Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

( Warung Bakso Enam Sekawan)

Mata Kuliah : Etika & Kelayakan Bisnis Islam

Dosen Pengampu : Northa Idaman,M.M

Kelompok 4 :

1. Dwi Mutiara Saputri (2003031015)


2. Dwi Novita (2003030008)
3. Muhammad Umar Munawwar (2003031026)
4. Nadila Rahmawati (2003031029)
5. Nadya Rahma Arditya (2003030022)
6. Vika Lestari (2003030032)

PRODI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan studi kelayakan
bisnis dengan tepat waktu. Tujuan Pembuatan dari laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Etika & Kelayakan Bisnis yang diampu oleh Bpk
Northa Idaman,M.M. Selain itu laporan ini juga diharapkan ini mampu menjadi
referensi bahan bacaan yang bermanfaat.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penyusun membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan laporan ini dan mengemas dengan lebih sempurna.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini. Harapan penyusun semoga laporan
ini dapat berguna bagi semua pihak terutama bagi pembaca.

Metro, Oktober 2022

2
DAFTAR ISI

3
DAFTAR TABEL

4
DAFTAR LAMPIRAN

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha


Usaha warung bakso merupakan salah satu satu usaha industri kecil yang
bergerak di bidang pengolahan makanan cepat saji. Usaha ini juga merupakan
makanan yang sangat popular bagi masyarakat Indonesia. Usaha warung
bakso ini telah ada sejak lama dan berkembang di daerah pedesaan pada
beberapa provinsi di Indonesia salah satunya yaitu di lampung selatan.
Sekarang ini banyak terdapat usaha warung bakso di daerah-daerah lampung
selatan salah satunya adalah di kecamatan Natar. Industri kecil ini mampu
memberikan tambahan pendapatan bagi penduduk sekitar dan juga dapat
menampung penduduk yang menganggur dengan menyediakan lapangan
pekerjaan pada industri tersebut. Dalam satu warung memiliki atau
menggunakan dua atau tiga orang tenaga kerja terkadang bisa lebih. Kekayaan
budaya Indonesia pada bidang makanan kuliner ditandai dengan beragamnya
jenis masakan dengan citarasa dan sajian khas, telah hidup dan berkembang
sebagai warisan budaya yang dapat dipromosikan ke tengah masyarakat secara
luas. Sejalan dengan itu muncullah pelaku usaha wisata kuliner di berbagai
kawasan di Indonesia. Salah satu wisata kuliner yang terdapat di Indonesia
adalah bakso. Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan
pada masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi
giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging
ayam, ikan, atau udang bahkan daging kerbau. Bakso terbuat dari bahan utama
daging yang dilumatkan, dicampur dengan bahan lain, dibentuk bulatan-
bulatan, dan selanjutnya direbus, dengan kadar daging tidak boleh kurang dari
50%.Kondisi persaingan pasar saat ini memang semakin ketat, persaingan
terjadi pada semua jenis usaha termasuk persaingan di usaha warung bakso.
Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus
berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan
oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan pelanggan yang telah ada,
terus menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru agar jangan sampai

6
pelanggan meninggalkan perusahaan menjadi pelanggan perusahaan lain.
Sebelum memikirkan berapa keuntungan nyata yang dapat diperoleh dan cara
mendapatkannya melalui kegiatan usaha warung bakso tersebut, perlu
dipahami dan dikaji secara lengkap mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan usaha warung bakso. Hal ini penting untuk
dihayati terlebih dahulu, sebab banyak orang yang beranggapan bahwa hanya
karena kurang uang atau modal, maka harapan untuk memperoleh keuntungan
menjadi terhambat. Sukses tidaknya suatu kegiatan usaha pada dasarnya tidak
tergantung pada besar kecilnya ukuran usaha, tetapi lebih dipengaruhi oleh
bagaimana mengelolanya.
Masa-masa kritis yang harus dilalui perusahaan dalam hidupnya adalah
selama lima tahun pertama sejak didirikan. Ternyata banyak usaha warung
bakso gagal melewati usia dua tahun pertamanya. Tidak sedikit pula usaha
bakso yang maju selagi kecil, namun kemudian jatuh setelah besar. Di
samping itu, banyak pula usaha warung bakso yang cukup sukses ketika masih
dikelola pendirinya. Dalam hal ini, pengetahuan penyebab kegagalan tersebut
berguna sekali sebagai bahan pelajaran yang dapat membantu untuk
menentukan pilihan dan cara-cara mengurusnya. Kesuksesan suatu bisnis
usaha tergantung pada ide, peluang dan pelaku bisnis. Pelaku bisnis harus
mampu menciptakan ide–ide baru agar dapat memberikan nilai lebih (value)
kepada konsumen. Selain itu pelaku bisnis juga harus mampu untuk melihat
peluang bisnis yang berkembang. Jika dilihat belasan tahun terakhir umumnya
para pedagang bakso dalam berjualan menggunakan gerobak dorong dan
tenaga kerja yang berkerja pada usaha tersebut adalah tenaga kerja keluarga.
Berbeda dengan sekarang, para pemilik usaha bakso telah banyak
memiliki warung dalam berjualan bakso dan tenaga kerja yang digunakan
sudah tidak lagi tenaga kerja keluarga, melainkan tenaga kerja non keluarga.
Terlihat nyata bahwa sekarang ini perkembangan usaha warung bakso sangat
pesat. Keberadaannya tidak hanya terdapat di pusat-pusat kota tetapi juga
banyak terdapat di pinggir-pinggir kota. Namun juga banyak terdapat usaha
warung bakso yang tidak mengalami kemajuan atau perkembangan bahkan
tidak sedikit pula yang mengalami kebangkrutan atau gulung tikar. Namun

7
permasalahannya potensi usaha tersebut belum dapat dimanfaatkan secara
optimal, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut,
seperti lokasi warung bakso yang jauh dari jangkauan konsumen, merek yang
tidak begitu dikenal atau populer dan latar belakang atau daerah asal pemilik
bakso yang bukan berasal dari pulau jawa. Keadaan tersebut masih besar
pengaruhnya terhadap kemajuan dan perkembangan usaha warung bakso yang
berakibat rendahnya tingkat keberhasilan usaha warung bakso.

