,
bahkan secara regional di Asia Tenggara. Art Jakarta telah membuktikan
bahwa kerjasama dan kebersamaan para pelaku dalam ekosistem seni rupa di
Indonesia khususnya, adalah bagian dari kekuatan dan alasan utama
keberadaan Art Jakarta.

Inilah yang memberi dorongan kepada kami untuk bersikap optimis dan
mencari cara agar hubungan kerjasama dalam ekosistem seni rupa di
Indonesia dan Asia Tenggara tetap berlangsung. Di tengah segala
keterbatasan karena pandemi global, masyarakat dengan cepat beradaptasi
dan memanfaatkan berbagai cara untuk menjaga jaringan komunikasi dan
solidaritas dengan mengandalkan saluran media informasi digital yang
terhubung melalui internet. Sebagai penyelenggara international art fair, Art
Jakarta memiliki jaringan kerjasama yang memungkinkan karya-karya
seniman kita tampil ke hadapan publik yang luas. Dengan bantuan teknologi
komunikasi digital berbasis internet, Art Jakarta dapat tetap menjalankan
peran ini. Inilah alasan terselenggaranya OPPO Art Jakarta Virtual 2020.

Khususnya untuk para seniman Indonesia, yang mengalami berbagai


kesulitan di masa pandemi, kami berharap bahwa OPPO Art Jakarta Virtual
2020 dapat menjadi salah satu cara agar karya-karya mereka dapat terus
mendapatkan apresiasi yang pantas dari publik pencinta seni. Kami percaya
bahwa semangat para seniman Indonesia untuk terus berkarya adalah hal
utama bagi keberlangsungan ekosistem seni rupa kita.

II. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini, yaitu:
1. Untuk meningkatkan dalam menghasilkan karya seni oleh para pelaku seni
yang ditampilkan secara virtual berbasis teknologi digital terutama dalam
kondisi covid 19 sebagai acara hiburan dan kebudayaan.

Page 36
2. Untuk acara ini OPPO Indonesia melalui OPPO Find X2 Series memiliki
semangat Uncover The Ultimate. Di tengah situasi yang penuh tantangan
saat ini dan sebagai perusahaan smartphone berteknologi tinggi terkemuka
di dunia, terus berupaya mendampingi masyarakat agar tetap dapat
menikmati dan memaknai karya seni yang kali ini dihadirkan secara
virtual serta memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi karya seni
melalui pengalaman baru “artfair” di platform OPPO Art Jakarta Virtual
2020 kali ini.

III. KONSEP KEGIATAN


OPPO Art Jakarta Virtual 2020 adalah pameran bersama yang diadakan di
ruang virtual, sebagai cara untuk menjaga optimisme bersama bahwa
berbagai kerja dan karya seni rupa dapat tetap bermakna di tengah berbagai
pembatasan fisik yang ada saat ini. Art Jakarta menggunakan teknologi
digital dan internet untuk tetap dapat berkomunikasi, menjaga dan
memperkuat jaringan, melakukan kerja kreatif, serta tetap menikmati karya
seni rupa dengan cara yang berbeda. Khususnya untuk para seniman
Indonesia, yang mengalami berbagai kesulitan di masa pandemi, kami
berharap bahwa OPPO Art Jakarta Virtual 2020 melalui OPPO Find X2
Series dapat menjadi salah satu cara agar karya-karya mereka dapat terus
mendapatkan apresiasi yang pantas dari publik pencinta seni. Kami percaya
bahwa semangat para seniman Indonesia untuk terus berkarya adalah hal
utama bagi keberlangsungan ekosistem seni rupa kita.

Art Jakarta bangga bahwa inisiatif ini mendapatkan dukungan dari galeri-
galeri seni rupa di Indonesia dan mancanegara. Art Jakarta Gallery akan
menampilkan pameran oleh 38 galeri seni rupa yang terdiri dari 27 galeri
Indonesia dan 11 galeri Internasional, yaitu sebagai berikut:
1. Andi’s Gallery
2. Arario Gallery
3. Art Agenda, JKT

Page 37
4. Art Seasons
5. Art Xchange
6. Artemis Art
7. ArtSerpong Gallery
8. Artsociates-Lawangwangi
9. Artsphere Gallery
10. Baik + Khneysser
11. Bale Project
12. CAN’S Gallery
13. CGArtSpace
14. Colaborea
15. D Gallerie
16. Edwin’s Gallery
17. Equator Art Project
18. Façade
19. Gajah Gallery
20. Gudang Gambar
21. Hatch Art Project
22. ISA Art and Design
23. Kohesi Initiatives
24. Linda Gallery
25. Mizuma Gallery
26. Nadi Gallery
27. Puri Art Gallery
28. Rachel Gallery
29. ROH Projects
30. RUCI Art Space
31. SAL Project
32. Semarang Gallery
33. Sullivan+Strumpf
34. Sunrise Art Gallery
Page 38
35. Syang Art Space
36. The Columns Gallery
37. Vin Gallery
38. Yavuz Gallery

