Anda di halaman 1dari 16

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT

DIABETES MELITUS

Disusun Oleh :

Nama : Lisa Rachmi

Nim : 2011071006

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang " Faktor

Yang Berhubungan Dengan Penyakit Diabetes Melitus".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak

akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik

dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,

kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan

juga inspirasi untuk pembaca.

Palu, Juni 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................................. i

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1

1.1.Latar Belakang ............................................................................................... 1


1.2.Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3.Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
1.4.Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3

BAB II Pembahasan............................................................................................. 4

2.1. Penjelasan Diabetes Melitus .......................................................................... 4

2.2. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Menyisakan Makanan


Pasien Diit Diabetes Mellitus ............................................................................... 6

2.3. Faktor Hubungan Penyakit Diabetes Melitus ................................................. 7

2.4. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penderita Diabetes Mellitus


Dalam Menjalani Pengobatan............................................................................... 8

BAB III Penutup .................................................................................................. 10

3.1. Kesimpulan ................................................................................................... 10

3.2. Saran ............................................................................................................. 10

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 11

iii
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan

hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak dapat

memproduksi insulin secara adekuat yang atau karena tubuh tidak dapat menggunakan

insulin yang diproduksi secara efektif atau kedua-duanya. Diabetes Melitus

diklasifikasikan menjadi DM tipe 1, yang dikenal sebagai insulin-dependent atau

childhood onset diabetes, ditandai dengan kurangnya produksi insulin dan DM tipe 2,

yang dikenal dengan non-insulin-dependent atau adult-onset diabetes, disebabkan

ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif yang kemudian

mengakibatkan kelebihan berat badan dan kurang aktivitas fisik.

Sedangkan diabetes gestasional adalah hiperglikemia yang diketahui pertama kali

saat kehamilan.1-4 Tingginya prevalensi DM yang sebagian besar tergolong dalam DM

tipe 2 disebabkan oleh interaksi antara faktor-faktor kerentanan genetis dan paparan

terhadap lingkungan.7 Faktor lingkungan yang diperkirakan dapat meningkatkan risiko

DM tipe 2 adalah perpindahan dari pedesaan ke perkotaan atau urbanisasi yang

kemudian menyebabkan perubahan gaya hidup seseorang. Di antaranya adalah

kebiasaan makan yang tidak seimbang akan menyebabkan obesitas.8 Kondisi obesitas

tersebut akan memicu timbulnya DM tipe 2. Pada orang dewasa, obesitas akan

1
memiliki risiko timbulnya DM tipe 2 4 kali lebih besar dibandingkan dengan orang

dengan status gizi normal

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ialah “Bagaimanakah gambaran kadar gula darah pada pasien diabetes

melitus di BRSU Tabanan Tahun 2021?”

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar

gula darah pada pasien diabetes melitus di BRSU Tabanan Tahun 2021.

2. Tujuan khusus Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mendeskripsikan gambaran karakteristik responden pada pasien diabetes melitus di

BRSU Tabanan Tahun 2021

b. Mendeskripsikan kadar gula darah anteprandial pada pasien diabetes melitus di

BRSU Tabanan Tahun 2021

c. Mendeskripsikan kadar gula darah post prandial pada pasien diabetes melitus di

BRSU Tabanan Tahun 2021

d. Mendeskripsikan kadar gula darah acak pada pasien diabetes melitus di BRSU

Tabanan Tahun 2021

2
e. Mendeskripsikan kadar gula darah berdasarkan karakteristik responden pada pasien

diabetes melitus di BRSU Tabanan Tahun 2021

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang akan diperoleh, peneliti berharap hal

tersebut dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat dari penelitian yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu

bentuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang keperawatan medikal bedah 8

khususnya yang berkaitan pada kadar gula darah pada penderita diabetes melitus,

menguatkan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, serta dapat

dimanfaatkan sebagai data untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis Manfaat praktis yang peneliti harapkan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut : a. Bagi tenaga kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai bentuk pertimbangan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan layanan

kesehatan terutama dalam pemeriksaan kadar gula darah pasien diabetes melitus.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENJELASAN DIABETES MELITUS

Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan

insulin yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin

yang dihasilkan. Hiperglikemia, atau gula darah yang meningkat, merupakan efek

umum dari diabetes yang tidak terkontrol dan dari waktu ke waktu menyebabkan

kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, khususnya saraf dan pembuluh darah.