1.2 Identitas Perusahaan


 Nama Perusahaan
Warung bakso Enam Sekawan
 Alamat Perusahaan
Jalan Padmosari II, Haduyang, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Selatan
 Gambaran Singkat Usaha
Warung bakso yang direncanakan akan didirikan di Jalan Patmosari II,
Haduyang, Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Tengah didasari karena
desa ini untuk usaha yang berdiri dibidang makanan masih cukup rendah.
Sehingga kami merencanakan membangun warung bakso dengan tujuan
untuk memperoleh penghasilan serta keuntungan yang dapat digunakan
untuk menjunjang kebuuthan sehari-hari, mengurangi tingkat
pengangguran dan menerapkan pengalam dalam hal memasar dan
berbisnis.
 Jenis Bidang Usaha Perusahaan (core business)
Termasuk jenis bidang makanan
 Profil Pemilik Perusahaan
Nama : Muhammad Umar Munawwar
No Hp : 089514091650
Email : munawwar199@gmail.com
Tempat,Tanggal Lahir : Padmosari,28 November 2001
Alamat : Padmosari II, Haduyang, Natar, Lampung
Selatan

8
Provinsi : Lampung
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan
- SD : SD N 1 Haduyang
- SMP : MTS Daarul Ma’arif
- SMA : MAS Daarul Ma’arif
Status : Mahasiswa
Cita-Cita : Pengusaha
Motto Hidup : Jangan Puas Belajar, Jangan Bosan
Mengajar
 Analisa Stakeholders, Lingkungan Industri, Faktor Eksternal dan
Internal Perusahaan, Analisis SWOT

Stakeholders

No Nama Status Pengaruh Peran


Stakeholders
1 Pemilik Internal/personal Sangat Sebagai penanam
berpengaruh serta pemilik modal
untuk mendirikan
usaha
2 Tenaga Kerja Eksternal/personal Berpengaruh Aspek manajemen
dan operasional
warung bakso
3 Masyarakat Eksternal/personal Berpengaruh Memberikan
pandangan umum
4 Supplier Eksternal/personal Berpengaruh Penyedia barang
untuk operasional
5 Konsumen Eksternal/personal Berpengaruh Memberikan
pandangan terkait
kualitas produk

9
6 Warung Eksternal/personal Berpengaruh Menganalisa
bakso sekitar gambaran
kompetitor
Faktor Internal yang berpengaruh terhadap bisnis

a. Permodalan yang cukup


b. SDM yang memenuhi kriteria sesuai dengan proposi kebutuhan
c. Memiliki SOP yang disesuaikan dengan posisi masing masing sehingga
dapat mengatur setiap kegiatan operasional. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisir kesalahan maupun kecurangan.
d. Sistem informasi. Warung ini nantinya akan menggunakan system
informasi pada system penjualannya sekaligus pencatatan laporan
keuangan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
e. Keuangan dan Akuntansi. Warung bakso ini akan memanfaatkan tenaga
kerja yang memiliki pemahaman terkait dengan keuangan dan akuntansi
yang di kombinasi dengan system informasi keuangan menggunakan
teknologi

Faktor Eksternal yang berpengaruh terhadap bisnis

a. Potensi Masuknya Pesaing Baru


Untuk pesaing baru yang ingin masuk ke industri produk makanan
warung bakso ada berbagai macam tantangan seperti inovasi produk,
membuat cita rasa yang sesuai dengan konsumen. Bagaimana cara
pendatang baru mengambil market share dari para pemain lama dimana
sudah memiliki banyak pelanggan setia dan produk andalan yang sudah
lama diminati para pelanggannya.Dengan adanya pesaing baru di
industry bakso, perusahaan semakin didorong untuk lebih inovatif dalam
membuat produk yang disukai konsumen, mempertahankan cita rasa,
peningkatan kualitas layanan, melakukan promosi dan iklan yang kreatif
untuk mempertahankan posisi perusahaan dalam persaingan di industri
makanan. Karena ragam produk yang dapat dipilih oleh konsumen juga
semakin bervariasi.

10
b. Potensi Pengembangan Produk PenggantiUntuk potensi
pengembangan produk pengganti tidak menunjukkan adanya dampak
yang signifikan terhadap perkembangan bisnis Toko Bangunan, karena
produk pengganti diketahui memiliki kualitas yang lebih rendah
dibandingkan produk Toko Bangunan, demikian juga dengan harga yang
ditawarkan memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga
yang dutawarkan Toko bangunan.
c. Kekuatan Pemasok
Pemasok biasanya menyiapkan daging yang sudah digiling yang akan di
supely oleh penjual setelah itu di olah oleh penjual , biasanya pemasokk
menyiapkan sapi sapi sehat yang akan di potoh dan di olah menjadi
bakso , dan pemasok juga menyiapkan mie untuk di kirim langsung
kepada penkjual mie bakso tersebut

Analisis Industri

PENDATANG BARU
bakso barokah

PEMASOK
1. Inpur operasional : PESAING INDUSTRI PEMBELI
bahan pembuatan bakso Bakso Mercon, bakso & Mie Masyarakat, pelajar
Ayam mbak ela SD-SMP
2. fasilitas ruko : tempat
furniture dan wifi

PRODUK PENGGANTI
Mie Ayam, Soto

11
Analisis SWOT

Analisis swot warung bakso sebagai berikut :


1. Strength (S)
a. Warga sekitar menyukai makanan berkuah
b. Konsep yang ditawarkan menggunakan Wifi
c. Kurangnya tempat nongkrong anak mudah
d. Harga merakyat
e. Konsep anak muda
f. Menggunakan konsep lesehan
g. Mudah di akses
h. Memiliki website dan forum pribadi
i. Mengutamakan Brand
j. Bebas bahan pengawet Hal yang dilakukan setelah analisis
k. Mengutamakan bebas bahan pengawet
l. Mengelola dengan baik website dan forum
m. Menonjolkan konsep anak muda
n. Mempertahankan harga merakyat

2. Weakness (W)

a. Banyak Pesaing
b. Kurangnya kemampuan membuat bakso yang disukai banyak orang
c. Modal untuk memulai usaha masih kurang
d. Modal besar
e. Masih belum ada BrandHal yang dilakukan setelah analisis
f. Menjadikan pesaing sebagai motivasi
g. Meminimalisir biaya / modal
h. Membuat brand yang unik

3. Opportunities (O)

a. Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar
untuk menguasai pasar.
b. Belum banyak tempat makan Sederhana yang memasang Wifi
c. Jarangnya tempat nongkrong untuk anak muda yang biasanya mencari
tempat yangmemiliki akses Wifi
d. Malam minggu biasanya menjadi favorit anak muda untuk berkumpul
bersama teman2.
e. Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitarHal yang dilakukan
setelah analisis
f. Merekrut tenaga kerja dari warga sekitar
g. Memasang dan merawat Wifi

12
h. Mempertahankan konsep yang inovatif

4. Threats (T)

a. Wifi terkadang memiliki gangguan


b. Harga bahan baku yang meningkat, otomatis harga bakso juga semakin
mahal
c. Banyak pesaing yang mengikuti konsep yang telah kita buat.Hal yang
dilakukan setelah analisis
d. Merawat Wifi dan menyiapkan tekhniksi yang siap dihubungi 24 jam
e. Mengusahkan mempertahankan harga
f. Mempertahankan pengunjung dengan inovasi baru

Tabel 1. Matriks SWOT Warung Bakso

Faktor internal Strength Weakness

 . 1. Harga sangat terjangkau 2 1. Banyak sekali pesaing


diluar sana
2. Tempat yang strategis sehingga 2. Masih kurang inovasi
sangat mudah diakses dalam penyajian bakso
3. Masih kekurangan modal
3. Adanya fasilitias wifi. untuk mengembangkan
usaha
4. Bebas dari bahan berbahaya 4. Tempat parker masih
Faktor eksternal seperti pengawet, msg, dll memakan jalan

Opportuniti Strategi SO Strategi WO

1. Masyarakat sangat 1.terus berinovasi dan menonjolkan 1. Menjaidikan pesaing


senang dengan konsep anak muda kekinian sebagai motivasi
makanan berkuah 2. Mempertahankan harga yang 2. Meminimalisir biaya atau
2. Dengan daya inovatif terjangkau modal
dan kreatif usaha ini 3. Bebas bahan pengawet harus 3. Mencoba berinovasi
memiliki kesempatan dijadikan sebagai hal yang paling dengan beragam varian
besar untuk utama untuk menjaga kepercayan bakso dan cara penyajian
menguasai pasar pelangan
3. Anak muda yang
suka dengan tempat
yang mempunyai
akses wifi
4. Belum banyak
tempat makan
sederhana dan
tersedia wifi
Treats Strategi ST Strategi WT

1. Harga bahan baku 1. Memasang dan merawat 1. Merawat wifi dengan

13
terus meningkat wifi dengan baik shinga menyiapkan teknisi yang
sehinga memaksa membuat pelangan nyaman siap dihubungi 24 jam
harga bakso juga 2. Mempertahankan konsep 2. Berusaha tetap
meningkat inovatif mempertahankan harga
2. Masih sering terjadi 3. Terus memunculkan
ganguan pada inovasi agar berbeda
koneksi wifi dengan para pesaing
3. Banyak pesaing yang
meniru konsep yang
telah ditetapkan
4. Persaingan dalam
inovasi dan kreasi
bakso

14
BAB II
ASPEK PEMASARAN

2.1 Spesifikasi Produk/Jasa

Tanpa melihat manfaat dari kesehatannya makanan ini sudah banyak


konsumennya. Dikarenakan rasanya yang lezat. Bakso ini sangat populer
sekali di kalangan masyarakat. Prospek dari usaha kuliner ini juga sangat
menguntungkan. Karena dari segi kosumen semua orang menyukainya
sehingga usaha ini tidak akan berhenti dan selalu ada peminatnya. Pada
proses pengolahannya saat ini berbagai pengusaha telah menggunakan
mesin pencetak bakso. Mesin bakso sangat efisien dalam mencetak bakso
secara besar. Sehingga pelaku usaha tidak perlu repot repot lagi mencetak
adonan bakso secara manual. Berikut berbagai manfaat bakso bagi
kesehatan :

1. Pertumbuhan tubuh. Protein dari bakso adalah protein hewani yang


mempunyai struktur mirip dengan tubuh manusia, Daya cerna protein
hewani lebih baik dibanding dengan protein nabati. Pada tubuh makluk
hidup seperti manusia, protein merupakan penyusun bagian besar
pertumbuhan badan seperti otot, kulit, jantung, dan paru-paru.
2. Kecerdasan otak. Orang yang sering memakan bakso akan mempunyai
kecerdasan yang baik, dibanding dengan yang jarang makan bakso. Karena
daging pada bakso mengandung berbagai vitamin yang baik bagi kecerdasan
otak.
3. Penambah tenaga. Bakso mengandung lemak yang bermanfaat sebagai
penyimpan energi dan tenaga. Lemak yang terdapat dalam daging bakso
berfungsi sebagai sumber energi yang padat bagi tubuh manusia, Selain itu
lemak juga berfungsi bagi tubuh manusia untuk membuat rasa kenyang
yang lebih lama.

