Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN SEMINAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “Ny.M” DENGAN GASTRITIS

DI DESA WARA KECAMATAN SIRIMAU KKABUPATEN MALUKU

KOTA AMBON

Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I

Pada Praktek Klinik Keperawatan Semester III

Jurusan Keperawatan Ambon

Disusun Oleh :

Kelompok VI

Angganeta Labobar P07120119056


Fauria Yusuf Rumanama P07120119066
Irfani Rumakat P07120119068
Ria Lestari Maelan P07120119084
Rizal Rahmat Maasily P07120119085
Safitri Sampulawa P07120119087
Valentino Talaway P07120119090
Sri Wulandari Simbolon P0712011702043
Wa Windi P07120119092

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang
dilimpahkanNya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan
judul “Asuhan Keperawatan Pada pasien Gastritis berhubungan dengan Nyeri
DI DESA WARA KECAMATAN SIRIMAU KKABUPATEN MALUKU KOTA
AMBON”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi sempurnanya penelitian ini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI..........................................................................................................4
BAB I.....................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
A. Latar Belakang........................................................................................5
B. Rumusan Masalah...................................................................................6
C. Tujuan......................................................................................................6
D. Manfaat....................................................................................................6
BAB II....................................................................................................................8
KAJIAN PUSTAKA...............................................................................................8
A. Konsep Dasar Penyakit...........................................................................8
1) Pengertian...................................................................................................8
2) Penyebab....................................................................................................8
3) Ptofisiologi (Narasi dan Patoflow)...............................................................9
4) Manifestasi klinik (Tanda dan Gejala)......................................................11
5) Pemeriksaan Penunjang...........................................................................11
6. Penatalaksanaan (Medik/Keperawatan)..................................................11
B. Konsep Dasar Keperawatan.....................................................................12
1) Pengkajian (Data Fokus)..........................................................................12
2) Diagnosa Keperawatan............................................................................17
3) Rencana Keperawatan.............................................................................17
BAB III.................................................................................................................22
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GASTRITIS.....................22
A. Pengkajian.............................................................................................22
B. Diagnosa Keperawatan.........................................................................29
C. Perencanaan.........................................................................................29
D. Pelaksanaan..........................................................................................31
E. Evaluasi....................................................................................................33
BAB IV................................................................................................................35
PENUTUP...........................................................................................................35
A. kesimpulan............................................................................................35
B. saran......................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung yang


dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya
epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan
saluran pencernaan (Sukarmin, 2012), yang disebabkan oleh faktor iritasi dan
infeksi pada mukosa dan submukosa lambung (Tussakinah, et al., 2018).
Faktor iritasi dan infeksi tersebut melekat pada epitel lambung dan
menghancurkan mukosa pelindung dinding lambung, sehingga menimbulkan
adanya variasi keluhan pada abdomen salah satunya keluhan nyeri yaitu nyeri
epigastrium (LeMone, et al., 2016).

Menurut World Health Organization (WHO, 2013), insiden gastritis di dunia


sekitar 1,8 – 2,1 juta dari China (31%), Jepang (14,5%), Kanada (35%), dan
Perancis (29,5%). Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635
dari jumlah penduduk setiap tahunnya (Takdir, et al., 2018). Data Kementrian
Kesehatan RI (2014), menyatakan angka kejadian gastritis di Indonesia
sebesar 40,8%, sedangkan di Jawa Timur angka kejadian gastritis sebesar
31,2% dari seluruh kalangan usia.

Ditemukan di Rekam Medis Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang


mulai bulan Januari sampai Desember tahun 2018 diperoleh sebanyak 120
penderita gastritis. Pada klien Gastiris terdapat diagnosa keperawatan dengan
masalah nyeri akut sebesar 94% atau 113 penderita sedangkan dengan
masalah lain seperti defisit nutrisi, hypovolemia dan ansietas sebesar 6% atau
7 penderita. Pengelompokan usia penderita Gastritis pada rentang usia 0 – 17
tahun sebanyak 10 penderita, pada rentang usia 18 – 65 tahun sebanyak 74
penderita dan rentang usia >65 tahun sebanyak 36 penderita yang diakibatkan
kerusakan jaringan yang akan hilang selama proses penyembuhannya, terjadi
dalam waktu singkat dari 1 detik sampai kurang dari 6 bulan (Alimul dan Uliyah,
2014). Nyeri yang terjadi pada gastritis timbul karena dinding lambung yang
mengalami peradangan akibat terpapar zat iritan dan faktor penyebab lainnya.

B. Rumusan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan pada
Klien Gastritis dengan masalah Nyeri Akut di Desa Wara Kecamatan Sirimau
Kabupaten Maluku Kota Ambon

C. Tujuan
a) Tujuan Umum

Melakukan Asuhan Keperawatan pada Klien Gastritis dengan masalah


Nyeri Akut di Desa Wara Kecamatan Sirimau Kabupaten Maluku Kota Ambon

b) Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami
Gastritis dengan Nyeri Akut di Desa Wara Kecamatan Sirimau
Kabupaten Maluku Kota Ambon
2) diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami Gastritis dengan
Nyeri Akut di Desa Wara Kecamatan Sirimau Kabupaten Maluku Kota
Ambon.
3) Menyusun rencana keperawatan pada pasien yang mengalami Gastritis
dengan Nyeri Akut di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang.
4) Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien yang mengalami
Gastritis dengan Nyeri Akut di Desa Wara Kecamatan Sirimau
Kabupaten Maluku Kota Ambon
5) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien yang mengalami
Gastritis dengan Nyeri Akut di Desa Wara Kecamatan Sirimau
Kabupaten Maluku Kota Ambon
D. Manfaat
a) Manfaat Teoritis
Bagi perawat penulisan studi kasus ini dapat menjadi salah satu referensi
dalam menangani pasien yang mengalami Gastritis dengan Nyeri Akut

b) Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang dapat diambil dalam penulisan studi kasus ini
adalah :

1) Bagi Perawat Studi kasus ini dapat membantu perawat untuk


mengembangkan wawasan dalam menangani pasien yang mengalami
Gastritis dengan Nyeri Akut dalam menentukan rencana tindakan
keperawatan yang efektif dan tepat untuk dilakukan.

2) Bagi Rumah Sakit Penelitian dengan menggunakan studi kasus pada


pasien yang mengalami Gastritis dengan Nyeri Akut dapat dijadikan
masukan dan pertimbangan bagi Rumah Sakit untuk meningkatkan
pelayanan, kepuasaan serta kepercayaan pada pasien sehingga
memberikan pelayanan seoptimal mungkin dalam memberikan asuhan
keperawatan terutama dengan kasus gastritis.

3) Bagi Institusi Pendidikan Penelitian dengan menggunakan studi kasus


pada pasien yang mengalami Gastritis dengan Nyeri Akut ini menjadi
bahan tambahan referensi bagi institusi pendidikan dalam memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif.

4) Bagi Pasien Studi kasus dengan pasien yang mengalami Gastritis


dengan Nyeri Akut dapat membantu menambah wawasan pada pasien
tentang perawatan nyeri pada 6 gastritis, dan dapat meningkatkan
kepuasan serta rasa percaya dalam tindakan keperawatan yang telah
diberikan
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Penyakit
1) Pengertian

Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa


lambung, yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan
bahan iritan (Sebayang, 2011). Gastritis adalah penyakit yang disebabkan oleh
meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan inflamasi atau
peradangan yang mengenai mukosa lambung (Khanza, et al., 2017).

2) Penyebab
1. Obat-obatan seperti Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid/OAINS
(Indometasin, Ibuprofen dan Asam Salisilat), Sulfonamide, Steroid,
Kokain, agen kemoterapi (Mitomisin, 5-fluoro-2-deoxyuridine), Salisilat
dan Digitalis bersifat mengiritasi mukosa lambung.

2. Minuman beralkohol seperti whisky, vodka, dan gin


3. Infeksi bakteri seperti H.pylori (paling sering), H.heilmani, Streptococci,
Staphyloccoci, Proteus species, Clostridium species, E.coli, Tuberculosis
dan secondary syphilis

4. virus oleh Sitomegalovirus


5. Infeksi jamur seperti Candidiasis, Histoplasmosis dan Phycomycosis
6. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma,
pembedahan, gagal napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat
dan refluks usus- lambung

7. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan


minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen
penyebab iritasi mukosa lambung
8. Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu dari usus
kecil ke mukosa lambung sehingga menimbulkan respon peradangan
mukosa

9. Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke


lambung

10. Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan


antara agresi dan mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas
mukosa, yang dapat menimbulkan respons peradangan pada mukosa
lambung
3) Ptofisiologi (Narasi dan Patoflow)

Mukosa lambung mengalami pengikisan akibat konsumsi alkohol, obat-


obatan antiinflamasi nonsteroid, infeksi helicobacter pylori. Pengikisan ini dapat
menimbulkan reaksi peradangan. Inflamasi pada lambung juga dapat dipicu
oleh peningkatan sekresi asam lambung sehingga lambung teraktivasi oleh
rasa mual, muntah dan anoreksia. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa
nyeri yang ditimbulkan karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Peningkatan
sekresi lambung dapat dipicu oleh peningkatan rangsangan persarafan,
misalnya dalam kondisi cemas, stress, marah melalui serabut parasimpatik
vagus akan menjadi peningkatan transmitter asetilkolin, histamine, gastrin
releasing peptide yang dapat meningkatkan sekresi lambung. Peningkatan ion
H⁺ (hidrogen) yang tidak diikuti peningkatan penawarnya seperti prostaglandin,
HCO₃⁺, mukus akan menjadikan lapisan mukosa lambung tergerus terjadi
reaksi inflamasi. Prostaglandin dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kekebalan
lapisan mukosa, serta bikarbonat untuk menghambat produksi asam lambung
dan meningkatkan aliran dalam lambung. Semua efek ini diperlukan lambung
untuk mempertahankan integritas pertahanan mukosa lambung agar tidak
mengalami iritasi pada mukosa lambung. (Sukarmin, 2012; Rukmana, 2018)
4) Manifestasi klinik (Tanda dan Gejala)
1) Manifestasi Klinis Gastritis Akut
a) Nyeri pada ulu hati
b) Mual dan muntah
c) Perut kembung
d) Anoreksia (Anggraini, 2015)
5) Pemeriksaan Penunjang
1. Urea breath test (tes napas urea), tes serologis, tes antigen feses untuk
pemeriksaan adanya infeksi h. pylori
2. Analisis lambung, untuk mengkaji sekresi asam hidroklorat
3. Kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah dievaluasi untuk
mengetahui adanya anemia
4. Kadar vitamin B12 serum, diukur untuk mengevaluasi kemungkinan
terjadinya anemia pernisiosa. Kadar normal vitamin B12 adalah 200-
1000 pg/ml
5. Endoscopi saluran cerna atas, untuk menginspeksi perubahan mukosa
lambung mengidentifikasi area perdarahan dan mendapatkan jaringan
untuk biopsy. (LeMone, et al., 2016)
6. Penatalaksanaan (Medik/Keperawatan)

Obat-obatan yang mengurangi jumlah asam di lambung dan dapat


mengurangi gejala yang mungkin menyertai gastritis dan meningkatkan
penyembuhan lapisan perut. Pengobatan meliputi :

1. Antasida doen yang berisi aluminium, karbonat kalsium dan magnesium,


untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam
lambung, tukak lambung, gastritis, dengan gejala mual, nyeri lambung,
nyeri ulu hati dan perasaan penuh pada lambung
2. Histamine (H2) blocker, seperti ranitidine, untuk pengobatan jangka
pendek tukak lambung, gastritis, tukak usus 12 jari, pengobatan keadaan
hiperekskresi patologis
3. Inhibitor pompa proton (PPI), seperti omeprazole untuk pengobatan
jangka pendek tukak duodenum, tukak lambung, refluks esophagus,
gastritis
4. Lanzoprazole, pengobatan jangka pendek tukak lambung, gastritis, tukak
usus (Anggarini, 2018)
B. Konsep Dasar Keperawatan

1) Pengkajian (Data Fokus)


1) Anamnese

Identitas klien

a) Nama klien : untuk mengidentifikasi klien dan membedakan antara satu


klien dengan klien yang lainnya
b) Usia : untuk mengidentifikasi usia klien gastritis
c) Jenis kelamin : menurut jenis kelaminnya laki-laki dan perempuan
mempunyai potensi yang sama dapat menderita gastritis (Tarwoto dan
Wartonah, 2015).
d) Pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/minim
mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap
remeh penyakit ini bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit
perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat menimbulkan serta
memperparah penyakit ini (Khanza , et al., 2017).

2) Keluhan utama : penderita datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri


epigastrium. Munculnya keluhan nyeri pada epigastrium diakibatkan
iritasi mukosa lambung yang merangsang noniseptor nyeri pada lapisan
otot lambung pada bagian pleksus saraf mienterikus (Auerbach)
(Sukarmin, 2012).

3) Riwayat Penyakit Sekarang : keluhan pasien berupa nyeri ulu hati


sampai datang ke rumah sakit (Mardalena, 2018).
4) Riwayat Penyakit Dahulu : pasien gastritis dengan riwayat kebiasaan
mengkonsumsi makanan berbumbu dan minuman dengan kandungan
kafein, alkohol yang merupakan agen-agen yang menyebabkan iritasi
mukosa lambung, riwayat diet dan pola makan tidak teratur (Muttaqin
dan Sari, 2013).

5) Riwayat Penyakit Keluarga : diisi dengan menyebutkan nama penyakit


berat yang pernah diderita oleh keluarga dan dikhususkan terhadap
riwayat kesehatan terutama penyakit genetik dan penyakit keturunan
(Setiadi, 2012).

6) Riwayat Alergi : riwayat alergi yang dimiliki klien harus diketahui perawat.
Alergen dapat berupa makanan, obat, bulu hewan, serbuk sari maupun
alergen lain yang dapat menimbulkan alergi (Debora, 2017).

7) Pola Fungsi Kesehatan


a) Pola Nutrisi
Peningkatan asam lambung pada penderita gastritis akan menurunkan
nafsu makan, karena produk sekretorik lambung akan lebih banyak mengisi
lumen lambung (Sukarmin, 2012).

b) Pola Eliminasi
Pola fungsi ekskresi feses, urine dan kulit seperti pola BAB, BAK, dan
gangguan atau kesulitan ekskresi. Faktor yang mempengaruhi fungsi ekskresi
seperti pemasukan cairan dan aktivitas (Tarwoto dan Wartonah, 2015).

c) Pola Aktivitas
Penderita juga tampak malas untuk beraktivitas, banyak tiduran, dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, BAB, BAK banyak dibantu
oleh keluarga (Sukarmin, 2012).

d) Pola Istirahat
Difokuskan pada pola tidur, istirahat, relaksasi dan bantuan-bantuan untuk
merubah pola tersebut (Setiadi, 2012).

e) Pola Kebersihan Diri


Difokuskan pada upaya yang dilakukan individu dalam memelihara
kebersihan dan kesehatan dirinya baik secara fisik maupun mental guna
memberikan perasaan stabil dan aman pada diri individu (Ambarwati, 2014).

8) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum : kemungkinan lemah akibat penurunan oksigen
jaringan, cairan tubuh dan nutrisi.

b) Tingkat kesadaran mungkin masih composmentis sampai apatis kalau


disertai penurunan perfusi dan elektrolit (kalium, natrium, kalsium)

c) Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan darah: terjadi peningkatan tekanan darah. Normalnya sistole
120-139 mmHg, diastole 80-89 mmHg

b. Suhu : suhu tubuh dalam batas normal. Normalnya 36,5- 37,5◦C


c. Nadi : adanya peningkatan denyut nadi karena pembuluh darah menjadi
lemah, volume darah menurun sehingga jantung melakukan kompensasi
menaikkan heart rate untuk menaikkan cardiac output dalam mencukupi
kebutuhan tubuh. Normalnya, 60-100x/menit

d. Frekuensi pernapasan : pernapasan lebih cepat sekitar 24- 30x/menit.


Normalnya 18-24x/menit (Sukarmin, 2012; Debora, 2017)

d) Kondisi fisik
1) Pemeriksaan kulit dan kuku

Inspeksi : persebaran warna kulit, ada atau tidak edema, ada atau tidak lesi,
bentuk dan warna dasar kuku
Palpasi : kelembaban kulit, turgor kulit elastis atau tidak, CRT, suhu akral
dingin atau hangat (Mubarak, et al., 2015).

2) Pemeriksaan kepala

Inspeksi : bentuk kepala, kebersihan pada kulit kepala, kebotakan dan


tanda-tanda kemerahan

Palpasi : ada atau tidaknya massa pada kepala, ada atau tidaknya nyeri
tekan (Ambarwati, 2014).

3) Pemeriksaan mata

Inspeksi : kemungkinan kelihatan cekung akibat penurunan cairan tubuh


dan anemis akibat penurunan oksigen jaringan, anemia perniosa, anemia
defisiensi besi

Palpasi : kaji kekenyalan pada bola mata (Sukarmin, 2012).

4) Pemeriksaan hidung

Inspeksi : kesimetrisan lubang hidung, kepatenan jalan napas, ada atau


tidak pernapasan cuping hidung

Palpasi : ada atau tidak massa, ada atau tidak pembengkakan, ada atau
tidak nyeri tekan (Debora, 2017).

5) Pemeriksaan telinga

Inspeksi : kesimetrisan daun telinga, kebersihan, ada atau tidak lesi

Palpasi : ada atau tidaknya nyeri tekan pada daun telinga saat ditarik dan
tragus ditekan (Mubarak, et al., 2015).

6) Pemeriksaan mulut

Inspeksi : kemungkinan mukosa mulut kering akibat penurunan cairan


intrasel mukosa, bibir pecah-pecah, bau mulut tidak sedap, ada atau tidaknya
perdarahan pada gusi, kebersihan lidah (Setiadi, 2012).
7) Pemeriksaan leher

Inspeksi : ada atau tidaknya pembengkakan, ada atau tidak jaringan parut

Palpasi : ada atau tidak pembesaran kelenjar limfe, teraba atau tidak
kelenjar tiroid (Estrada, 2014).

8) Pemeriksaan thoraks
a) Pemeriksaan dinding dada dan paru-paru

Inspeksi : bentuk dan gerakan dinding dada, warna kulit, ada atau tidak lesi

Palpasi : pergerakan dinding dada, ada atau tidak massa, pemeriksaan


taktil fremitus

Perkusi : hasil normal perkusi adalah resonan

Auskultasi : ada atau tidak suara nafas tambahan, suara nafas vesikuler
(Debora, 2017).

b) Pemeriksaan jantung

Inspeksi : tampak atau tidak ictus cordis, tampak atau tidak vena jugularis

Palpasi : adanya peningkatan denyut nadi karena pembuluh darah menjadi


lemah, volume darah menurun sehingga jantung melakukan kompensasi
menaikkan heart rate untuk menaikkan cardiac output dalam mencukup
kebutuhan tubuh

Auskultasi : ada atau tidak bunyi jantung tambahan (Sukarmin, 2012).

c) Pemeriksaan payudara

Inspeksi : kesimetrisan dan warna kulit payudara

Palpasi : ada atau tidak benjolan pada payudara, kebersihan putting susu
dan areola (Mubarak, et al., 2015).

9) Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : persebaran warna kulit, bentuk dan pergerakan dinding abdomen,
tampak kembung atau normal

Auskultasi : dengarkan bunyi peristaltik usus kemungkinan terjadi


penurunan peristaltik usus (normalnya 5-30x/menit) karena lambung teriritasi

Perkusi : mengeluh atau tidak adanya nyeri abdomen bagian epigastrium,


terdengar bunyi timpani pada area usus dan pekak pada area hepar dan
pancreas

Palpasi : ada atau tidak massa, mengeluh atau tidak adanya nyeri abdomen
bagian epigastrium, ada atau tidak pembesaran pada hepar (Sukarmin, 2012;
Bickley, 2015; Debora, 2017).

10) Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah

Inspeksi : kesimetrisan ekstremitas atas dan bawah, ada atau tidak


pembengkakan, kelengkapan jumlah jari

Palpasi : ada atau tidak nyeri tekan pada struktur tulang dan otot pada
pergelangan tangan dan kaki (Estrada, 2014).

11) Pemeriksaan genetalia

Inspeksi : kebersihan area kulit genetalia, pertumbuhan rambut pubis,


keadaan lubang uretra, cairan yang dikeluarkan (Tarwoto dan Wartonah, 2015).

2) Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien gastritis adalah nyeri


akut berhubungan dengan inflamasi pada mukosa lambung (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI, 2016)

3) Rencana Keperawatan

Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
No. Diagnosa
Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan Nyeri klien Observasi 1. Dengan
yang ditemukan pada berkurang 1. Identifikasi mengidentifika
klien gastritis adalah setelah si dapat
lokasi,
nyeri akut dilakukan membantu
karakteristik,
berhubungan dengan tindakan perawat untuk
durasi,
inflamasi pada mukosa asuhan berfokus pada
frekuensi,
lambung keperawat an kualitas dan penyebab nyeri
selama 3x24 intensitas dan
jam nyeri (Tim manajemennya
Pokja SIKI (Muttaqin dan
DPP PPNI, Sari, 2013) 2.
2018) 2. Dengan
mengetahui
Identifikasi
skala nyeri skala nyeri klien
(Tim Pokja dapat
SIKI DPP membantu
perawat untuk
PPNI, 2018)
mengetahui
3. Identifikasi
tingkat nyeri
respon nyeri
klien (Le Mone,
non verbal
et al., 2015) 3.
(Tim Pokja
Dengan
SIKI DPP
mengidentifika
PPNI, 2018)
si respon nyeri
Edukasi 4.
non verbal klien
Ajarkan
dapat
teknik non
mengetahui
farmakologis
seberapa kuat
untuk
nyeri yang
mengurangi
dirasakan oleh
rasa nyeri
(Tim Pokja klien (Anggarini,
SIKI DPP 2018) 4.
PPNI, 2018) Pemberian
5. Jelaskan teknik
tujuan dan nonfarmakolog
manfaat is dapat
teknik napas membantu klien
(Tim Pokja dalam
SIKI DPP mengurangi
PPNI, 2018) kecemasan
6. Jelaskan nyeri (Zakiyah,
prosedur 2015) 5.
teknik napas Dengan
(Tim Pokja menjelaskan
SIKI DPP tujuan dan
PPNI, 2018) manfaat dapat
7. Ajarkan membantu klien
melakukan dan keluarga
inspirasi dalam
dengan pentingnya
menghirup informasi
udara melalui mengontrol
hidung nyeri dan
secara menemukan
perlahan (Tim dukungan
Pokja SIKI keluarga
DPP PPNI, (Anggarini,
2018) 8. 2018) 6. Untuk
Ajarkan membantu klien
melakukan rileks dan
ekspirasi menurunkan
dengan stimulus internal
menghembu (Zakiyah, 2015)
skan udara 7. Untuk
mulut memudahkan
mencucu ekspirasi
(Tim Pokja maksimal pada
SIKI DPP klien (Anggarini,
PPNI, 2018) 2018) 8. Untuk
9. memungkinkan
Demonstrasi ekspirasi lebih
kan menarik baik dengan
napas selama meningkatkan
4 detik tekanan jalan
menahan udara sehingga
napas selama klien merasa
2 detik dan rileks (Prasetyo,
menghembu 2010) 9. Dapat
skan selama membuat klien
8 detik (Tim lebih baik, lebih
Pokja SIKI rileks dan dapat
DPP PPNI, melupakan
2018) 10. nyeri (Khanza,
Anjurkan et al., 2017) 10.
sering Untuk
mengulangi mengetahui
atau melatih seberapa jauh
teknik klien mampu
relaksasi mengontrol
yang dipilih nyeri (Prasetyo,
(Tim Pokja 2010) 11.
SIKI DPP Pemberian
PPNI, 2018) posisi yang
11. Anjurkan tepat dan dirasa
pasien untuk nyaman oleh
mengambil klien dapat
posisi mengurangi
nyaman resiko klien
(semi fowler) terhadap nyeri
Kolaborasi (khanza et al,
12. 2017) 12.
Kolaborasi Pemberian
pemberian analgetik dapat
analgesic memblok nyeri
(Tim Pokja pada susunan
SIKI DPP saraf pusat
PPNI, 2018) (Sukarmin,
2012)
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GASTRITIS


A. Pengkajian
I. Data Demografi
 Biodata Pasien

Nama : Ny. M

Usia : 27 thn

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Wara

Suku Bangsa : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Diagnosa : Gastritis

Tanggal Pengkajian : 6 Februari 2021

 Penanggung jawab
Nama

Usia : Ny. N

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan :-

Hubungan Dengan Klien : Adik Kandung

II. Keluhan Utama : nyeri pada perut


III. Riwayat Kesehatan

pada hari sabtu tanggal 6 februari 2021 di dapatkan data klien pada saat di
lakukan proses pengkajian klien mengatakan nyeri di bagian perut terjadi saat
klien sedang duduk menonton tv di rumahnya pada waktu itu pasien belum
makan karena di pengaruhi oleh pola makan klien yang tidak teratur sehingga
timbulnya nyeri pada perut klien dan di rasakan secara mendadak sejak 2
minggu sebelum dan klien minum obat untuk meredakan rasa nyeri namun
tidak ada perbaikan atau perubahan yang maksimum untuk mengatasi nyeri
klien.

 Riwayat kesehatan Keluarga


Keterangan :

: Laki-laki

: perempuan

: Pasien

X : Meninggal

: Tinggal serumah

: Hubungan

: Keturunan

Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit yang


sama seperti klien, sedangkan klien memiliki 1 saudara perempuan dan saat ini
klien tinggal serumah berssama ayah ibu dan adik.

 Pengkajian Persistim
 Pernapasan (B1 : Breathing)
 bentuk dada simetris (funnel chest)
 sekret dan batuk tidak ada
 sputum putih bening
 nyeri waktu bernapas
 pola napas ada masalah pada saat bernapas (reguler)
 frekuensi napas 20x/menit
 bunyi napas normal ( vasikuler)
 pergerakan dada intercostal (membantu dada mengembang dan
mengempis pada saat bernapas)
 alat bantu pernapasan tidak ada
 cardiovaskuler (B2:Bleding)
 nadi frekuensi 80x/menit
 tekanan darah 120/80 mmHg
 bunyi jantung normal
 tidak ada pembesaran jantung
 terdapat nyeri dada
 tidak ada edema
 (lubing finger) tidak ada kelainan pada bentuk kuku dan jari
 Persarafan (B3:brain)
 tingkat kesadaran (compos mentis) kesadaran penuh
 GCS15
 eye (4) : verbal (6): motorik (5): refleks normal patela
 kordinasi gerak, ya (mengikuti arahan)
 tidak ada kejang
 pengindraan (presepsi sensori)
1. mata
 bentuk normal (bentuk bulat sempurna)
 visus 1/6
 pupil isokor
 gerak bola mata normal
 medan penglihatan normal
 tidak buta warna
2. hidung (penciuman)
 bentuk normal
 gangguan penciuman tidak ada
3. telinga
 anrikel (daun telinga normal)
 membran timpani kemerahan
 ottornea tidak ada pengeluaran cairan
 gangguan pendengaran tidak ada
 perasa normal
 peraba normal
 pencernaan-eliminasi alvi (B5:bowel)
1. mulut dan tenggorokan
 mulut : selaput lendir mulut merah
 lidah merah muda (normal)
 kebersihan rongga mulut tidak berbau
 tenggorokan sakit saat menelan
 abdomen
 pembesaran hepar tidak ada
 pembesaran lien tidak ada
 asites tidak ada
 masalah usus besar dan rektum/anus

BAB 1x/hari tidak ada masalah saat buang air besar

 otot tulang dan integumen (B6:Bone)


1. otot dan jantung
 kemampuan pergerakansendi lengan dan thungkai
 kemampuan kekuataan otot
 kekuatan motorik
 tidak ada patah tulang
2. integumen
 warna kulit sawo matang
 akral hangat
 turgor elastis
 tidak ada masalah padaa tulang belakang
 reproduksi
 jenis kelamin perempuan
 pola kegiatan sehari-hari

Makan Minum
Frekuensi 3xhari Freuensi : 1-8 gelas/hari

Jenis : nasi + lauk pauk Jenis air (air putih + susu)

Pantangan tidak ada 1.500 cc/hari

Alergi tidak ada

Porsi ½ piring

 Eliminasi
 BAK : 4x/hari
 BAB : 1x/hari
 kebersihan diri
 mandi 2x/hari
 2x/minggu
 sikat gigi 2x/hari
 memotong kuku 2x/minggu
 ganti pakaian 2x/hari
 istirahat dan aktivitas
 tidur malam 1-8 jam/hari
 aktivitas 20 menit/hari
 psikososial
 sosial interaksi klien sering berkomunikasi dengan keluarga konsep diri
pasien optimis penyakitnya akan sembuh
 spiritual semenjak sakit klien sering berdoa dan beribadah kepada tuhan.

klasifikasi data :

No Data subjektif Data objektif


1. Pasien mengatakan nyeri di bagian perut Pasien tampak meringis

P : saat makan

Q : tertusuk

R : perut

S : skala 5

T : kadang-kadang
2. Pasien mengatakan napsu makan menurun Klien tampak lemas dan
(muntah-muntah) pucat
3. Pasien mengatakan tidak tau apa saja yang Kien tampak bertanya-
bisa di lakukanagartidak terkena gastritis tanya tentang
penyakitnya

Analisa data :

No Data Etiologi Masalah


1. DS : klien mengatakan nyeri di Mukosa lambung Nyeri akut
bagian perut teritasi

DO : klien tampak meringis

P : saat makan

Q : tertusuk-tusuk

R : perut

S : skala 5

T : kadang-kadang
2. DS : klien mengatakan tidak Nutrisi yang tidak Ketidak
napsu makan adekuat seimmbang nutrisi
yang berkurang
DO : klien tampak lemas
dari tubuh
3. DS : klien mengatakan tidak tau Penataksanaan Defisiensi
apa yang bisa di lakukan agar diet dan proses pengetahuan
tidak terkena penyakit gastritis penyakit

DO : klien tampak bertanya


tentang penyakitnya

B. Diagnosa Keperawatan
1) nyeri b/d mukosa lambung teriritasi
2) ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d nutrisi yang tidak
adekuat
3) defesiensi pengetahuan b/d penatalaksanaan diet dan proses penyakit
C. Perencanaan

N Dx keperawtan Tujuan (Noc) Rencana (Nic)


o
1 nyeri b/d Setelah di lakukan 1. monitor status oksigen
mukosa tindakan 3x24 jam di dan respirasi klien
lambung harapkan klien dapat 2. posisikan klien untuk
teriritasi mempertahankan status memastikan ventilasi
respirasi normal dan jalan (semi fowler)
napas yang paten dengan 3. berikan 02 untuk
kriteria hasil memfasilitasi jalan
napas
1. mendomostrasikan
4. ajarkan klien batuk
batuk efektif batuk
efektif
efektif maupun
5. berikan
mengeluarkan
bronkodinator/lakukan
sputum
terapi nebolizer
2. menunjukan jalan
napas yang paten
( frekuensi
pernapasan dalam
batas normal)
2 ketidakseimban 1. adanya pningkatan 1. kaji adanya alergi
gan nutrisi dari berat badan sesuai makanan
kebutuhan dengan tujuan 2. kolaborasi dengan ahli
tubuh b/d nutrisi 2. berat badan ideal gizi untuk menentukan
yang tidak sesuai dengan jumlah kalori dan
adekuat tinggi badan nutrisi yang di
3. mampu butuhkan pasien
mengidentifikasi 3. anjurkan pasien untuk
kebutuhan nutrisi meningkatkan protein
4. tidak ada tanda- dan vitamin c
tanda mal nutrisi 4. ajarkan pasien
5. menunjukan membuat catatan
peningkatan fungsi makanan harian
pengecapan dan 5. berikan informasi
menelan tentang kebutuhan
6. tidak terjadi nutrisi yang di
penurunan berat butuhkan
badan
3 defesiensi Pasien dan keluarga 1. tingkatkan
pengetahuan mengatakan pemahamn pengetahuan pasien
b/d tenyang penyakit dan keuarga
penatalaksanaa 2. jelaskan patofisiologi
Kondisi, prognosis dan
n dietdan program pengobatan dari penyakit dan
proses penyakit pencegahanya
Klien dan keluarga mampu
3. gambarkan tanda dan
melasksanakan prosedur
gejala yang tepat
yang di jelaskan secara
4. identifikasi
benar
kemungkinan
Pasien dan keluarga penyebab
mampu menjelaskan 5. diskusikan pemulihan
kembali apa yang di terapi
jealskan perawat/tim
kesehatan yang lainya

D. Pelaksanaan

No Waktu implementasi Respon


1 06 februari Melakukan pengkajian 1. pasien mengelu
2021 nyeri secara komprehensif nyeri di kepala nyeri
(lokasi karakteristik, dirasakan saat
08.00
insentitas dan faktor bergerak
pencetus) 2. ekspresi muka
tampak kesakitan
Menjelaskan pada pasien
terdapat luka robek
penyebab nyeri
di kepala ± 2 cm
Menjelaskan teknik slow
3. pasien mengatakan
deep breathing
mengetahui
menganjurkan ke pasien
penyebab nyeri
untuk beristirahat
karena alasannya
luka di kepala
akibat kecelakaan
4. pasien mengatakan
mau di ajarkan
teknik slow deep
breathing
5. pasien mampu
mepraktekan apa
yang sudah di
anjurkan oleh
perawat
6. pasien
mengatakakan
belum bisa
beristirahatn karena
masih merasa
kesakitan
7. pasien tampak
meringis kesakitan
2. 06 febl ruari Mengukur tanda-tanda vit 1. klien tampak
2021 menangis saat
akan di ukur
08.00
suhunya, S :
35,4°C, N :
150x/menit, RR :
45x/menit, akral
tubuh dingin
3. 06 februari Melakukan pengkajian 1. melakukan
2021 nyeri pengkajian nyeri

08.00 hasil :

P : saat makan

Q : tertusuk-tusuk

R : perut

S : skala 5

T : kadang-kadang

2. mengobservasi
reaksi verbal dari
ketidaknyamanan
hasil klien merasa
tidak nyaman
3. mengajarkan teknik
relaksasi napas
dalam

hasil :

pasien dapat melakukan


dengan benar

E. Evaluasi

No Waktu Evaluasi
1. Sabtu, 06 februari S : nyeri perut dengan gastritis, nyeri skala 5 hilang
2021 timbul

08.00 O : TD : 120/80 mmHg, N : 80x/menit, S : 36°C, RR :


20x/menit

A : nyeri akut belum teratasi, perubahan perfusi renal


belum teratasi

P :intervensi di lanjutkan
1 Sabtu, 06 februari S : klien mengatakan napsu makan meningkat
2021 O : klien tampak segar, klien masih sedikit mual
08.00 apabila makan

A : masalah teratasi sebagian

P : intervnsi di lanjutkan
3 Sabtu, 06 februari S : pasien mengatakan sudah paham dan mengerti
2021 O : pasien dapat menjelaskan tentang pengetahuan
08.00 A : masalah teratasi
BAB IV

PENUTUP
A. kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada klien Gastritis dengan


masalah nyeri akut di Desa Wara Kecamatan Sirimau Kabupaten Maluku Kota
Ambon telah dilakukan pengkajian sampai dengan hasil evaluasi selama 1 hari
sesuai dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan, didapatkan hasil masalah
teratasi untuk penanganan nyeri akut. Hal ini ditandai dengan nyeri klien
berkurang dan terjadi penurunan skala nyeri, pada klien semula skala 5 menjadi
skala 1.

B. saran
 Bagi Lahan Penelitian

Melalui hasil penelitian ini, penulis berharap dapat dijadikan sebagai bahan
referensi kepada tenaga perawat agar dapat mengaplikasikan intervensi
relaksasi dan distraksi dalam penanganan klien dengan masalah nyeri akut,
dimana teknik ini dapat menurunkan nyeri klien. Serta dapat menjadi bahan
dalam peningkatan pelayanan Rumah Sakit dan mempertahankan kepuasan
klien yang ada didalam loyalitas pelayanan terhadap klien sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal terutama pada klien Gastritis dengan
masalah nyeri akut.

 Bagi Institusi Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis berharap institusi pendidikan dapat


menambah materi asuhan keperawatan pada klien Gastritis dengan masalah
nyeri akut, sehingga mahasiswa lebih kompeten dalam melakukan pendidikan
kesehatan dan asuhan keperawatan kepada klien dan masyarakat yang
mengalami masalah nyeri akut.

 Bagi Peneliti Selanjutnya


Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
sumber data untuk penelitian selanjutnya di masa yang akan datang dan
penulis berharap agar peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian klien di
Rumah Sakit dengan Tipe C atau Puskesmas dengan menambahkan intervensi
non farmakologi agar dapat membandingkan pencapaian dari intervensi
keperawatan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A., dan Uliyah, M. 2014. Buku Pengantar Keperawatan Dasar Manusia.
Jakarta: Salemba Medika

Anggarini, K.D. 2018. Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gastritis


Dalam Pemenuhan Gangguan Nyeri Akut Di Wilayah Kerja UPT Kesmas
Sukawati I Gianyar [skripsi]. Gianyar (ID): Politeknik Kesehatan Denpasar.

Depkes RI. 2014. Data Penyakit Lambung di Indonesia.

Le Mone P, Burke, Karene, dan Bauldoff. 2015. Buku Ajar Keperawatan


Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Le Mone P, Karene, dan Gerene. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
edisi 5 Vol. 1. Jakarta: EGC.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

WHO. 2013. Disease burden and mortality estimates. Global Health


Observatory (GHO) data

Anda mungkin juga menyukai