Art Jakarta juga memberikan perhatian khusus kepada rekan-rekan seniman,


yang melalui kelompok dan lembaga yang mereka kelola selama ini, telah
menjaga dinamika dan memperkuat ekosistem seni rupa Indonesia. Seperti
pada penyelenggaraan di tahun sebelumnya, Art Jakarta Scene akan
menampilkan pameran karya seni rupa dari:
1. Ace House Collective
2. Atreyu Moniaga Project
3. Cemeti-Institute for Art and Society
4. Jakarta Biennale
5. Jatiwangi Art Factory
6. Komunitas Seni Sakato
7. Makassar Biennale
8. Milisifilem Collective
9. NalarRoepa Ruang Seni
10. Omnispace
11. Rakarsa
12. Ruang MES 56
13. RuangDalam Art House
14. RUX Container
15. Studio Dinding Luar
16. Yayasan Biennale Jogja

OPPO Indonesia juga bekerja sama dengan 10 seniman ternama Indonesia


yaitu Aditya Novali, Agan Harahap, Agugn Prabowo, Arin Dwihartanto
Sunaryo, Heri Dono, Mella Jaarsma, Naufal Abshar, R. E. Hartanto, Syagini
Ratna Wulan, dan Uji “Hahan” Handoko melalui OPPO Find Art. Dalam

Page 39
ruang pameran virtual ini akan menampilkan karya seni mereka dalam bentuk
satu set karya orisinil dan ukiran di perangkat OPPO Find X2 yang akan
dilelang untuk donasi ke komunitas seniman, serta karya digital edisi terbatas
yang dapat dibeli langsung oleh pengunjung OPPO Art Jakarta Virtual 2020.

IV. TEMA KEGIATAN


Tema dari acara OPPO Art Jakarta Virtual 2020 ini adalah pameran bersama
kolaborasi antara pihak OPPO dengan pelaku seni dan pemilik galeri yang
dilakukan secara virtual berbasis internet dan digital untuk menjaga
optimisme bersama bahwa berbagai kerja dan karya seni rupa dapat tetap
bermakna walaupun di tengah masa pandemi covid 19 sebagai salah bentuk
dalam meningkatkan seni dan budaya nasional.

V. JADWAL KEGIATAN
OPPO Art Jakarta Virtual 2020 akan berlangsung selama 2 bulan, dari 19
Oktober hingga 15 Desember 2020. Kami mengajak Anda untuk
mengunjungi dan menikmati beragam karya seni rupa di
www.artjakarta.com.

VI. SPESIFIKASI
Spesifikasi OPPO Find X2, yaitu:
➢ Ukuran Layar : 6,7 inch AMOLED, 1440 x 3168 pixels
➢ Chipset : Qualcomm SM8250 Snapdragon 865 (7 nm+)
➢ OS : Android 10, ColorOS 7.1
➢ RAM: 12GB
➢ Memori internal : 256GB
➢ Ukuran HP : 164.9 x 74.5 x 8 mm
➢ Berat HP : 209 g
➢ Kamera depan : 32 MP, f/2.4, (wide)

VII. SUSUNAN JABATAN PANITIA


1. Direktur Artistik Art Jakarta : Enin Supriyanto

Page 40
2. CEO MRA Group : Maulana Indraguna
3. Fair Director Art Jakarta : Tom Tandio
4. Dirjen Kemendikbud : Hilmar Farid
5. Chief Creative Officer OPPO Indonesia : Patrick Owen

VIII. ESTIMASI DANA


No Item Qty Price
A Pre-Event
I . Konsep Ide Kreatif 1 Set Rp.10.000.000
II. Promotion (Dengan Rincian) 1 Set Rp.10.000.000
– Facebook ADS Rp.3.000.000
– IG ADS Rp.3.000.000
– Twitter ADS Rp.3.000.000
– Email Blast Rp.3.000.000
– Spanduk Rp.3.000.000
B Man Power
– Pakar/ Expert Tari 1 Set Rp 12.000.000
– Project Manager 1 Set Rp 10.000.000
– Graphic Designer 1 Set Rp 10.000.000
– Kordinator Sosmed 1 Set Rp 8.000.000
– Tim Administrasi 1 Set Rp 20.000.000
– PCO 1 Set Rp 15.000.000
C Pelaksanaan
– Unik Berbasis Kearifan Lokal 1 Set Rp 22.000.000
– Kategori Seni Kebudayaan 1 Set Rp 20.000.000
III Ceremonial Online Pelaksanaan Pameran
– Set up Ruangan / Studio Live Streaming 1 pc Rp 10.000.000
– Sound, Internet, Host Online & pendukung lainnya 1 pc Rp 10.000.000
III Post-Event
– Pelaporan / Administrasi Keuangan 1 pc Rp. 3.000.000
– Compile Video & Foto Dokumentasi (Softcopy ) 1 pc Rp. 3.000.000
IV Total : Rp 178.000.000
Seratus Tujuh Puluh Delapan Juta Rupiah