Disini kami merencanakan ada berbagai macam jenis bakso

1. Bakso Beranak, Bakso berukuran besar yang di dalamnya terdapat bakso


berukuran lebih kecil lagi.

15
2. Bakso bola tenis atau bakso telur, bakso berukuran bola tenis berisi telur
ayam rebus
3. Bakso mercon/larva, bakso yang berisi sambal
4. Bakso urat, bakso yang diisi irisan urat atau tendon dan daging tetelan kasar
5. Bakso Balungan, bakso yang disajikan dengan balungan sebagai teman saji
6. Bakso rusuk, bakso yang dibentuk di tulang rusuk sapi

Dan usaha bakso ini kami beri nama bakso 6 sekawan.

2.2 Gambaran Umum Pasar

Yang menjadi target pasar usaha atau bisnis bakso 6 sekawan adalah
masyarakat dari anak anak sampai orang dewasa dan pelajar sd, smp di
kawasan Desa Haduyang yang cenderung menginginkan sesuatu yang
enak, praktis, dan tidak merogoh kocek terlalu dalam, sehingga bakso ini
adalah makanan yang cocok untuk dikonsumsi di kalangan tersebut. Kami
menempatkan usaha atau bisnis ini akan lebih diminati oleh para
masyarakat khususnya karena bakso ini yang kami tawarkan adalah
berbeda jika dibandingkan dengan bakso pada umumnya yg ada di natar
ini. Hal lainnya adalah karena didalam natar lamsel kami belum terlalu
banyak melihat usaha bakso didirikan sehingga kami akanmenawarkan
konsep ini tanpa perlu mengkhawatirkan para pesaing terlalu banyak.

2.3 Estimasi Permintaan Pasar


2.3.1 Menentukan Konsumen

Konsumen bisnis Bakso adalah masyarakat dari anak anak sampai orang
dewasa dan Pelajar SD, SMP di kawasan Desa Haduyang.

2.3.2 Estimasi Populasi Konsumen

No Jenis Konsumen Jumlah (orang) Keterangan


1 Pelajar SD 550 Pelajar dari 4 SD di Desa
Haduyang
2 Masyarakat Umum 1.450 Masyarakat Domisli Desa
Haduyang

16
3 Pelajar SMP 200 Pelajar dari satu SMP di Desa
Haduyang
TOTAL 2.200

2.3.3 Survey Konsumen

Setelah dilakukan survey dari total 2.200 sebanyak 15% yang membeli bakso
dalam satu hari.

2.3.4 Hasil Survey

Didapatkan hasil survey dengan pertanyaan alokasi biaya belanja makanan


apa dalam satu hari:

b. Membeli Bakso 15%


c. Membeli Mie Ayam 10%
d. Membeli Ayam Geprek 30%
e. Membeli Gorengan 25%
f. Membeli minuman 20%

Alokasi Belanja

15%
20%

Bakso
Mie Ayam
10%
Ayam Geprek
Gorengan
Minuman

25%

30%

2.3.5 Analisis Permintaan

17
15% dari populasi yang diambil merupakan data pembeli bakso per
hari. 15% x 2.200 adalah 330 orang. Sehingga dalam satu hari permintaan
untuk bakso adalah 330 porsi sehingga dalam satu bulan permintaan
sebesar 330 x 28 hari = 9.240 porsi.

2.4 Estimasi Penawaran Pasar


2.4.1 Identifikasi Pesaing

Seluruh Pedagang Bakso di Kawasan Desa Haduyang

2.4.2 Hitung Jumlah pesaing

No Jenis Pesaing Jumlah Keterangan


1 Pedagang Kecil 7 Pedagang keliling yang
berada di desa haduyang
2 Pedagang Bakso Menengah 6 Pedagang yang memiliki
gerai kecil
3 Pedagang Bakso Besar 2 Pedagang besar yang
memiliki ruko
TOTAL 15

2.4.3 Observasi dan Wawancara dengan Pesaing

Berapa banyak mangkuk yang dapat disediakan oleh pedagang bakso dalam
sehari :

No Jenis Pesaing Jumlah Kapasitas Produksi


1 Pedagang Kecil 7 50
2 Pedagang Bakso Menengah 6 90
3 Pedagang Bakso Besar 2 80
TOTAL 15 220

2.4.4 Analisis Penawaran

No Jenis Pesaing Jumlah Kapasitas Produksi

18
1 Pedagang Kecil 7 50
2 Pedagang Bakso Menengah 6 90
3 Pedagang Bakso Besar 2 80
TOTAL 15 220
Sehingga Kapasitas produksi pesaing dalam sebulan adalah :
220 porsi x 28 hari = 6.160/ bulan
6.160 x 12 bulan = 73.920/ tahun

2.5 Peluang Pasar

Tingginya pecinta bakso di tanah air khusunya di lokasi bakso 6


sekawan yaitu di daerah Natar membuat celah dari bisnis bakso semakin
menghasilkan peluang yang terbuka lebar.Dan juga bisnis bakso tak
pernah mati dan selalu tumbuh dan berkembang menjadi suatu bisnis yang
besar dan banyak sekali pelakunya. Prospek bisnis bakso di tahun ke tahun
masih sangat cemerlang dan berpotensi bagus bagi pembisnis bakso. Tentu
bukan perkara yang sulit untuk menemukan para pelaku bisnis bakso yang
menjanjikan baksonya kepada pelanggan. Karena bisnis bakso sangat
tinggi akan peminatnya tentu untuk terjun langsung dalam bisnis bakso tak
akan khawatir jika basko yang dijual akan tidak laku. Proses pembuatan
bakso juga tidak terlalu sulit karena bahan baku mudah ditemukan serta
membuka warung bakso saja sudah banyak orang yang tertarik.

