LHOKSEUMAWE
OLEH :
PUTRI YUSMADANI
NIM : 1607401019
OLEH :
PUTRI YUSMADANI
NIM : 1607401019
Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Tanda tangan
Menyetujui
Ketua Program Studi D-III Keperawatan
Mengetahui
Ketua STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
v
Program Studi Diploma III Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Karya Tulis Ilmiah (KTI), Juni 2020
ABSTRAK
Putri Yusmadani
NIM : 1907401019
vi
Diploma III Nursing Study Program
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Scientific Writing (KTI), June 2020
ABSTRACT
Putri Yusmadani
NIM : 1907401019
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT yang telah
Adapun tujuan dari penulisan literature review ini adalah sebagai salah
satu syarat tugas akhir dalam rangka menyelesaikan pendidikan Ahli Madya
Keperawatan pada Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
ini dapat diselesaikan dengan bimbingan dan dukungan secara langsung maupun
tidak langsung dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
1. Ns. Mursal, M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Muhammadiyah Lhokseumawe.
3. Ns. Sri Andala, M.Kep selaku pembimbing yang telah memberikan arahan
4. Terimakasih untuk penguji I bapak Ns. Yudi Akbar, M.Kep dan penguji II
Lhokseumawe.
vii
6. Ayahanda Muhammad Yusuf Ibrahim dan ibunda Mariyam selaku orang tua
saya serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dorongan, do’a
7. Terkhusus untuk diri sendiri terimakasih sudah bertahan dari awal hingga
detik ini karena tidak menyerah walau sesulit apapun proses yang dihadapi.
terdapat kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca dan pihak terkait lainnya yang bersifat membangun demi
penulisan literature review ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutkan
dalam melakukan penelitian tentang terapi bermain untuk anak penderita autis.
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN JUDUL DALAM.......................................................................ii
LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................iii
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI....................................................iv
MOTTO...........................................................................................................v
ABSTRAK.......................................................................................................vi
ABSTRAC.......................................................................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................x
DAFTAR TABEL...........................................................................................xi
DAFTAR SKEMA..........................................................................................xii
BAB I PENDEHALUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................6
2.1 Konsep Tekanan Darah......................................................................6
2.2 Konsep Hipertensi..............................................................................7
2.3 Konsep Aktivitas Fisik.......................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN................................................................20
3.1 Pencarian Literatur Review................................................................20
3.3 Kriteria Insklusi Dan Eksklusi............................................................20
3.3 Seleksi Studi Dan Penilaian Kualitas.................................................21
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................22
4.1 Karakteristik Umum Literatur Review...............................................22
4.2 Analisis Artikel Hasil Pencarian.........................................................23
4.3 Pembahasan........................................................................................33
BAB V PENUTUP..........................................................................................46
5.1 Kesimpulan.........................................................................................46
5.2 Saran...................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR SKEMA
xi
BAB I
PENDAHULUAN
secara abnormal dan akan terus menerus meningkat, jika dalam beberapa kali
pengecekan timbul satu atau beberapa faktor resiko yang tidak sesuai pada saat
2022).
Hipertensi adalah penyakit yang menyerang siapa saja dan kalangan mana
saja. Hipertensi termasuk penyakit mematikan yang tidak menular ketiga setelah
penyakit jantung dan kanker. Hiprtensi muncul karena pola hidup seseorang yang
kurang sehat. Menurut data World Helth Organization (WHO) tahun 2011
diantaranya dari negara berkembang sekitar 2/3 yang menderita hipertensi baik
dari kalangan rendah sampai kalangan sedang (Damanik & Ziraluo, 2018).
darah tinggi ialah kondisi dimana ketika tekanan darah berada di 130/80 mmHg
atau lebih. Jika tidak ditangani, maka akan mengakibatkan munculnya penyakit-
penyakit yang akan mengancam nyawa, termasuk gagal jantung, penyakit ginjal,
serta stroke. Populasi hipertensi akan terus semakin melonjak tajam diprediksikan
pada tahun 2025 nanti kurang lebih 29% orang dewasa di dunia akan mempunyai
sebanyak 8 juta jiwa, hampir setiap tahun 1,5 juta kematian terjadi di wilayah
xii
2
(Khosmah, 2021).
44,13%, Provinsi Jawa Barat 39,60%, Provinsi Kalimantan Timur 39,30%, dan
yang menduduki angka hipertensi terendah yaitu Provinsi Sumatra Utara yaitu
29,14%, pada Provinsi Lampung terdapat 29,94% jiwa yang menderita hipertensi.
hipertensi dan bagi kaum perempuan mencapai 9.725. Maka dari hal tersebut
pengukuran pada penduduk umur ≥18 tahun menurut kabupaten/kota yang ada di
Aceh Timur 27,73%, Langsa 35,07%, Aceh Jaya 21,87%, Aceh Besar 23,08%,
Pidie Jaya 25,31%, Aceh Singkil 21,65%, Aceh Tamiang 34,97%, Gayo Lues
3
hipertensi.
