Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PENANGANAN KEPERAWATAN DASAR PADA KLIEN NY L


DENGAN PENYAKIT GASTRITIS PADA TANGGAL 12 S/D 13
DIRUANG RAWAT INAP KELINIK GAVERI BOJONGGEDE

Disusun Oleh :
Nawal Khodyjahnti
NISN : 0069014768

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN LOGOS


JL. RAYA BOJONGGEDE NO.53 PABUARAN
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktik kerja industri dengan penanganan keperawatan dasar pada Ny L

dengan penyakit gastritis pada tanggal 12 s/d 13 juli 2023 diruang inap kelas 3. Yang

telah diuji dan disetujui oleh pembimbing akademik pelaksanaan praktik kerja

industri sekolah menengah kejuruan kesehatan logos kopentensi keahlian

keperawatan.

Bogor, 14 Agustus 2023

Kepala Keperawatan Penguji Pembimbing Lapangan

Denti Turnip, s kep,Ners Endri Wahyuni, S.Kep Popong Karlina S.Kep.,Ners

Mengetahui
Kepala SMK Kesehatan Logos

Ganda Very Purba, S.Si


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya. Sehingga penulis berhasil menyelesaikan
laporan praktik keperawatan yang berjudul “Gastritis” ini tepat pada waktunya.
Laporan ini berisi penanganan dasar keperawatan pada pasien Ny. L
dengan Gastritis, diharapkan laporan ini dapat memberikan pengetahuan atau
menambah pengetahuan untuk kita semua dalam penyakit Gastritis
Ucapan terima kasih pun penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Arief Ganda Very Purba,S.Si selaku Kepala Sekolah SMK Kesehatan
Logos.
2. Ibu Denti Turnip S.Kep., Ners selaku Kepala Program Studi Keperawatan
SMK Kesehatan Logos.
3. Bidan Zahara, selaku kepala cabang klinik citama gaveri
4. Ibu Popong Karlina selaku Pembimbing SMK Kesehatan Logos.
5. Ibu Dwi Novitasari, S.Pd selaku Wali Kelas XI Keperawatan 3.
6. Orang tua kandung penulis, Bapak Heru Kuncoro dan Ibu Parwanti. Terima
kasih karena telah merawat, mendidik serta mendukung penulis selama
penyusunan laporan ini.
7. Teman-teman penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendukung penulis dalam membuat laporan ini.
Demikian yang dapat diucapkan oleh penulis. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita.
Aamiin
Bogor, 14 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.Latar Belakang...............................................................................................1
B.Tujuan Penulisan............................................................................................3
C.Sistematika Penulisan.....................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORIRTIS........................................................................5
A.Konsep Dasar Penyakit..................................................................................5
1.Definisi Gastroenteritis................................................................................5
2.Etiologi.........................................................................................................6
3.Manifestasi Klinis........................................................................................6
4.Pemeriksaan Diagnostik...............................................................................7
5.Penatalaksanaan Medis................................................................................8
B.Konsep Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Hirarki Maslow.......................8
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................11
A.Pengkajian....................................................................................................11
1.Identitas Pasien..........................................................................................11
2.Riwayat Keperawatan................................................................................11
3.Pola kebiasaan............................................................................................12
4.Pemeriksaan fisik.......................................................................................17
5.Pemeriksaan Penunjang.............................................................................20
6.Penatalaksanaan medis...............................................................................21
A.Analisa Data dan Masalah Keperawatan......................................................22
B.Rencana/Intervensi keperawatan..................................................................23
C.Penatalaksanaan / Implementasi Keperawatan.............................................24
D.Evaluasi dan Catatan Perkembangan...........................................................29
BAB IV PENUTUP..............................................................................................32
A.Kesimpulan..................................................................................................32
B.Saran.............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pola Kebiasaan Sehari-hari…………………………………22


Tabel 3.2 Analisa Data / Masalah Keperawatan……………………...34
Tabel 3.3 Rencana / Intervensi Keperawatan…………………………35
Tabel 3.4 Penatalaksanaan / Implementasi Keperawatan……………38
Tabel 3.5 Evaluasi / Catatan Perkembangan…………………………..41

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Gastritis dapat menyerang semua tingkat usia, namun dari beberapa survei
yang dilakukan didapatkan data bahwa gastritis lebih sering menyerang usia
remaja (Shalahuddin, 2018). Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Astuti pada tahun 2020, bahwa penyakit gastritis lebih sering
dialami oleh rentang usia 15-24 tahun yang merupakan kategori usia remaja
(Astuti & Wulandari, 2020)

Kasus gastritis menunjukkan angka yang cukup tinggi diberbagai negara.


Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2019, persentase
penyakit gastitis dibeberapa negara yaitu, 69% di Afrika, 78% di Amerika
Selatan, dan 51% di Asia. Kejadian penyakit gastritis didunia mencapai 1.8
juta hingga 2.1 juta penduduk setiap tahunnya. Sedangkan kejadian gastritis di
Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya (Azer &
Akhondi, 2020).

Menurut WHO tahun 2017, persentase angka kejadian gastritis di


Indonesia adalah 40.8% dan mencapai prevalensi 274.396 kasus dari
238.452.952 jiwa penduduk di beberapa daerah di Indonesia. Data profil
kesehatan Indonesia pada tahun 2018 juga mencatat bahwa terdapat 30.154
kasus gastritis dan masuk sebagai sepuluh besar penyakit terbanyak pada klien
rawat inap di rumah sakit Indonesia (Kurniawan, 2019). Kota yang memiliki
catatan penyakit gastritis paling banyak di Indonesia adalah kota Medan yang
mencapai angka 91.6%, kemudian dibeberapa kota lainnya seperti Jakarta
50%, Palembang 35.35%, Bandung 32.5%, Surabaya 31.2%, Denpasar 46%,
Aceh 31.7%, dan Pontianak 31.2% (Handayani & Thomy, 2018).