IX. PENUTUP

Page 41
Demikian proposal kegiatan ini kami buat agar menjadi dasar pertimbangan
dalam menyetujui dan mendukung kegiatan ini. Proposal ini masih jauh dari
sempurna, maka kami mengharapkan kritik, saran dan masukkan yang dapat
membantu menyempurnakan pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
Atas perhatiannya dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 20 September 2020

(Patrick Owen)
Chief Creative Officer OPPO Indonesia

Page 42
11.4 SOAL LATIHAN

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR


1. Kegiatan professional mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok
orang untuk tujuan perayaan, pendidikan, pemasaran, dan reuni, serta
bertanggung jawab mengadakan penelitian, membuat desain kegiatan,
melakukan perencanaan dan melaksanakan koordinasi serta pengawasan
untuk merealisasikan kehadiran sebuah kegiatan merupakan definisi dari ...
a. Manajemen Event
b. Manajemen Pemasaran
c. Manajemen Keuangan
d. Manajemen Personalia
e. Manajemen Produksi
2. Event bersifat regional di suatu daerah tertentu dan identik dengan karakter
atau etos dari suatu wilayah, kota atau daerah di suatu tempat dinamakan...
a. Mega Event
b. Hallmark Event
c. Major Event
d. Leisure Event
e. Personal Event
3. Event yang secara ukuran mampu menarik media untuk meliput, menarik
sejumlah pengunjung yang besar dalam kurun waktu periode tertentu untuk
menghadiri event tersebut dan memberikan dampak peningkatan ekonomi
secara signifikan dinamakan ...
a. Mega Event
b. Hallmark Event
c. Major Event
d. Leisure Event
e. Personal Event
4. Dokumen yang menjelaskan berbagai hal penting tentang suatu pekerjaan
atau kegiatan yang akan dilakukan dinamakan ...
Page 43
a. SOP
b. KUR
c. TOR
d. EDP
e. MPL
5. Biaya yang dikeluarkan sebelum event dinamakan ...
a. Cost Before Event
b. Cost During Event
c. Cost After Event
d. Cost In Event
e. Cost By Event

SOAL LATIHAN DENGAN JAWABAN SINGKAT

No.
Soal/Pertanyaan
KUK
1. Apa saja yang biasanya menjadi tujuan diadakannya sebuah event?
1.1 2. Berdasarkan jenis ukuran besarnya sebuah acara, apa saja bentuk event yang
akan dilaksanakan?
3. Pertanyaan-pertanyaan apa saja yang harus terjawab dalam sebuah penyusunan
1.2 TOR/KAK?
4. Bagaimana sistematika TOR/KAK dari sebuah event?
5. Sebutkan pembagian biaya berdasarkan urutan pembayarannya?
1.3

11.5 PRAKTEK UNJUK KERJA


No.
Daftar tugas/ instruksi
No. KUK
Lakukan perencanaan dengan membuat sebuah TOR sebuah
1. 1.2
event yang memuat:

Page 44
• Alasan dilaksanakannya Event
• Tujuan dan manfaat event
• Daftar kegiatan yang akan dilakukan
• Kebutuhan peralatan pendukung untuk setiap kegiatan
• Susunan personel yang akan bertanggung jawab untuk
setiap kegiatan tersebut (susunan panitia)
• Anggaran kebutuhan dana untuk setiap kegiatan (menyusun
anggaran biaya)
• Jadwal setiap kegiatan
• • Kelengkapan untuk perijinan penyelenggaraan event

ALAT dan BAHAN YANG DIBUTUHKAN


Untuk menunjang Praktek dalam Pelatihan maka peserta diwajibkan membawa
peralatan seperti Smartphone yang dapat terhubung dengan internet dan Laptop,
kertas dan alat tulis pendukung serta buku catatan masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Any Noor. 2013. Management Event. Penerbit Alfabeta, Bandung

Sulyus Natoradjo. 2011. Event Organizing; Dasar-dasar Event Management,


Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Glen. A.J. Bowdin, dkk. 2006. Second Edition. Events Management

https://www.oppo.com/id

Sumber lain yang relevan

Page 45

Anda mungkin juga menyukai