kedalam skala prioritas utama di pelayanan kesehatan dan dampak negatif yang
Mengingat jumlah penderita hipertensi akan terus membesar dan menjadi bahaya
komplikasi yang akan timbul nantinya. Faktor utama yang menjadi penyebab
hipertensi ialah pola makan dan aktivitas fisik, akibat dari dua hal semakin
seluruh anggota tubuh. Jika aktifitas fisik tidak dilakukan maka dapat
menyebabkan frekuensi denyut jantung seseorang menjadi lebih cepat dan bekerja
lebih keras saat berkontraksi. Makin besar dan sering otot jantung memompa
maka makin besar tekanan yang membebani arteri dan menyebabkan tekanan
darah meningkat. Aktivitas fisik yang dilakukan akan melatih kerja otot jantung
dan tahanan perifer yang mencegah terjadinya hipertensi. Aktivitas fisik yang
Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan menggunakan otot dan tulang
apabila tidak melakukan apapun yang menggunakan otot dan tulang dengan durasi
4
Posbindu peyakit tidak menular (PTM) dan Puskesmas yang kurang aktivitas fisik
menurut jenis kelamin sebesar 24,7%, persentase kurang aktivitas fisik menurut
kelompok umur yang terbanyak ditemukan pada umur 60 tahun sebesar 29,1%
kesehatan seseorang yang mampu melakukan aktivitas seperti berdiri, bekerja, dan
sistem persyarafan dan muskuloskeletal. Aktivitas fisik yang baik, terukur, benar,
dan teratur dapat mencegah dari resiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM)
kelebihan berat badan. Jika seseorang tidak aktif dan cenderung memiliki
kecepatan denyut jantung yang lebih tinggi akan menyebabkan otot jantungnya
bekerja lebih keras pada saat kontraksi. Makin keras dan juga sering otot jantung
memompa, maka makin besar juga tekanan yang akan dibebankan pada pada
ini adalah apa saja jenis aktivitas fisik yang dapat diterapkan pada pasien
hipertensi?
Tujuan dari penilitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk meriview apa saja
penerapan aktivitas fisik yang dapat dilakukan pada pasien penderita hipertensi
2. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan sumber
TINJAUAN PUSTAKA
darah yang mendesak dengan mengedarkan darah dan tergolong dari tanda-tanda
vital yang utama. Tekanan yang diberikan melalui perdaran darah yang menurun
ketika darah dari jantung melalui pembuluh darah arteri dan menuju jantung
Tekanan darah adalah faktor utama yang sangat penting pada sirkulasi darah
fisiologi untuk mengatur dan menjamin aliran darah yang menuju jantung
terpenuhi. Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung atau cardiac output yang
merupakan jantug yang memompa darah dalam waktu per menitnya. Adapun
resistensi yang di produksi terutama pada arteriol dan juga dikenal sebagai
maksimal saat proses ejeksi terjadi. Tekanan yang maksimal ini dapat
sistolik yang paling sedikitnya 140 mmHg dan peningkatan tekanan darah
serius karena kehadirnnya hampir tidak pernah disadari dan akan terus
Hipertensi idiopati disebut juga penyakit yang sampai saat ini belum
1) Faktor Keturunan
penelitian yang menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
2) Ciri Seseorang
adalah umur, jenis kelamin dan ras. Jika usia seseorang semakin bertambah
3) Kebiasaan Hidup
Kebiasaan hidup atau gaya hidup yang tidak baik sering menyebabkan
terhadap natrium dan retensi air, serta pengendalian sistem saraf terhadap
tonus pembuluh darah. Ada dua faktor utama yang mengatur tekanan
darah, yaitu darah yang mengalir dan tahan pembuluh darah perifer. Darah
Makin sempit pembuluh darah, makin tinggi tahan terhadap aliran darah,
makin besar dilatasi nya makin kurang tahanan terhadap aliran darah. Jadi,
pembuluh darah.
hipertensi yaitu faktor yang dimodifikasi dan faktor yang tidak dimodifikasi.
a. Usia
mencapai 80 tahun dan tekanan diastolik akan terus meningkat hingga usia
55-60 tahun.
b. Keturunan
11
kepada anaknya).
c. Jenis kelamin
a. Pola Makan
Pola makan yang tidak sehat adalah salah satu penyebab seseorang terken
tinggi kadar lemak tinggi akan berisiko terkena hipertensi. Makanan yang
b. Minum Alkohol
Minum – minuman beralkohol sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh. Jika
kolesterol yang jahat dan dapat menyababkan tekanan darah menjadi naik.
c. Stres
naik. Jika seseorang sedang stres maka hormon adrenalin dalam tubuhnya
d. Faktor olahraga
jantung menjadi tidak sehat. Hal ini mengakibatka jantung tidak bisa
memompa darah dan membuat aliran darah di dalam tubuh tidak lancar.
maupun tidak langsung. Ada beberapa gejala yang terjadi bersamaan dan
berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala sakit kepala,
yang diakibatkan karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan
ginjal.
segera. Apabila tidak ditangani keadaan akan menjadi semakin parah dan
dan pola makan sehat sesuai dengan keperluan (Susilo & Wulandari,
2018).
tubuh lainnya dan terkadang hal ini tidak dirasakan oleh penderita
hipertensi terjadi karena terdapat kerusakan pada salah satu atau lebih di
organ tubuh seperti, otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri dan ginjal.
yang diantaranya :
1) Stroke
Stroke terjadi karena pecahnya pembuluh yang berada di dalam otak. Stroke
aneurisma.
2) Infark Miokardium
14
oksigen miokardioum tidak akan terpenuhi dan akan terjadi iskemia jantung
3) Gagal Ginjal
unti fungsionla ginjal, neuron terganggu, dan berlanjut menjadi hipoksik dan
kematian.
4) Ensefalopati
saraf pusat. Semua ini akan mengakibatkan neuro yang berada disekitarnya
diterapkan bagi penderita hipertensi ada dua jenis yaitu terapi non
a. Non Farmakologis
adalah hal yang sulit bagi individu karena harus mengubah kebiasaan yang
menurunkan berat badan, diet rendah kolesterol dan rendah garam, serta
mmHg serta sistoliknya di atas 130 sampai 139 mmHg, maka perlu
b. Terapi Farmakologis
darah.
enzyme (ACE)). Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam
fisik ialah seluruh gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
Sarumpaet, 2017).
sampai kegiatan waktu libur atau waktu senggang. Semua hal yang
membakar energi adalah baik untuk menurunkan lemak dan gula dalam
darah. Mungkin sebagian besar orang tahu bahwa aktivitas fisik itu baik
bagi kesehatan, tetapi banyak yang tidak bisa mengatur gerakan fisik dan
2017).
1. Tipe
dilakukan. Ada beberapa tipe aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk
a) Ketahanan (Endurance)
paru-paru, otot dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita
dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh kegiatan yang
dipilih seperti: berjalan kaki, lari ringan, berenang, senam, bermain tenis
b) Kelenturan (Flexibility)
c) Kekuatan (Strengh)
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot
tubuh dalam menahan suatu beban yang diterima tulang tetap kuat dan
aktivitas fisik yang dapat dlakukan seperti push-up, naik turun tangga,
angkat beban, fitness, dan lain-lain selama 30 menit (kurang dari 4 hari per
minggu).
2. Frekuensi
3. Durasi
Durasi adalah lamannya waktu latihan dalam satu kali sesi latihan ).
menghitung jumlah waktu dalam menit atau jam selama 1 sesi aktivitas.
4. Intensitas
dengan teratur akan memiliki pola hidup yang sehat. Salah satu perilaku
positif dalam pola hidup sehat adalah beraktivitas fisik secara teratur
manfaat bagi tubuh dan bagi kesehatan. Ada beberapa manfaat aktivitas
fisik seperti, menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal,
seseorang. Ada beberapa manfaat aktivitas fisik bagi psikis yaitu dapat
3 kali per minggu secara teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekuder dari
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dan
telah digunakan dapat berupa artikel dan jurnal yang relevan dengan topic
Dengan 10 artikel dan jurnal dari 5 tahun terkhir dengan kata kunci
Jurnal dari 5 tahun terakhir dan Jurnal yang dikeluarkan (N= 94)
menggunakan bahasa indonesia N= 436
Problem/populasi :
Tidak sesuai dengan topik N= 13
Intervention :
Tidak sesuai dengan intervensi
Seleksi jurnal yang berkaitan dengan N= 20
topik dan judul N= 360 Outcome :
Tidak ada hubungan N= 9
Study Desain :
- Tidak ada abstrak N= 11
- Tidak ada pendahuluan N= 14
- Tida ada pembahasan N= 10
- Tidak ada kesimpulan N= 17
Abstrak yang sesuai dengan kata kunci
N= 266
BAB IV
No Kategori F %
1 Tahun Publikasi
c. 2018 1 10
d. 2019 3 30
e. 2020 3 30
f. 2021 2 20
g. 2022 1 10
2 Desain Penelitian
a. One-group pretest-posttest design 4 40
b. Pretest-posttest control group design 4 40
c. Study without control group 1 10
d. Non-equevalent control group 1 10
3 Sampling
a. Total Sampling 2 20
b. Purposive Sampling 8 80
4 Instrumen
a. Koesioner/ Lembar Observasi 10 100
5 Analisa Data
a. Uji Paired T-Test 2 20
b. Uji T-Test 3 30
c. Wilcoxon Test 5 50
Jumlah 10 100%
4.2 Analisa Artikel Hasil Pencarian
Metode (Desain,
No Author Tahun Vol, Angka Judul Sample, Variable, Hasil Penelitian Database
Instrument, Analisis)
1 Niasty Lasmy 2020 Vol. 6, No. 1 Pengaruh Metode Metode : Pre- Hasil penelitian Google
Zaen, Fitri “Brisk Walking eksperimental Design disimpulkan bahwa pre- Scholar
Sinaga Exercixe” test intervensi brisk
Terhadap Desain : One Grup walking exercixe adalah
Penurunan pre-test and post-test usia 45-60 tahun deng
Tekanan Darah Design. jumlah laki-laki 27
Pada Pasien responden (67,5%) dan
Hipertensi Di Upt Sampel : 40 perempuan 28 responden
Pelayanan Sosial Responden (70,0%). Setelah diberikan
Lanjut Usia intervensi sebagian besar
Kisaran Rantau Variabel : Brisk mengalami pre-hipertensi
Prapat Tahun 2020 Walking Exercixe, sebanyak 36 responden
atau 25,0%. Sedangkan 4
Analisis Uji responden atau 10,0%
Wilcoxon. lainnya mengalami
hipertensi tahap 1.
Sebelum dan sesudah
dilakukannya Brisk
Walking Exercixe
sebanyak 37 responden
atau 92,0% mengalami
23
penurunan hipertensi dan 3
responden atau 7,5%
lainnya tidak mengalami
penurunan tekanan darah.
Kesimpulan dari
pembahasan di atasa
adalah sebagian besar
responden menunjukan
penurunan sistole dan
diastole sebelum dan
sesudah dilakukannya
Brisk Walking Exercixe.
2 I Made 2021 Vol. 6, No. 4 Pengaruh Senam Metode : Quasi Hasil penelitian intervensi Google
Sudarma Bugar Terhadap Experiment senam bugar bahwa Scholar
Adiputra, Ni Tekanan Darah responden kelompok usia
Luh Gede Ita Lansia Dengan Desain : Non- 60-70 tahun, baik
Sunariati, Hipertensi : Studi Equivalent Control kelompok kasus 61,11%
Niwayan Quasi Group Design. dan kelompok kontrol
Trisnadewi, Eksperimental 66,67%. Pada kelompok
Ni Putu Sampel : 36 perlakuan nilai rata-rata
Wiwk Responden tekanan darah sistole saat
Oktaviani pre-test 168,1 mmHg dan
Variabel : Senam post-test 153,4 mmHg.
Bugar Sedangkan nilai diastole
95,56 mmHg dan post-test
Analisis : Uji 82,67 mmHg. Pada
Wilcoxon. kelompok perlakuan
24
secara stastistik
mengalami mengalami
penurunan tekanan darah
setelah senam bugar lansia
dengan p value <0.001 uji
beda dua kelompok di
dapatkan p value <0.001,
dari hasil ini terlihat ada
perbedaan tekanan darah
antara kedua kelompok.
3 Supriadin, 2019 Vol. 1 No. 2 Pengaruh Dance Metode : Quasi Hasil penelitian Google
Agung Movement Therapy Eksperiment disimpulkan bahwa pretest Scholar
Waluyo, Terhadap intervesi Dance Movement
Rohman Perubahan Tekanan Desain : Pre-Post Therapy adalah responden
Azzam Darah Pada Lansia With Control Group laki-laki 58,3%,
perempuan 41,7% pada
Sample : 48 kelompok kontrol dan
Responden kelompok perlakuan.
