Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PENGARUH MENSTRUASI TERHADAP

ATLET BASKET DI SURABAYA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh:

Sri Hidayati L, M.Kes.

Disusun oleh:

Fitriatul Nadiah (11040122151)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas karya tulis ilmiah yang berjudul “Analisis
Pengaruh Menstruasi Terhadap Atlet Basket di Surabaya” ini dapat tersusun
hingga diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Sri Hidayati L, M.Kes. dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya serta kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis sangat berharap semoga karya tulis ilmiah yang disusun sebagai
bentuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ilmiah
ini.

Surabaya, 23 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Table of Contents
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................4
1.3 TUJUAN....................................................................................................................5
1.4 MANFAAT.................................................................................................................5
1.5 KEASLIAN PENELITIAN..............................................................................................5
1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN....................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................7
2.1 Olahraga dan Wanita................................................................................................7
2.2 Kebugaran Fisik........................................................................................................8
2.3 Menstruasi dan Siklus Menstruasi............................................................................9
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi......................................................10
2.5 Olahraga Basket...............................................................................................11
2.6 Pengaruh Menstruasi Terhadap Atlet Basket.........................................................12
BAB III...............................................................................................................................14
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................14
3.1 Rancangan Penelitian.............................................................................................14
3.2 Lokasi Penelitian.....................................................................................................14
3.3 Subjek Penelitian....................................................................................................15
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................................15
3.5 Analisis Data...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Olahraga dan aktivitas fisik yang mempunyai banyak manfaat bagi
orang-orang dalam segala usia. Hal ini jika dilakukan secara rutin bisa
meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko terkena penyakit,
seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, beberapa jenis kanker,
diabetes tipe 2, pernapasan, dan fungsi endokrin, serta kesehatan mental.
Meski terdapat ambang aktivitas dalam berolahraga, setidaknya aktivitas
yang normal memberikan hasil yang lebih relevan. Aktivitas aerobik
secara teratur dan program latihan jangka pendek dapat menurunkan risiko
kecacatan di usia tua.
Selain mempunyai banyak manfaat, aktivitas fisik dan olahraga
memiliki dampak yang kurang bagus jika dilakukan secara berlebihan
terutama bagi wanita. Olahraga berlebihan bisa menyebabkan terjadinya
disfungsi hipotalamus yang dapat menyebabkan gangguan pada sekresi
GnRH. Hal tersebut dapat terjadinya menarche yang tertunda dan
gangguan siklus menstruasi. Faktor utama penyebab supresi GnRH atlet
wanita yaitu penggunaan energi yang berlebihan melebihi pemasukan
energi pada atlet. Selain itu para atlet professional cenderung memiliki
berat badan lebih rendah yang bisa menyebabkan disfungsi menstruasi.
Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh
wanita yang terjadi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi. Periode menstruasi penting dalam reproduksi, periode ini
biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopause. Wanita
mengalami siklus menstruasi rata- rata terjadi sekitar 28 hari (Tina, 2009).
Siklus menstruasi idealnya teratur setiap bulan dengan rentang waktu
antara 21-35 hari setiap kali periode menstruasi.

4
Siklus menstruasi yang normal (eumenorrhea) ialah sekitar 26-35
hari, diawasi oleh hipotalamus serta kelenjar hipofisis, dan dibagi menjadi
dua tahap. Fase pertama yaitu fase folikuler dan fase kedua fase luteal.
Penelitian di Edirne, Turki mengemukakan 1,36% atlet putri mengalami
gangguan siklus menstruasi. Penelitian lain di Brazil mengemukakan 1,3%
atlet renang putri mengalami gangguan siklus menstruasi. Penelitian di
Milwaukee 1,2% atlet mengalami tiga kondisi (penyimpangan perilaku
makan, gangguan menstruasi, dan osteoporosis) tersebut secara
bersamaan. Sedangkan Prevalensi gangguan siklus menstruasi pada atlet di
Indonesia sampai saat ini belum diketahui.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh dan prevalensi gangguan siklus menstruasi
pada atlet basket di Surabaya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa itu olahraga dan wanita
b. Apa itu kebugaran fisik
c. Apa itu menstruasi dan siklusnya
d. Keterkaitan latihan fisik atau olahraga terhadap menstruasi

1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui apa itu olahraga dan wanita
b. Untuk mengetahui apa itu kebugaran fisik
c. Untuk mengetahui apa itu menstruasi dan siklusnya
d. Untuk mengetahui keterkaitan latihan fisik atau olahraga terhadap
menstruasi

5
1.4 MANFAAT
1. Bagi Penulis
Hasil penulisan karya ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan manfaat bagi penulis untuk mengetahui tentang
menstruasi terhadap atlet basket.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan bermanfaat bagi pembaca agar dapat mempelajari
tentang menstruasi dan keterkaitan terhadap atlet basket.