Peluang Pasar (GAP) per Bulan di tahun 2022

PENAWARAN GAP/PELUANG PERMINTAAN


6.160 3.080 9.240
Masih ada peluang pasar untuk usaha bakso sebanyak 3.080 porsi dalam sebulan
dan dalam setahun adalah 36.960 porsi.

Asumsi penawaran naik 5% per tahun (sejalan dengan laju pertambahan jumlah
jumlah pesaing baru yang masuk dan peningkatan produksi pesaing. Sedangkan
permintaan naik 6% diiringi laju pertambahan penduduk pertahun nya.

2.6 Proyeksi Penjualan Produk

19
Proyeksi Penjualan Bakso Tahun 2022-2025

Proyeksi pembeli Tahun 2023 Tahun 2024 Penjualan 2025 Persentase


Pelajar SD 40 50 60 10%
Pelajar SMP 140 150 160 10%
Masyarakat 180 190 200 10%

Proyeksi Penjualan 2022-2025


430
420
410
400
390 Proyeksi Penjualan 2022-2025
380
370
360
350
340
330
Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025

2.7 Segmentasi, Targeting dan Positioning Produk


1. Segmentasi Pasar

Pemasaran “Bakso Enam Sekawan“ ini menitik beratkan kepada


Pelajar SD, Smp, dan kepada masyarakat umum di Desa Haduyang. Dasar
pemikiran kami bahwa “Bakso Enam Sekawan “ bukan hanya akan
menjadi sebuah usaha individu, tetapi juga menjadi usaha yang digerakan
oleh orang lain. Kami juga khususkan langsung kepada masyarakat umum
dan para pelajar, dimana kami menyediakan gerai yang dekat dengan
sekolah dan pemukiman warga.

2. Targeting

20
Target pengunjung Bakso sendiri diutamakan pada masyarakat umum
seperti ibu-ibu dan remaja-remaja sekaligus pelajar karena menurut usaha
bakso kami sendiri, jika dari kalangan ibu-ibu itu lebih aktif memberikan
informasi kepada lingkungan sekitar dan mereka suka update di media
social milik pribadinya, sama hal nya dengan pelajar jaman sekarang yang
aktif banget di dunia media social, jadi secara tidak langsung, pengunjung
sudah memberikan informasi tentang bakso ini melalui social medianya.

3. Positioning

Kualitas dan kebersihan dalam produksi bakso tersebut sehingga ketika


pembeli mencoba bakso tidak kecewa akan rasanya yang pasti enak
dengan isi daging didalamnya yang banyak . Kunci utama dalam usaha ini
adalah lokasi yang cocok, biasanya orang membeli bakso pada pedagang
yang sudah berlangganan dengan rasa yang cocok di lidah. pemilik
memiliki resep handal yang mampu menaklukan lidah konsumen,
selanjutnya adalah tempat yang cukup nyaman, memiliki pelayanan yang
baik agar pelanggan tidak segan untuk kembali.  Pemasangan spanduk dan
neon box sebagai bentuk branding bakso, ketika awal pembukaan pemilik
menyebarkan brosur dengan harga paket bakso urat yang tergolong murah
dan dapat dijangkau oleh berbagai kalangan. 

2.8 Strategi Pemasaran Produk

Strategi pemasarannya selain melalui mouth to mouth kepada relasi, kami juga
mempromosikan produk ini dengan menyesuaikan kemajuan tekhnologi
informasi. Banyaknya masyarakat yang memiliki akun jejaring sosial menjadi
salah satu kesempatan untuk mempromosikannya lewat jejaring sosial, seperti
facebook, wa, dan ig. Selain itu, kami juga memiliki logo dan warna banner yang
eye catching sehingga dapat menarik pengunjung. Tempat yang strategis membuat
konsumen tertarik untuk datang dan kembali lagi ke“ Bakso Enam Sekawan “.

2.9 Analisa Kelayakan Aspek Pemasaran

21
Usaha bakso yang kami beri nama bakso 6 kawan menyediakan 6
jenis varian Bakso Beranak, Bakso bola tenis atau bakso telur, Bakso
mercon/larva, Bakso urat, Bakso Balungan, Bakso rusuk. Bakso bisa
dikatakan sebagai produk sesuai rasa lidah masyarakat Indonesia. Adapun
target dari prooduk baakso ini adalah masyarakat dari anak anak sampai
orang dewasa dan pelajar sd, smp di kawasan Desa Haduyang yang
diperkirakan jumlahnya itu sekitar 2.200 orang namun yang membeli itu
hanya 15% yaitu 330/hari Sehingga dalam satu hari permintaan untuk
bakso adalah 330 porsi sehingga dalam satu bulan permintaan sebesar 330
x 28 hari = 9.240 porsi. Namun disetiap usaha pasti ada pesaing
disekitarnya untuk usaha bakso ini memiliki pesaing, di kawasan Desa
Haduyang tercantum ada 15 pesaimg, yaitu ada pedagang bakso keliling,
pedagang bakso gerai kecil, pedagang bakso dengan ruko besar, pedagang
geprek, pedagang mie ayam, pedagang gorengan, dari analisis penawaran
dan permintaan pada pesaing, pesaing ada permintaan 220 porsi per hari.
Jadi 220 porsi x 28 hari dalam sebulan permintaan mencapai 6.160 porsi
dan 73.920/porsi per tahun. Tingginya pecinta bakso di tanah air khusunya
di lokasi bakso 6 sekawan yaitu di daerah Natar membuat celah dari bisnis
bakso semakin menghasilkan peluang yang terbuka lebar. Dan juga bisnis
bakso tak pernah mati dan selalu tumbuh dan berkembang menjadi suatu
bisnis yang besar dan banyak sekali peminatnya.
Setelah melihat analisis dari permintaan dan penawaran yang ada di
desa haduyang terhadap usaha bakso ini yaitu 3.080 dalam sebulan atau
36.960 dalam setahun. Hal ini menandakan peluang pasar di desa
haduyang terhadap usaha bakso ini masih terbuka lebar untuk membuka
usaha baru.