Sebelum dan sesudah
Variabel : Dance melakukan Dance
Movement Therapy Movement Theraphy, hasil
uji paired-test tekanan
Analisis : Paired-Test. darah sistol kelompok
perlakuan memperoleh
nilai p value = 0,013 dan
diastole dengan nilai p
value = 0,025. Maka pada
25
kelompok perlakuan
cenderung menurun
setelah diberikan
perlakuan. Sedangkan
pada kelompok kontrol
tekan darah sistole
memperoleh nilai p value
= 0,163 dan tekanan darah
diastole memperoleh nilai
p value = 0,552 yang
artinya tidak ada
perubahan yang signifikan
pada tekanan darah
sebelum dan sesudah
dibekan perlakuan.
4 Uswatul 2020 Vol. 3, No. 1 Pengaruh Senam Metode : Quasi Hasil penelitian Google
Khasanah, Tera Terhadap Eksperiment disimpulkan bahwa Scholar
Siti Nurjanah Penurunan intervensi senam tera
Tekanan Darah Desain : One-Group adalah nilai rata-rata
Pada Lansia Pretest-Posttest tekanan darah sistole
Dengan Hipertensi Design. sebelum diberikan senam
tera adalah 150,67 dengan
Sampel : 15 standar deviasi 10,328 dan
Responden diastole 96,00 dengan
standar deviasi 5,071.
Variabel : Senam Tera Setelah melakukan senam
tera nilai rata-rata tekanan
26
Analisis : Uji T-Test. darah sistole yaitu 137,33
dengan standar deviasi
9,612 dan diastole 89,33
dengan standar deviasi
7,037. Dari hasil
perhitungan nilai rata-rata
tekanan darah dapat
disimpulkan bahwa senma
tera dapat menurunkan
tekanan darah pada lansia.
5 Comag, Risqi 2018 Vol.2, No.02 Pengaruh Low Metode : Quasy Hasil penelitian Google
Wahyu Impact Aerobic Exsperimental disimpulkan bahwa Scholar
Susanti, Terhadap intervesi dari Low Impact
Muhamad Penurunan Desain : Pretest- Aerobic adalah responden
Asrul, Muh. Tekanan Darah Posttest Control jenis kelamin laki-laki
Hidayatullah Pada Pasien Group. kelompok intervensi
Hipertensi Di adalah 9 orang dan
Wilayah Kerja Sampel : 30 kelompok kontrol 8 orang.
Puskesmas Responden. Dari hasil yang di dapat
Tetewatu bahwa penurunan tekanan
Kabupaten Konawe Varibel : Low Impact darah setelah di berikan
Utara Aerobic low impact aerobic
dengan nilai p value <0.05
Analisis : Uji dimana hari I nilai p valeu
wilcoxon. tekanan darah sistole
adalah 0.004 dan diastole
0.015, hari II nilai p value
27
tekanan darah sistole
adalah 0.027 dan diastole
0.000 dan pada hari III
nilai p value tekanan darah
sistole adalah 0.021 dan
diastole 0.000. Dari hasil
yang disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh
penurunan tekanan darah
saat penerapan low impact
aerobic.
6 Ety 2021 Vol. 4, Hal. 2 Pengaruh Senam Metode : Pra- Hasil penelitian dari Goole
Juliastanti, Lansia Terhadap Eksperiment intervensi bahwa senam Scholar
Iga Maliga, Tekanan Darah lansia adalah responden
Rafi’ah Pada Lansia Desain : One-Group yang berjumlah 24 orang
Penderita Pre-Test Post-Test wanita daan 4 laki-laki.
Hipertensi Di Design. Hasil menggunakan uji T-
Wilayah Kerja test memperoleh nilai yang
Puskesmas Unit I Sampel : 28 signifikan 0,000 (p value
Kecamatan Responden <0,05), nilai probabilitas
Sumbawa <0,005 dengan hasil
Instrument : persen N Gain score
Kuesioner 51,11%. Niali rata-rata
tekanan darah sebelum
Variabel : Senam perlakuan mengalamai
Lansia penurunan 151/86 mmHg
menjadi 143/83 mmHg.
28
Analisis : Uji T-test. Dapat di lihat bahwa
adanya pengaruh senam
lansia terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia
hipertensi.
7 Suwanti, Puji 2019 Vol. 1, No. 1 Pengaruh Senam Metode : Pra- Hasil dari kesimpulan Google
Purwaningsi Ergonomik Eksperiment bahwa responden Scholar
Umi Terhadap Tekanan perempuan berjumlah 11
Setyoningru Darah Lansia Desain : One-Group orang dan laki-laki 4 orang
m Hipertensi Pre-Test Post-Test dengan rata-rata usia 60-
Design. 70 tahun. Setelah
diberikan intervensi, hasil
Sampel : 15 yang di dapatkan dengan
Responden menggunakan uji wilcoxon
menunjukkan p value
Instrument : Lembar sistolik = 0,000 lebih kecil
Observasi dan dari p value (0,05), p value
Sphygmonimeter Air diastolik = 0,001 lebih
Raksa (GEA kecil dari p value (0,05).
Medical). Maka dari hasil yang telah
di jabarkan terlihat bahwa
Varibel : Senam secara statistik terdapat
Ergonomik perubahan yang signifikan
terhadap tekanan darah
Analisis : Uji lansia dengan hipertensi.
Wilcoxon.
29
8 Ananda 2019 Vol. 10, No.1 Efektivitas Senam Metode : True Hasil penelitian Google
Maulidia, Yoga Terhadap Experiment menunjukkan bahwa Scholar
Wida Tekanan Darah terdapat responden
Kuswida Pada Lansia Desain : Pretest- berjenis kelamin laki-laki
Bhakti, Penderita Posttest Intervention sebanyak 50% dan
Kharisma Hipertensi Di Wuth Control Group perempuan 50%. Dari
Pratama. Wilayah Kerja Design hasil uji paired sample test
Puskesmas Banjar menunjukkan terdapat
Serasan Pontianak Sampel : 32 perbedan rata-rata niali
Timur Responden tekanan darah sebelum dan
sesudah melakukan senam
Variabel : Senam yoga pada H0 kelompok
Yoga intervensi dan kelompok
kontrol tidak ada
Analisis : Uji Paired perbedaan rata-rata
Sample Test. tekanan darah. Pada H1
sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan ada
perbedaan rata-rata
tekanan darah dengan nilai
∝=0 , 05 jika Thitung
>Ttabel dan p value <0,05
maka H0 di tolak, maka di
peroleh nilai tekanan darah
sistolik dengan p-value
0,121>0,05 dan tekanan
darah diastolik dengan p-
value 0,995>0,05.
30
9 Destria 2022 Vol. 4, No. 2 Efektivitas Senam Metode : Quasy Hasil penelitian dapat Google
Efliani, Arya Hipertensi Experiment disimpulkan bahwa Scholar
Ramadia, Terhadap intervensi senam
Nurmila Penurunan Desain : Pretest And hipertensi menunjukkan
Hikmah Tekanan Darah Posttest Design With ada pengeruh dalam
Pada Lansia Di One Group pemberian senam
UPT Khusnul hipertensi terhadap
Khotimah Sampel : 32 Reponden penurunan tekanan darah
Pekanbaru tinggi dengan hasil pretest
Varibel : Senam dan posttest sistole pada
Hipertensi H1 p value = 0,000 dan
diastole pretest dan
Analisis : Uji T-Test. posttest p value = 0,001.
Pada H2 pretest dan
posttest sistole p value =
0,003 dan diastole pretest
dan posttest diastole p
value = 0,003. Pada H3
pretest dan posttest sistole
p value = 0,000 dan pretest
dan posttest diastole p
value = 0,00. Sesuai data
yang ditunjukkan bahwa
senam hipertensi dapat di
jadikan sebagai
pengobatan tekanan darah
tinggi.
31
10 Refor Arniati 2020 Vol. 6, No. 2 Pengaruh Senam Metode : Quasy Dari seluruh kesimmpulan Google
Baeha, Jantung Terhadap Experimental setelah diberikan Scholar
Baskara Penurunan intervensi bahwa hasil
Lumban Tekanan Darah Desain : Design Study yang di dapatkan dari
Tobing, Pada Lansia Without Control tekanan darah diastole
Berkat Jaya Penderita Group. yaitu Z sebesar 3.961
Waruwu, Hipertensi Di UPT dengan p value sebesar
Cristopher Puskesmas Sampel : 20 0.000. dari nilai uji p value
Abdi Putra Helvetia Medan Responden lebih kecil dari 0.05
Zebua, 2020 (0.000<0.05). sehingga
Tiarnida Variabel : Senam dari penjelasan di atas
Nababan Jantung dapat di artikan bahwa Ho
di tolak, maka dari itu
Analisis : Uji terdapat perbedaan antara
Wilcoxon. tekanan darah sistole dan
diastole sebelum dan
sesudah melakukan senam
jantung.
32
33
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada jurnal Zaen & Sinaga (2020), diperoleh
analisa data dengan menggunakan uji wilcoxon, maka di dapatkan hasil sebelum
92,0% mengalami penurunan hipertensi dan 3 responden atau 7,5% lainnya tidak
sebagian besar responden menunjukan penurunan sistole dan diastole sebelum dan
merupakan bentuk latihan fisik sedang yang di terapkan pada penderita hipertensi
dengan teknik jalan cepat selama 20-30 menit dengan kecepatan 4-6 km/jam.
anglikogen dan peningkatan oksigen pada jaringan tubuh. Adapun manfaat dari
dengan cara peningkatan jumlah lemak dan peningkatan glukosa (Nurbaiti &
Yuliana, 2020).
pada saat sebelum dan sesudah pelaksanaan brisk walking exsecixe dengan
penurunan rata-rata tekanan darah sitolik yaitu sebesar 12,200 dan diastolik
sebesar 6,733.
dalam penurunan tekanan darah pada saat sebelum dan sesudah melakukan latihan
merupakan pilihan aktivitas fisik yang termasuk kedalam salah satu latihan untuk
analisa data dengan menggunakan uji wilcoxon, maka hasil penelitian intervensi
senam bugar pada kelompok perlakuan nilai rata-rata tekanan darah sistole saat
pre-test 168,1 mmHg dan post-test 153,4 mmHg. Sedangkan nilai diastole 95,56
mmHg dan post-test 82,67 mmHg. Pada kelompok perlakuan secara stastistik
dengan p value <0.001 uji beda dua kelompok di dapatkan p value <0.001, dari
hasil ini terlihat ada perbedaan tekanan darah antara kedua kelompok.
kesehatan jasmani pada lansia yang dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu
yang berjudul “Pengaruh Senam Bugar Lansia Terhadap Tekanan Darah Penderita
Hipertensi Di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah”. Dari hasil penelitian tersebut
menunjukkan adanya penurunan pada tekanan darah pada saat sebelum dan
sesudah melakkan senma bugar dengan hasil per t test dengan konfidensi interval
95% (∝<0,05) pada tekanan sistole dan diastole mengalami peningkatan tetapi
Analisis peneliti dari hasil penelitian dalam pemberian senam bugar pada
penurunan tekanan darah pada saat sebelum dan sesudah melakukan senam bugar.
Maka dapat disimpulkan bahwa senam bugar termasuk aktivitas fisik yang
analisa data dengan menggunakan uji Paired T Test, maka hasil penelitian
p value = 0,013 dan diastole dengan nilai p value = 0,025. Maka pada kelompok
kelompok kontrol tekan darah sistole memperoleh nilai p value = 0,163 dan
36
tekanan darah diastole memperoleh nilai p value = 0,552 yang artinya tidak ada
perubahan yang signifikan pada tekanan darah sebelum dan sesudah dibekan
perlakuan.
serana komunikasi verbal dan non verbal, sarana ekspresi diri dengan gerakan,
ini bisa menjadi kegiatan rutin bagi lansia sebagai salah satu bentuk upaya dalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Junaidin (2017) yang
Darah Pada Lansia Yang Hipertensi Di Posyandu Lansia Desa Pela Wilayah Kerja
menunjukkan adanya penurunan pada tekanan darah dengan hasil nilai t hitung
10,479 lebih besar dari T tabel 2,0369 dan nilai ρ adalah 0,000 dengan demikian ρ
< α (0,000 < 0,05) lebih kecil dari taraf kesalahan (α) 0,05 maka dapat
Analisis peneliti dari hasil penelian pada saat pemberian dance movement
penurunan tekanan darah pada saat sebelum dan sesudah melakukan dance
termasuk aktivitas fisik yang dikategorikan kedalam salah satu pilihan untuk
analisa data dengan menggunakan uji T Test, maka hasil penelitian disimpulkan
bahwa pretest intervesi sebelum dan sesudah melakukan senam tera, nilai rata-rata
tekanan darah sistole sebelum diberikan senam tera adalah 150,67 dengan standar
deviasi 10,328 dan diastole 96,00 dengan standar deviasi 5,071. Setelah
melakukan senam tera nilai rata-rata tekanan darah sistole yaitu 137,33 dengan
standar deviasi 9,612 dan diastole 89,33 dengan standar deviasi 7,037.
Menurut Pangaribuan & Batubara (2022). Senam tera adalah suatu kegiatan
yang dilakukan untuk melatih kekuatan fisik, mental dan dapat memperbaiki dan
hipertensi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Pangaribuan & Batubara
(2022) yang berjudul “Senam Tera Untuk Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai”. Hasil yang diperoleh setelah
mau menerapkan senam tera. Senam tera dapat menurunkan tekanan darah pada
lansia dan dapat menurunkan resiko penurunan curah jantung agar dapat
Analisis peneliti dari hasil penelitian dalam pemberian senam tera pada
penderita hipertensi memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah pada saat
sebelum dan sesudah melakuka senam tera. Maka dapat disimpulkan bahwa
38
senam tera termasuk aktivitas fisik yang bisa menjadi pilihan untuk membantu
hasil analisa data menggunakan uji wilcoxon bahwa penurunan tekanan darah
setelah di berikan low impact aerobic dengan nilai p value <0.05 dimana hari I
nilai p valeu tekanan darah sistole adalah 0.004 dan diastole 0.015, hari II nilai p
value tekanan darah sistole adalah 0.027 dan diastole 0.000 dan pada hari III nilai
Metode Low Impac Aerobic adalah gerakan senam yang dilakukan dengan
cara ringan (benturan ringan), gerakan tidak perlu membutuhkan kekuatan dan
kekerasan dan biasanya akan relative lebih lambat dalam mengikuti irama musik.
Olahraga low impact aerobic salah satu olahraga yang tepat di lakukan oleh lansia
terutama yang mengalami hipertensi salah satunya yaitu senam aerobik. Senam
yang dilakukan oleh lansia yaitu senam yang meggunakan gerakan ringan,
intensitas sedang, mudah dilakukan dan menghindari gerakan loncat- loncat yang
disebut dengan low impact. Gerakan ini dapat memacu kerja jantung dengan
sebagai besar otot tubuh serasi sesuai gerak sehari- hari (Nurafifah, 2021).
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Widjayanti, et al. (2019)
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi”. Hasil sig (p)
sistolik sebelum dan sesudah diberikan senam aerobic low impact training = 0,725
39
sedangkan nilai sig (p) diastolik = 0,919. Hasil ini menunjukan nilai p > α yang
Analisis peneliti dari hasil penelitian dalam pemberian low impact aerobic
sebelum dan sesudah melakukan senam low impact aerobic. Maka dapat
disimpulkan bahwa senam low impact aerobic dapat membantu dalam penurunan
tekanan darah dan termasuk kedalam aktivitas fisik yang bisa menjadi pilihan
hasil analisa data menggunakan uji T-Test memperoleh nilai yang signifikan 0,000
(p value <0,05), nilai probabilitas <0,005 dengan hasil persen N Gain score
151/86 mmHg menjadi 143/83 mmHg. Dapat di lihat bahwa adanya pengaruh
Senam lansia merupakan kumpulan gerak nada yang teratur dan terearah
serta terencana yang akan diikuti oleh lansia dalam bentuk latihan fisik yang
membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyadi, et al. (2019)
yaitu sebanyak 18 orang (90%), sedangkan sisanya 1 orang (5%) naik dan 1 orang
(5%) tetap.
Analisis peneliti dari hasil penelitian pada saat pemberian senam lansia bagi
penderita hipertensi memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah baik itu
sebelum dan sesudah melakukan senam lansia. Dapat disimpulkan bahwa senam
lansia dapat membantu dalam penurunan tekanan darah dan termasuk kedalam
aktivitas fisik yang bisa menjadi pilihan untuk membantu menurunkan tekanan
0,000 lebih kecil dari p value (0,05), p value diastolik = 0,001 lebih kecil dari p
value (0,05). Maka dari hasil yang telah di jabarkan terlihat bahwa secara statistik
hipertensi.