Penyakit diabetes mellitus dapat terjadi pada semua kelompok umur dan populasi, pada

bangsa manapun dan mulai usia berapa pun. Pada usia anak-anak disebut diabetes

mellitus tipe I, sedangkan pada usia dewasa dan lansia diabetes mellitus tipe II.

kejadian diabetes mellitus berkaitan erat dengan faktor keturunan, dan kejadian

diabetes mellitus tipe II, 9 kali lebih banyak daripada diabetes mellitus tipe I (Bustan.

2014). Menurut data World Health Organisation (WHO), jumlah penderita akibat

penyakit diabetes mellitus yang meninggal hingga saat ini diperkirakan mencapai lebih

dari 14 juta penduduk di seluruh dunia.Peningkatan penderita penyakit ini disebabkan

karena kebanyakan penderita tidak menyadari kalau dirinya telah mengidap penyakit

ini

Dalam profil Kesehatan Indonesia tahun 2013, Diabetes Mellitus berada pada

urutan ke enam dari 10 penyakit utama pada pasien rawat Inap di rumah sakit di

4
Indonesia (Kemenkes RI. 2015) Di indonesia Pada tahun 2013, terdapat sekitar 5,6 juta

penduduk Indonesia yang mengidap Diabetes. Pada tahun 2014, jumlah penderita

diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 12 juta orang,dimana baru 50 persen

yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30 persen yang datang

berobat teratur. Jika dilihat per provinsi prevalensi DM tertinggi terdapat di Kalimantan

Barat dan Maluku Utara (masing-masing 11,1%), Riau (10,4%), NAD (8,5%),

sedangkan prevalensi DM terendah terdapat di provinsi papua (1,7%). (Kemenkes RI.

2015 )

Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala

yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan atau

resistensi insulin. DM dapat menimbulkan komplikasi seperti hipertensi, gangguan

penglihatan, kerusakan ginjal, neuropati diabetik dll. Faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya penyakit diabetes melitus yaitu pola makan, aktifitas fisik

dan status pekerjaan. Jenis penelitian ini adalah jenis kuantitatif dengan desain studi

non-eksperimental dengan pendekatan Cross Sectional dengan sampel berjumlah 76

responden diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Estimasi

Proporsi dari 291 responden penderita yang terdaftar di RSUD Mokopido Kabupaten

Tolitoli. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola

makan dengan nilai ρ = 0,001 (ρ < 0,05), aktifitas fisik ρ = 0,004 (ρ < 0,05), status

pekerjaan ρ = 0,003 (ρ < 0,05) terhadap penyakit diabetes melitus di RSUD Mokopido

Kabupaten Tolitoli Ditujukan bagi pihak instansi terkait Khususnya RSUD Mokopido

5
agar selalu meningkatkan pelayanan maupun penyuluhan kesehatan dalam hal penyakit

diabetes melitus, dengan harapan agar mengurangi angka penderita diabetes di

kabupaten tolitoli

2.2. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU

MENYISAKAN MAKANAN PASIEN DIIT DIABETES MELLITUS

Pelayanan rumah sakit yang baik dan bermutu pada hakekatnya adalah untuk

memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan kesehatan (health need

and demand), yang apabila berhasil dipenuhi akan dapat menimbulkan rasa puas

terhadap pelayanan kesehatan. Makin sempurna kepuasan, makin baik mutu pelayanan

kesehatan (Azwar, 1996). Salah satu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah

pelayanan gizi rumah sakit. Pelayanan gizi rumah sakit merupakan pelayanan gizi yang

diberikan di rumah sakit bagi pasien yang dirawat dan berobat jalan, untuk memperoleh

makanan yang sesuai guna mencapai status gizi yang sebaik-baiknya. Masalah gizi

klinis adalah masalah gizi yang ditinjau secara individual mengenai apa yang terjadi