22
BAB III
LEGALITAS USAHA DAN PERIZINAN

A. Bentuk /Badan Hukum Usaha


Bentuk Usaha ini adalah Usaha perdagangan ataupun berbentuk “ Unit
Dagang” perorangan. Usaha bakso tidak memerlukan badan hukum usaha
tetapi ada aturan yang mengatur usaha perseroan ini, yaitu Pasal 1 angka 1
Undang Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang
berbunyi “Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa
kerja.”Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk
Halal, telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta KerjaUndang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal, telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerjausaha bakso tidak memerlukan badan hukum usaha
tetapi ada aturan yang mengatur usaha perseroan ini, yaitu Pasal 1 angka 1
Undang Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang
berbunyi “Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa
kerja.”Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk
Halal, telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta KerjaUndang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal, telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
B. Perizinan Usaha
1. SIUP (SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN) dan TDP (TANDA
DAFTAR PERUSAHAAN), dengan mempunyai kedua ijin ini kita pasti
diharuskan punya NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK) , Jadi dengan
memiliki ketiga jenis ijin di atas, USAHA BAKSO kita sudah diakui secara
resmi oleh pemerintah, artinya kita itu adalah pembayar pajak. Kita
mempunyai kewajiban kewajiban yang harus dipenuhi, misal membayar pajak
retribusi daerah dan membayar kewajiban NPWP kita. Bila kita tidak

23
membayar, maka kita akan menyalahi aturan hukum dan perundangan,
tentunya kita bisa kena sangsi.
2. PIRT ATAU BPOM dan SERTIFIKAT HALAL, kedua sertifikat ini penting
untuk dipunyai, demi kredibilitas USAHA BAKSO kita.
3. Perizinan dengan aparatur desa setempat sebagai yang berwenang di daerah
tersebut.

C. Analisa Kelayakan Aspek Legalitas Usaha dan Perizinan


Berdasarkan hasil dan analisis yang telah dilakukan tentang badan
hukum usaha dan perizinan usaha, usaha bakso tidak memerlukan badan
hukum usaha tetapi ada aturan yang mengatur usaha perseroan ini, yaitu
Pasal 1 angka 1 Undang Undang No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan yang berbunyi “Ketenagakerjaan adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan
sesudah masa kerja.”Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang
Jaminan Produk Halal, telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta KerjaUndang-Undang Nomor 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal, telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dan melakukan perizinan
usaha terhadap SIUP, PIRT, dan perizinan aparatur desa.

Dapat disimpulkan bahwa usaha bakso sapi ini bisa dikatakan adalah
produk halal dan akan melakukan perizinan jadi produk ini secara legalitas
layak untuk dipasarkan.

24
BAB IV
ASPEK LOKASI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

A. Lokasi
1. Penentuan titik lokasi Padmosari
 Lokasi Padmosari
Alamat : Jl. Padmosari I, Desa Haduyang, Kecamatan Natar,Kabupaten
Lampung Selatan, Propinsi Lampung
 Peruntukan saat ini : lahan kosong, samping balai desa, tempat lalu lalai orang
dari dalam atau luar daerah.
2. Legalitas
Sertifikat hak guna bangunan, serta perizinan aparatur Desa setempat
3. Aksesabilitas
 Akses Jalan : Lokasi berada di dekat jalan Lintas Sumatera kurang lebih 200
m dari jalan raya.
 Tempat keluar masuk kendaraan maupun orang yang akan berkunjung ke
daerah tersebut
 Tidak jauh dari pemukiman warga kurang lebih 300 m.
4. Lingkungan sekitar
 Warung bakso kecil/menengah <1km dari titik yang di tentukan.
 Jarang ada bakso keliling lewat
5. Penentuan titik lokasi Padmosari
 Lokasi Padmosari
Alamat : Jl. Padmosari I, Desa Haduyang, Kecamatan Natar,Kabupaten
Lampung Selatan, Propinsi Lampung
 Peruntukan saat ini : lahan kosong, samping balai desa, tempat lalu lalai orang
dari dalam atau luar daerah. ex ruko.
6. Legalitas
Sertifikat hak guna bangunan, serta perizinan aparatur Desa setempat
7. Aksesabilitas
 Akses Jalan : Lokasi berada di dekat jalan Lintas Sumatera kurang lebih 200
m dari jalan raya.

