Anda di halaman 1dari 26

PERILAKU “NGELEM” PADA REMAJA DI KOTA PONTIANAK

(Berdasarkan Data Pusat Layanan Anak Terpadu Dinas Sosial Kota


Pontianak Tahun 2016)
TOTI RAHMAWATI
NPM: 111510394
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2017
LATAR BELAKANG
Remaja merupakan kelompok yang paling rawan berkaitan
dengan penyalahgunaan narkoba, hal ini disebabkan pada masa
inilah umumnya dikenal sebagai masa penuh energi, serba ingin
tahu, belum sepenuhnya memiliki pertimbangan yang matang,
mudah terpengaruh, nekat, berani, emosi tinggi selalu ingin
mencoba dan tidak mau ketinggalan. Lem memiliki zat adiktif
yang memiliki efek mirip dengan narkoba.

survey pendahuluan di Pusat Pelayanan Anak Terpadu (PLAT)


terhadap 10 orang remaja, 2 remaja pernah melakukan
penyalahgunaan lem (ngelem). Dari hasil wawancara yang
dilakukan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja untuk
melakukan ngelem yaitu, teman sebaya sebesar 20%, faktor
ekonomi sebesar 20%. dan kurangnya pengetahuan sebesar 20%.
RUMUSAN MASALAH
Penyalahgunaan lem adalah salah satu penyalahgunaan narkoba karena
lem mengandung zat aditif, dan merupakan perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh remaja untuk menimbulan sensasi euporia didalam diri,
perilaku menyimpang ini sangat berbahaya karena efek dari lem sendiri
adalah depresan yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik dan kerusakan
mental pada penggunaannya
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana gambaran “ngelem
remaja dikota Pontianak?”
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku
“ngelem” remaja di kota Pontianak.

Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pengaruh teman sebaya dengan perilaku “ngelem”
pada remaja di kota Pontianak
2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dengan perilaku “ngelem” remaja di
kota Pontianak
3. Untuk mengetahui gambaran sikap dengan perilaku remaja di kota Pontianak
4. Untuk mengetahui gambaran ekonomi sosial dengan perilaku “ngelem” remaja di
kota Pontianak
5. Untuk mengetahui gambaran antara peran keluarga dengan perilaku “ngelem” pada
remaja di kota Pontianak.
6. Untuk mengetahui gambaran perilaku “ngelem” pada remaja di kota Pontianak
MANFAAT PENELITIAN
Bagi FIKES Bagi Instansi Terkait Bagi Peneliti

TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Remaja
II.2 Ngelem
II.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
II.3.1. Peran Teman Sebaya
II.3.2 Tingkat Pengetahuan
II.3.3. Sikap
II.3.4. Ekonomi Sosial
II.3.5. Peran Keluarga
II.3.6. Perilaku Ngelem
KERANGKA TEORI Teman sebaya
Perubahan pada
masa Remaja
Pengetahuan Predisposisi
remaja ng Factor
ngelem

Remaja Sikap
Perilaku
Dampak ngelem
Enabling Ngelem
Ekonomi
Factor
sosial
perilaku
Peran Reinforcing
Keluarga Factor

Gambar : Kerangka teori modifikasi teori Green (1980) faktor-faktor perilaku ngelem
pada remaja di Kota Pontianak
Kerangka Konsep
Peran teman sebaya

Tingkat Pengetahuan

Perilaku ngelem
Sikap

Ekonomi Sosial

Peran Keluarga
DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Bebas
1. Interaksi atau pertemanan Wawancara Kuesioner 1. Mempengaruhi, jika Ordinal
Pengaruh yang kuat antara remaja total nilai < 6,00 (nilai
Teman yang mendorong atau median)
sebaya dapat mempengaruhi 2. Tidak mempengaruhi
terjadinya perilaku ngelem jika total nilai ≥ 6,00
berupa : ajakan, (nilai median)
dorongan (motivasi).

2.
Tingkat Pemahaman remaja Wawancara Kuesioner 1. Baik jika total nilai ≥ Ordinal
Pengetahuan tentang bahaya dan efek 5,67 (nilai mean)
dari napza, lem atau 2. Kurang baik jika total
golongan zat adiktif nilai < 5,67 (nilai mean)

3.
Sikap sikap merupakan Wawancara Kuesioner 1. Baik jika total nilai ≥ Ordinal
kesiapan untuk bereaksi 13,93 (nilai mean)
terhadap suatu objek 2. Tidak baik jikatotal nilai
dengan cara tertentu, < 13,93 (nilai mean)
bentuk reaksinya dengan
positif dan negatif
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