dalam tubuh seseorang, yang seharusnya ditanggulangi secara individu. Demikian pula

masalah gizi pada berbagai keadaan sakit yang secara langsung ataupun tidak langsung

mempengaruhi proses penyembuhan, harus diperhatikan secara individual. Adanya

kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan gizi (nutrition related

disease) menunjukkan semakin perlunya penanganan khusus. Semua ini memerlukan

pelayanan gizi yang bermutu untuk mempertahankan status gizi yang optimal, sehingga

tidak terjadi kurang gizi dan untuk mempercepat penyembuhan (Departemen

6
Kesehatan RI, 2003). Makanan bagi pasien di rumah sakit berfungsi untuk

mempertahankan daya tahan tubuh dan membantu mempercepat proses penyembuhan.

2.3. FAKTOR HUBUNGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS

1. Hubungan Pola Makan dengan Penyakit Diabetes Melitus.

Hasil analisis pada tabel 1 (lampiran) menunjukan bahwa jumlah responden dengan

pola makan tidak baik sebanyak 11 orang, 3 orang (27,3%) diantaranya adalah

responden yang menderita diabetes melitus dan 8 orang (72,7) adalah responden yang

tidak menderita diabetes melitus. Sedangkan jumlah responden dengan pola makan

baik sebanyak 65 orang, 53 orang (81,5%) diantaranya adalah responden yang

menderita diabetes melitus dan 12 orang (18,5%) adalah responden yang tidak

menderita diabetes melitus. Hasil Uji Chi-Square menunjukan nilai ρ = 0,001 < 0,05

yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan penyakit diabetes

melitus di RSUD Mokopido.

2. Hubungan Aktifitas Fisik dengan Penyakit Diabetes Melitus.

Hasil analisis pada tabel 2 (lampiran) menunjukan bahwa jumlah responden

dengan aktifitas fisik tidak aktif sebanyak 68 orang, 54 orang (79,4%) diantaranya

adalah responden yang menderita diabetes melitus dan 14 orang (20,6%) adalah

responden yang tidak menderita diabetes melitus. Sedangkan jumlah responden dengan

aktifitas fisik aktif sebanyak 8 orang, 2 orang (25,0%) diantaranya adalah responden

yang menderita diabetes melitus dan 6 orang (75,0%) adalah responden yang tidak

7
menderita diabetes melitus. Hasil Uji Chi-Square menunjukan nilai ρ = 0,004 < 0,05

yang berarti ada hubungan yang bermakna antara aktifitas fisik dengan penyakit

diabetes melitus di RSUD Mokopido.

3. Hubungan Pekerjaan dengan Penyakit Diabetes Melitus

Hasil analisis pada tabel 3 (lampiran) menunjukan bahwa jumlah responden

dengan status pekerjaan tidak bekerja sebanyak 31 orang, 29 orang (93,5%)

diantaranya adalah responden yang menderita diabetes melitus dan 2 orang (6,5%)

adalah responden yang tidak menderita diabetes melitus. Sedangkan jumlah responden

dengan Status Pekerjaan Bekerja sebanyak 45 orang, 27 orang (60,0%) diantaranya

adalah responden yang menderita diabetes melitus dan 18 orang (40,0%) adalah

responden yang tidak menderita diabetes melitus. Hasil Uji Chi-Square menunjukan

nilai ρ = 0,003 < 0,05 yang berarti 172 ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan

dengan penyakit diabetes melitus di RSUD Mokopido

2.4. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENDERITA

DIABETES MELLITUS DALAM MENJALANI PENGOBATAN

Bila seseorang menderita Diabetes Mellitus tidak patuh dalam melaksanakan

program pengobatan yang telah dianjurkan oleh dokter atau petugas kesehatan lain

maka akan dapat memperburuk kondisi penyakitnya. Usaha untuk menjaga agar gula

darah tetap mendekati normal juga bergantung pada motivasi serta pengetahuan pasien

terhadap penyakitnya. Pengetahuan seseorang memiliki kaitan yang erat dengan

8
perilaku yang akan diambilnya, hal tersebut menjadi alasan dan landasan utuk

menentukan suatu pilihan. 3 Bertambahnya penyampaian informasi dari berbagai pihak