1.5 KEASLIAN PENELITIAN


Keaslian penelitian ini diambil berdasarkan penelitian lama yang
memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan tema yang diangkat kali ini.
Beberapa penelitian lama yang memiliki karakteristik yang sama adalah

1. Penelitian skripsi yang dilakukan Dani Sulistiyono (2011) dari


Universitas Negeri Semarang yang berjudul “ANALISIS EFEK
MENSTRUASI PADA DAYA TAHAN KARDIOVASKULER-
RESPIRASI ATLET PUTRI SEKOLAH BASKET SEHATI
SEMARANG” Penelitian ini menggunakan metode yakni metode
kualitatif dengan penelitian observasional analitik dengan desain cross
sectional. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel
dikelompokkan ke dalam aktivitas berat, sedang, dan ringan berdasarkan
kategori IPAQ. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan
uji Fisher. (Pardela, 2019)

2. Penelitian jurnal yang dilakukan Anisa Riski Pardela (2019) dari


Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul “PENGARUH
MENSTRUASI TERHADAP PERFORMANCE ATLET BOLA
BASKET” penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Dipilihnya pendekatan deskriptif kualitatif didasarkan pada alasan bahwa
permasalahan yang dikaji yaitu pengaruh menstruasi terhadap peformance

6
atlet pada saat berolahraga dalam keadaan menstruasi. Metode penelitian
kualitatif yaitu metode yang mencari atau menemukan yang bersifat
ilmiah. (galangsurya. 2016). (Sulistiyono et al., 2011)

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Sistematika pembahasan dari penelitian ini diawali dengan bagian
formalitas yang meliputi halaman sampul, kata pengantar, daftar isi.

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan yang terdiri dari 6 sub bab bahasan yang meliputi latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian
penelitian, serta sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menyajikan kerangka teori konseptual mengenai penelitian secara singkat


dan gambaran umum dari sampel penelitian yang akan diuji.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang dilakukan penulis dalam
melakukan penelitian dari mulai awal persiapan hingga mencapai hasil.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Olahraga dan Wanita


Kegiatan fisik yang sangat populer hampir seluruh kehidupan
manusia, khususnya dalam bidang kesehatan pada era kehidupan modern
sekarang ialah olahraga. Bila dilihat pada sudut kesehatan ada beberapa
nilai positif yang sangat bermanfaat, diantaranya yaitu kegembiraan,
membangkitkan rasa percaya diri, memelihara kondisi motorik,
memelihara kebugaran dan kesehatan tubuh. Dalam perkembangan ilmu
olahraga, khususnya yang berhubungan pada olahraga prestasi dengan
masalah kesehatan, kehamilan dan menstruasi telah banyak menarik
perhatian para ahli, hasil dari penelitian para ahli membuktikan bahwa
segala tentang wanita yang menurut orang tua zaman dahulu sebagai
akibat dari kutukan, namun pada zaman sekarang sudah dipercaya
merupakan suatu temuan penting untuk meningkatkan kesehatan wanita
(Santosa Giriwijoyo, 2007:1).
Pada tahun 1994 Deklarasi Brighton dipropagandakan, deklarasi
ini menganjurkan pengembangan budaya olahraga dan keterlibatan wanita
pada semua aspek olahraga. Sejak saat itu, partisipasi wanita dalam bidang
olahraga meningkat (J.Coakley, 2001). Keterlibatan wanita pada olahraga
telah menjadi suatu hal yang tidak "tabu" lagi. Seiring dengan arus
globalisasi yang mengalir, gender memberikan dukungan kuat pada wanita
untuk masuk ke dalam bidang yang telah dianggap maskulin itu. Selain
itu, meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebugaran
jasmani memotivasi para wanita untuk ambil bagian dalam berbagai
bentuk kegiatan jasmani, termasuk olahraga. Begitu perkasanya para pria
diperlombaan olahraga prestasi telah membangkitkan kaum wanita untuk
ikut andil berprestasi dalam bidang tersebut (United Nations, 2007:7).

8
Partisipasi wanita dalam olahraga sekarang bukan hanya untuk
berperan sebagai penonton yang memberikan dukungan di luar lapangan
tetapi wanita telah ikut andil langsung menjadi pelaku olahraga itu sendiri.
Banyaknya wanita yang berpatipasi dalam olahraga telah mendorong para
peneliti untuk menyelidiki berbagai pengaruh olahraga terhadap jasmani,
rohani, maupun sosial wanita. Saat ini banyak wanita yang telah terlibat
dalam seluruh aspek olahraga seperti menjadi atlet di berbagai cabang
olahraga, kepelatihan, manajer, official, dan jurnalis olahraga.

2.2 Kebugaran Fisik


Kesehatan yang sempurna ialah suatu keadaan yang mana tidak
hanya bebas dari penyakit, tetapi juga mempunyai tingkat kebugaran yang
optimal; yakni dimana suatu kondisi seseorang bisa melaksanakan
kegiatan sehari-hari tanpa lelah yang berlebihan, serta memiliki cadangan
kesanggupan untuk hal yang bersifat gawat darurat. Lebih rincinya,
kebugaran terbagi menjadi berbagai unsur yang secara garis besarnya
terbagi menjadi dua golongan yaitu komponen kebugaran yang berkaitan
dengan kesehatan (healthrelated fitness) dan komponen kebugaran yang
berkaitan dengan keterampilan (skill-related fitness).
Kebugaran fisik bisa didefinisikan sebagai kebugaran fisik
(physical fitness) yaitu kemampuan seseorang melakukan pekerjaan sehari
- hari secara efektif tanpa muncul kelelahan yang berlebihan sehingga
tetap bisa menikmati waktu luangnya (Djoko Pekik Irianto, 2004:2).
Kebugaran fisik merupakan kapasitas umum untuk menyesuaikan diri dan
bereaksi dengan baik terhadap kerja fisik. Kebugaran yang penuh bisa
dijangkau bila komponen kebugaran dapat dipenuhi yaitu:
1. Daya tahan jantung dan paru, yakni kemampuan jantung dan paru
mengangkut oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu lama.

9
2. Kekuatan dan daya tahan otot, yakni kemampuan otot menahan beban
dalam satu usaha dan kemampuan otot melakukan serangkaian kerja dalam
waktu yang tidak singkat.
3. Kelentukan yakni kemampuan persendian bergerak secara leluasa atau
bebas.
4. Komposisi tubuh yakni perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan
berat tubuh tanpa lemak yang dikemukakan dalam persentase lemak tubuh
(Djoko Pekik Irianto, 1999: 4).

2.3 Menstruasi dan Siklus Menstruasi


Menstruasi yaitu pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
disertai dengan pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo,
2007). Haid atau menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh
perempuan yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi. Siklus Menstruasi bisa disebut sebagai jarak antara tanggal
mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya.
Panjang siklus menstruasi yang normal atau disebut sebagai siklus
menstruasi yang klasik ialah 28 hari. Rata-rata jarak panjang siklus
menstruasi pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43
tahun 27,1 hari, dan pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Dengan
demikian, panjang siklus menstruasi 28 hari itu tidak selalu dijumpai
(Prawirohardjo, 2007).

Siklus menstruasi dikenal 3 masa utama yaitu:

1) Masa menstruasi yang terjadi selama 2-8 hari. Pada saat ini
endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga muncul perdarahan
serta hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah.

2) Masa proliferasi dari saat berhentinya darah menstruasi sampai hari ke-
14. Setelah menstruasi berakhir, terjadilah fase proliferasi dimana
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk

10
perlekatan janin. Pada fase ini endometrium muncul kembali. Antara hari
ke-12 hingga 14 bisa terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut
ovulasi).

3) Masa sekresi ialah masa setelah terjadinya ovulasi. Hormon


progesterone dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium
untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi atau perlekatan janin
ke rahim (Prawirohardjo S., 2007 : 45).

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi


Kusmiran (2011) mengungkapkan penelitian mengenai faktor
risiko dari variabilitas siklus menstruasi sebagai berikut:
a. Berat Badan
Berat badan dapat memengaruhi fungsi menstruasi. Penurunan
berat badan akut menyebabkan gangguan pada fungsi ovarium, tergantung
pada derajat tekanan dalam ovarium dan lamanya penurunan berat badan.
b. Aktivitas Fisik
Tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat menghalangi
fungsi menstruasi.
c. Stres
Stress menyebabkan perubahan sistemik dalam tubuh, khususnya
system persarafan dalam hipotalamus melalui perubahan proklatin atau
endogen opiat yang bisa memengaruhi elevasi kortisol basal dan
menyusutkan hormone lutein (LH) yang menyebabkan amenorrhea.
d. Diet
Diet bisa memengaruhi fungsi menstruasi. Vegetarian berhubungan
dengan anovulasi, penurunan respons hormone pituitary, fase folikel yang
pendek, serta tidak normalnya siklus menstruasi (kurang dari 10
kali/tahun).
e. Paparan Lingkungan dan Kondisi Kerja

11
Beban kerja yang berat berhubungan dengan jarak menstruasi yang
panjang dibandingkan dengan beban kerja ringan dan sedang.
f. Gangguan Endokrin
Adanya penyakit-penyakit pada endokrin seperti diabetes,
hipotiroid, serta hipertiroid yang berhubungan dengan gangguan
menstruasi. Prevalensi amenorrhea dan oligomenorrhea lebih tinggi pada
pasien diabetes.
g. Gangguan Pendarahan
Gangguan perdarahan dibagi menjadi tiga, yaitu: perdarahan yang
berlebihan/banyak, perdarahan yang panjang, dan perdarahan yang sering.
Dysfungsional Uterin Bleding (DUB) yaitu gangguan perdarahan pada
siklus menstruasi yang tidak berhubungan dengan kondisi patologis. DUB
meningkat selama dalam proses transisi menopause.

2.5 Olahraga Basket


Basket ialah olahraga bola berkelompok terdiri atas dua tim yang
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling berlomba mencetak
poin dengan memasukkan bola ke dalam ring lawan. Olahraga permainan
bola basket merupakan jenis olahraga modern yang sangat cepat
perkembangannya. Olahraga bola basket tidak hanya untuk kaum laki-
laki, tetapi olahraga ini dapat juga digemari oleh kaum wanita.
Dalam olahraga bola basket diperlukan tingkat kebugaran fisik
yang baik. Kebugaran atlet bola basket wanita seringkali bersifat
fluktuatif (tidak tetap atau berubah-ubah). Kebugaran fisik pada atlet
wanita dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yakni pengaruh
siklus menstruasi. Sekitar 20 tahun yang lalu menstruasi selalu menjadi
kendala atau halangan bagi kaum wanita untuk berolahraga. Keadaan
tersebut hingga sekarang masih mempengaruhi sebagian peserta didik

12
terutama bagi yang pengetahuan olahraga dan kesehatannya minim
(Purwanti Eni, 2006 : 168).

2.6 Pengaruh Menstruasi Terhadap Atlet Basket


Potensi olahragawan tidak hanya dari kaum pria saja, tetapi wanita
juga bisa mengharumkan namanya dari hasil prestasi dari berbagai
cabang olahraga meskipun memiliki keterbatasan seperti halnya
menstruasi yang dapat mempengaruhi kondisi fisik maupun psikis dan
terdapat anggapan pada wanita yang menjadi lemah selama periode
menstruasi. Penelitian lain mengatakan bahwa respon- respon fisiologis
terhadap olahraga sebelum siklus haid sangat berbeda pada wanita yang
berkelaianan. Bukti lain juga mengatakan bahwa kebanyakan wanita
dapat berlatih dan bertanding dengan normal selama menstruasi, namun
beberapa wanita lainnya mengalami penahanan cairan dan keram perut
sebelum menstruasi dan pada saat berlangsungnya menstruasi.
Jumlah wanita yang mengikuti kegiatan olahraga serta aktivitas
fisik terus menigkat. Walaupun olahraga memiliki banyak keuntungan
tetapi olahraga juga bisa menyebabkan gangguan. Olahraga bisa
menimbulkan pengaruh siiklus menstruasi, gangguan berupa tidak adanya
menstruasi, penipisan tulang, dan menstruasi tidak teratur.
(andria,nana.2018).
Setiap wanita mempunyai keluhan menstruasi yang berbeda-beda.
Sebagian wanita mengalami menstruasi tanpa ada keluhan, namun tidak
sedikit dari mereka yang mengalami disertai keluhan berupa dismenore
yang mengakibatkan rasa ketidaknyamanan serta berdampak pada
gangguan aktivitas. Dismenore ialah nyeri perut bagian bawah yang
terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke pinggang, punggung
bagian bawah serta paha biasanya di daerah slangkangan.
Beberapa faktor yang diasumsikan terkait dengan kegiatan
olahraga yang menyebabkan gangguan-ganguan sikulasi reproduksi
antara lain yaitu latar belakang gangguan menstruasi sebelumnya, stress

13
psikologis, kuantitas atau intensitas latihan yang tinggi, berat badan atau
total lemak yang rendah, keseimbangan nutrisi yang buruk dan gangguan
makan, usia atau tingkat kematangan reproduksi, status hormonal.
(harahapsari.2014).

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Karakteristik utama
penelitian kualitatif adalah melakukan penelitian dalam kondisi yang alamiah,
langsung ke sumber data, peneliti menjadi instrumen kunci, menyajikan kata-kata
atau gambar dan tidak enekankan pada angaka- angaka mengutamakan proses
daripada, mengutamakan proses daripada produk melakuksan analisis data secara
induktif dan lebih menekankan makna dibalik data yang diamati. (galangsurya.
2016).

Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriftif kualitatif. Dipilihnya


pendekatan deskriftif kualitatif didasarkan pada alasan bahwa permasalahan yang
dikaji yaitu pengaruh menstruasi terhadap atlet basket pada saat berolahraga
dalam keadaan menstruasi. Metode penelitian kualitatif yaitu metode yang
mencari atau menemukan yang bersifat ilmiah. (galangsurya. 2016).

Metode kualitatif dipilih karena secara konseptual memperhatiakan


pemahaman perilaku manusia individu dari perspektif individu itu sendiri. Data
yang terkumpul berupa hasil wawancara dengan responden dan observasi terhadap
dokumen yang dipakai data dokumen untuk wawancara berasal dari semua
dokumen yang dipakai responden. (juznia.2003).

3.2 Lokasi Penelitian


Untuk mendapatkan data yang valid pada sebuah objek penelitian, terdapat
metode pengumpulan data untuk mendapatkan sebuah informasi. Metode yang
diambil pada penelitian ini adalah wawancara.

15
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti mendapatkan informasi
yang akan mereka teliti untuk ditarik kesimpulannya. Adapun lokasi dalam
penelitian ini adalah

1. Guru olahraga SMAN7 Surabaya.


2. Seluruh atlet basket putri SMAN7 Surabaya yang berjumlah 15 atlet.

3.3 Subjek Penelitian


Subjek penelitian merupakan responden yang akan menjawab pertanyaan
dari peneliti. Pernyataan dari subjek penelitian akan menghasilkan kesimpulan
penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut, subjek yang terdapat pada penelitian
ini ialah Guru olahraga beserta seluru atlet basket putri SMAN7 Surabaya yang
berjumlah 16 orang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


1. Wawancara
Wawancara terbuka digunakan agar peniliti dapat leluasa menggali
data selengkap dan sedalam mungkin. Peneliti menyiapkan sendiri
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden dengan menanyakan
inti dari permasalahan yang akan ditanyakan.
2. Observasi
Peneliti berperan aktif dalam kegiatan turun lapangan, ini bertujuan
agar peneliti dapat mudah mngamati, karena berbaur dengan yang diteliti
3. Dokumentasi
Kajian dokumen dilakukan untuk menyelidiki data melalui
dokumen, catatan, manuskrip, file, serta foto untuk laporan peneliti dalam
mengumpulkan data-data.

3.5 Analisis Data


Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh
menstruasi terhadap kebugaran fisik pada atlet basket. Analisis data yang

16
digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Analitik, yaitu menganalisis,
menggambarkan, dan meringkas, berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang
dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan mengenai masalah yang
diteliti yang terjadi di lapangan,serta memberikan kesimpulan dari data yang telah
ada.

17
DAFTAR PUSTAKA

Pardela, A. R. (2019). Pengaruh Menstruasi terhadap Performance


Atlet Bolabasket. Jurnal Kepelatihan Olahraga, 11(2), 93–100.
https://doi.org/10.17509/jko-upi.v11i2.20320

Sulistiyono, D., Efek, A., & Tahan, D. (2011). Analisis Efek


Menstruasi Pada Daya Tahan Kardiovaskuler-Respirasi Atlet
Putri Sekolah Basket Sehati Semarang.

18

Anda mungkin juga menyukai