Kec. Kampung Melayu Kota Bengkulu (38251) Telp. 0822 7895 8880
P
R
O
P
O
S
A
L
Disusun oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa
terimakasih.
penulisan laporan proposal ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan banyak manfaat
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I....................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................4
D. Manfaat.....................................................................................4
BAB II..................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................5
A. Diabetes Melitus.......................................................................5
1. Pengertian Diabetes Melitus.....................................................5
2. Klasifikasi Diabetes Melitus.....................................................6
3. Faktor resiko.............................................................................7
4. Patofisiologi Diabetes Melitus..................................................8
5. Diagnosis Diabetes Mellitus...................................................10
6. Komplikasi Diabetes Melitus.................................................11
BAB III...............................................................................................14
METODE KEGIATAN....................................................................14
A. Waktu dan Tempat..................................................................14
B. Alat dan Bahan.......................................................................14
C. Prosedur kerja penyuluhan.....................................................14
Daftar Pustaka...................................................................................15
LAMPIRAN:.....................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akibat dari terjadinya penurunan pada sekresi hormon insulin oleh sel beta yang
berada didalam pankreas dan juga akibat gangguan fungsi insulin. Terjadinya
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin karena kurangnya respon sel dan
gula dalam darah dan sebagian besar merupakan akibat memburuknya faktor risiko
yang ada seperti kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik (Nur &
Anggraini, 2022).
munculnya gejala khas yaitu polyphagia, polidipsia dan poliuria serta sebagian
komplikasi seperti kerusakan mata, ginjal pembuluh darah, saraf, jantung dan lain-
lain. WHO memperkirakan setengah dari jumlah penderita tertinggi untuk kasus
1
2
2021).
1,6%, kecuali di Semarang 2,3% dan di Manado 6%. Hal ini menunjukan bahwa
(Natri & edo, 2018). Penyebab tingginya prevalesi DM terkait malnutrisi (DMTM)
atau yang sekarang disebut DM tipe lain. Sesuai pemikiran yang di kemukakan di
meningkat secara drastis, diabetes sebanyak 12,4 juta orang pada tahun 2025 naik
Indonesia akan naik sebesar 40% dengan meningkatnya jumlah pasien Diabetes
Melitus yang jauh besar yaitu 86-138%, yang disebabkan oleh faktor demografi,
gaya hidup dan berkurangnya penyakit infeksi dan kurang gizi, meningkatnya
2020).
3
terjadinya komplikasi kronik yang dapat menyerang berbagai organ seperti mata,
ginjal, saraf dan pembuluh darah. Komplikasi diabetes dapat terjadi karena
beberapa faktor yaitu genetik, lingkungan, gaya hidup dan faktor yang
menjalani pengobatan secara teratur. Dinegara maju terdapat 50% pasien tidak
bagaimana upaya untuk pencegahannya. Maka dari itu, Saya mengambil tempat
Padang Serai. Sehubungan dengan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk memberikan informasi pada masyarakat yang ada di puskesmas padang
D. Manfaat
1. Bagi Pihak Puskesmas Padang Serai
2. Bagi Mayarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) merupakan bahasa yang berasal dari Yunani yaitu
berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau madu sehingga diabetes
melitus diartikan oleh seseorang yang mengalirkan volume urine yang banyak
dan kadar glukosa yang tinggi. Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit
relatif insensitivitas sel terhadap insulin (Yitno & Riawan Wahyu, 2020).
lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut dan
dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kekurangan insulin yaitu
berkurangnya penggunaan glukosa oleh sel – sel yang ada di dalam tubuh
5
6
tidak dapat memproduksi insulin yang cukup banyak, dan ketika tubuh
manusia tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif (S. T.
kerusakan serius pada sistem tubuh, terutama pada pembuluh darah, dan
yang relatif dan tanpa insulin dapat terjadi kematian dalam beberapa hari
sel beta yang masih aktif/berfungsi, sering memerlukan insulin tetapi tidak
3. Diabetes melitus tipe lain , yaitu diakibatkan efek genetik fungsi sel beta,
2021).
3. Faktor resiko
b. Obesitas.
e. Usia lebih dari 45 tahun, resintesi insulin lebih sering terjadi dengan
pertambahan usia.
f. Hipertensi.
ginjal stadium akhir dan faktor resiko dari penyakit ginjal salah satunya
adalah Diabetes Melitus. Pada penderita DM, kadar gula darah yang tinggi
lebih dari batas normal dapat melukai dan dapat merusak pembuluh darah
kekurangan asupan oksigen dan darah bersih sehingga darah kotor yang
ada didalam tubuh tidak dapat tersaring dengan sempurna. Hal ini juga
shingga tidak dapat tersaring oleh ginjal. Dan penyakit ginjal cenderung
faktor risiko penyakit ginjal pada pasien DM Tipe 2 (Lestari et al., 2021).
sesudah makan. Pada hiperglikemia yang parah melebih ambang ginjal nomal
protein negatif serta berat badan menurut menjadi polifagi. Akibat yang lain
basalis dan perubahan pada saraf perifer. ini dapat terjadinya gangrene
md/dl.
pembuluh darah.
yang telah diambil dan tata cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosis
dilakukan dengan cara menggunakan darah utuh (wholeblood), atau darah vena
yang sesuai dengan pembakuan yang dilakukan oleh WHO. Untuk pemantauan
berbedaan hasil pengobatan dapat diperiksa glukosa darah kapiler (Anita Dyah
telah membagi alur diagnosis DM menjadi dua bagian besar berdasarkan ada
atau tidaknya gejala khas DM, gejala khas DM terjadi dari poliuria, polidipsia,
polifagia dan berat badan yang turun tanpa penyebab yang jelas, sedangkan
gejala yang tidak khas DM diantaranya lemas, mata kabur, disfungsi ereksi
(pria) dan pluritas vulva (wanita). Apabila ditemukan gejala khas DM,
pemeriksaan pada glukosa darah abnormal satu kali saja sudah cukup untuk
11
Karakteristik Diagnosis DM
sekitar 8 jam.
Komplikasi atau penyakit pada DM, juga dapat berupa komplikasi akut
berupa gelisah, tekanan darah turun lapar, mual, lemah, lesu, keringat dingin.
Gangguan yang sederhana bibir dan tangan gemetar sampai terjadi koma.
Kondisi ini harus segera diatasi, dengan diberi gula murni, minum sirup,
permen atau makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti (Rusdi, 2020).
besifat asam dalam darah yang berasal dari asam lemak bebas dari pemecahan
sel – sel asam lemak jaringan. Gejala dan tandanya adalah nafsu makan turun,
merasa haus, kencing yang banyak, mual, muntah, nyeri diperut, nadi cepat,
Kadar glukosa darah akan difitrasi oleh glomerulus dan kembali kedarah
keluar bersama urin yang menghasilkan glukosa yaitu adanya glukosa darah
13
melebih 170 – 180mg/dl yang disebut dengan ambang ginjal untuk glukosa
METODE KEGIATAN
Alat dan bahan yang digunakan adalah leaflet tentang diabetes mellitus.
penyuluhan
14
Daftar Pustaka
Anita Dyah Listyarini, Ilham Setyo Budi, & Zakiatun Assifah. (2022). Gambaran
Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Lansia Diabetes Mellitus Di Desa
Sambung Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Jurnal Kesehatan Dan
Kedokteran, 1(2), 26–30. https://doi.org/10.56127/jukeke.v1i2.138
Farmasi, P. D., Bina, P., & Kendari, H. (2021). [[Vol Iii, Nomor. 2 Juni 2021 ]].
III, 1–9.
15
16
LAMPIRAN:
17
18