Anda di halaman 1dari 5

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu kesehatan masyarakat yang

penting, khususnya di negara berkembang. Salah satu obat andalan untuk


mengatasi masalah tersebut adalah antimikroba antara lain antibakteri/antibiotik,
antijamur, antivirus, antiprotozoa. Antibiotik merupakan obat yang paling banyak
digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Dalam dunia pelayanan kesehatan, terdapat organisme yang resistan
terhadap beberapa obat, dan yang menjadi perhatian adalah bakteri yang resisten
terhadap beberapa antibiotik, mampu menyebabkan infeksi dan seringkali
beradaptasi untuk menyebar dengan mudah. Bakteri yang menolak pengobatan
dengan lebih dari satu jenis antibiotik disebut Multiple Drug Resistant Organism
(MDRO).
Masih ada beberapa pasien yang hasil kulturnya baik kultur darah, urine,
sputum, maupun pus yang hasilnya adalah MDRO. Dimana harus dilakukan
tindakan pencegahan penularan ke orang lain.

TEORI
A. Pengertian
Mikroorganisme adalah organism yang berukuran kecil/micron, yang
untuk dapat melihatnya dibutuhkan alat bantu yang disebut mikroskop.
Mikroorganisme ini meliputi virus, bakteri, jamur dan parasit bersel tunggal.
Dalam bahasan selanjutnya, mikroorganisme yang dimaksud adalah yang
bernama bakteri. Dalam dunia pelayanan kesehatan, organisme yang resistan
terhadap beberapa obat yang menjadi perhatian adalah bakteri yang resisten
terhadap beberapa antibiotik, mampu menyebabkan infeksi dan seringkali
beradaptasi untuk menyebar dengan mudah.
Ada berbagai jenis bakteri yang dapat menjadi resisten terhadap berbagai
obat, terutama:
 Organisme gram negatif (misalnya Escherichia Coli, Klebsiella
pneumonia, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter
Baummannii).
 Organisme gram positif (misalnya Enterococcus dan
Staphylococcus)
Untuk bakteri gram positif yang dianggap penting adalah Methicillin Resistant
Stapylococcus Aureus (MRSA), sedangkan untuk bakteri Gram negative, yang
dianggap penting adalah yang menghasilkan Extended Spectrum Beta
Lactamase (ESBL).

Bakteri yang menolak pengobatan dengan lebih dari satu jenis antibiotik
disebut organisme yang resistan terhadap banyak obat (Multiple Drug Resistant
Organism (MDRO) ).
Contoh MDRO adalah:
 Methicillin Resistant Staphlycoccus Aureus (MRSA)
 Vancomycin Resistant Enterococcus (VRE)
 Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL)
 Klebsiella Pneumoniae Carbapenemase Producer (KPC)

Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL)


Extended-spectrum beta-lactamase (ESBL) adalah enzim atau bahan kimia
yang diproduksi oleh bakteri tertentu. Enzim ini memecah dan menghancurkan
beberapa antibiotik yang biasa digunakan, sehingga tidak efektif untuk
mengobati infeksi.
Bakteri yang dapat memproduksi ESBL :
 Escherichia coli (E. coli)
Bakteri ini secara normal terdapat di usus. Namun, E. coli juga
dapat menginfeksi tubuh dan ditularkan melalui makanan, minuman,
atau pun orang sekitar.

 Klebsiella pneumoniae
Bakteri normal yang hidup di usus, mulut, dan hidung manusia.
Tetapi Klebsiella juga dapat menyebabkan infeksi yang tersebar di
fasilitas kesehatan, misalnya di rumah sakit.
Kondisi dan infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri penghasil ESBL
antara lain:
 infeksi saluran kemih (ISK)
 diare
 infeksi kulit
 radang paruparu
Gejala infeksi ESBL
Gejala infeksi ESBL bergantung pada jenis infeksi bakteri yang
menyebabkan ESBL.
Jika menderita ISK :
 Rasa seperti terbakar saat berkemih
 Sering buang air kecil, tetapi sedikit-sedikit
 Urine berwarna keruh atau kemerahan
 Nyeri di perut bawah
Jika Anda mengalami infeksi kulit :
 kulit memerah di sekitar lokasi infeksi dan keluar cairan dari area
tersebut.
Jika infeksi terjadi di usus :
 kehilangan selera makan
 darah di feses
 keram perut
 diare
 gas berlebihan atau kembung
 demam
Jika infeksi ESBL telah masuk ke dalam darah :
 disorientasi
 demam
 menggigil
 mual
 muntah
 kesulitan bernapas

Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA)


Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) adalah
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus atau Staph. Jenis
bakteri tersebut resisten terhadap banyak antibiotik yang berbeda, sehingga
sulit untuk diobati. Infeksi MRSA umumnya terjadi ketika terdapat luka
atau kerusakan pada kulit.
Tanda dan Gejala MRSA
Gejala umumnya adalah benjolan merah kecil pada kulit yang terlihat
seperti jerawat atau bisul. Bisul tersebut umumnya terasa hangat saat
disentuh, penuh dengan nanah atau cairan lainnya, dan disertai demam.
Selain itu, gejala lain meliputi :
 Nyeri dada
 Batuk atau sesak napas
 Kelelahan
 Menggigil
 Tidak enak badan
 Pusing
 Ruam
 Luka yang tidak kunjung sembuh

B. Pencegahan Penyebaran MDRO


 Isolasi
Ruang terpisah dari pasien lain yang bukan MDRO.
 Kohorting
Memisahkan pasien yang MDRO dengan pasien bukan MDRO dengan
jarak minimal 2 meter.
 Hand hygiene
Cuci tangan sesuai 5 moment hand hygiene

 APD
APD wajib sarung tangan, masker, apron sesuai indikasi, dan segera lepas
selesai digunakan
 Alat Kesehatan
 Alat kesehatan harus disendirikan dan desinfeksi segera setelah digunakan
dengan alcohol 70%
 Antibiotik
Berikan antibiotic secara bijak
 Limbah
Semua sampah yang kontak pasien dibuang di tempat sampah infeksius
 Pembersihan permukaan
Pembersihan permukaan yang sering disentuh pasien dilakukan setiap hari
 Pembersihan segera jika ada kontaminasi cairan tubuh
Pembersihan setelah pasien pindah atau KRS
 Edukasi
Edukasi pada pasien, keluarga, dan petugas di ruangan

Anda mungkin juga menyukai