mengenai Diabetes Mellitus membuat masyarakat menjadi lebih tahu dan semakin

tanggap terhadap penyakit Diabetes Mellitus yang banyak menimbulkan masalah yang

komplek terhadap kesehatan penderita. Namun, tidak sedikit pula yang bersifat acuh

dan tidak peduli karena ketakutan dan depresi karena telah mengetahui dirinya

menderita Diabetes Mellitus.4 Sikap yang berbeda – beda pada setiap individu

mengenai penyakit Diabetes Mellitus juga banyak hal yang menjadi faktornya.

Terkadang penderita Diabetes Mellitus sendiri tidak mengetahui bahwa dia sakit, hal

tersebut yang membuat penderita menjadi bertingkah laku dan bergaya hidup layaknya

orang yang tidak terkena penyakit Diabetes Mellitus.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan

dengan kejadian koma diabetikum (hipoglikemia) di Instalasi Gawat Darurat Rumah

Sakit Sentra Medika Cikarang dari bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2022

dari 54 responden di dapatkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian

koma diabetikum (hipoglikemia) di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Sentra

Medika Cikarang dengan statistik chi square nilai p = 0,013 (p < 0,05).

3.2. SARAN

Saran Penelitian ini di harapkan dapat menggugah kemauan semua pihak agar

senantiasa meningkatkan pemahaman tentang pentingnya konsistensi pengaturan diet

pada pasien dengan diabetes melitus supaya bisa mencegah terjadinya hipoglikemia

agar terhindar dari koma diabetikum.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1073/912

https://www.jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/JKS/article/view/348

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/84187865/779-1411-1-SM-
libre.pdf?1650009922=&response-content-
disposition=inline%3B+filename%3DFaktor_Faktor_Yang_Berhubungan_Dengan_Ke.pdf&Ex
pires=1687189954&Signature=Dt~kkb1jOFoVtqaZc7TOIpeCgcazRKEbeAKw8INEq6evZMLPh
UW2bjSH26hyW9QcsEAO5U69ZsdrTtcZE8gvrreknwIfiLmIu5gqev7OvtgEczbRukJjkpetle5g9Ey
XqZdQlKKxoCp7YbYWymi0jYNAj8Zr94XDL4x76F6XJ3HDRbqvPR0Vb4sPNFSlHNeXvlpIDk7dZP
RaiL3uKiK1lyRrVNGGAmKTQ8sO6GBsGuohXqWW3VgyK7~994F1dMjlx8YXJxcYPDz9X7kCtQ1
8YJry5aqRqVPUZyGle6nKeV-rD-zAuiOC-2VHieYGOMOBfX3oa~R1-qh5PzycUZm4xA__&Key-
Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

http://eprints.undip.ac.id/37123/1/Radio_P.W.pdf

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=912848&val=10495&title=Fak
tor-
Faktor%20Yang%20Berhubungan%20Dengan%20Pengetahuan%20Masyarakat%20Tentang
%20Diabetes%20Mellitus%20Tipe%20II

https://jurnal.ummu.ac.id/index.php/BIOSAINSTEK/article/view/211/131

https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jikmu/article/view/7442/6986

https://media.neliti.com/media/publications-test/68011-faktor-yang-berhubungan-dengan-
hipertens-0d172038.pdf

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/22128

https://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas/article/view/603/469

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/1762/1957

http://www.jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/view/2802/1456

http://ojs.abdinusantara.ac.id/index.php/antarakebidanan/article/view/818/763

https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/3017

https://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman/article/view/goutwisnu/482

https://repository.malahayati.ac.id/index.php/tesiskesmas/article/view/1577

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/article/view/14448

11
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/hms/article/view/422/413

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2112815&val=15615&title=Fa
ktor-
faktor%20yang%20berhubungan%20dengan%20kecemasan%20dan%20depresi%20pada%2
0pasien%20diabetes%20melitus%20tipe%202

https://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/jky/article/view/295

12

Anda mungkin juga menyukai