Gastritis dapat menyerang semua tingkat usia, namun dari beberapa survei
yang dilakukan didapatkan data bahwa gastritis lebih sering menyerang usia
remaja (Shalahuddin, 2018). Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Astuti pada tahun 2020, bahwa penyakit gastritis lebih sering
dialami oleh rentang usia 15-24 tahun yang merupakan kategori usia remaja
(Astuti & Wulandari, 2020).

B. Tujuan penulisan
1) Tujuan umum
Tujuan umum penulisan laporan ini adalah memberikan gambaran
terkait penanganan keperatan dasar pada pasien dengan penyakit gastritis ,
serta agar siswa dapat memahami dan mampu berfikir secara logis dan
ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
penyakit gastritis sesuai dengan pendekatan menejemen keperawatan yang
tepat dan standarisasi yang berlaku.
2) Tujuan khusus
Tujuan khusus pada laporan ini adalah siswa dapat :
a) Melakuan pengkajian NY. L dengan penyakit gastritis di ruang
perawatan klinik Citama Gaveri.
b) Marumuskan diagnosa keperawatan NY. L dengan penyakit gastritis di
ruang perawatan Kelinik Citama Gaveri.
c) Menyusun perencanaan keperatan NY. L dengan penyakit gastritis di
ruang perawatan Kelinik Citama Gaveri.
d) Melaksanakan implementasi sesuai dengan masalah keperawatan NY.
L dengan penyakit gastritis di ruang perawatan Klinik Citama Gaveri.
e) Mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan NY. L dengan
penyakit gastritis di ruang perawatan Klinik Citama Gaveri.

C. Sistematika Penulisan
1) BAB I Pendahuan : Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Sistematika Penulisan
2) BAB II Tinjauan Teoritis :
 Definisi
 Etiologi
 Manifestasi Klinis
 Pemeriksaan Diagnostik
 Penatalaksanaan Medis
 Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
3) BAB III Tinjauan Kasus :
 Pengkajian
 Analisa Data dan Masalah Keperawatan
 Rencana Tindakan
 Tindakan Keperawatan dan Evaluasi
4) BAB IV PENUTUP
 Kesimpulan
 Saran

BAB II
Tinjauan Teoritis

A. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi

Gastritis merupakan gangguan kesehatan pada saluran pencernaan yang


paling banyak dialami oleh setiap orang dan merupakan penyakit yang
sering ditemui di klinik berdasarkan gejala klinisnya (Rizky et al., 2019).
Gastritis lebih populer dengan sebutan penyakit maag. Gastritis merupakan
peradangan atau pembengkakan pada mukosa lambung yang ditandai
dengan rasa tidak nyaman di perut bagian atas, rasa mual, muntah, nafsu
makan berkurang, atau sakit kepala (Hernanto, 2018).
Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, dan difus (local). Dua jenis
gastritis yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis
atropik kronis (Hardi, k & Huda A.N, 2018).
Gastritis merupakan ganguang kesehatan proses pencernaan terutama
dilambung, yaitu kondisi dimana terdapat luka pada lambung yang
disebabkan oleh berbagai hal, kerusakan pada lambung bisa diakibatkan
oleh proses peremasan yang terjadi secara terus-menerus tanpa berhenti
selama hidup. Kondisi lambung yang kosong akan membuat lambung
meremas dinding lambung itu sendiri yang dapat mengakibatkan lecet dan
luka pada dinding lambung, selain itu gastritis juga bisa disebabkan oleh
factor lain seperti pola makan tidak sehat, konsumsi alcohol, merokok,
kosumsi kopi berlebihan, konsumsi obat pengilang rasa nyeri stress
psikolog, fisik, kelainan autuimun, dengan gejala yang timbul antara lain
perasaan tidak nyaman pada perut, perut kembung disertai mual, sakit
kepala juga lidah berlapis (Wahyudi et al, 2018).
2. Etiologi
Secara garis besar penyebab gastritis dibedakan atas factor internal dan
eksternal, factor internal terjadi karna adanya kondisi yang memicu
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sedangkan factor eksternal yang
menyebabkan iritasi dan infeksi beberapa fator resiko gastritis adalah
menggunakan obt aspirin atau anti radang non steroid, infeksi kuman
helicobacter aylori, kebiasaan minum- minuman berakohol, kebiasaan
merokok, sering mengalami stress dan pola makan yang ga sehat (Rantung
and Malonda, 2019).
Asal mula terjadinya gastritis menurut (Putri, 2021), karena kontak dengan
hal-hal ini sebagai berikut :
a. Sebuah Aspirin dosis tinggi, asam mefenamat, aspirin, obat antiinflamasi
yang nonsteroid. Obatnya yang sifanya bukan steroid hingga asam
lambungnya menjadi naik. Hal lainnya dimana menjadi sebab rusaknya
epitel dimukosanya sebab sifatnya yang mengiritasi dan juga asam.

b. Konsumsi alkohol Etanol adalah pengganggu penghalang mukosa lambung,


gangguan penghalang memfasilitasi iritasi mukosa lambung.

c. Merokok berlebihan dapat meningkatkan asam nikotinat dalam rokok


dengan meningkatkan dhesi trombus, yang menyempitkan dipembuluh
darahnya, sehingga mengurangi suplainya darahnya keperut. Pengurangan
ini bisa berpengaruh pada pembentukan dimukosanya yang fungsinya
lindungi lambung agar tidak mudah meradang. Ada juga dari karbonnya
yang mengikat Hb daripada oksigen menjadikan diperfusi jaringannya pada
lambungnya berkurang. Ada juga karena diefek asam nikotinatnya, yaitu
mengurangi rangsangan dipusat makannya, siperokok yang lapar, dan asam
lambungnya mencegah makanan masuk ke mukosa lambung non makanan
dapat langsung dicerna.

d. Uremia dalam darahniya bisa mengganggu proses dari metabolismenya


khususnya uremia saluran cerna (gastrointestinalnya). Perubahannya ini
menjadikannya terjadi rusak diepitel dimukosa lambungnya.