25
 Tempat keluar masuk kendaraan maupun orang yang akan berkunjung ke
daerah tersebut
 Tidak jauh dari pemukiman warga kurang lebih 300 m.
8. Lingkungan sekitar
 Warung bakso kecil/menengah <1km dari titik yang di tentukan.
 Jarang ada bakso keliling lewat
 Dekat dengan SD dan SMP <500 m
1. Penentuan titik lokasi Sukarame
 Lokasi Sukarame
Alamat : Jl. Sukarame, Desa Haduyang, Kecamatan Natar,Kabupaten
Lampung Selatan, Propinsi Lampung
 Peruntukan saat ini : ex ruko.
2. Legalitas
Sertifikat hak guna bangunan, serta perizinan aparatur Desa setempat
3. Aksesabilitas
 Akses Jalan : Lokasi berada di dekat pemukiman warga
 Tidak jauh dari pemukiman warga kurang lebih 100 m.
4. Lingkungan sekitar
 Warung bakso kecil/menengah <500m-1km dari titik yang di tentukan.
 Banyak bakso keliling lewat

Kami memilih lokasi Padmosari karena beberapa pertimbangan seperti


aspek pasar, perizinan dan kondisi demografi serta potensi pasar pada titik
lokasi agar usaha yang akan didikan mampu berjalan dengan baik dan
dapat berkembang pesat sesuai dengan apa yang diinginkan.

26
B. Pengelolaan Lingkungan

No Kegiatan Proyek Kemungkinan Dampak


1 Pra Konstruksi Debu, kebisingan, aspek sosial, lalu-lintas
2 Konstruksi Kebisingan, aspek sosial, debu
3 Operasional Limbah produksi dan penjualan bakso

PENGELOLAAN
AMDAL

C. Analisa Kelayakan Aspek Lokasi dan Lingkungan

Berdasarkan hasil analisis lokasi dan lingkungan maka dapat


disimpulkan bahwa usaha bakso enam sekawan sangat strategis apabila
didirikan di dusun padmosari, dan layak dari segi perizinan, titik lokasi
dan potensi pasar.

27
BAB V

ASPEK ORGANISASI DAN SDM

5.1 STRUKTUR ORGANISASI

Bakso 6 sekawan memiliki struktur yang sederhana, akan tetapi


semuaunit berperan sangat penting pada posisi masing-masing. Berikut
struktur organisasi bakso 6 sekawan :

PIMPINAN/PEMILIK USAHA

M. UMAR MUNAWAR

KARYAWAN
KOKI 1. NADYA RAHMA
KASIR
ARDITYA
NADILA
VIKA LESTARI 2. DWI MUTIARA
RAHMAWATI SAPUTRI
3. DWI NOVITA

5.2 Tugas dan tanggung jawab dari pemilik, bagian kasir, koki, dan
karyawan

operasional sebagai berikut:

28
1. Pemilik
Disini pemilik ada 1 orang sebagai pemilik dan penyetor modal atau modal
dari umar sendiri sebagai pimpinan usaha yang berwewenang atas segala
hal, mulai dari tanggung jawab secara keseluruhan, operasional seperti
merancang menu, mengontrol
kerja karyawan, dan memberi gaji karyawan.
2. Koki
Koki ataupun tukang masak membutuhkan 1 orang sebagai juru masak dan
yang bertanggung jawab akan segala hal yang bersangkutan dengan makanan,
mulai dari penyiapan bahan-bahan yang diperlukan, hingga memasak
makanan yang telah pesan oleh pelanggan.
3. Kasir
Pada bagian kasir ini terdapat 1 orang yang bertanggung jawab sebagai
penghitung dan juga mencatat transaksi yang masuk, maupun itu makan di
tempat ataupun pemesanan melewati Grab ataupun Go-jek.
4. Karyawan
Ada 3 karyawan dan Karyawan ini diberi tanggung jawab untuk melayani,
menawarkan menu, mengantarkan makanan yang telah dipesan oleh
konsumen, hingga membersihkan alat makan pada saat jam operasional telah
berakhir.

5.3 Penggajian dan Tunjangan

 Jabatan, jumlah staf, penggajian dan tunjangan

Jabatan Jumlah Penggajian Total Tunjangan


(jmlh x gaji)
Kasir 1 Rp.1.500.000 Rp.1.500.000 Rp.700.000
Koki 1 Rp.1.300.000 Rp1.300.000 Rp.700.000
Karyawan 3 Rp. 1.000.000 Rp3.000.000 Rp.700.000
Total Rp.5.800.000/bln Rp.2.100.000/tahun

29
5.4 ANALISA KELAYAKAN ASPEK ORGANISASI DAN SDM

Berdasarkan hasil dari analisis dari aspek organisasi dan aspek sumber daya
manusia (SDM) maka dapat di simpulkan. Tujuan dari aspek organisasi ini adalah
agar semua dapat tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggungjawab,
serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.
Kemudian dalam aspek SDM karyawan usaha Bakso Enam Sekawan merupakan
orang yang terlatih dalam hal memproduksi produk mulai dari pembuatan bakso,
bumbu, penyajian maupun pelayanan kepada para konsumen. Hal ini dilakukan untuk
menjaga kualitas bakso yang dihasilkan serta meningkatkan kepuasan konsumen agar
tetap setia untuk membeli produk Bakso Enam Sekawan.

BAB VI.

ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

6.1 Kebutuhan mesin, alat dan perlengkapan


N Umur
o Nama Barang Teknis Q Satuan Harga Total
1 Tanah 12x15 10 tahun 1 lokal Rp 300.000.000 Rp 300.000.000
2 Gedung 8x10 10 tahun 1 unit Rp 375.000.000 Rp 375.000.000
3 Jengset 10 tahun 1 unit Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
4 sepeda motor 10 tahun 2 unit Rp 20.000.000 Rp 40.000.000
Blender miyako
5 Chopper 5 tahun 3 unit Rp 210.000 Rp 630.000
6 Etalase 135x160 10 tahun 1 unit Rp 1.700.000 Rp 1.700.000
7 Meja & Kursi 10 tahun 13 set Rp 500.000 Rp 6.500.000
8 Kipas Angin 7 tahun 3 unit Rp 250.000 Rp 750.000
9 Rol kabel 2 tahun 1 unit Rp 25.000 Rp 25.000
Wadah bak 5200
10 ml 2 tahun 1 unit Rp 72.000 Rp 72.000
11 Ember 12 liter 2 tahun 1 unit Rp 15.000 Rp 15.000
12 Sendok & Garpu 2 tahun 5 lusin Rp 12.000 Rp 60.000
13 Mangkok 2 tahun 8 lusin Rp 45.000 Rp 360.000
Toples gula 2,8
14 liter 2 tahun 1 pcs Rp 23.000 Rp 23.000