Senam ergonomik adalah salah satu senam yang di adaptasi dari gerakan
sholat. Manfaat dari senam ergonomik adalah untuk mengntrol tekanan darah,
kesehatan tubuh dan kebugaran tubuh. Ada juga beberapa manfaat dari senam
tubuh dan melancarkan sirkulasi oksigen sehingga tubuh akan terasa segar dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyadi, et al. (2019)
tekanan darah pada subjek I hari pertama 160/100 mmHg hari ke lima 140/80
penderita hipertensi memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah baik itu
tekanan darah dan termasuk aktivitas fisik yang bisa menjadi pilihan untuk
hasil analisa data menggunakan uji paired sampel test menunjukkan terdapat
perbedan rata-rata niali tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan senam
yoga pada H0 kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan
rata-rata tekanan darah. Pada H1 sebelum dan sesudah diberikan perlakuan ada
perbedaan rata-rata tekanan darah dengan nilai ∝=0 , 05 jika Thitung >Ttabel dan
p value <0,05 maka H0 di tolak, maka di peroleh nilai tekanan darah sistolik
42
0,995>0,05.
mengurangi berat badan, tekanan darah kadar glukosa dan emosional. Senam yoga
pengontrolan dari panca indra dan tubuh (body), pikiran (mind) dan jiwa.
Terdapat beberapa gerakan yoga yang dapat menurunkan tekanan darah pada
lansia terdiri dari pranayama selama 30 menit, gerakanya terdiri dari puraka (tarik
dengan memusatkan pada 7 cakra tubuh. Lalu dilanjutkan gerakan Asana Yoga 30
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hendrati & Hidayah
diperoleh angka signifikan atau nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah dari
standart signifikan 0,05 atau ( ρ < ∝), dikarenakan ρ < ∝ , yang berarti ada
pengaruh senam yoga terhadap perubahan tekanan darah pada lansia yang
mengalami hipertensi.
Analisis peneliti dari hasil penelitian dalam pemberian senam yoga bagi
penderita hipertensi memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah baik itu
43
sebelum dan sesudah melakukan senam yoga dan mempunyai pengaruh yang
hipertensi dalam penurunan tekanan darah dan termasuk aktivitas fisik yang bisa
hipertensi.
hasil analisa data menggunakan uji T-test menunjukkan terdapat perbedan rata-
rata nilai pretest dan posttest sistole pada H1 p value = 0,000 dan diastole pretest
dan posttest p value = 0,001. Pada H2 pretest dan posttest sistole p value = 0,003
dan diastole pretest dan posttest diastole p value = 0,003. Pada H3 pretest dan
posttest sistole p value = 0,000 dan pretest dan posttest diastole p value = 0,00.
Senam hipertensi adalah salah satu jenis olahraga yang ditunjukkan untuk
penderita hipertensi dan lansia untuk mengurangi berat badan dan mengurangi
dilakukan seminggu minimal dua kali. Tujuan lain dari senam hipertensi adalah
untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke dalam otot-otot dan
rangka yang aktif khususnya terdapat otot jantung sehingga dapat menurunkan
meregang, dan aliran darah akan turun sementara waktu, sekitar 30-120 menit
kemudian akan kembali pada tekanan darah sebelum senam (Sumartini, et al.
2019).
44
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Arisandi & Mardiah
Darah Pada Lansia”. Didapatkan nilai rata-rata 160,6/100 tekanan darah pada
intervensi nilai rata-rata 159/96. Sesudah dilakukan senam hipertensi nilai rata-
rata tekanan darah pada kelompok kontrol 160/99,4 dan pada kelompok intervensi
bagi penderita hipertensi memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah baik
itu sebelum dan sesudah melakukan senam hipertensi dan mempunyai pengaruh
hipertensi dalam penurunan tekanan darah dan termasuk aktivitas fisik yang bisa
hipertensi.
rata-rata nilai dari tekanan darah diastole yaitu Z sebesar 3.961 dengan p value
sebesar 0.000. dari nilai uji p value lebih kecil dari 0.05 (0.000<0.05). sehingga
dari penjelasan di atas dapat di artikan bahwa Ho di tolak, maka dari itu terdapat
perbedaan antara tekanan darah sistole dan diastole sebelum dan sesudah
Aktivitas fisik atau olahraga seperti senam dapat mendorong jantung bekerja
secara optimal salah satu jenis senam yang dapat dilakukan oleh lansia adalah
senam jantung sehat. Senam jantung sehat yaitu suatu kegiatan yang dilakukan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Merianti & Wijaya
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Wherda Kasih
Sayang Ibu Batusangkar”. Hasil yang didapatkan adalah 145,33 mmHg dan rata –
rata tekanan darah diastolik adalah 88,00 mmHG, selain itu rata – rata tekanan
darah sistolik sesudah melakukan senam jantung sehat adalah 137,33 mmHg dan
rata – rata tekanan darah diastolik adalah 82,00 mmHG. Hasil analisa bivariat
diperoleh bahwa ada pengaruh senam jantung sehat terhadap penurunan tekanan
Analisis peneliti dari hasil penelitian dalam pemberian senam jantung bagi
penderita hipertensi memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah baik itu
sebelum dan sesudah melakukan senam jantung dan mempunyai pengaruh yang
signifikan dalam penurunan tekanan darah. Maka dapat disimpulkan bahwa senam
jantung dapat membantu lansia hipertensi dalam penurunan tekanan darah dan
termasuk aktivitas fisik yang bisa menjadi pilihan untuk membantu menurunkan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
senam bugar, senam yoga, senam low impact aerobic, senam ergonomik,
senam hipertensi, senam tera, dan dance movement therapy. Dari 10 jenis
aktivitas fisik, senam bugar merupakan jenis aktivita fisik yang pling
5.2 Saran
Dari hasil literatur review 10 jurnal maka diharapkan aktivitas fisik bagi
terwujudnya harapan hidup lebih baik dan sehat untuk masa yang akan datang.
46
47
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, I. S., et al. (2021). Pengaruh Senam Bugar Terhadap Tekanan Darah
Lansia Dengan Hipertensi : Studi Quasi Eksperimental. Jurnal Kesehatan
Vokasional, Vol. 6, 241-248.
Arindari, D. R., & Alhafis, H. R. (2019). Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Vol.Ix, 80-81.
Arisandi, Y., & Mardiah. (2022). Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, Vol. 7,
349-355.