e. Melalui obat kemoterapinya, yang bisa sebabkan dipertumbuhan selnya


yang tidak normal, dan kerusakan ini juga dapat mempengaruhi sel inang
dalam tubuh manusia. Dan menyebabkan kerusakannya langsung pada
epitelnya dimukosa lambungnya.

f. Infeksinya yang sistemik. Kondisi yang toksik akibat dari mikroba


menimbulkan peningkatan dilaju metabolismenya, yang akan berpengaruh
naiknya kerja lambung dipencernaan makanannya. HCl yang bertambah
dilambung bisa terjadi tukak pada lambungnya.

g. Iskemia dan juga kejadian syok. Keadaan ini bisa mengancam dimukosa
lambungnya akibat adanya penurunan diperfusi jaringan lambungnya dan
keadaan ini bisa menjadi nekrosis pada lapisan lambungnya.

h. Trauma secara mekanik ialah terjadi benturan diabdomen yakin mengalami


trauma sedang atau berat saat terjadi kecelakaan juga dapat disebabkan
oleh terganggunya dikebutuhan jaringan lambungnya. Terkadang rusaknya
tidaklah terbatas pada mukosanya saja, ada juga dijaringan ototnya dan
dipembuluh darah lambungnya, hingga penderita alami pendarahan hebat,
dan trauma akibat tertelan benda asing yang sangat keras sehingga susah
untuk dicerna.
i. Infeksi Mikroorganisme penghasil toksin koloni bakteri dapat terjadinya
pemicuan dipelepasan gastrinnya dan meningkatkan disekresi asam
lambungnya.

j. Stres yang tinggi dan dapat menaikkan diaktivitas saraf simpatisnya, yang
bisa menimbulkan suatu peningkatan diproduksi pengasaman lambungnya.
Dipeningkatan HCl ini karena adanya dimediator kimianya yang
disekresikan oleh dineuron simpatisnya.

3. Manifestasi klinik
Menurut (Suzame & Brenda, 2019). Manifestasi klinis gastritis dibedakan
menjadi 2:
1) Gastritis Akut
a) Ketidaknyamanan abdomen
b) Sakit kepala
c) Kelesuan
d) Mual
e) Anoreksia
f) Muntah
g) Cegukan
2) Gastritis Kronis
a) Mungkin tidak bergejala
b) Keluhan anureksia, nyeri ulu hati, setelah makan bersendawa, rasa
asam dimulut, atau mual dan muntah
c) Pasien gastritis kronis akibat definisi vitamin biasanya diketahui
mengalami melabsorbsi vitamin B
4. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut (Oktralana & Krisha, 2019) sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Darah Lengkap:

Pemeriksaan darah lengkap digunakan untuk memeriksa ada atau


tidaknya helicobacter pylori dalam darah apabila hasil tes darah positif
artinya menunjukan bahwa pasien pernah kontak dengan helicobacter
phylori namun tidak menunjukan bahwa pasien terinfeksi bakteri ini.

2. Pemeriksaan Rontgen

Pemeriksaan rontgen dilakukan pada saluran cerna bagian atas untuk


melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainya.

3. Pemeriksaan Analisis Lambung

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengatahui adanya akumulasi sekresi


asam lambung, pemeriksaan ini menjadi teknik terpenting untuk dapat
menegakan diagnose penyakit lambung.
4. Pemeriksan Feses
Pemeriksaan feses dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya
helicobateraylori dalam feses, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk
mengetahui adanya pendarahan pada lambung dengan munculnya darah
pada pemeriksaan feses, apabila hasil pemeriksaan feses positif, maka hasil
ini dapat mengindikasikan terjadinya infeksi oleh helicobater phylori.

5. Penatalaksanaan
Obat-obatan mengurangi jumlah asam lambung dan dapat mengurangi
gejala yang mungkin menyertai gastritis dan meningkatkan penyembuhan
lapisan perut, pengobati meliput :

1) Antasida doen yang berisi aluminum, karbonat kalsium, dan magnesium,


untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelelahan asam
lambung, tukak lambung, gastritis dengan gejala mula, nyeri,lambung,
nyeri ulu hati, dan perasaan penuh lambung.
2) Histamine (H2) blocker, seperti ranitidine untuk pengobatan jangka
pendek tukak lambung, gastritis tukak usus 12 jari, pengobatan keadaan
hiperksitresi patologis.
3) Intibiur pompa protan (PPI), seperti omeprazole untuk pengobatan jangka
pendek tukak duodenum, tukak lambung, refluks esophagus.
4) Lanzpprazole, pengobatan jangka pendek tukak lambung, gastritis, tukak
usus (Anggaraini, 2018).

6. Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
Pengkajian gastritis meliputi :
a. Indentitas pasien, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.
b. Riwayat penyakit yang terdiri dari keluhan utama, riwayat keluhan
utama dan riwayat kesehatan masa lalu, pada pengkajian keluhan
utama biasa klien akan mengeluh adanya nyeri di perut bagian atas
dengan kualitas nyeri seperti di remas-remas atau terasa perih, nyeri
biasa hilang timbul atau bisa menetap, dan akan makin berat saat
klien bergerak.
c. Pemeriksaan fisik : pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai adanya
ekspresi meringis kesakitan, gelisah, dan merintih, tanda-tanda
dehidrasi, mukosa kulit basah dan erytbenia palmer.
d. Psikologis : muncul adanya kecemasan, ketakutan terutama jika
terjadi kondisi kerawat darurat,
kecemasan dapat terjadi pada klien maupun keluarga.
2. Diagnosa Keperawatan
Suatu diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon
manusia terhadap gangguan kesehatan/proses kehidupan, atau kerentenan
terhadap respon tersebut dari seorang individu, kelompok atau komunitas (
Nanda, 2019)

3. Intervensi
Intervensi didefinisikan sebagai “berbagai perawatan” berdasarkan
penilaian klinis dan pengetahuan yang di lakukan oleh seorang perawat
untuk meningkatkan hasil klien/pasien (Nanda, 2018)

