Anda di halaman 1dari 12

PENELITIAN SOSIAL

PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP REMAJA


KHUSUSNYA PELAJAR SMA MUHAMMADIYAH 2
CIPONDOH – TANGERANG

Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Penilaian Akhir Semester Genap


Mata Pelajaran Sosiologi

Disusun oleh
Ghefira Lintang Kinaryosi

Kelas X IIS 1

SMA MUHAMMADIYAH 2 CIPONDOH


TAHUN AJARAN 2020/2021
Jl. KH. Maulana Hasanudin No. 36 Cipondoh – Tangerang
LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN SOSIAL
PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP REMAJA
KHUSUSNYA PELAJAR SMA MUHAMMADIYAH 2 CIPONDOH
– TANGERANG

Disusun oleh
Ghefira Lintang Kinaryosi

Telah disahkan dan disetujui


pada tanggal…

Oleh

Penguji Sekolah Pembimbing Sekolah

Dra. Sarmini Endang Kadarusman, M.Pd.

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Cipondoh – Tangerang

Ikhlasiyah, S.Si.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Pergaulan Bebas terhadap Remaja
Khususnya Pelajar SMA Muhammadiyah 2 Cipondoh – Tangerang”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara moral maupun materi. Penulis menyadari bahwa laporan penelitian yang
penulis buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan bahasa
maupun tata penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan penelitian ini bsia menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Tangerang, April 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii


KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................2
BAB II. KERANGKA TEORI ..............................................................................3
2.1. Pengertian Remaja .................................................................................3
2.2. Pengertian Pergaulan Bebas ..................................................................4
2.3. Dampak Pergaulan Bebas ......................................................................5
BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................................7
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................7
3.1.1. Tempat Penelitian ........................................................................7
3.1.2. Waktu Penelitian .........................................................................7
3.2. Sumber Data ..........................................................................................7
3.3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................7
3.4. Populasi dan Sampel .............................................................................7
3.4.1. Populasi .......................................................................................7
3.4.2. Sampel .........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pada perkembangan zaman modernisasi saat ini, pergaulan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
dapat juga oleh individu dengan kelompok. Manusia sebagai makhluk sosial
yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang di lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik
pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif
itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal-
hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke
pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang
masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seseorang sangat
labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan, dan bahkan remaja ingin mencoba
sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
Pergaulan bebas identik dengan pergaulan remaja yang menyimpang dan
biasanya mengarah terhadap perbuatan seks. Di zaman yang semakin
berkembang semakin beragam pula tingkah laku serta masalah sosial yang
terjadi di masyarakat terutama masalah remaja. Perkembangan teknologi
sekarang ini telah banyak memberi pengaruh buruk bagi remaja sehingga
menyebabkan terjadinya kenalakan remaja. Masa remaja merupakan masa
dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap
berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola, perilaku,
dan juga penuh dengan masalah-masalah (Suhaida dkk, 2018).
Remaja sering terlibat dalam berbagai resiko perilaku seksual yang
merugikan kesehatam, sosial, dan konsekuensi ekonomi. Remaja memerlukan
dukungan keluarga khususnya orang tua, selain fisik juga psikologi. Program
pendidikan karakter dalam keluarga dapat mencegah perilaku negatif antara
lain mencegah perilaku seksual pranikah melalui pengajaran, permotivasian,

1
peneladanan, pembiasaan, dan penegakan aturan. Remaja termasuk kelompok
beresiko yaitu terjadi berbagai perubahan dan dibutuhkan kualitas hubungan
orang tua terhadap anak remaja dalam berinteraksi. Bila hal tersebut
dilaksanakan maka akan memberikan pendidikan karakter pada anak remaja
supaya tidak melakukan seksual pranikah (Firmansyah dkk, 2020).

1.2. Rumusan Masalah


1. Faktor apakah yang menjadi penyebab pergaulan bebas terhadap remaja?
2. Bagaimana dampak dari pergaulan bebas terhadap remaja?
3. Adakah hubungan antara pergaulan bebas dengan kepribadian remaja?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui faktor penyebab pergaulan bebas terhadap remaja.
2. Untuk mengetahui dampak pergaulan bebas terhadap remaja.
3. Untuk mengetahui hubungan antara pergaulan bebas dengan kepribadian
remaja.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Memberikan informasi kepada pembaca supaya dapat menghindari
pergaulan bebas.
2. Sebagai arahan untuk remaja khususnya para pelajar agar hidup sesuai
dengan norma yang berlaku dan tidak terbawa oleh arus negatif.

2
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1. Pengertian Remaja


Masa remaja adalah masa dengan rentang usia berkisar 10 sampai 24
tahun merupakan suatu fase peralihan dari masa kanak-kanak (dependent)
menuju masa dewasa (independent) dan normal terjadi pada kehidupan
manusia. Periode tersebut menunjukkan bahwa seorang remaja akan banyak
sekali mengalami perkembangan dan pertumbuhan guna mencari identitas dan
jati dirinya. Berbagai perubahan akan muncul baik dari sisi psikologis, fisik
(pubertas) dan sosial lingkungan. Problematika kaum remaja dapat terjadi
sehubungan dengan adanya perbedaan kebutuhan (motif) dan aktualisasi dari
kemampuan penyesuaian diri (adaptasi) remaja terhadap lingkungan tempat
hidupnya dan tumbuh berkembang sebagai seorang pribadi manusia dan
makhluk sosial. Masa transisi ini merupakan masa yang kritis bagi remaja,
disaat muncul keinginan lepas mandiri dari ketergantungan orang tua, rasa
ingin tahu yang berlebihan dan mulai rentan terhadap perilaku beresiko
(Suherni, 2020).
Masa remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia
yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. Masa remaja
disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-
kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan
besar dan esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan
jasmaniah, terutama fungsi seksual. Remaja, yang dalam bahasa aslinya
disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescare yang artinya
“tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Pada masa remaja, ada
dua hal penting menyebabkan remaja melakukan pengendalian diri. Dua hal
tersebut adalah, yang pertama yaitu hal yang bersifat eksternal dengan adanya
perubahan lingkungan, dan kedua adalah hal yang bersifat internal yaitu
karakteristik di dalam diri remaja yang membuat remaja relatif lebih bergejolak
dibandingkan dengan masa perkembangan lainnya (storm and stress period).

3
Pubertas (puberty) merupakan suatu periode di mana kematangan
kerangka dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja.
Akan tetapi, pubertas bukanlah suatu peristiwa tunggal yang tiba-tiba terjadi.
Pubertas adalah bagian dari suatu proses yang terjadi berangsur-angsur
(gradual). Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-
anak berubah dari mahluk aseksual menjadi mahluk seksual. Kata pubertas
berasal dari kata latin yang berarti “usia kedewasaan”. Kata ini lebih
menunjukkan pada perubahan fisik daripada perubahan perilaku yang terjadi
pada saat individu secara seksual menjadi matang dan mampu memperbaiki
keturunan.
Pada 1974, WHO (World Health Organization) memberikan definisi
tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut
dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi,
sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut. Remaja
adalah suatu masa di mana:
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda- tanda
seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa.
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri.
Dalam tahapan perkembangan, remaja menempati posisi setelah masa
anak dan sebelum masa dewasa. Masa remaja relatif bergejolak dibandingkan
dengan masa perkembangan lainnya, hal ini menyebabkan masa remaja
menjadi penting untuk diperhatikan.

2.2. Pengertian Pergaulan Bebas


Pergaulan bebas adalah produk dari era globalisasi, dimana globalisasi
menyerang dari berbagai aspek kehidupan. Maka dari itu bagi bangsa yang
memegang adat budaya timur seperti Indonesia wajib untuk menyelamatkan
terutama para pemuda dari bahaya arus globalisasi yang semakin tidak karuan.

4
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah perilaku manusia yang melewati batas
norma-norma agama dan tidak ada batasannya. Pergaulan bebas dan dampak
negatifnya adalah pergaulan antara manusia dengan sesama manusia terutama
dengan lawan jenisnya yang mengarah kepada pelaksanaan hubungan seks di
luar nikah yang mempunyai konsekuensi destruksif dan juga bertentangan
(Aisyah, 2013).
Pergaulan bebas merupakan suatu kasus yang semakin mengkhawatirkan
terutama bagi remaja yang telah terjerat dengan perilaku-perilaku menyimpang
yang tidak sesuai dengan nilai/norma agama, adat istiadat serta kaidah-kaidah
yang berlaku di masyarakat. Adapun faktor penyebab terjadinya pergaulan
bebas pada remaja yaitu rendahnya kontrol diri, rendahnya kesadaran diri
remaja terhadap bahaya pergaulan bebas, nilai-nilai keagamaan cenderung
kurang, gaya hidup yang kurang baik, rendahnya taraf pendidikan keluarga,
keadaan lingkungan keluarga yang kurang harmonis, minimnya perhatian
orang tua, pengaruh temam sebaya, dan pengaruh internet (Anwar dkk, 2019).

2.3. Dampak Pergaulan Bebas


Pergaulan bebas di kalangan remaja baik pada laki-laki dan terlebih lagi
pada remaja putri, bukan hanya merendahkan martabatnya sebagai wanita,
tetapi juga menjual masa depannya dengan harga murah. Pola pikir instan
ketidak patuhan pada pola tuntunan agama, dangkalnya pemahaman terhadap
pesan moral budaya bangsa menjadikan pelakunya kehilangan masa depan (Al-
Giffari, 2002).
Menurut Fathi Yakin dalam Aisyah (2013), dampak negatif yang
ditimbulkan oleh pergaulan bebas yaitu:
1. Seks dapat merongrong kekayaan rakyat
Keserakahan seks dan keonaran dalam suatu masyarakat, secara spontan
dibarengi oleh tersebarnya kemewahan, kemubaziran dan penghamburan
kekayaan, yang mempunyai dampak sangat jelek terhadap masyarakat.
Sebab rakyat kehilangan sumber daya yang seyogyanya bisa dimamfaatkan

5
di sektor-sektor lain seperi industri pertanian dan pembangunan, serta hal-
hal yang dapat menunjang kemajuan dan kemakmuran.
2. Seks mempengaruhi kesehatan umum
Bila kebebasan seks diiringi dengan menghambur-hamburkan kekayaan
melanda suatu bangsa, maka hal itu mengakibatkan dampak negatif
terhadap masyarakat, dimana mereka akan ditimpa berbagai penyakit dan
penderitaan. Seorang dokter Prancis mengungkapkan bahwa setiap tahun di
Prancis 30.000 orang meninggal dunia akibat penyakit sipilis.
3. Seks dapat merusak hubungan masyarakat
Di antara dampak negatif dari kebebasan seks adalah hancurnya keluarga
dan rusaknya kesatuan masyarakat, serta putusnya hubungan silaturahmi.
4. Seks dapat melunturkan akhlak
Di antara fenomena keruntuhan akhlak akibat kebebasan seks, adalah
menonjolnya tabiat hewani pada seseorang, menyebarnya sifat masa bodoh
tanpa batas.
Menelaah pendapat di atas dapat dikonklusikan bahwa efek pergaulan
bebas tidak hanya berbahaya bagi para remaja akan tetapi berdampak negatif
bagi kemaslahatan seluruh umat manusia. Pengalaman sejarah telah
membuktikan betapa besarnya harta kekayaan untuk merongrong masyarakat
menghambur-hamburkan harta kekayaannya untuk memenuhi kebutuhan
seksualnya dengan cara ilegal. Kekayaannya terkuras dipergunakan untuk
perbuatan yang tidak bermanfaat, akhlak menjadi rusak dan hubungan antara
sesama manusia serta hubungan dengan Tuhan akan terputus. Dengan
demikian mereka akan ditimpa dengan berbagai macam penyakit yang
membahayakan seperti penyakit AIDS, sipilis serta penyakit kelamin lainnya.
Sehingga mereka dihantui dengan ketakutan, yang disebabkan perbuatan
mereka sendiri, maka dengan demikian mereka sendirilah yang mengeksekusi
diri mereka.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Cipondoh –
Tangerang dimana penulis membuat penelitian mengenai pengaruh
pergaulan bebas terhadap remaja khususnya pada pelajar di sekolah
tersebut.
3.1.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama ± 1 bulan dengan
metode penggunaan angket (kuesioner).

3.2. Sumber Data


Penelitian ini menggunakan data primer karena penelitian ini dilakukan
secara langsung pada obyek yang diteliti, dan didukung oleh data sekunder
melalui penelitian yang sudah ada sebelumnya terkait judul penelitian.

3.3. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
pengumpulan data berupa angket (kuesioner) menggunakan aplikasi google
form karena dalam kondisi pandemi Covid-19. Angket (kuesioner) merupakan
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Selain itu juga menggunakan
angket (kuesioner) tertutup pada penelitian di kelas X IIS 1 sehingga responden
dapat memilih jawaban yang disediakan pada kuesioner tersebut.

3.4. Populasi dan Sampel


3.4.1. Populasi

7
Populasi merupakan sekumpulan unit-unit elementer atau hal-hal
yang menjadi sumber pengambilan data yang memenuhi syarat tertenty
dan berkaitan dengan masalah penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar SMA
Muhammadiyah 2 Cipondoh – Tangerang.
3.4.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan
dieprgunakan untuk penelitian dimana memiliki sifat dan karakteristik
yang dapat mewakili populasi sebagai objek penelitian.
Sampel dalam penelitian ini adalah pelajar SMA Muhammadiyah
2 Cipondoh – Tangerang kelas X IIS 1 yang berjumlah 20 orang.

Anda mungkin juga menyukai