Baeha, R. A., et al. (2020). Pengaruh Senam Jantung Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di UPT Puskesmas
Helvetia Medan 2020. Jurnal Imiah Keperawatan Imelda, Vol. 6, 105-110.
Comang, Susanti, R. W., Asrul, M., & Hidayatul , M. (2018). Pengaruh Low
Impact Aerobic Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tatewatu Kabupaten Konawe
Utara. Jurnal Keperawatan, Vol. 2, 8-14.
Damanik, H., & Ziraluo, A. A. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rsu
Imelda. Jurnal Keperawatan Priority, Vol. 1, 96-97.
Efliani, D., et al. (2022). Efektivitas Senam Hipertensi Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Lansia Di UPT PSTW Khusnul Khotomah Pekan
Baru. Jurnal Menara Medika, Vol. 4, 183-191.
Hendarti, E. S., & Hidayah, A. (2018). Pemberian Terapi Senam Yoga Terhadap
Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Yang Mengalami Hipertensi Di
Kabupaten Sidoarjo. Prosiding Seminar Nasional Unimus, Vol. 1, 176-
182.
Juliastanti, E., et al. (2021). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah
Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Unit I
Kecamatan Sumbawa. Jurnal Kesehatan Dan Sains, Vol.4, 27-24.
Junaidin, N. (2017). Pengaruh Dance Movement Therapy Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Pada Lansia Yang. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan,
Vol. 2, 206-216.
Khasanah, U., & Nurjanah, S. (2020). Pengaruh Senam Tera Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi. Indonesi Journal Of
Nursing Science And Practice, Vol. 3, 23-24.
Khosmah, Y. I. (2021). Penerapan Senam Egrenomik Terhadap Tekanan Darah
Pada Lansia Yang Mengalami Hipertensi UPTD PSLU Tresna Werda
Natar Lampung Selatan. Jurnal Kesehatan Baitul Hikmah, Vol. 1, 18-19.
Marleni, L., Syafei, A., & Sari, M. T. (2020). Aktivitas Fisik Dengan Tingkat
Hipertensi Di Puskesmas Kota Palebang. Jurnal Kesehatan Poltekes
Palembang, Vol. 15, 67.
Marsuna. (2022). Efektivitas Senam Jantung Sehat Terhadap Perubahan Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi. Musamus Journal Of Physical
Education And Sport (Mjpes), Vol. 4, 131-139.
Maulidia, A., & Bhakti, W. K. (2019). Efektivitas Senam Yoga Terhadap Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Banjar Serasan Pontianak Timur. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan,
Vol. 10, 25-34.
Mulyadi, A., Sepdianto, T. C., & Hernanto, D. (2019). Gambaran Perubahan
Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Yang Melakukan Senam Lansia.
Journal Of Borneo Holistic Health, Vol. 2.
Nurafifah, A. S. (2021). Senam Aerobik Low Impact Dapat Menurunkan Tekanan
Darah Pada Lansia Dengan. Dohara Publisher Open Access Journal, Vol.
01, 36-41.
Nurbaiti, S., & Yuliana, A. R. (2020). Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia
Hipertensi Dengan Teknik Brisk Walking Exercise Di Desa Angkatan
Kidul Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati. Jurnal Profesi
Keperawatan, Vol. 7, 65-75.
Oktaviani, G. A., et al. (2022). Penerapan Senam Hipertensi Terhadap Tekanan
Darah Tinggi Pasien Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sari
Kec. North Metro Utara Tahun 2021. Jurnal Cendikia Muda, Vol. 2, 187.
Pangaribuan, R., & Batubara, K. (2022). Senam Tera Untuk Menurunkan Tekanan
Darah Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai. Jurnal
Pengabdian Masyarakat, Vol. 2, 53-62.
Rahmatika, A. F. (2021). Hubungan Kebiasan Merokok Dengan Kejadian
Hipertensi. Jurnal Medika Hutama, Vol. 02, 707.
Rahmiati, C., & Zurijah, T. I. (2020). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan
Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi. Jurnal Penjaskesrek, Vol. 7, 15-27.
Setiyaningrum, I. P., & Kusuma, A. H. (2021). Pengaruh Yoga Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Lansia Hipertensi Di Panti Wreda Dewanata
Slarang Cilacap Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, Vol. 14, 133-
141.
Sumartini, N. P., Zulkifli, & Adhitya, M. P. (2019). Pengaruh Senam Hipertensi
Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas. Jurnal Keperawatan Terpadu, Vol. 1, 47-55.
Suswanti, et al. (2019). Pengaruh Senam Ergonomik Terhadap Tekanan Darah
Lansia Dengan Hipertensi. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Vol. 1,
1-12.
Waluyo, A., et al. (2019). Pengaruh Dance Movement Therapy Terhadap
Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi. Journal Of
Telenursing, Vol. 1, 215-225.
Widia, C., et al. (2021). Literatur Review: Pengaturan Tekanan Darah Dengan
Low Impact Exercise Pada Penderita Hipertensi Di Masa Pandemi Covid-
19. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 101.
Widjayanti, Y., et al. (2019). Pengaruh Senam Lansia Aerobic Low Impact
Training Terhadap Penurunan Tekanan. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah, Vol. 4, 137-142.
Wulan, S. S., & Khomsah, I. Y. (2021). Penerapan Senam Egrenomik Terhadap
Tekanan Darah Pada Lansia Yang Mengalami Hipertensi Di UPTD PSLU.
Jurnal Kesehatan Baitul Hikmah, Vol. 1, 17-23.
Yuanti, Y., & Nurhidayah. (2019). Senam Sehat Cegah Hipetensi Di Posyandu
RW 02 Harjamukti Depok. Jurnal Arsip Mpengabdian Masyrakat, Vol. 1,
19-20.
Zaen, N. L., & Sinaga, F. (2020). Pengaruh Metode "Brisk Walking Exercixe"
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kisaran Rantau Prapat Tahun 2020. Jurnal
Ilmiah Kebidanan Imelda, Vol. 6, 32-33.