B. Kebutuhan Dasar Manusia


Teori hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang diungkapkan oleh
Abraham Maslow. Beliau beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat
rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang
memotivasi.
Hirarki kebutuhan Maslow ada 5 tingkatan yaitu

1) Kebutuhan Fisiologi
Kebutuhan fisiologi adalah yang paling mendasar, paling kuat dan paling
jelas dari kebutuhan manusia. Kebutuhan fisiologi yaitu bernafas, makanan,
minuman, istirahat tidur, BAB, BAK, tempat tinggal, reproduksi.
Kebutuhan fisiologi memiliki prioritas tertinggi dalam hierarki Maslow dan
hal yang mutlak dipenuhi manusia untuk bertahan hidup.
2) Kebutuhan akan Keamanan
Kebutuhan akan keamanan ini terdapat pada manusia yang sehat dan
normal. Keutuhan ini bersifat proteksi atau perlindungan seperti
perlindungan dari penyakit, udara dingin/panas, cuaca buruk, bencana,
kecelakaan, infeksi, bebas dari rasa takut dan kecemasan. Bebas dari
perasaan terancam karena pengalaman yang baru atau asing.
3) Kebutuhan akan Memiliki dan Kasih Sayang
Kebutuhan akan memiliki dan mendapatkan kasih sayang dari keluarga,
kelompok, serta lingkungan. Kebutuhan akan memberi dan menerima kasih
sayang, kehangatan dan persahabatan. Hal ini dapat terlihat dalam usaha
seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau
bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu.
4) Kebutuhan akan Penghargaan Menurut Abraham Maslow ada dua kategori
kebutuhan akan penghargaan, yakni:
a. Harga Diri adalah penilaian terhadap hasil yang dicapai dengan
analisis sejauh mana memenuhi ideal diri.
b. Penghargaan dari orang lain, meliputi, pengakuan, penerimaan,
perhatian, kedudukan, nama baik, dan lain sebagainya. Ini sangat
dibutuhkan karena membuat individu lebih kreatif, mandiri, dan
percaya diri.
5) Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika
kebutuhan - kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan
yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan
faktor potensialnya secara sempurna. Kebutuhan ini merupakan puncak dari
hierarki kebutuhan Maslow, setelah keempat kebutuhan yang lain telah
dipenuhi hingga tiba masanya untuk mencari atau menemukan perwujudan
diri (aktualisasi diri ) dengan mengenali semua potensi yang dimilikinya
sehingga dia mampu mengaktualisasikan dirinya.

Konsep hierarki diatas menjelaskan bahwa manusia senantiasa berubah


dan kebutuhannya pun terus berkembang . Dijelaskan bahwa untuk beralih
ke tingkat kebutuhan lebih tinggi, kebutuhan dasar dibawahnya harus
terpenuhi terlebih dahulu. Artinya setiap jenjang kebutuhan memiliki
keterkaitan satu

BAB III

TINJAUAN KASUS
Kasus

Ny. L datang ke klinik pada tanggal 12 Juli 2023 dengan keluhan sakit di bagian
perut kanan atas, pasien mengatakan nyeri dibagian abdomen dan ulu hati, mual,
dari hasil observasi yang didapat TD: 90/60, S: 36°c, RR: 28x/menit, N:
83x/menit, pasien tampak lemas, pasien tampak meringis, pasien tampak pucat.

A. Pengkajian

Tanggal Pengkajian : 13-07-2023

Tanggal Masuk

No register

Diagnosis Medis : Gastritis

1. IDENTITAS KLIEN

Nama Klien : Ny. L

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 33thn

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Indonesia

Pendidikan : SMA

Bahasa yang Digunakan : Indonesia

Pekerjaan : IRT

Alamat :
Kedung waringin

Sumber biaya (Pribadi,Perusahaan,dll) : Umum


Sumber Informais (Pasien/Keluarga) : Pasien

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
1) Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien dating ke
klinik dengan keluhan nyeri di bagian perut kanan
atas, nyeri di bagian ulu hati, mual, tidak nafsu makan.
a. Keluhan Utama : Mual, Nyeri pada abdomen dan
ulu hati
b. Kronologis Keluhan
a) Faktor Pencetus : Makanan yang asam dan pedas
b) Timbul keluhan : ( √ ) Mendadak, ( ) Bertahap
c) Upaya mengatasi : Tidur

2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu


a. Riwayat Alergi : Pasien mengatakan tidak ada
Riwayat alergi
b. Riwayat Kecelakaan : Pasien mengatakan tidak ada
Riwayat kecelakaan
c. Riwayat dirawat di Rumah Sakit (kapan,alasan,dan berapa
lama) : Tidak ada
d. Riwayat Pemakaian obat : Tidak ada

3) Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Penyakit yang pernah diderita oleh
anggota anggota yang menjadi
faktor resiko : “Keluarga pasien
mengatakan tidak ada penyakit
keturunan”
b. Riwayat Psikologi dan Spiritual
a) orang terdekat dengan pasien : Keluarga pasien
b) Interaksi dalam keluarga :

1. Pola komunikasi : Baik

2. Pembuat keputusan : Keluarga

3. Kegiatan kemasyarakatan : Mengaji

c) Dampak penyakit pasien terhadap


keluarga : k e l u a r g a
khawatir dengan penyakit
pasien
d) Masalah yang mempengaruhi pasien : Tidak ada

e) Mekanisme koping terhadap stress

( ) Pemeriksaan masalah ( ) Minum obat

( ) Makan ( ) Cari pertolongan

( √ ) Tidur ( ) Lain-
lain (Misal :Diskusi, nonton tv)

f) Persepsi pasien terhadap keluarga

1. Hal yang sangat dipikirkan saat ini : Cemas

2. Harapan setelah menjalani keperawatan : Lekas


sembuh

3. Perubahan yang dirasakan setelah


jatuh sakit : Tidak ada
g) Sistem nilai kepercayaan

1. Nilai-nilai yang bertentangan dengan


kesehatan : Tidak ada

2. Aktivias agama/kepercayaan
yang dilakukan : Ibadah
c. Kondisi Lingkungan Rumah

3. Pola Kebiasaan

Hal yang Dikaji POLA KEBIASAAN

Sebelum Sakit Dirumah sakit/saa

a. Pola Nutrisi

 Frekuensi makan : … x/hari 1x/hari


3x/hari
 Nafsu makan : baik/tidak
Alasan : Baik Kurang baik

(mual, muntah,sariawan)

 Porsi makan yang dihabiskan 1 Porsi 1/2 porsi


 Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
 Makanan yang membuat alergi Tidak ada Tidak ada
 Makanan pantangan Asam dan pedas Asam dan pedas
Tidak ada Tidak ada
 Makanan diet

 Penggunaan obat sebelum


Tidak Tidak
Makan
Tidak Tidak
 Penggunaan alat (NGT,dll)

b. Pola Eliminasi

1. BAK 3x/hari
1x/hari
 Frekuensi :…… x/hari
 Warna : …… Bening Kuning pekat

 Keluhan : …… Tidak ada Tidak ada

 Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada


(kateter,dll)
2. BAB
1x/hari Tidak tentu
 Frekuensi :…… x/hari
Tidak tentu Tidak tentu
 Waktu
(Pagi/Siang/Malam/Tidak
tentu) Kecoklatan Kecoklatan
 Warna : ……
Tidak ada Tidak ada
 Konsistensi : ……
2x/hari Tidak tentu
 Penggunaan Laxatif : ……
c. Pola Personal Hyigiene

1. Mandi

 Frekuensi :…… x/hari 1x/hari Tidak tentu

 Waktu : Pagi/Sore/Malam Pagi Tidak tentu

2. Oral Hyiene

 Frekuensi :…… x/hari 2hari/x Tidak

 Waktu : Pagi/Siang/Setelah
makan
3. Cuci Rambut

 Frekuensi :…… x/hari


Rambut klien terlihat kotor
4. Mengganti Pakaian

d. Pola Istirat dan tidur

 Lama tidur siang: ... jam/hari 2jam/hari Tidak tentu


 Lama tidurmalam:... jam/hari 7jam/hari Tidak tentu
 Kebiasaan sebelum tidur

e. Pola Aktivitas dan Latihan Tidak Tidak


 Waktu bekerja :
Pagi/Siang/Malam
Tidak Tidak
 Olahraga : ( ) Ya Tidak (√ )
 Jenis olahraga :
Frekuensi olahraga: ..x/minggu Tidak ada Tidak ada

 Keluhan dalam beraktivitas


(Pergerakan
tubuh/mandi/mengenakan
pakaian/sesak asetelah
beraktivitas)
f. Kebiasaan yang Mempengaruhi
Kesehatan
1. Merokok : Ya/Tidak Tidak Tidak

 Frekuensi : ……

 Jumlah : ……

 Lama Pemakaian : ……
NAPZA/MIRAS

4. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Fisik Umum
a. Berat badan : 57kg
b. Tinggi badan :-
c. Tekanan darah : 90/60mmhg
d. Nadi : 83/m
e. Frekuensi nafas : 23/m
f. Suhu tubuh : 36˚
g. Keadaan umum : ( √ ) Ringan ( ) Sedang ( ) Berat
h. Kesadaran : Composmentis
i. Pembesaran kelenjar getah bening : ( ) Ya ( √ ) Tidak
b) Sistem Penglihatan

a. Posisi mata : ( √ ) Simetris ( - ) Asimetris

b. Kelopak mata : ( √ ) Normal ( - ) Ptosis

c. Pergerakan bola mata : ( √ ) Normal ( - ) Abnormal

d. Konjungtiva : ( √ ) Merah muda ( - ) Anemis

( - ) Sangat merah

e. Kornea : ( √ ) Normal
Keruh/berka
but ( )
Terdapat
pendarahan

f. Pupil : ( √ ) Isokor ( )
Anisokor

( ) Midriasis ( ) Miosis

g. Otot-otot mata : ( √ ) Tidak ada


kelainan ( )
Juling keluar

( ) Juling kedalam ( ) Berada diatas

h. Fungsi penglihatan : ( √ ) Baik ( ) Kabur


( )Dua bentuk

i. Tanda-tanda radang : Tidak ada

j. Pemakaian kacamata : Tidak

k. Pemakaian lensa kontak : Tidak


l. Pemakaian lensa kontakreaksi terhadap cahaya : Tidak

3. Sistem Pendengaran

a. Daun telinga : ( √ ) Normal ( - )


Tidak, kanan/kiri

b. Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : Khas


serumen, Kuning,

Cair

c. Kondisi telinga tengah : ( √ ) Normal (- )


Kemerahan

( ) Bengkak (- )
Terdapat lesi

d. Cairan dari telinga : ( √ ) Tidak ( - ) Ada

e. Perasaan penuh ditelinga : ( - ) Ya ( √ ) Tidak

f. Tinnitus : ( - ) Ya ( √ ) Tidak

g. Fungsi pendengaran : ( √ ) Normal (- )


Kurang

( - ) Tuli, kanan/kiri

h. Gangguan Keseimbangan : ( √ ) Tidak ( - ) Ya

i. Pemakaian alat bantu : ( - ) Ya ( √ ) Tidak

4. Sistem Wicara
( √ ) Normal ( - ) Tidak normal

( - ) Aphasia ( - ) Aphonia
( - ) Dysatria ( - )Dyphasia

( - ) Anarthia

5. Sistem Pernafasan

a. Jalan nafas :(√ )


Bersih ( )
Sumbatan
b. Pernafasan : ( ) Tidak sesak (√
) Sesak

c. Menggunakan otot bantu nafas : ( √ ) Ya

d. Frekuensi : 23x/m

e. Irama : ( √ ) Teratur ( )
Tidak teratur

f. Kedalaman : ( √ ) Dalam ( )
Dangkal

g. Batuk : ( √ ) Tidak ( )
Ya

h. Sputum : ( √ ) Tidak ( )
Ya

i. Konsistensi : ( - ) Kental ( -
) Encer

j. Terdapat darah : ( ) Ya ( √
) Tidak

k. Inspeksi dada : Tidak di


kaji

l. Palpasi dada : Tidak di


kaji
m. Perkusi dada : Tidak di
kaji
n. Auskultasi dada : Tidak di kaji

o. Suara nafas :( √
)
Vesi
kule
r
Ron
chi (
)
Whe
ezin
g
Rale
s
p. Nyeri saat bernafas : ( ) Ya ( √
) Tidak

q. Penggunaan alat bantu nafas : ( ) Tidak ( √ ) Ya

6. Sistem Kardiovaskuler

a. Sirkulasi Perifer

 Nadi 124 x/menit : Irama : ( √ ) Teratur ( )


Tidak

Denyut : ( √) Lemah ( ) Kuat

 Tekanan darah : 90/60mmhg


 Distensi vena jugularis : Kanan: ( - ) Ya ( -
) Tidak

Kiri : ( - ) Ya
( - ) Tidak

 Temperatur kulit : ( √ ) Hangat ( )


Dingin

 Warna kulit : ( √ ) Pucat ( ) Sianosis ( )


Kemerahan

 Pengisian kapiler :-

 Edema : ( ) Ya ( √ ) Tidak

( ) Tungkai
atas

( ) Skrotalis ( ) Anasarka

b. Sirkulasi Jantung

 Kecepatan denyut apikal : tidak di kaji

 Irama : ( √ ) Teratur ( )
Tidak teratur

 Kelainan bunyi jantung : ( ) Murmur ( )


Gallop

 Sakit dada : ( ) Ya (√
) Tidak

— Timbulnya : ( - ) Saat aktivitas ( - ) Tanpa


aktivitas

— Karakteristik : ( - ) Seperti ditusuk-tusuk


( - ) Seperti dibakar

( - ) Seperti ditimpa berat badan

— Skala nyeri : 6

7. Sistem Hematologi

Gangguan Hematologi

 Pucat : ( - ) Tidak ( √ ) Ya

 Pendarahan : ( √ ) Tidak ( - ) Ya

( - ) Ptechie ( - ) Purpura (-
) Mimisan

( - ) Pendarahan gusi (-)


Etchimosis

8. Sistem Saraf Pusat

a. Keluhan sakit kepala : tidak ada

b. Tingkat kesadaran : Sedang

c. Glasgow Come Scale (GCS) :-

d. Tanda-tanda peningkatan TIK : ( √ ) Tidak ( )


Ya

( )
Munta
h
proyek
til ( )
Nyeri
kepal (
) Papil
edema

e. Gangguan system persyarafan

( - ) Kejang ( - ) Pelo

( - ) Mulut mencong (- )
Kesemutan/polyneuritis

( - ) Kelumpuhan ekstremitas

( ) Disorientasi

f. Pemeriksaan reflek

 Refleks fisiologis : ( ) Normal ( √ ) Tidak

 Refleks patologis : ( √ ) Tidak ( ) Ya

9. Sistem Pencernaan

a. Keadaan mulut
1. Gigi : ( ) Caries ( √ ) Tidak

2. Gigi palsu : ( ) Ya ( √ ) Tidak

3. Stomatitis : ( ) Ya ( √ ) Tidak

4. Lidah kotor : ( ) Lidah kotor ( √ ) Tidak

5. Saliva : ( √ ) Normal ( ) Abnormal

b. Muntah : ( ) Tidak ( √ ) Ya
c. Nyeri daerah perut : ( √ ) Ya ( ) Tidak

d. Skala nyeri lokasi dan karakteristik :

( ) Seperti di tusuk-tusuk ( √)
Melilit ( ) Kanan/kiri atas

( ) Panas ( ) Setempat ( ) Cramp

( ) Berpindah-pindah ( √ ) Kanan/kiri bawah ( )


Menyebar

e. Skala nyeri :6

f. Bising usus : Tidak di kaji

g. Diare : ( √ ) Tidak ( ) Ya

h. Warna feses :( ) Kuning ( ) Putih seperti air


cucian beras

( √ ) Coklat ( ) Hitam ( )
Dempul

m. Konsistensi feses : ( √ ) Setengah padat ( ) Cair

( ) Terdapat lender ( ) Berdarah

n. Konstipasi : ( √ ) Tidak ( ) Ya, lamanya,


hari

o. Hepar :( ) Teraba ( √ ) Tidak teraba

p. Abdomen : ( - ) Lembek ( - ) Asites

( √ ) Kembung ( ) Distensi

10. Sistem Endokrin


a. Pembesaran kalejer tiroid : ( √ ) Tidak ( ) Ya

( )Exoptalmus ( ) Tremor

( ) Diaporesis

b. Nafas berbau keton : ( ) Ya ( √ ) Tidak

( )
Poliur
i
olidip
si

c. Luka ganggren : ( √ ) Tidak ( ) Ya

11. Sistem Urogenital

a. Balance cairan : Tidak dikaji

b. Perubahan pola kemih : ( - ) Retensi (- )


Urgency ( - ) Disuria

(-)
Tidak
lampi
as

c. BAK : Warna : ( √ ) Kuning ( ) Kuning kental

( ) Merah ( ) Putih

d. Distensi kandung kemih : ( ) Ya ( √ ) Tidak


e. Keluhan pinggang :( ) Ya ( √ ) Tidak

f. Klien mengatakan selalu berkeringat : -

12. Sistem Integumen

g. Turgor kulit : ( √ ) Baik ( ) Buruk

h. Temperatur kulit : Pucat

i. Warna kulit : (√ ) Pucat ( ) Sianosis ( )


Kemerahan

j. Keadaan kulit : ( √ ) Baik ( ) Lesi ( ) Ulkus

( ) Luka,lokasi…………

Kelainan kulit : ( √ ) Tidak ( ) Ya

k. Kondisi kulit disekitar pemasangan infus :

l. Keadaan rambut : - Tekstur : ( √ ) Baik ( ) Tidak

( ) Alopesia

- Kebersihan : ( √ ) Bersih ( ) Bau

13. Sistem Muskuloskeletal

h. Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya ( √ ) Tidak

i. Sakit pada tulang, sendi, kulit : ( ) Ya ( √ ) Tidak

j. Fraktur : ( ) Ya ( √ ) Tidak

k. Lokasi fraktur : Tidak ada

l. Kelainan pada bentuk tulang dan sendi: ( - ) Kontraktur ( - )


Bengkak

m. Kelainan struktur tonus otot : ( - ) Skoliosis ( - ) Lordosis

( - ) Kifosis

n. Kekuatan otot : ( √ ) Baik ( ) Hipotoni

( ) Hipertoni ( ) Atoni

c) Data Penunjang
(1) Cairan : RL 500 ml
(2) Diet : Tidak ada
(3) Obat : - Ibuprofen 400 mg
- Cefixim 200 mg
- Curcuma
- Ranitidine Injeksi
- Ondancentron Injection 4 mg
- Keterloc Injeksi

A. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi

DS : “Pasien mengatakan nyeri


abdomen dan ulu hati” Nyeri akut Agen biologis (iritasi
mukosa lambung)

DO : -Pasien tampak meringis

-Pasien tampak tidak


nyaman
DS : “Pasien megatakan mual
dan tidak nafsu makan” Ketidakseimbangan Menurunya nafsu makan,
nutrisi kurang dari mual
kebutuhan tubuh
DO : -Pasien tampak lemas

-Pasien tampak pucat

Diagnosa:

- Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera fisiologis ( iritasi mukosa


lambung )
- Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
dan tidak napsu makan

B. Intervensi/Rencana tindakan keperawatan

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Rencana/Intervensi Nama


hasil & paraf
Nyeri akut Setelah dilakukan -Dukungan Hypnosis
berhubungan dengan Tindakan keperawatan 2 Diri
Agen cidera biologis x 24 jam di harapkan -Dukungan
(iritasi mukosa pasien Pengungkapan
lambung ) Hasil : Kebutuhan

- Nyeri yang dirasakan -Edukasi


berkurang Aktivitas/Istirahat

-Edukasi Efek Samping


Obat

-Edukasi Keluarga :
Manajemen Nyeri

-Edukasi Kemoterapi

-Edukasi Kesehatan

-Edukasi Latihan Fisik

-Edukasi Manajemen
Stres

-Edukasi Manajemen
Nyeri

-Edukasi Penyakit

-Edukasi Perawatan
Kehamilan

-Edukasi Perawatan
Perenium

-Edukasi Perawatan
Stoma
-Edukasi Tekinik Napas

-Kompres Dingin

-Kompres Panas

-Konseling

-Latihan Berkemih

-Latihan Eliminasi Fekal

-Latihan Pernapasan

-Latihan Rehabilitas

-Latihan Rentang Gerak

-Manajemen Efek
Samping Obat

-Manajemen Hipertermia

-Manajemen Hiportermia

-Manajemen
Kenyamanan lingkungan

Ketidakseimbangan Setelah di lakukan -Dukungan Kepatuhan


nutrisi dari kebutuhan Tindakan keperawatan 2 Program Pengobatan
tubuh berhubungan x 24 jam di harapkan -Edukasi Diet
dengan mual dan tidak pasien
-Edukasi Kemotrapi
napsu makan Hasil :
-Konseling Laktasi
-Mual berkurang
-Konseling Nutrisi
-Nafsu makan membaik
-Konsultasi
-Manajemen Cairan

-Manajemen Demensia

-Manajemen Diare

-Manajemen Eliminasi
Fekal

-Manajemen Gangguan
makan

C. Implementasi/Tindakan Keperawatan

Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Jam Tindakan/Implementasi

Rabu 12 juli 2023 Nyeri akut berhubungan 16.00  Mengobservasi klasifikasi


dengan Agen cidera nyeri :
biologis (iritasi mukosa Hasil: P: Makanan asam dan
lambung ) di tandai pedas
dengan
Q: melilit

R: Abdomen kiri bawah

S: Meringis, skala nyeri:


6

T: nyeri hilang timbul


19. 00
 Mengukur TTV
 Hasil: TD: 90/60, Nadi
83x/menit, P: 23x/m
 Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
Ranitidine
 Hasil: pasien
mengatakan nyeri
20.30
berkurang
 Mengkaji Kembali
karakteristik nyeri
 Hasil : Skala nyeri : 4
TD: 110/80 mmHg, N:
80x/m

Rabu, 12 juli Ketidakseimbangan nutrisi 16.30  Menimbang BB pasien


2023 dari kebutuhan tubuh  Hasil: 52 Kg
berhubungan dengan mual  Mengkaji asupan nutrisi
dan tidak napsu makan di pasien
tandai dengan
 Hasil: pasien masih
mual, makanan yang
19.25
habis 3 sendok makan
 Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
ondancetron
 Hasil: pasien
20.40 mengatakan mual
berkurang
 Mengkaji Kembali asupan
nutrisi pasien
 Hasil: pasien
mengatakan mual
sudah berkurang
 Makanan habis 8
sendok makan

Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Jam Tindakan/Implementasi

Kamis, 13 juli Nyeri akut berhubungan 15.15  Mengobservasi klasifikasi


2023 dengan Agen cidera nyeri
biologis (iritasi mukosa  Hasil: Skala : 4
19. 00
lambung ) di tandai dengan  Mengukur TTV
 Hasil: 110/80
 Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
keterolac
 Hasil: pasien
20.30 mengakatan nyeri
berkurang
 Mengkaji Kembali
karakteristik nyeri
 Skala nyeri : 3, nyeri
berkurang
TD: 110/80 mmHg, N:
80/m
Rabu, 13 juli Ketidakseimbangan nutrisi 16.00  pengkaji asupan nutrisi
2023 dari kebutuhan tubuh pasien
berhubungan dengan mual
 Hasil: pasien
dan tidak napsu makan di
mengatakan sudah
tandai dengan
tidak mual, makanan
yang habis 1 porsi
makan
20.30  Mengkaji Kembali asupan
nutrisi pasien
 Hasil: pasien
mengatakan sudah tidak
mual. Makanan habis 1
porsi

