Pengaruh Religiusitas Terhadap Pola Perilaku Remaja
Pengaruh Religiusitas Terhadap Pola Perilaku Remaja
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3. Tujuan.......................................................................................... 2
1.4. Manfaat........................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Review Literatur.......................................................................... 3
2.2. Batasan Konseptual................................................................... 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian........................................................................ 7
3.2. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 7
3.3. Teknik Analisis Data................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
sempurna atau imannya berkembang tetapi tidak bisa berfungsi dengan baik,sehingga
menyebabkan individu melakukan perbuatan-perbuatan yang bersifat negatif atau
menyimpang dari aturan-aturan yang berlaku di lingkungannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Pengaruh Religiusitas Terhadap Pola Perilaku Remaja di Kecamatan Gondanglegi,
Kab. Malang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
3. Christiany Hubungan Kuantitaif Sebanyak Terdapat
Juditha penggunaan 103 hubungan
situs jejaring responden penggunaan
social (50,49%) situs
Facebook jika FB jejarngsosial
terhadap merupakan terhadap
perilaku media yang perilaku
remaja di dianggap remaja di
kota dapat Kota
Makassar menambah Makassar
teman.
Selain itu
109 remaja
(53,43%)
merasa
terhibur
dengan FB
6
B. Konsep Penelitian
a. Pengertian Religius
Religiusitas berasal dari kata religi, religion (inggris), religio (latin), dan ad-
dien (arab). Menurut Drikarya (dalam Widyanta 2005:80) kata religi berasal dari
bahasa latin religio yang akar katanya religae yang berarti mengikat. Maksudnya
adalah suatu kewajiban-kewajiban atau aturan-aturan yang harus dilaksanakan.
Menurut Glock dan Strak (dalam Ancok dan Suroro 1995:76) mendefinisikan
agama merupaka sistem symbol, sistem keyakinan, sistem nilai, sistem perilaku yang
terlambangkan yang semuanya berpusat dari persoalan-persoalan yang dihayati yang
paling maknawi.
Menurut Mangunwijaya (dalam Andisti dan Ritandiyono 2008:172) bila
dilihat dari kenampakannya, agama lebih menunjukan kepada suatu kelambagaan
yang mengatur tata cara manusia menyembah tuhan. Sedangkan religiusitas lebih
menunjuk kepada aspek yang ada di lubuk hati manusia.
Ciri-ciri individu yang mempunyai Religiusitas
Glock dan Strak juga mengemukakan ciri-ciri Individu yang mempunyai
Religiusitas:
1. Memiliki keyakinan aqidah yang kuat
2. Mengerjakan kegiatan ritual yang diajarkan agama
3. Perilaku yang dikerjarkan sesuai dengan motivasi yang diajarkan agama
4. Mengetahui dan memahami hal-hal dasar yang menjadi pokok keyakinan, kitab suci
dan budaya agama
5. Merasakan pengalaman yang ajaib dalam meyakinkan imannya
7
Monks (2006:262) mengatakan masa remaja berlangsung antarausia 12 tahun
hingga 21 tahun. Dengan pembagian 12-15 tahun:masa remaja awal, 15-18
tahun:masa remaja pertengahan, 18-21 tahun:masa remaja akhir.
Ciri-ciri Remaja
Hurlock (1980: 201-209) menyebutkan cirri-ciri remaja yaitu sebagai berikut:
1. Masa remaja dianggap sebagai periode yang penting
2. Masa remaja dianggap sebagai periode peralihan
3. Masa remaja dianggap sabagai periode perubahaan
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
7. Masa remaja sebagai usia yang tidak realistik
8. Masa remaja sebagai masa ambang dewasa
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
Sampel penelitian diperoleh dengan mengambil sebagian besar data responden dari
populasi. Hal ini mengacu pada (Sugiyono 2005:90) yang mengatakan bahwa wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan
karakterikstik tertentu yang di tetapkan peneliti untuk memepelajari dan kemudian
diambil kesimpulan.
ANALISIS DATA
Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah
terkumpul akan menjadi tidak berguna jika tidak dilakukan analisis. Oleh karena itu
analisis data berfungsi member arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu.
Analisis data yang digunakan oleh peneliti menggunakan analisis data
kuantitaif melalui proses analisa deskriptif. Analisa Deskriptif digunakan untuk
membantu peneliti mendeskripsikan ciri-ciri variable-variabel yang di teliti atau
merangkum hasil pengamatan penelitian yang sudah dilakukakan tanpa membuat
kesimpulan berlaku secara umum. Dari variable yang diperoleh populasi dan sampel
di atas. Statistik deskriptif berkaitan dengan kegiatan pencatatan, penyusunan dan
penyajian dengan mendeskripsikan data-data dari hasil pengamatan.
Diperlukan teknik statistik untuk menguji adakah pengaruh religiusitas tehadap
pola perilaku remaja Kec. Gondanglegi Kab. Malang. Dengan menggunakan teknik
deskriptif kecenderungan memusat (Measures of Central Tendency). Berikut
penjelasannya:
Dengan menggunakan 3 nilai yang dapat mengukur kecenderungan memusat, yakni
Mean, Median, Modus.
1. Mean : Untuk memperoleh nilai rata-rata dari sekumpulan data penelitian yang di
peroleh untuk diambil kesimpulan.
2. Median : Untuk mengethaui nilai tengah dari skumpulan data yang sudah diurutkan
dari hasil penelitian.
3. Modus : Untuk memperoleh nilai yang sering muncul dalam data penelitian
tersebut, dan untuk diambil kesimpulan.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Nur Khairudin, Moh. 2007. Hubungan Pendidikan Aqidah Akhlak Terhadap
Tingkah Laku Siswa” (online)
(“http://www.academia.edu/7608041/PENGARUH_AQIDAH_AKHLAK_TERHAD
AP_TINGKAH_LAKU_SISWA, diakses pada tanggal 14 April 2015)
2. Jati, Kunto. 2014. “Pengaruh Menonton Tayangan Kekerasan Pada Tingkat Imitasi
Perilaku Remaja”. (online)
(http://www.academia.edu/9989046/PENGARUH_MENONTON_TAYANGAN_KE
KERASAN_PADA_TINGKAT_IMITASI_PERILAKU_REMAJA_Disusun_untuk_
memenuhi_tugas_mata_kuliah_Metode_Penelitian_Komunikasi_Kuantitatif_Fakultas
_Ilmu_Sosial_dan_Ilmu_Politik, diakses pada tanggal 14 April 2015)
3. Haryanto. 2010. “Pengertian Remaja Menurut Para Ahli” (online)
(http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/, diakses pada tanggal 14 April 2015)
4. Indriani, Gita. 2013. “Populasi, Sampel dan teknik Sampling” (online)
(http://www.academia.edu/5036760/Populasi_Sampel_and_Teknik_Sampling ,
diakses tangal 15 April 2015)
5. Halib, Idham. 2014. “Definisi Populasi dan Sampel Menurut Para Ahli” (online)
(http://konawe-online.blogspot.com/2012/07/definisi-populasi-dan-sampel-
menurut.html#_, diakses tanggal 15 april 2015)
11