4. Ekonomi Keadaan yang Komunikasi Kuesioner 1. Rendah, jika total Interval


Sosial menggambarkan pendidikan lansung nilai ekonomi sosial
ayah dan ibu, pekerjaan < 15,853 (< M-SD)
ayah dan ibu, alat 2. Menengah, jika total
transportasi, status pernikahan ekonomi sosial =
orang tua, jumlah saudara (=M-SD sampai
dalam satu rumah, jumlah =M+SD)
saudara yang masih sekolah, 3. Tinggi, jika total
pendapatan dalam sebulan ekonomi sosial >
23,347 (>M+SD)
(Syarifudin, 2006 dalam
Ahmad ,2013)
5. Peran Interaksi antar keluarga yang 1. Berperan Ordinal
Keluarga dapat mempengaruhi remaja Mempengaruhi jika
yang mendorong terjadinya total nilai ≥ 3,47 (nilai
perilaku ngelem / tidak mean)
2. Tidak berperan
Mempengaruhi , jika
total nilai < 3,47 (niali
mean)
Variabel Terikat
6. Perilaku Perilaku pengguanaan dan Komunikasi Kuesioner 1. Ya = Menggunakan Nominal
“Ngelem” penyalahgunaan zat adiktif lansung 2. Tidak = Tidak
yang ada pada lem. menggunakan
METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
POPULASI
SEMUA anak dan remaja yang masuk dalam data sekunder PLAT 2016
DESKRIPTIF
SAMPEL
WAKTU PENELITIAN
Penetuan sampel menggunakan INCIDENTAL SAMPLING sesuai
KRITERIA INKLUSI
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
BESAR SAMPEL
+ 9 HARI (5 Oktober – 13 Oktober 2017) 30 RESPONDEN

Di Kota Pontianak
METODOLOGI PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN
Data primer : Pengumpulan data primer TEKNIK PENYAJIAN DATA
pada penelitian ini berasal dari wawancara 1. tabular
langsung dengan subjek penelitian dengan 2. tekstular
menggunakan kuesioner yang terstruktur
Data Sekunder : merupakan data-data yang
diperoleh dari laporan jumlah anak dan TEKNIK ANALISA DATA:
remaja yang terjaring Dinas Sosial di Kota Analisa univariate adalah analisa yang
Pontianak Tahun menampilkan variabel-variabel yang
TEKNIK PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA diteliti dengan menghitung frekuensi
1. editing dan prosentase masing-masing subyek
2. Coding penelitian
3. Entry
4. Cleaning
HASIL PENELITIAN
GAMBARAN PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada tanggal 5 – 13 Oktober 2017

Melakukan Perhitungan Sampel dan penentuan sampel dengan teknik incidental


sampling mengacu pada kriteria inklusi

Responden yang ada di PLATdan yang ada dijalanan sesuai data dari PLAT

Pengumpulan data dengan wawancara

Hasil Penelitian

Analisa Data
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Tabel I. Frekuensi Umur Responden
No. Umur Frekuensi Persen
1 Remaja Awal 14 46,7
2 Remaja Pertengahan 8 26,7
3 Remaja Akhir 7 23,3
4 Dewasa 1 3,3
Total 30 100

Tabel 2. Frekuensi Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persen

1 Laki-laki 27 90

2 Perempuan 3 10

Total 30 100
LANJUTAN………….

Tabel 3. Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden


No. Kelompok Tingkat Pendidikan Frekuensi Persen
1 Tidak sekolah 2 6,7
2 SD 17 56,7
3 SMP 10 33,3
4 SMA 1 3,3
Total 30 100

Tabel 4. Frekuensi Pekerjaan Responden


No. Pekerjaan Frekuensi Persen
1 Tidak bekerja 24 80,0
2 Semir sepatu 5 16,7
3 Jual ayam 1 3,3
Total 30 100
ANALISIS UNIVARIAT
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengaruh Teman Sebaya
No. Pengaruh Teman Sebaya Frekuensi Persen
1 Mempengaruhi 24 80,0
2 Tidak Mempengaruh 6 20,0
Total 30 100.0