D. Evaluasi/Catatan perkembangan

Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Evaluasi

Rabu, 12 juli Nyeri akut berhubungan S : “Pasien mengatakan nyeri


2023 dengan Agen pencedera berkurang dengan skala 4”
fisiologis (iritasi mukosa
O : Pasien tampak masih meringis,
lambung )
skala nyeri 4

A : Nyeri akut berhubungan


dengan egen pencedera
fisiologis belum teratasi

P : intervensi di lnjutkan

Rabu, 12 juli Ketidakseimbangan S: Pasien mengatakan mual


2023 nutrisi dari kebutuhan berkurang
tubuh berhubungan
O: Pasien tampak tidak pucat,
dengan mual dan tidak
makanan habis 8 sendok
napsu makan
makan

A: Ketidakseimbangan nutrisi dari


kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual dan tidak napsu
makan

P: Intervensi dilanjutkan

Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan Evaluasi

Kamis, 13 juli Nyeri akut berhubungan S : “Pasien mengatakan nyeri


2023 dengan Agen pencedera berkurang dengan skala 2”
biologis (iritasi mukosa
O : skala nyeri 2
lambung )

A : Nyeri akut berhubungan


dengan egen pencedera
fisiologis belum teratasi

P : intervensi di hentikan karena


pasien pulang

Kamis, 13 juli Ketidakseimbangan S: Pasien mengatakan sudah tidak


2023 nutrisi dari kebutuhan mual
tubuh berhubungan
O: Pasien tampak segar, makanan
dengan mual dan tidak
habis 1 porsi
napsu makan

A: Ketidakseimbangan nutrisi dari


kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual dan tidak napsu
makan teratasi

P: Intervensi dihentikan
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung,


peradangan ini dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai
terlepasnya epitel mukosa superpisial yang menjadi penyebab terpenting
dalam gangguan saluran pencernaan, pelepasan epitel dapat merangsang
timbulnya inflamasi pada lambung

Berdasarkan hasil penelitian penerepan asuhan keperawatan penulis


mempelajari kasus pada Ny. L dengan masalah gastritis baik tinjauan
secara teori maupun penerapan asuhan keperawatan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengkajian yang didapatkan dari Ny. L menunjukan adanya tanda


gejala yang khas yaitu Keluhan yang dirasakan dari hasil pemeriksaan
penunjang pun menunjukan hasil
2. Sesuai dengan data yang didapatkan saat pengkajian didapatkan 2
diagnosa keperawatan, yaitu:

- Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera fisiologis ( iritasi


mukosa lambung )
- Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual dan tidak napsu makan

3. Perencanaan dirumuskan berdasarkan dengan masalah keperawatan yang


ditegakkan berdasarkan kriteria tanda dan gejala serta memperhatikan
kondisi Ny. L dan kesangggupan keluarga dalam bekerja sama

4. Tindakan keperawatan yang diberikan sesuai dengan


rencanatindakan/intervensi yang telah disusun. Pelaksanaan saat
bergantung pada sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh perawat.
Kepercayaan klien terhadap perawat menimbulkan sikap kooperatif
dalam menjalankan tindakan keperawatan Ny. L dan keluarga dapat
berpartisipasi dan menerima terhadap pelaksanaan tindakan keperawatan
yang telah direncanakan.

5. Evaluasi yang telah di terapkan dalam teori tidak semua dapat dicapai
dalam batasan waktu yang telah ditentukan dikarenakan waktu yang
cukup lama untuk melihat perubahan terhadap intervensi yang di berikan.
Namun, dalam batasan waktu yang ditentukan ada perubahan yang di
alami Ny. L dan keluarga terhadap tindakan keperawatan yang diberikan
dapat mengatasi mual, nyeri abdomen dan ulu hati yang dialami Ny. L
mulai berkurang dan keluarga pasien dapat memahami dan mengerti
penyakit istrinya.
2. Saran
2. Bagi Penulis
Diharapkan bagi penulis untuk lebih baik dalam melaksanakan
asuhan keperawatan dan lebih cermat dalam mencari sumber
literatur sebagai bahan referensi pembuatan laporan ini.
3. Bagi Institusi PKL
Disarankan kepada institusi PKL untuk mengembangkan ilmu
kesehatan keperawatan kepada peserta didik sehingga
pengetahuan dan keterampilan tentang hal tersebut lebih baik lagi
kedepannya dan akan dapat membantu dalam mendukung untuk
bahan pengajaran ilmu keperawatan anak kedepannya. Dan
diharapkan untuk lebih ditingkatkan sarana dan prasarana bagi
peserta didik.
4. Bagi Sekolah
Memberikan kemudahan dalam pemakaian saran dan prasarana
yang merupakan fasilitas bagi peserta didik untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya melalui
praktek klinik, pembuatan laporan dan pemfasilitasan terhadap
sumber referensi pembuatan laporan. Serta memberikan waktu
lebih dalam pembuatan laporan ini
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, D. A. O. P., & Wulandari, D. (2020). Stres dan Perilaku Merokok


Berhubungan dengan Kejadian Gastritis. Jurnal Ilmiah STIKES Kendal,
10(2), 213–222. (diakses pada 5, agustus 2023)

Hernanto, F. F. (2018). Pola Hubungan Makan Dengan Pencegahan Gastritis dari


SMK Antartika 2 Sidoarjo. 1(2), 148–155. (diakses pada 5, Agustus 2023)

Ali. (2017). Gangguan Gastritis. Aplikasi, Asuhan Keperawatan Medikal Bedah.


Nuha Medika. Yogyakarta. (diakses pada 5, Agustus 2023)

Suzanne, C., & Brenda, B. G. (2019). Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &


Suddarth Edisi 8. Journal of Chemical Information and Modeling (diakses
pada 5, Agustus 2023)

Anda mungkin juga menyukai