OLEH:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang kiranya pantas
penulis ucapkan karena atas Berkat, Rahmat serta Hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah dasar-dasar agronomi ini dalam waktu yang telah di
tentukan. Penulis menyadari, dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Hal ini di sebabkan keterbatasan pengetahuan penulis,
sebelumnya penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
sehingga penulis mendapat teori dan bekal pengetahuan dalam membuat makalah
ini. Penulis, berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama bagi
penulis sendiri.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak
secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan
keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan
konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau
penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam bidang
produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan
minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan
penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa (
pertukangan, kerajinan ).
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak.
Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga
masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Dengan demikian masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat
harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat
di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian
kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku
hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri,
sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
2. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek.
3. Operasi perusahaan dalam industry jangka panjang
4. Kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna.
C. Tujuan
1
Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah:
1. Untuk mengetahui cirri-ciri pasar persaingan sempurna.
2. Untuk mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek.
3. Untuk mengetahui Operasi perusahaan dalam industry jangka panjang
4. Untuk mengetahui kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna.
2
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. PENGERTIAN PASAR
Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di
satu sisi, dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini
mempunyai banyak fungsi bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun
pemerintah. Misalnya pasar berfungsi sebagai sumber informasi bagi konsumen,
produsen, bahkan juga pemerintahan.
Dengan demikian, pasar mempunyai peranan yang sangat strategis bagi pelaku
bisnis (produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa ada akses pasar, maka
tidak mungkin suatu bisnis dapat bertahan hidup. Pasar adalah tempat para produsen
bersaing merebut konsumen dalam rangka mencapai tujuan usahanya. Di samping itu,
pasar mempunyai berbagai bentuk struktur yang mempunyai hukumnya sendiri-
sendiri, sehingga berpengaruh dan menentukan tinggi rendahnya harga yang akan
terjadi.
Selanjutnya, dari sisi konsumen, pasar adalah sumber informasi mengenai
pilihan yang dapat dilakukan. Semakin banyak produsen di pasar, dan sebaliknya.
Dengan demikian, konsumen juga berkepentingan terhadap kondisi pasar dari barang
dan jasa yang dibutuhkannya. Dari sisi luas atau ruang lingkupnya,pasar dapat juga
dikelompokkan menjadi pasar domestic pasar ekspor, atau pasar luar negeri. Dengan
demikian, maka pemahamanmengenai pasar ini sangat penting dalam menganalisis
fenomena ekonomi, baik bagi pelaku maupun pembuat keputusan di bidang bisnis dan
ekonomi publik. Dari uraian di atas terlihat bahwa para pelaku ekonomi, khususnya
produsen, perlu mempunyai strategi bersaing yang andal untuk mencapai tujuan
bisnisnya.
3
mempengaruhi harga pasar. Mereka hanya bertindak sebagai pengambil harga
(price taker) dan bukan sebagai pembuat harga (price maker). Dalam pasar
persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap
perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi
pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan
sempurna yaitu:
1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas
product). Produk yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan
(utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna
(perfect knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki
pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga
konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu
perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small
relatively output). Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap
relative kecil disbanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industry.
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan
pasar (price taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak
ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
4
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar
yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan
produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya
didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat
produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah
produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan
jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
5
pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen
dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
6
E. Menentukan Keuntungan Maksimum
Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan
terdapat dua cara yaitu:
1. Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah
membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat
produksi dan menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total
melebihi biaya total pada jumlah yang paling maksimum. Keuntungan
yang diperoleh dihitung dengan formula sebagai berikut keuntungan =
hasil penjualan total – biaya produksi total.
2. Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan
penjualan total – tambahan biaya. Tingkat produksi MC =MR.
7
dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya
produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah
dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan
ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum.
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum
apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya
marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap
kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi
berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan
kesejahteraan masyarakat.
8
konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam
melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga
kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi
lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan
dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang
diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor
produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor
yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan
untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya
kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat
dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan
jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat
mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan
dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
9
ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk
mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu
sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh
perusahaan yang kecil ukurannya.
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut
pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien.
Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya
merugikan.
10
secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan
golongan kaya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar
atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Dimana barang yang
diperjualbelikan beranekaragam macam jenisnya, serta antara penjual dan pembeli
dapat bernegosiasi saat transaksi jual beli, sehingga dalam pasar persaingan
sempurna muncul kurva penawaran dan permintaan.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar persaingan-sempurna/
Sukirno, Sadono.1994.Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta.PT Raja Grafindo
Persada
13