30
15 Sendok Bakso 2 tahun 1 pcs Rp 5.000 Rp 5.000
16 Dandang 2 tahun 2 unit Rp 200.000 Rp 400.000
17 Tempat Bumbu 2 tahun 3 pcs Rp 5.000 Rp 15.000
18 Pisau 2 tahun 2 pcs Rp 7.000 Rp 14.000
19 Tempat tissue 2 tahun 13 pcs Rp 8.000 Rp 104.000
20 Tempat sampah 2 tahun 2 pcs Rp 10.000 Rp 20.000
Tempat sendok &
21 garpu 2 tahun 13 pcs Rp 10.500 Rp 136.500
22 Kompor 5 tahun 2 unit Rp 500.000 Rp 1.000.000
23 Tabung Gas 5 tahun 2 unit Rp 165.000 Rp 330.000
24 Gelas 2 tahun 8 lusin Rp 30.000 Rp 240.000
25 saringan bakso 2 tahun 2 pcs Rp 10.000 Rp 20.000
26 Talenan 2 tahun 2 pcs Rp 12.000 Rp 24.000
27 serbet 1 tahun 4 pcs Rp 3.000 Rp 12.000
28 Sapu & Pel  1 tahun 2 pcs Rp 15.000 Rp 30.000
29 plastik es 2 pcs Rp 8.000 Rp 16.000
30 plastik asoy 2 pcs Rp 10.500 Rp 21.000
31 Celemek 4 pcs Rp 10.000 Rp 40.000
32 pipet 2 pck Rp 10.000 Rp 20.000
33 kalkulator 1 unit Rp 25.000 Rp 25.000
34 ATK 1 set Rp 40.000 Rp 40.000
35 Wifi 1 set Rp 300.000 Rp 300.000
Total Rp 709.026.500

6.2 Proyeksi Bahan

No Bahan Per Hari Satuan Harga Jumlah


1 Daging 10 Kilogram Rp 120.000 Rp 1.200.000
2 Mie Bihun 5 Bungkus Rp 35.000 Rp 175.000
3 Toge 5 Kilogram Rp 5.000 Rp 25.000
4 Garam 1 Bungkus Rp 2.000 Rp 2.000
5 Micin 1 Bungkus Rp 5.000 Rp 5.000
6 Cuka 1 Botol Rp 2.000 Rp 2.000
7 Saus Tomat 10 Pack Rp 15.000 Rp 150.000
8 Kecap ABC 10 Pack Rp 23.000 Rp 230.000
9 Gula 1 Kilogram Rp 13.000 Rp 13.000
10 Es Batu 15 Pcs Rp 1.000 Rp 15.000
11 Daun Seledri dan Daun Bawang 1 Ikat Rp 10.000 Rp 10.000
12 Bawang Merah 1 Kilogram Rp 20.000 Rp 20.000
13 Bawang Putih 1 Kilogram Rp 20.000 Rp 20.000
14 Bumbu Kaldu 1 Bungkus Rp 5.000 Rp 5.000

31
15 Tepung Terigu 20 Kilogram Rp 12.000 Rp 240.000
16 Cabe 5 Kilogram Rp 15.000 Rp 75.000
17 Telur Puyuh 5 Kilogram Rp 40.000 Rp 200.000
18 Balungan 10 Kilogram Rp 115.000 Rp 1.150.000
19 Tetelan 10 Kilogram Rp 100.000 Rp 1.000.000
20 Daging Urat 10 Kilogram Rp 120.000 Rp 1.200.000
Total 123 Rp 678.000 Rp 5.737.000

6.3 Proyeksi Kapasitas Produksi

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan,


dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang
akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan
yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar
atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit
per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk
perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3
tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Tahun Rencana Produksi (dalam porsi)

2022 28.800

2023 29.800

2024 30.800

2025 31.800

2026 32.800

2027 33.800

6.4. Proyeksi Mesin, Alat dan Perlengkapan

Tahun Rencana kebutuhan mesin, alat dan perlengkapan


2022 709.026.500

32
2023 714.026.500
2024 719.026.500
2025 724.026.500
2026 729.026.500
2027 734.026.500

6.5. Proyeksi Bahan

Tahun Rencana bahan

2022 5.737.000

2023 6.337.000

2024 6.937.000

2025 7.537.000

2026 8.137.000

2027 8.737.000

6.6. Proyeksi Tenaga Kerja

Tahun Rencana Tenaga Kerja


2022 72.000.000
2023 78.000.000
2024 84.000.000
2025 90.000.000
2026 96.000.000
2027 102.000.000

6.7. Analisa Kelayakan Aspek Teknis dan Produksi

33
Berdasarkan hasil analisis, pertimbangan membuka usaha ini adalah karena
masih sedikitnya warung bakso yang ada di daerah Natar tepatnya di Desa
Padmosari. Untuk kesesuaian luas produski yang dipertimbangkan adalah
bagaimana kapasitas untuk peratalatan mesin serta bahan dari tata letak apakah
mampu menghasilkan kinerja yang lebih efektif dan efisien serta memperkecil
tingkat kecelakaan kerja.

34

Anda mungkin juga menyukai