Lokasi : kelurahan
Wonodri
LAPORAN KEGIATAN
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN HIPERTENSI
SEMARANG
1 Judul Kegiatan Edukasi Kesehatan tentang Hipertensi
NIM G2A221029
Fakultas ilmu kesehatan dan
Prodi,Fakultas keperawatan , S1 keperawatan
3 Jumlah anggota 1
Mengetahui
Mahasiswa
Dosen Pembimbing DPL Universitas Muhammadiyah Semarang
Universitas Muhammadiyah Semarang
Titis Purwanti
Ns.Nikmatul Khayati,M.Kep
NIM . G2A221029
NIK 28.6.1026.099
Menyetujui
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada seseorang > 140/90 mmHg
dan dilakukan minimal 2 kali pengukuran pada periode yang berbeda (1). The Joint
National Community on Preventation, Detection, Evaluation and Treatment of High
Blood Preassure 8 (JNC-8), World Health Organization (WHO) and European
Society of Hipertension mendefinisikan hipertensi sebagai kondisi dimana tekanan
darah sistolik seseorang lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastoliknya lebih
dari 90 mmHg (2).
6
BAB II
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
7
BAB III
HASIL-HASIL KEGIATAN
8
Pengkajian menggunakan tehnik wawancara dengan
kader posyandu lansia dan ketua RW 6 , mengatakan bahwa
sebagian peserta posyandu lansia mengalami hipertensi.
Berdasakan data pencatatan pemeriksaan tekanan darah
peserta posyandu lansia 60 % mengalami hipertensi.
Sample random sampling dengan pada 5 orang peserta
posyandu lansia di dapatkan data bahwa 4 orang belum tahu
tentang penatalaksanaan hipertensi .
Dari hasil musyawarah dengan pihak RW 6, diperoleh
kesepakatan bahwa akan di lakukan edukasi terkait
hipertensi. Dinas kesehatan kota Semarang mendukung
penuh Kegiatan Edukasi Kesehatan tentang hipertensi yang
dilaksanakan di RW 6 kelurahan Wonodri Semarang.
Kegiatan Edukasi Kesehatan hipertensi di lakukan
pada hari kamis , tanggal 9 Februari 2023 jam 09.00 di balai
RW 6 di hadiri oleh dosen pembimbing ,petugas dari
puskesmas pandanaran, petugas kelurahan Wonodri dan di
hadiri 14 peserta posyandu lansia. Kegiatan edukasi di
mulai jam 09.00, selanjutnya pengarahan dari kelurahan
dan ketua RW 6 dan di lanjutkan dengan pemaparan materi
oleh mahasiswa. Setelah pemaparan materi selesai di
lakukan sesi tanya jawab dan diskusi. Peserta aktif
memberikan pertanyaan kepada penyaji materi. Penyaji
memberikan pertanyaan untuk evaluasi edukasi, peserta
mampu menjawab dengan baik. Peserta dengan jawaban
terbaik di berikan apresiasi dengan pemberian cinderamata.
Acara edukasi selesai jam 10.00 dan di akhiri dengan sesi
foto bersama.
9
4. Tempat Aula RW 6 Kelurahan Wonodri Semarang
5. Jenis Kegiatan Kegiatan ini berjenis Edukasi Formal dengan nama kegiatan
adalah Edukasi Kesehatan tentang hipertensi
6. Sifat Kegiatan Kegiatan bersifat kegiatan promotif preventif dengan
pendekatan edukatif interaktif
7. Penggunaan Biaya Kegiatan di dapatkan dari anggaran KKN Universitas
Biaya Muhammadiyah Semarang .Rincian biaya terlampir
10
10. Kendala Beberapa peserta kadang kurang fokus dengan penyaji
11. Pemecahan Presentator aktif dan sesekali memberikan pertanyaan agar
masalah audiens terfokus terhadap materi yang diberikan
11
BAB IV
A. Kesimpulan
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (3) prevalensi
hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. (3) Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler
sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Pendidikan kesehatan tentang hipertensi merupakan edukasi yang efektif untuk memberi
wawasan, bimbingan dan pencegahan bagi peserta posyandu lansia dalam melakukan
pencegahan hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, dan upaya promotif.
B. Saran
a. Posyandu lansia RW 6
b. Puskesmas
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN 1 : SAP Edukasi Hipertensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI
Disusun Oleh :
TITIS PURWANTI (G2A221029)
14
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada seseorang > 140/90
mmHg dan dilakukan minimal 2 kali pengukuran pada periode yang berbeda 1. The
Joint National Community on Preventation, Detection, Evaluation and Treatment of
High Blood Preassure 8 (JNC-8), World Health Organization (WHO) and European
Society of Hipertension mendefinisikan hipertensi sebagai kondisi dimana tekanan
darah sistolik seseorang lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastoliknya lebih
dari 90 mmHg 2.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit masyarakat
dapat memahami tentang penyakit darah tinggi, diit darah tinggi dan dan mampu
melakukan perawatan diri terhadap penyakit darah tinggi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat mampu
menjelaskan kembali tentang:
h. Pengertian darah tinggi
i. Penyebab darah tinggi dengan baik.
j. Tanda dan gejala darah tinggi dengan baik.
k. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita Darah
tinggi
l. Komplikasi dari hipertensi
m. Pengendalian hipertensi
C. SASARAN
Masyarakat RW 6 kelurahan Wonodri
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 09 Februari 2023
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai RW 6 Kelurahan Wonodri
E. MATERI
Terlampir
16
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan 5 menit o Salam
perkenalan
o Menjelaskan
kontrak dan
tujuan
pertemuan
2. Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan Leaflet
tentang : Dan Lembar
Pengertian Balik
darah tinggi
Penyebab darah
tinggi
Tanda dan gejala
darah tinggi
Diet darah
tinggi
Mengetahui
obat-obatan
untuk hipertensi
Mengetahui
komplikasi yang
terjadi akibat
hipertensi
Membuka
sesion
pertanyaan
Diskusi dengan
keluarga
17
3. Penutup 5 menit Menutup
pembelajaran
dengan salam
G. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
I. DENAH LOKASI
Terlampir
J. DAFTAR PUSTAKA
1. Fikriana R. Sistem Kardiovaskuler. Deepublish; 2018.
2. Yulanda G, Lisiswanti R. Penatalaksanaan Hipertensi Primer. Majority.
Published online 2019.
3. KEMENKES. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI; 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2
0%0A18/Hasil Riskesdas 2018.pdf
4. Anggraini S, Chanif. Efektifitas Pemberian Posisi Kepala Elevasi pada
Pasien Hipertensi Emergensi. Ners Muda. 2020;1(2):78-87.
5. Kuswardhani. Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lanjut Usia. Deepublish;
2018.
6. Ihsan Kurniawan S. Hubungan Olahraga, Stress dan Pola Makan dengan
Tingkat Hipertensi di Posyandu Lansia di Kelurahan Sudirejo I Kecamatan
Medan Kota . J Heal Sci Physiother. Published online 2019.
7. Adrian SJ, Tommy. Hipertensi Esensial : Diagnosis dan Tatalaksana
Terbaru pada Dewasa. Cermin Dunia Kedokt. Published online 2019.
8. Arfan Andri; Lingga, Lingga IDH. PENGARUH PEMBERIAN JUS
CAMPURAN MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS LINN) DAN JERUK
18
MANIS (CITRUS AURANTIUM) TERHADAP PENURUNAN
TEKANAN DARAH. JUMANTIK (Jurnal Mhs dan Peneliti Kesehatan).
Published online 2018.
9. Putri dafriani. Pendekatan Herbal Dalam Mengatasi Hipertensi. CV.Berkah
Prima; 2019.
K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Semua anggota masyarakat hadir dalam acara penyuluhan.
b. Kesiapan materi penyaji.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. valuasi Proses
a. Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan 2/3 dari
jumlah pasien d balai RW 6 kelurahan Wonodri.
b. Masyarakat antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
c. Masyarakat menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
d. Mahasiswa
1) Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
2) Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b. Adanya tambahan pengetahuan tentang darah tinggi yang diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah.
L. DAFTAR PERTANYAAN
1. Jelaskan kembali pengertian tekanan darah tinggi ?
2. Jelaskan kembali penyebab tekanan darah tinggi?
3. Apa tanda dan gejala tekanan darah tinggi?
4. Apa saja makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita
tekanan darah tinggi?
5. Sebutkan pengobatan darah tinggi ?
6. Jelaskan komplikasi darah tinggI
19
Lampiran 1 Materi hipertensi
MATERI
A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada seseorang > 140/90 mmHg dan
dilakukan minimal 2 kali pengukuran pada periode yang berbeda 1. The Joint
National Community on Preventation, Detection, Evaluation and Treatment of High
Blood Preassure 8 (JNC-8), World Health Organization (WHO) and European
Society of Hipertension mendefinisikan hipertensi sebagai kondisi dimana tekanan
darah sistolik seseorang lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastoliknya lebih
dari 90 mmHg 2.
B. PENYEBAB
20
c. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita, akan tetapi wanita
terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause, salah satunya adalah
penyakit jantung koroner. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi
oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density
Lipoprotein (HDL).
d. Stres
Stres merupakan suatu tekanan fisik maupun psikis yang tidak menyenangkan.
Stres dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan
memacu jantung berdenyut lebih cepat dan kuat, sehingga tekanan darah akan
meningkat. Kondisi tersebut apabila terjadi dalam kurun waktu yang lama akan
berbahaya bagi orang yang sudah menderita hipertensi, sehingga menimbulkan
komplikasi Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target organ tubuh
yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak
terjadinya kompplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan
kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita akibat
komplikasi hipertensi yang dimiliki 6
e. Kurang olahraga
Aktivitas fisik yang senantiasa aktif dan teratur akan menyebabkan pembuluh
darah cenderung lebih elastis, sehingga akan mengurangi tahanan perifer.
Aktivitas fisik yang teratur juga akan menyebabkan kerja jantung menjadi lebih
efisien, sehingga curah jantung akan berkurang dan akan menyebabkan
penurunan tekanan darah 7.
f. Pola asupan garam dan diet
World Health Organization (WHO) merekomendasikan pola konsumsi garam
yang dapat mengurangi risiko terjadinya hipertensi. Kadar sodium yang
direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau
6 gram garam) perhari. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan
konsentrasi natrium didalam cairan ekstraseluler meningkat. Cairan intraseluler
ditarik ke luar untuk menormalkannya, sehingga volume cairan ekstraseluler
meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan
meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi 7.
21
g. Kebiasaan merokok
Merokok dan hipertensi adalah dua faktor risiko yang terpenting dalam penyakit
aterosklerosis, penyakit jantung koroner, infark miokard akut, dan kematian
mendadak
22
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak
lebih 15 gramperhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
2. Makanan yang dibatasi
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru, minyak
kelapa, gajih
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan natrium misalnya biscuit,
craker
c. Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, ikan asin, telor asin.
d. Makanan yang mengandung alkohol misalnya durian dan tape.
e. Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis, daging sapi,
daging kambing.
f. Garam dapur
g. Makan tinggi lemak dan kolesterol
h. Buah/sayur yang diawetkan dengan garam : ikan asin, asinan, dll
E. Penatalaksanaan
Intervensi atau penatalaksanaan untuk pasien hipertensi ada dua macam, yaitu
intervensi farmakologis dan intervensi nonfarmakologis 9
a. Terapi farmakologis
Penatalaksanaan farmakologis untuk hipertensi adalah pemberian antihipertensi.
Cara menurunkan tekanan darah dengan antihipertensi (AH) telah terbukti
menurunkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler seperti stroke, iskemia
23
jantung, gagal jantung kongestif dan memberatnya hipertensi. Jenis obat
antihipertensi yang sering digunakan adalah diuretika, alfa-blocker, beta-
blocker, penghambat neuron, vasodilator, antagonis kalsium, dan penghambat
ACE
b. Terapi non farmakologis
a) Pola diet
Pola diet hipertensi dapat dilakukan dengan pendekatan DASH (Dietary
Approaches to Stop Hipertension), yaitu mengkonsumsi makanan yang
kaya akan buah, rendah lemak atau bebas lemak hewani. Diet DASH
menganjurkan mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalium,
magnesium, kalsium dan serat serta menganjurkan untuk mengurangi
konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, kolesterol, daging
merah, minuman yang tinggi gula dan garam
b) Pemberian edukasi atau penyuluhan
Edukasi dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan masing-masing
pada penderita hipertensi sehingga penderita hipertensi memiliki sikap dan
perilaku patuh terhadap penatalaksanaan hipertensi.
c) Aktivitas fisik
Peningkatan aktivitas fisik dapat berupa peningkatan kegiatan fisik
seharihari atau berolahraga secara teratur seperti senam aerobik atau jalan
cepat selama 30-40 menit sebanyak 3 – 4 kali seminggu. Olahraga
meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL) yang dapat
mengurangi hipertensi terkait aterosklerosis.
d) Penghentian konsumsi rokok dan alkohol
Pada kebanyakan kasus, merokok dan minum alkohol dapat menaikkan
tekanan darah sistolik. Nikotin yang terhirup dapat terserap ke dalam tubuh
dapat mengaktifkan hipofisis untuk mengaktifkan kelenjer adrenal sehingga
kelenjar adrenal mensekresikan epinefrin atau adrenalin yang dapat
membuat pembuluh darah mengalami vasokontriksi sehingga menaikkan
tekanan darah.
e) Penurunan stres
Kemampuan tubuh merespon stress akan menentukan status kesehatan
seseorang. Kadar hormon adrenalis yang tinggi akan meningkatkan tekanan
24
darah, denyut nadi dan fungsi pernapasan. Banyak cara yang dapat
dilakukan dalam tatalaksana stress seperti meditasi, yoga atau hipnosis
dapat mengontrol system saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan
darah.
f) Terapi herbal
Pengobatan dengan herbal menjadi pilihan karena murah, mudah didapat
dan efek samping yang minimal. Terapi herbal adalah terapi komplementer
17 menggunakan tumbuhan yang berkhasiat obat. Khasiat antihipertensi
yang dimiliki herbal diantaranya adalah kalium, memiliki kandungan
antioksidan, memiliki kandungan diuretik, antiandrenergik dan vasodilator.
Beberapa tanaman herbal yang bisa menurunkan tekanan darah misalnya:
bayam, biji bunga matahari, alpukat, mentimun, bawang putih, daun seledri,
belimbing, mengkudu, serta pegagan
F. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai
target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal.
Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi
rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita
akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab
kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan
darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya
autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan
lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas
terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya
kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth
factor-β (TGF-β). Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum
ditemui pada pasien hipertensi adalah:
1. Jantung
25
a. hipertrofi ventrikel kiri
b. angina atau infark miokardium
c. gagal jantung
2. Otak - stroke atau transient ishemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati
G. Pengendalian hipertensi
Pengendalian hipertensi bisa dilakukan dengan cara
1. Periksa Kesehatan secara rutin dan mengikuti anjuran dokter
2. Atasu penyakit denan pengobatan yang tepat dan teratur
3. Tetap diit dengan gizi yang seimbang
4. Upayakan aktivitas fisik yang aman
5. Hindari asap rokok, alcohol dan zat zat karsinogenik lainnya
Lampiran 2
DENAH LOKASI
KETERANGAN:
: PENYAJI :PINTUMASUK
:AUDIEN
26
Lampiran 3
27
28
Lampiran 5 : Biaya kegiatan edukasi hipertensi di RW 6 kelurahan Wonodri
3 Konsumsi Rp 271.000
29
30
31
32
33