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan


No. Frekuensi Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persen

1 Kurang 14 46,7
2 Baik 16 53,3
Total 30 100

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Sikap

No. Sikap Frekuensi Persen


1 Mendukung 19 63,3
2 Tidak Mendukung 11 34,7
Total 30 100.0
LANJUTAN………….

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Ekonomi Sosial

No. Ekonomi Sosial Frekuensi Persen


1 Rendah 3 10,0
2 Sedang 22 73,3
3 Tinggi 5 16,7
Total 30 100.0

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Peran Keluarga

No. Peran Keluarga Frekuensi Persen


1 Berperan 15 50,0
2 Tidak berperan 15 50,0
Total 30 100
PEMBAHASAN
Remaja ngelem di Kota Pontianak sebagian besar jenis kelamin adalah laki-laki
yaitu sebanyak 27 (90,0%), usia yang terbanyak adalah pada kategori remaja awal (10-15
tahun), yaitu sebesar (46,7%), sebagian besar tidak bekerja yaitu sebesar (80,0%), dan
yang paling banyak pendidikan adalah SD sebesar (56,7%).
Pengaruh Teman Sebaya
Teman sebaya sangat mempengaruhi perilaku remaja ngelem yaitu sebesar
(80,0%). Perilaku ngelem remaja di Kota Pontianak sebagian besar dipengaruhi
teman sebaya disebabkan adanya keingin tahuan remaja akan suatu hal atau
kegiatan yang teman sekitarnya lakukan. Alasan lain mereka melakukan aktivitas
ngelem karena rasa solidarisas yang tinggi, serta adanya dorongan mereka
melakukan aktivitas ngelem disebabkan ajakan oleh teman sebayanya seperti
teman akrab, teman sekolah, teman disekitar lingkungan rumah yang
memperkenalkan aktivitas ngelem serta adanya ajakan, bujukan serta paksaan
dari teman untuk mencoba ngelem.
Tingkat Pengetahuan
 Tingkat pengetahuan remaja ngelem pada penelitian ini masuk pada kategori baik
sebesar 53,3%. Tingkat pengetahuan yang baik terhadap bahaya ngelem tidak
menjamin responden menjauhi perilaku ngelem, hal ini disebabkan oleh faktor-
faktor yang lebih mendominasi perilaku remaja seperti rasa ingin tahu mereka akan
hal-hal yang mereka anggap menarik serta dapat disebabkan karena faktor psikologis
seperti kurang perhatian, kasih sayang dan keharmonisan didalam keluarga.
Sikap
Sikap remaja pada dampak negative ngelem sebagian besar memiliki sikap
mendukung yaitu sebesar (60,0%). Remaja berperilaku ngelem memiliki sifat
yang baik dalam menyikapi dampak negative dari aktifitas ngelem, tidak menjamin
timbulnya kesadaran para remaja tersebut untuk meninggalkan kebiasaan ngelem
mereka, hal ini dikarenakan adanya rasa kesetiakawanan dan mencari pelarian
dalam masalah yang mereka hadapi.
Ekonomi Sosial
Ekonomi sosial responden pada penelitian ini sebagian besar pada kategori sedang
yaitu sebesar (73,3%). Perilaku ngelem pada remaja di Kota Pontianak disebabkan
faktor kemiskinan, kurang perhatian dari orang tua disebabkan kesibukan orang tua
dalam mencari uang untuk pemenuhan kebutuhan hidup, serta banyaknya
anggota keluarga yang harus ditanggung oleh orang tuanya. Rendahnya
pendapatan perbulan dari orang tua responden, membuat responden memiliki
keinginan untuk keluar dari kehidupan rumah
Peran Keluarga
Peran keluarga dalam perilaku remaja ngelem adalah sama besar dengan tidak
berperan dalam perilaku ngelem pada remaja yaitu sebesar (50%). Keluarga
berperan dalam dalam perilaku ngelem pada remaja. Kurangnya perhatian dari
keluarga baik ayah, ibu dan saudara membuat remaja mencari pelarian dan teman
yang senasib, dalam hal ini teman yang memiliki permasalahan yang sama
cendrung mendorong pada perilaku negative seperti ngelem.
 Perilaku Ngelem
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa semua responden memiliki perilaku
ngelem (100%). Perilaku ngelem pada remaja disebabkan oleh banyak faktor,
adanya rasa keingintahuan remaja akan sesuatu yang mereka rasa memiliki
tantangan dan dorongan untuk mereka lakukan. Remaja yang kurang
mendapatkan perhatian, merasa ekonomi dan status sosialnya tidak sama dengan
teman sebaya akan mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang
salah satunya dengan perilaku ngelem.
KETERBATASAN PENELITIAN
Tidak lengkapnya data berupa alamat dari PLAT,
menyulitkan untuk mencari responden yang tidak
menetap di PLAT, sehingga mempengaruhi cara
penentuan sampel dari awalnya Random
Sampling dan minimal sampel berjumlah 34
responden menjadi 30 responden yang diambil
secara incidental sampling.
 Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini hanya
melihat gambaran atau deskriptif, sehingga tidak dapat
melihat faktor yang berhubungan dengan perilaku
ngelem pada remaja.
KESIMPULAN
Teman sebaya yang mempengaruhi perilaku ngelem sebesar
(80%).
Tingkat pengetahuan remaja yang memiliki perilaku ngelem
adalah baik sebesar (53,3%).
Sikap remaja terhadap dampak negatif dari perilaku ngelem
adalah mendukung yaitu sebesar (60%).
Kategori Ekonomi sosial adalah sedang yaitu sebesar (73,3%)
Peran keluarga dalam perilaku ngelem pada remaja adalah
sama yaitu sebesar (50%) berperan dan (50%) tidak berperan
Perilaku ngelem pada remaja yaitu sebesar (100%).
SARAN
lebih mencari kegiatan yang positif, memilih teman dalam bergaul,
menjauhi teman yang dapat menjerumuskan ke perbuatan yang negative
serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

lebih meluangkan waktu, dapat menjadi teman bicara anak,


serta mengajarkan dan menjadi teladan bagi anak-anaknya.

diharapkan mengkaji dan menganalisis program binaan bagi


anak jalanan yang dilakukan pihak PLAT Dinas Sosial.
DOKUMENTASI PENELITIAN
Lanjutan…….
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai