Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 6

Lokasi : kelurahan
Wonodri
LAPORAN KEGIATAN

EDUKASI KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI


DI RW 6 KELURAHAN WONODRI SEMARANG

Disusun Oleh:

Titis Purwanti G2A221029

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan


kepada penulis dalam menyelesaikan “Laporan Kegiatan Edukasi Kesehatan Tentang
Hipertensi di RW 6 Kelurahan Wonodri Semarang” ini dengan lancar tanpa halangan yang
berarti. laporan ini disusun dengan harapan mampu menambah dan meningkatkan wawasan
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Dalam penyusunan Laporan kegiatan
ini, tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing KKN dan semua
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu terselesaikannya
Laporan kegiatan ini.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan untuk kebaikan di kemudian hari. Demikian, semoga laporan kegiatan ini
bermanfaat bagi kita semua.
.

Semarang, 12 Februari 2023

Penulis

ii
HALAMAN PENGESAHAN
KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN HIPERTENSI
SEMARANG
1 Judul Kegiatan Edukasi Kesehatan tentang Hipertensi

2 Nama Titis Purwanti

NIM G2A221029
Fakultas ilmu kesehatan dan
Prodi,Fakultas keperawatan , S1 keperawatan

3 Jumlah anggota 1

4 Lokasi Kegiatan edukasi RW 6 kelurahan Wonodri

5 Lembaga Mitra Tidak ada

6 Waktu Pelaksanaan 9 Februari 2023

7 Biaya yang di perlukan Rp 323.000

Sumber dana Anggaran KKN dari UNIMUS

Mengetahui
Mahasiswa
Dosen Pembimbing DPL Universitas Muhammadiyah Semarang
Universitas Muhammadiyah Semarang

Titis Purwanti
Ns.Nikmatul Khayati,M.Kep
NIM . G2A221029
NIK 28.6.1026.099

Menyetujui

Ka.LPPM Sekjen Penelitian dan Pengabdian

Prof.Dr.Ir.Purnomo,M.Eng Ir.Achmad Solichan,ST.,M.Kom


NIK.28.6.1026.104 NIK.28.6.1026.165

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................ i


Kata Pengantar................................................................................................................ ii
Halaman Pengesahan ...................................................................................................... iii
Daftar Isi ......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Analisis Situasi ...................................................................................................... 3
B. Identifikasi Dan Perumusah Masalah.................................................................... 4
C. Tujuan Dan Manfaat Kegiatan ............................................................................. 4

1. Tujuan Kegiatan ............................................................................................. 4

2. Manfaat Kegiatan ......................................................................................... 4

BAB II MATERI DAN METODE PELAKSANAAN KEGIATAN ............................ 7


A. Kerangka Pemecahan Masalah ............................................................................. 7
B. Realisasi Pemecahan Masalah dan Permasalahannya ........................................... 7

C. Kelompok Sasaran dan Lembaga Mitra ................................................................ 7

D. Metode yang digunakan ........................................................................................ 7


BAB III HASIL-HASIL PELAKSANAAN .................................................................. 8
A. Pelaksanaan Kegiatan............................................................................................ 8
B. Deskripsi Kegiatan ................................................................................................ 8
C. Waktu dan Tempat Kegiatan ................................................................................. 9
D. Sifat Kegiatan ........................................................................................................ 9
E. Penggunaan Biaya ................................................................................................. 9
F. Sasaran Kegiatan ................................................................................................... 9
G. Hasil Kegiatan Dan Foto / Bukti Kegiatan ........................................................... 9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13
LAMPIRAN

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada seseorang > 140/90 mmHg
dan dilakukan minimal 2 kali pengukuran pada periode yang berbeda (1). The Joint
National Community on Preventation, Detection, Evaluation and Treatment of High
Blood Preassure 8 (JNC-8), World Health Organization (WHO) and European
Society of Hipertension mendefinisikan hipertensi sebagai kondisi dimana tekanan
darah sistolik seseorang lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastoliknya lebih
dari 90 mmHg (2).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) prevalensi hipertensi


di Indonesia sebesar 34,1%. Ini mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi
hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8%. (3) prevalensi penduduk di
Provinsi Jawa Tengah dengan hipertensi sebesar 37,57 persen. Prevalensi hipertensi
pada perempuan (40,17%) lebih tinggi dibanding dengan laki-laki (34,83 persen).
Prevalensi di perkotaan sedikit lebih tinggi (38,11 persen) dibandingkan dengan
perdesaan (37,01 persen)(3)
Faktor penyebab paling sering adalah gangguan cerebrovaskular dan
gangguan fungsi serebral, sindrom akut koroner dengan iskemia, edema paru akut
dan disfungsi renal akut. Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan
kerusakan organ bahkan sampai kematian (4)
Dari hasil survei awal di kelurahan wonodri khususnya RW 6 kegiatan
Posyandu lansia diadakan tiap sebulan sekali. Sebagian besar peserta posyandu
lansia mengalami hipertensi dengan rata-rata tekanan darah 145/90 mmHg. Mereka
belum paham tentang penanganan hipertensi.

B. Identifikasi Dan Perumusan Masalah


Tingginya angka hipertensi peserta posyandu lansia RW 6 kelurahan wonodri ,
kurangnya pengetahuan peserta posyandu lansia terkait penatalaksanaan hipertensi maka
perlu di lakukan upaya peningkatan pengetahuan lansia tentang penatalaksanaan
hipertensi.
5
C. Tujuan Dan Manfaat Kegiatan
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit masyarakat
dapat memahami tentang penyakit darah tinggi, diit darah tinggi dan dan mampu
melakukan perawatan diri terhadap penyakit darah tinggi
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat mampu
menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian darah tinggi
b. Penyebab darah tinggi dengan baik.
c. Tanda dan gejala darah tinggi dengan baik.
d. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita Darah
tinggi
e. Obat- obatan untuk hipertensi
f. Komplikasi dari hipertensi
g. Pengendalian hipertensi
2. Manfaat
a. Bagi Peserta Posyandu Lansia
Kegiatan Edukasi Kesehatan tentang hipertensi diharapkan memberikan tambahan
pengetahuan tentang hipertensi kepada peserta posyandu lansia RW 6 kelurahan
Wonodri Semarang
b. Bagi Kader RW 6
Kader posyandu lansia yang telah mengikuti kegiatan edukasi kesehatan tentang
hipertensi diharapkan dapat menjadi kader posyandu lansia yang mempunyai
pengetahuan yang baik dan siap bekerjasama dengan Kelurahan dan dinas
kesehatan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.

6
BAB II
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah.


Berdasarkan hasil survey di dapatkan data bahwa pengetahuan peserta
posyandu lansia RW 6 masih kurang sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan
pengetahuan. Strategi yang diterapkan dalam upaya meningkatkan pengetahuan
peserta posyandu lansia adalah dengan kegiatan edukasi kesehatan tentang hipertensi
di RW 6 kelurahan Wonodri Semarang.
B. Realisasi Pemecahan Masalah dan Permasalahannya.
Pemecahan masalah yang telah di rumuskan direalisasikan dengan melakukan
Kegiatan edukasi kesehatan tentang hipertensi di RW 6 kelurahan Semarang dan
dilaksanakan dengan lancar di ikuti oleh 14 peserta. Kegiatan edukasi di lakukan
dengan metode ceramah dan diskusi dengan materi edukasi Kesehatan tentang
hipertensi untuk meningkatkan pengetahuan peserta edukasi.
C. Kelompok Sasaran dan Lembaga Mitra
Kelompok sasaran kegiatan adalah Semua peserta posyandu lansia di RW 6
kelurahan wonodri Semarang. Lembaga mitra Kegiatan tidak ada.
D. Metode yang digunakan
Metode kegiatan yang di gunakan adalah metode pembelajaran konvensional /
metode ceramah dan metode diskusi.

7
BAB III
HASIL-HASIL KEGIATAN

Nama Kegiatan Edukasi kesehatan tentang hipertensi di RW 6 kelurahan


Wonodri Semarang
1. Pelaksanaan Pelaksana Kegiatan Edukasi Kesehatan tentang hipertensi di
kegiatan Posyandu lansia RW 6 kelurahan Wonodri kota Semarang
adalah Mahasiswa Lintas Jalur fakultas ilmu kesehatan dan
keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang
2. Deskripsi Kegiatan edukasi kesehatan tentang hipertensi
kegiatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
pengetahuan lansia tentang hipertensi. Kegiatan di mulai
dengan pengakajian awal pada tanggal 2 Februari 2023.
Pengkajian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap
awal dilakukan Winshield Survei, dilanjutkan dengan
pengkajian terstruktur dengan menggunakan instrumen data
hasil tekanan darah Posyandu lansia di RW 6 dan diakhiri
dengan wawancara dengan Pengurus RW 6 kelurahan
Wonodri Kota Semarang.
Lokasi RW 6 Kelurahan Wonodri Semarang berada di
tengah Kota Semarang, sangat dekat dengan RS Roemani
Semarang tepatnya di Wonodri Baru Raya No.22, Wonodri,
Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang, sebuah jalan
protokol dengan arus lalu lintas yang sangat sibuk. Gedung
balai RW 6 kelurahan wonodri Semarang menghadap ke
selatan tepatnya di jalan Wonodri Krajan 2 RT 2 RW6 . Alat
Transportasi yang digunakan peserta posyandu lansia RW 6
untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia adalah dengan
berjalan kaki , menggunakan sepeda, menggunakan sepeda
motor.

8
Pengkajian menggunakan tehnik wawancara dengan
kader posyandu lansia dan ketua RW 6 , mengatakan bahwa
sebagian peserta posyandu lansia mengalami hipertensi.
Berdasakan data pencatatan pemeriksaan tekanan darah
peserta posyandu lansia 60 % mengalami hipertensi.
Sample random sampling dengan pada 5 orang peserta
posyandu lansia di dapatkan data bahwa 4 orang belum tahu
tentang penatalaksanaan hipertensi .
Dari hasil musyawarah dengan pihak RW 6, diperoleh
kesepakatan bahwa akan di lakukan edukasi terkait
hipertensi. Dinas kesehatan kota Semarang mendukung
penuh Kegiatan Edukasi Kesehatan tentang hipertensi yang
dilaksanakan di RW 6 kelurahan Wonodri Semarang.
Kegiatan Edukasi Kesehatan hipertensi di lakukan
pada hari kamis , tanggal 9 Februari 2023 jam 09.00 di balai
RW 6 di hadiri oleh dosen pembimbing ,petugas dari
puskesmas pandanaran, petugas kelurahan Wonodri dan di
hadiri 14 peserta posyandu lansia. Kegiatan edukasi di
mulai jam 09.00, selanjutnya pengarahan dari kelurahan
dan ketua RW 6 dan di lanjutkan dengan pemaparan materi
oleh mahasiswa. Setelah pemaparan materi selesai di
lakukan sesi tanya jawab dan diskusi. Peserta aktif
memberikan pertanyaan kepada penyaji materi. Penyaji
memberikan pertanyaan untuk evaluasi edukasi, peserta
mampu menjawab dengan baik. Peserta dengan jawaban
terbaik di berikan apresiasi dengan pemberian cinderamata.
Acara edukasi selesai jam 10.00 dan di akhiri dengan sesi
foto bersama.

3. Waktu Kegiatan Kegiatan dilaksanakan pada:


Hari : Kamis
Tanggal : 09 Februari 2023
Jam : 09.00 – 11.00 WIB

9
4. Tempat Aula RW 6 Kelurahan Wonodri Semarang
5. Jenis Kegiatan Kegiatan ini berjenis Edukasi Formal dengan nama kegiatan
adalah Edukasi Kesehatan tentang hipertensi
6. Sifat Kegiatan Kegiatan bersifat kegiatan promotif preventif dengan
pendekatan edukatif interaktif
7. Penggunaan Biaya Kegiatan di dapatkan dari anggaran KKN Universitas
Biaya Muhammadiyah Semarang .Rincian biaya terlampir

8. Sasaran kegiatan/ Sasaran Kegiatan : Peserta Posyandu Lansia RW 6


lembaga mitra Kelurahan Wonodri Semarang
Lembaga mitra : Tidak ada

9. Hasil kegiatan Pengetahuan peserta posyandu lansia RW 6 kelurahan


Wonodri Semarang terkait materi edukasi tentang
hipertensi meningkat , di buktikan evaluasi langsung kepada
peserta posyandu lansia mampu menjawab pertanyaan
evaluasi.
Foto kegiatan

10
10. Kendala Beberapa peserta kadang kurang fokus dengan penyaji
11. Pemecahan Presentator aktif dan sesekali memberikan pertanyaan agar
masalah audiens terfokus terhadap materi yang diberikan

11
BAB IV

A. Kesimpulan
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (3) prevalensi
hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. (3) Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler
sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Pendidikan kesehatan tentang hipertensi merupakan edukasi yang efektif untuk memberi
wawasan, bimbingan dan pencegahan bagi peserta posyandu lansia dalam melakukan
pencegahan hipertensi, penatalaksanaan hipertensi, dan upaya promotif.
B. Saran
a. Posyandu lansia RW 6

Mendorong peningkatan kesadaran peserta posyandu lansia untuk meningkatkan gaya


hidup yang lebih baik bagi penderita hipertensi

b. Puskesmas

Di harapkan untuk menyusun upaya promotif kesehatan lansia dan melaksanakannya


secara konsisten.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Fikriana R. Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Deepublish; 2018. 48 p.


2. Yulanda G, Lisiswanti R. Penatalaksanaan Hipertensi Primer. Majority. 2019;
3. KEMENKES. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018) [Internet]. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI; 2018. Available from:
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20%0A1
8/Hasil Riskesdas 2018.pdf
4. Anggraini S, Chanif. Efektifitas Pemberian Posisi Kepala Elevasi pada Pasien
Hipertensi Emergensi. Ners Muda. 2020;1(2):78–87.

13
LAMPIRAN 1 : SAP Edukasi Hipertensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

Disusun Oleh :
TITIS PURWANTI (G2A221029)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2023

14
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipertensi (Darah Tinggi)


Sub Pokok Bahasan : Penanganan Hipertensi
Penyaji : Titis Purwanti
Sasaran : Lansia RW 6 kelurahan Wonodri
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 09 Februari 2023
Tempat : Balai RW 6

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada seseorang > 140/90
mmHg dan dilakukan minimal 2 kali pengukuran pada periode yang berbeda 1. The
Joint National Community on Preventation, Detection, Evaluation and Treatment of
High Blood Preassure 8 (JNC-8), World Health Organization (WHO) and European
Society of Hipertension mendefinisikan hipertensi sebagai kondisi dimana tekanan
darah sistolik seseorang lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastoliknya lebih
dari 90 mmHg 2.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) prevalensi hipertensi


di Indonesia sebesar 34,1%. Ini mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi
3
hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8%. prevalensi penduduk di
Provinsi Jawa Tengah dengan hipertensi sebesar 37,57 persen. Prevalensi hipertensi
pada perempuan (40,17%) lebih tinggi dibanding dengan laki-laki (34,83 persen).
Prevalensi di perkotaan sedikit lebih tinggi (38,11 persen) dibandingkan dengan
perdesaan (37,01 persen)3
Faktor penyebab paling sering adalah gangguan cerebrovaskular dan
gangguan fungsi serebral, sindrom akut koroner dengan iskemia, edema paru akut
dan disfungsi renal akut. Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan
kerusakan organ bahkan sampai kematian 4
Dari hasil survei awal Posyandu lansia di kelurahan wonodri khususnya RW
6 adakan tiap sebulan sekali. Lansia masyarakat wonodri rata-rata mempunyai
tekanan darah 140/90 mmHg. Mereka belum paham tentang penanganan hipertensi
secara menyeluruh.
15
Oleh karena latar belakang di atas maka penyusun menyusun satuan cara
penyuluhan mengenai hipertensi dengan tujuan supaya setelah dilakukan pedidikan
kesehatan mengenai hepertensi masyarakat wonodri dapat memahami tentang
penyakit darah tinggi, diit darah tinggi dan dan mampu melakukan perawatan diri
terhadap penyakit darah tinggi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit masyarakat
dapat memahami tentang penyakit darah tinggi, diit darah tinggi dan dan mampu
melakukan perawatan diri terhadap penyakit darah tinggi.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat mampu
menjelaskan kembali tentang:
h. Pengertian darah tinggi
i. Penyebab darah tinggi dengan baik.
j. Tanda dan gejala darah tinggi dengan baik.
k. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita Darah
tinggi
l. Komplikasi dari hipertensi
m. Pengendalian hipertensi

C. SASARAN
Masyarakat RW 6 kelurahan Wonodri

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 09 Februari 2023
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai RW 6 Kelurahan Wonodri

E. MATERI
Terlampir

16
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan 5 menit o Salam
perkenalan
o Menjelaskan
kontrak dan
tujuan
pertemuan
2. Pelaksanaan 20 menit  Menjelaskan Leaflet
tentang : Dan Lembar
 Pengertian Balik
darah tinggi
 Penyebab darah
tinggi
 Tanda dan gejala
darah tinggi
 Diet darah
tinggi
 Mengetahui
obat-obatan
untuk hipertensi
 Mengetahui
komplikasi yang
terjadi akibat
hipertensi
 Membuka
sesion
pertanyaan
 Diskusi dengan
keluarga

17
3. Penutup 5 menit  Menutup
pembelajaran
dengan salam

G. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

H. MEDIA DAN ALAT


Lembar Balik dan Leaflet

I. DENAH LOKASI
Terlampir

J. DAFTAR PUSTAKA
1. Fikriana R. Sistem Kardiovaskuler. Deepublish; 2018.
2. Yulanda G, Lisiswanti R. Penatalaksanaan Hipertensi Primer. Majority.
Published online 2019.
3. KEMENKES. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI; 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2
0%0A18/Hasil Riskesdas 2018.pdf
4. Anggraini S, Chanif. Efektifitas Pemberian Posisi Kepala Elevasi pada
Pasien Hipertensi Emergensi. Ners Muda. 2020;1(2):78-87.
5. Kuswardhani. Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lanjut Usia. Deepublish;
2018.
6. Ihsan Kurniawan S. Hubungan Olahraga, Stress dan Pola Makan dengan
Tingkat Hipertensi di Posyandu Lansia di Kelurahan Sudirejo I Kecamatan
Medan Kota . J Heal Sci Physiother. Published online 2019.
7. Adrian SJ, Tommy. Hipertensi Esensial : Diagnosis dan Tatalaksana
Terbaru pada Dewasa. Cermin Dunia Kedokt. Published online 2019.
8. Arfan Andri; Lingga, Lingga IDH. PENGARUH PEMBERIAN JUS
CAMPURAN MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS LINN) DAN JERUK

18
MANIS (CITRUS AURANTIUM) TERHADAP PENURUNAN
TEKANAN DARAH. JUMANTIK (Jurnal Mhs dan Peneliti Kesehatan).
Published online 2018.
9. Putri dafriani. Pendekatan Herbal Dalam Mengatasi Hipertensi. CV.Berkah
Prima; 2019.

K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Semua anggota masyarakat hadir dalam acara penyuluhan.
b. Kesiapan materi penyaji.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. valuasi Proses
a. Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan 2/3 dari
jumlah pasien d balai RW 6 kelurahan Wonodri.
b. Masyarakat antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
c. Masyarakat menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
d. Mahasiswa
1) Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
2) Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b. Adanya tambahan pengetahuan tentang darah tinggi yang diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah.

L. DAFTAR PERTANYAAN
1. Jelaskan kembali pengertian tekanan darah tinggi ?
2. Jelaskan kembali penyebab tekanan darah tinggi?
3. Apa tanda dan gejala tekanan darah tinggi?
4. Apa saja makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita
tekanan darah tinggi?
5. Sebutkan pengobatan darah tinggi ?
6. Jelaskan komplikasi darah tinggI

19
Lampiran 1 Materi hipertensi

MATERI

A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada seseorang > 140/90 mmHg dan
dilakukan minimal 2 kali pengukuran pada periode yang berbeda 1. The Joint
National Community on Preventation, Detection, Evaluation and Treatment of High
Blood Preassure 8 (JNC-8), World Health Organization (WHO) and European
Society of Hipertension mendefinisikan hipertensi sebagai kondisi dimana tekanan
darah sistolik seseorang lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastoliknya lebih
dari 90 mmHg 2.

B. PENYEBAB

Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.


Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan
tekanan perifer 5. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi antara
lain:
a. Genetik
Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga
mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer. Faktor
genetik ini juga dihubungkan dengan faktor-faktor lingkungan lain, yang
kemudian menyebabkan seorang menderita hipertensi
b. Obesitas
Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan
kelompok etnik di semua umur. National Institutes for Health USA menyatakan
prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >
30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita, dibandingkan dengan
prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT < 25
(statusgizi normal menurut standar internasional

20
c. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita, akan tetapi wanita
terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause, salah satunya adalah
penyakit jantung koroner. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi
oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density
Lipoprotein (HDL).
d. Stres
Stres merupakan suatu tekanan fisik maupun psikis yang tidak menyenangkan.
Stres dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan
memacu jantung berdenyut lebih cepat dan kuat, sehingga tekanan darah akan
meningkat. Kondisi tersebut apabila terjadi dalam kurun waktu yang lama akan
berbahaya bagi orang yang sudah menderita hipertensi, sehingga menimbulkan
komplikasi Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target organ tubuh
yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak
terjadinya kompplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan
kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita akibat
komplikasi hipertensi yang dimiliki 6
e. Kurang olahraga
Aktivitas fisik yang senantiasa aktif dan teratur akan menyebabkan pembuluh
darah cenderung lebih elastis, sehingga akan mengurangi tahanan perifer.
Aktivitas fisik yang teratur juga akan menyebabkan kerja jantung menjadi lebih
efisien, sehingga curah jantung akan berkurang dan akan menyebabkan
penurunan tekanan darah 7.
f. Pola asupan garam dan diet
World Health Organization (WHO) merekomendasikan pola konsumsi garam
yang dapat mengurangi risiko terjadinya hipertensi. Kadar sodium yang
direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau
6 gram garam) perhari. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan
konsentrasi natrium didalam cairan ekstraseluler meningkat. Cairan intraseluler
ditarik ke luar untuk menormalkannya, sehingga volume cairan ekstraseluler
meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan
meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi 7.

21
g. Kebiasaan merokok
Merokok dan hipertensi adalah dua faktor risiko yang terpenting dalam penyakit
aterosklerosis, penyakit jantung koroner, infark miokard akut, dan kematian
mendadak

C. TANDA DAN GEJALA


Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-
tahun, dan berupa:
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
peningkatan tekanan darah intrakranium
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi
3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunansaraf pusat
4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasiglomerulus
5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan teanan kapiler
6. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yangmemerlukan penanganan segera.
7. Gejala lain epistaksis,mudah marah,telinga berdengung,rasa berat
ditengkuk,sukar tidur dan mata berkunang-kunang.
(Arfan Andri; Lingga, Lingga, 2018)
D. DIIT
Diit merupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau
mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar glukosa.Tujuan
diituntuk membantu menurunkan tekanan darah, mempertahankan tekanan darah
menuju normal,penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan kadar lemak
kolesterol.Diit untuk penderita Hipertensi:
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak
c. Sumber protein nabati

22
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak
lebih 15 gramperhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
2. Makanan yang dibatasi
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru, minyak
kelapa, gajih
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan natrium misalnya biscuit,
craker
c. Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, ikan asin, telor asin.
d. Makanan yang mengandung alkohol misalnya durian dan tape.
e. Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis, daging sapi,
daging kambing.
f. Garam dapur
g. Makan tinggi lemak dan kolesterol
h. Buah/sayur yang diawetkan dengan garam : ikan asin, asinan, dll

E. Penatalaksanaan
Intervensi atau penatalaksanaan untuk pasien hipertensi ada dua macam, yaitu
intervensi farmakologis dan intervensi nonfarmakologis 9
a. Terapi farmakologis
Penatalaksanaan farmakologis untuk hipertensi adalah pemberian antihipertensi.
Cara menurunkan tekanan darah dengan antihipertensi (AH) telah terbukti
menurunkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler seperti stroke, iskemia

23
jantung, gagal jantung kongestif dan memberatnya hipertensi. Jenis obat
antihipertensi yang sering digunakan adalah diuretika, alfa-blocker, beta-
blocker, penghambat neuron, vasodilator, antagonis kalsium, dan penghambat
ACE
b. Terapi non farmakologis
a) Pola diet
Pola diet hipertensi dapat dilakukan dengan pendekatan DASH (Dietary
Approaches to Stop Hipertension), yaitu mengkonsumsi makanan yang
kaya akan buah, rendah lemak atau bebas lemak hewani. Diet DASH
menganjurkan mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalium,
magnesium, kalsium dan serat serta menganjurkan untuk mengurangi
konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, kolesterol, daging
merah, minuman yang tinggi gula dan garam
b) Pemberian edukasi atau penyuluhan
Edukasi dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan masing-masing
pada penderita hipertensi sehingga penderita hipertensi memiliki sikap dan
perilaku patuh terhadap penatalaksanaan hipertensi.
c) Aktivitas fisik
Peningkatan aktivitas fisik dapat berupa peningkatan kegiatan fisik
seharihari atau berolahraga secara teratur seperti senam aerobik atau jalan
cepat selama 30-40 menit sebanyak 3 – 4 kali seminggu. Olahraga
meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL) yang dapat
mengurangi hipertensi terkait aterosklerosis.
d) Penghentian konsumsi rokok dan alkohol
Pada kebanyakan kasus, merokok dan minum alkohol dapat menaikkan
tekanan darah sistolik. Nikotin yang terhirup dapat terserap ke dalam tubuh
dapat mengaktifkan hipofisis untuk mengaktifkan kelenjer adrenal sehingga
kelenjar adrenal mensekresikan epinefrin atau adrenalin yang dapat
membuat pembuluh darah mengalami vasokontriksi sehingga menaikkan
tekanan darah.
e) Penurunan stres
Kemampuan tubuh merespon stress akan menentukan status kesehatan
seseorang. Kadar hormon adrenalis yang tinggi akan meningkatkan tekanan

24
darah, denyut nadi dan fungsi pernapasan. Banyak cara yang dapat
dilakukan dalam tatalaksana stress seperti meditasi, yoga atau hipnosis
dapat mengontrol system saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan
darah.
f) Terapi herbal
Pengobatan dengan herbal menjadi pilihan karena murah, mudah didapat
dan efek samping yang minimal. Terapi herbal adalah terapi komplementer
17 menggunakan tumbuhan yang berkhasiat obat. Khasiat antihipertensi
yang dimiliki herbal diantaranya adalah kalium, memiliki kandungan
antioksidan, memiliki kandungan diuretik, antiandrenergik dan vasodilator.
Beberapa tanaman herbal yang bisa menurunkan tekanan darah misalnya:
bayam, biji bunga matahari, alpukat, mentimun, bawang putih, daun seledri,
belimbing, mengkudu, serta pegagan

F. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai
target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal.
Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi
rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita
akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab
kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan
darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya
autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan
lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas
terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya
kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth
factor-β (TGF-β). Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum
ditemui pada pasien hipertensi adalah:
1. Jantung

25
a. hipertrofi ventrikel kiri
b. angina atau infark miokardium
c. gagal jantung
2. Otak - stroke atau transient ishemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati
G. Pengendalian hipertensi
Pengendalian hipertensi bisa dilakukan dengan cara
1. Periksa Kesehatan secara rutin dan mengikuti anjuran dokter
2. Atasu penyakit denan pengobatan yang tepat dan teratur
3. Tetap diit dengan gizi yang seimbang
4. Upayakan aktivitas fisik yang aman
5. Hindari asap rokok, alcohol dan zat zat karsinogenik lainnya
Lampiran 2

DENAH LOKASI

KETERANGAN:
: PENYAJI :PINTUMASUK

:AUDIEN

26
Lampiran 3

LAMPIRAN 2 : Daftar hadir kegiatan edukasi hipertensi di RW 6 kelurahan Wonodri

27
28
Lampiran 5 : Biaya kegiatan edukasi hipertensi di RW 6 kelurahan Wonodri

No Hal Pengeluaran Saldo

1 Fotokopi SAP Rp 12.000

2 Pembuatan leaflet dan Lembar balik Rp 40.000

3 Konsumsi Rp 271.000

Total biaya edukasi Rp 323.000

29
30
31
32
33

Anda mungkin juga menyukai