Anda di halaman 1dari 3

INFEKSI YANG DISEBABKAN

BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS

Reinisa Irin Sandrya


Poltekes Kemenkes Pontianak Jurusan Analis Kesehatan

ABSTRAK

Staphylococcus aureus merupakan koloni bakteri gram negative dan


merupakan bakteri patogen yang dapat menginfeksi daerah kulit, jaringan halus dan
aliran darah. Kondisi infeksi oleh bakteri ini disebut juga dengan staph. Pengobatan
infeksi dari Staphylococcus aureus ini menggunakan antibiotic, tetapi lama
kelamaan bakteri ini dapat menjadi resisten terhadap antibiotic itu sendiri.

I. LATAR BELAKANG

Staphylococcus pertama kali ditemukan oleh Alexander ogston, ditemukan


pada nanah dari luka bedah. Staphylococcus mempunyai bentuk yang bergerombol
seperti anggur, dan arena bentuknya yang seperti bola, Ogston memberi sebutan
untuk organisme ini Staphylococci dan yang membentuk rantai panjang disebut
Streptococci. Ogston melakukan percobaan injeksi Staphylococcus pada tikus dan
hewan perobaan lain, dan menghasilkan luka bengkak yang bernanah.
II. PEMBAHASAN

Staphylococcus aureus merupakan mikroflora normal bagi manusia,


umunya hidup di kulit atau di rongga hidung dan tidak menyebabkan sakit.
Walaupun bakteri ini merupakan flora normal bagi tubuh, tetapi juga dapat
menyebabkan infeksi pada daerah kulit, saluran kemih, paru-paru, bahkan dapat
menyebabkan keracunan makanan. Infeksi yang disebabkan oleh staphylococcus
aureus ini disebut juga dengan MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus
aureus) atau infeksi staph. Penyebab terjadinya infeksi yaitu:

 kebersihan pribadi yang buruk


 lingkungan tempat tinggal yang tidak higienis
 luka yang terkontaminasi, dan
 penularan melalui kontak langsung dengan luka, cairan tubuh, dan area yang
terkontaminasi.

Penyebab utama infeksi MRSA yaitu:

 penggunaan antibiotik yang tidak perlu saat sakit


 antibiotik yang secara rutin digunakan

Hal-hal tersebut menyebabkan bakteri bermutasi menjadi resisten terhadap


antibiotik, yaitu bakteri tidak akan mempan terhadap efek obat yang dikonsumsi.
Pencegahan yang dapat dilakukan:

 Mencuci tangan secara teratur setelah memegang benda atau kontak dengan
instalasi umum
 Kenakan APD, seperti sarung tangan/handscoon dan masker saat
menangani pasien, atau saat menangani materi feses atau muntahan.
 Hindari penggunaan barang secara bergantian, missal pemakaian handuk
dan gunting kuku.

Penanganan luka:

 Cuci tangan saat sebelum dan sesudah menangani luka


 Hindari kontak langsung dengan luka
 Bersihkan luka dengan alkohol 70% lalu diperban

Penggunaan antibiotic yang tepat:

 Ikuti petunjuk dokter saat menggunakan antibiotik


 Jangan berhenti konsumsi antibiotik walaupun sudah merasa baikan.
III. KESIMPULAN
 Staphylococcus aureus merupakan mikroflora normal bagi manusia,
umunya hidup di kulit atau di rongga hidung.
 Infeksi yang disebabkan oleh staphylococcus aureus ini disebut juga dengan
MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus)
 Penggunaan antibiotik yang tidak perlu saat sakit dam antibiotik yang secara
rutin digunakan menyebabkan bakteri bermutasi menjadi resisten terhadap
antibiotik, yaitu bakteri tidak akan mempan terhadap efek obat yang
dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai