Disusun Oleh:
Astri Anindya Sariza, S.Ked 04084822124006
Nyimas Chodijah, S.Ked 04084822124183
Kang Yee Yung, S.Ked 04084881921007
Anggun Pratiwi Rahmania, S.Ked 04084822124186
Pembimbing:
dr. H. Agustria Zainu Saleh, Sp.OG., Subsp.Onk
Journal Reading:
Oleh:
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 25 April –
18 Juni 2022.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Journal Reading yang berjudul
” Prevalence and Risk Factors Associated with Gestational Diabetes Mellitus
among Pregnant Women: A Cross-Sectional Study in Ghana”. Laporan ini disusun
sebagai salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik di Bagian Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang.
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dr. H. Agustria Zainu Saleh, Sp.OG., Subsp.Onk selaku pembimbing yang
telah membantu memberikan bimbingan dan masukan, serta kepada semua pihak
yang yang telah membantu dalam penyelesaian laporan Journal Reading ini.
Sehingga, tugas laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar laporan ini menjadi lebih baik. Harapan penulis semoga laporan ini bisa
membawa manfaat bagi semua orang dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Karakteristik dasar pada faktor risiko sosio-demografi dan obstetri 10
2. Karakteristik dasar pada faktor klinis dan gaya hidup 12
3. Faktor risiko terkait DMG 14
v
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Rumus Sampel ...................................................................................................6
2. Prevalensi diabetes mellitus gestasional (DMG) .............................................16
vi
Prevalence and Risk Factors Associated with Gestational Diabetes Mellitus
among Pregnant Women: A Cross-Sectional Study in Ghana
1
Abstrak
Latar belakang: Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) merupakan masalah
kesehatan masyarakat global yang berdampak serius pada kesehatan ibu dan
anaknya. Namun, data yang terbatas tersedia pada prevalensi DMG dan faktor
risiko yang terkait di Ghana. Penelitian ini menyelidiki prevalensi dan faktor
risiko terkait DMG di antara wanita yang mendatangi klinik antenatal terpilih
di Kumasi, Ghana.
Metode: Studi cross-sectional ini melibatkan 200 wanita hamil yang
mendatangi klinik antenatal dari Tiga fasilitas kesehatan terpilih di Wilayah
Ashanti, Ghana. Wanita yang sudah didiagnosis DMG diidentifikasi melalui
catatan medis mereka dan dikonfirmasi berdasarkan kriteria International
Association of Diabetes and Pregnancy Study Groups (IADPSG), yang
menggunakan glukosa darah puasa sebesar ≥ 5,1 mmol/L. Kuesioner yang
terstruktur dengan baik digunakan untuk mengumpulkan data tentang faktor
risiko sosiodemografi, obstetrik, klinis dan gaya hidup. Model regresi logistik
multivariat digunakan untuk menentukan faktor risiko independen DMG.
Hasil: Prevalensi keseluruhan DMG di antara peserta penelitian adalah 8,5%.
DMG banyak terjadi pada usia 26 dan 30 tahun (41,2%), peserta menikah
(94,1%) dengan pendidikan dasar (41,2%) dan etnis Akan (52,9%). Riwayat
penggunaan kontrasepsi oral sebelumnya (aOR: 13,05; CI 95%: 1,43–119,23,
p=0,023), riwayat preeklamsia sebelumnya (aOR: 19,30; CI 95%: 2,15-71,63;
p=0,013) dan asupan minuman soda (aOR: 10,05, 95% CI: 1,19- 84,73, p=0,034)
ditemukan sebagai faktor risiko independen DMG.
Kesimpulan: Prevalensi DMG ditemukan menjadi 8,5% dan ini terkait
dengan penggunaan kontrasepsi oral sebelumnya, riwayat preeklamsia dan
asupan minuman soda. Pendidikan kesehatan masyarakat dan modifikasi
gaya hidup seperti diet mungkin diperlukan untuk wanita hamil yang
berisiko DMG.
Kata kunci: diabetes melitus gestasional, ibu hamil, faktor risiko, prevalensi,
modifikasi pola makan
2
PENDAHULUAN
Diabetes dalam kehamilan mempengaruhi wanita dalam dua cara:
pregestasional (termasuk diabetes tipe 1 dan tipe 2) atau diabetes mellitus
gestasional (DMG). Pada 1950-an, kata "diabetes gestasional" telah diciptakan
untuk menggambarkan apa yang diyakini sebagai penyakit sementara yang
berdampak negatif pada janin dan kemudian menghilang setelah lahir (1).
DMG, adalah resistensi karbohidrat yang dimulai atau pertama kali
diketahui selama kehamilan (2). Diagnosis ini tidak berlaku untuk wanita hamil
yang telah didiagnosis menderita diabetes sebelum hamil. Diabetes gestasional
memiliki patofisiologi yang mirip dengan diabetes tipe 2. Seiring dengan
perkembangan kehamilan, resistensi jaringan terhadap insulin meningkat, yang
memerlukan penggunaan lebih banyak insulin (3). Permintaan mudah dipenuhi
di sebagian besar kehamilan, sehingga keseimbangan antara resistensi insulin
dan pasokan insulin dipertahankan. Wanita, di sisi lain, menjadi hiperglikemik
jika resistensi menjadi dominan. Ini biasanya terjadi pada trimester kedua
kehamilan, dengan resistensi insulin terus meningkat sebelum melahirkan, dan
biasanya menghilang dengan cepat setelah melahirkan (4). Pada tahun 2017,
satu dari setiap tujuh kelahiran didiagnosis dengan DMG, menurut
International Diabetes Federation (IDF) (5). Secara global, prevalensi DMG
diperkirakan sekitar 15%, menurut systematic review (6). Prevalensi DMG
berkisar dari 2-6 persen di sebagian besar kelompok ras/etnis yang diteliti,
hingga 10-20 persen pada populasi berisiko tinggi, dengan tren yang
berkembang di sebagian besar kelompok ras/etnis (7). Karena etnis memiliki
dampak yang kuat pada DMG, tingkat prevalensi bervariasi menurut ras.
Prevalensi DMG di Afrika Sub-Sahara adalah sekitar 14% (8). Seperti pada
tahun 2014 di Ghana, DMG ditemukan pada 10% wanita hamil (9). Prevalensi
diabetes gestasional di Ghana meningkat pada tingkat yang sangat cepat. Pada
tahun 2004 dan 2015, studi yang dilakukan di Ghana menunjukkan prevalensi
masing-masing 0,5% dan 9,3% (10,11).
Prevalensi DMG diperkirakan akan terus meningkat karena
meningkatnya epidemi obesitas, keterlambatan melahirkan, dan kehamilan
3
ganda (12). Diabetes gestasional diketahui memiliki efek jangka pendek dan
jangka panjang yang serius pada ibu dan janin. DMG dalam jangka pendek
dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi,
makrosomia, dan persalinan macet (11). DMG cenderung menjadi faktor risiko
utama untuk pengembangan diabetes tipe 2 (T2D) dan penyakit kardiovaskular
pada wanita (13–15). Obesitas dan T2D lebih mungkin terjadi pada anak-anak
yang ibunya menderita diabetes selama kehamilan (16).
Perkembangan diabetes gestasional telah dikaitkan dengan beberapa
faktor predisposisi. Faktor-faktor predisposisi ini dapat dipelajari berdasarkan
gaya hidup, obstetri, sosio-demografi dan faktor risiko klinis. Beberapa faktor
risiko obstetrik yang terkait dengan DMG termasuk aborsi sebelumnya,
paritas dan lahir mati (17).
Faktor risiko sosio-demografis yang dipelajari sejauh ini juga
mencakup usia, etnis, dan Riwayat keluarga diabetes (18,19). Factor risiko
klinis yang dinilai adalah obesitas dan hipertensi. Factor risiko gaya hidup
seperti diet, aktifitas fisik, meroko, dan alkoholisme juga diketahui memiliki
hubungan dengan DMG (19). Terlepas dari kenyataan bahwa dipstick urin
telah diterima sebagai kriteria skrining utama untuk DMG di Ghana, hal itu
terbatas pada ambang ginjal, oleh karena itu sebagian besar wanita hamil
yang memiliki faktor risiko DMG di kemudian hari dalam kehamilan mereka
masih dikecualikan selama program skrining reguler untuk wanita. Faktor
risiko diabetes gestasional dapat digunakan sebagai alat diagnostik yang
lebih baik untuk skrining dini wanita berisiko sehingga perlu untuk
mengidentifikasi faktor risiko sosiodemografi, obstetrik, klinis dan gaya
hidup DMG. Namun, di Ghana dan khususnya di kota metropolitan Kumasi
yang lebih besar tidak ada data yang cukup tentang faktor risiko yang terkait
dengan DMG. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan.
4
BAHAN DAN METODE
5
Gambar 1. Rumus Sampel
Pengumpulan Data
Pengukuran Glukosa Darah Puasa
Tiga mililiter sampel darah puasa dikumpulkan ke dalam tabung fluoride dan
disentrifugasi pada 3000rpm selama 5 menit. Plasma dianalisis untuk kadar
fasting blood glucose (FBG) menggunakan penganalisis kimia klinis otomatis
(LE Scientific, China). Peserta yang memberikan persetujuannya yang
memiliki status DMG yang dikonfirmasi berdasarkan kriteria IADPSG
menggunakan FBG≥ 5.1 dan diminta untuk menjawab kuesioner standar yang
memberikan informasi tentang gaya hidup, obstetri, sosio-demografi dan
kondisi klinis mereka.
Kuesioner
6
dengan diabetes mellitus gestasional. Bagian ini berfokus pada faktor-faktor
seperti riwayat paritas aborsi, hasil perinatal sebelumnya, riwayat operasi
caesar dan graviditas. Bagian ketiga digunakan untuk menilai faktor risiko
klinis DMG seperti obesitas, riwayat hipertensi, dan riwayat kematian janin
intrauterin. Bagian keempat dari kuesioner digunakan untuk menilai faktor
risiko gaya hidup seperti aktivitas fisik.
Pengukuran Antropometri
Pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk
mendapatkan indeks massa tubuh (BMI) peserta menggunakan timbangan dan
stadiometer masing-masing. BMI dihitung sebagai berat badan dalam kilogram
dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. BMI diklasifikasikan menjadi
4 kategori sesuai dengan kriteria BMI standar WHO untuk orang dewasa.
Kategorinya yaitu; kurus (BMI < 18,5 kg/m2), berat badan normal (BMI
antara 18,5 kg/m2 hingga 24,9 kg/m2), kelebihan berat badan (BMI: 25–29,9
kg/m2), dan obesitas (BMI ≥ 30kg/m2).
Analisis statistik
Data yang terkumpul dimasukkan ke dalam Microsoft Excel 2016 dan dianalisis
menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Versi 23.0 (Chicago
IL, USA) dan Graph pad prisma versi 5.0 (perangkat lunak Graph Pad, San
Diego California USA, www.graphpad.com ).
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis variabel penelitian.
Variabel kontinu direpresentasikan dengan rata-rata (± standar deviasi)
sedangkan variabel kategorikal dengan angka (%).
Sebuah diagram batang digunakan untuk menggambarkan prevalensi
diabetes gestasional di antara peserta penelitian. Analisis regresi logistik
univariat dilakukan untuk menyaring potensi faktor risiko sosio-demografis,
obstetrik, klinis dan gaya hidup yang terkait dengan DMG. Modal regresi
7
logistik multivariat digunakan untuk menentukan faktor risiko independen
diabetes gestasional.
Nilai p kurang dari 0,05 (p <0,05) dan CI 95%, masing-masing dipilih
sebagai tingkat signifikansi statistik dan CI.
HASIL
8
(91,0%), ancaman aborsi (95,5%) atau infertilitas (96,0%). Selanjutnya, faktor
risiko gaya hidup yang dinilai menunjukkan lebih dari separuh peserta makan
tiga kali sehari (52,5%), makan snack di antara waktu makan (56,6%), tidak
makan larut malam (65,0%) tetapi makan buah dan sayuran teratur (81,5%).
Selain itu, sebagian besar peserta berolahraga secara teratur (54,0%), dan sangat
menyukai makanan berkarbohidrat (61,0%) tetapi tidak mengonsumsi
minuman soda (58,5%) maupun makanan cepat saji (74,0%) (Tabel 2).
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, dari 200 pasien yang memenuhi
syarat untuk penelitian ini, 17 peserta memiliki diabetes gestasional yang
menunjukkan prevalensi 8,5% sedangkan 183 peserta (91,5%) adalah pasien
non-DMG (Gambar 1).
9
Tabel 1. Karakteristik dasar pada faktor risiko sosio-demografi dan obstetri.
Variable Frequency (n = 200) Percentage (%)
10
Yes 73 36.5
Diagnosis of pregnancy related disorder (s)
No 191 95.5
Yes 9 4.5
Previous caesarean section
No 166 83.0
Yes 34 17.0
Previous delivery status
None 54 27.0
Term 131 65.5
Preterm 15 7.5
Previous presentation at delivery
None 60 30.0
Vertex 131 65.5
Breech 9 4.5
Previous Birth outcomes
Live birth 187 93.5
Stillbirth 13 6.5
11
Tabel 2. Karakteristik Dasar pada Faktor Klinis dan Gaya Hidup
12
Yes 108 54.0
Number of exercises per week
Daily 82 74.5
Once 4 3.6
Twice 13 11.8
Thrice 5 4.5
More Than Four Times 6 5.5
Intake of soda drinks
No 117 58.5
Yes 83 41.5
Fast food intake
No 148 74.0
Yes 52 26.0
Preference for carbohydrate food
Low 13 6.5
Moderate 65 32.5
High 122 61.0
BMI status
Normal 58 29.1
Overweight 92 46.2
Obese 49 24.6
13
Table 3. Faktor Risiko terkait DMG
Variable cOR (95% CI) p-Value aOR (95% CI) p-Value
14
Intake of soda drinks
No Ref (1) Ref (1)
Yes 7.71 (2.14-27.79) 0.002 10.05 (1.19-84.73) 0.034
15
Gambar 2. Prevalensi diabetes mellitus gestasional (DMG) di antara peserta penelitian.
PEMBAHASAN
Baru-baru ini, kejadian diabetes mellitus gestasional (DMG) telah meningkat
secara global dan tidak terkecuali di Afrika. Oleh karena itu penelitian ini
mengevaluasi prevalensi dan faktor risiko DMG di Kumasi, Ghana. Penelitian
kami mengamati prevalensi 8,5% kasus diabetes mellitus gestasional di antara
peserta penelitian.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelumnya, dan asupan minuman soda sebagai
faktor risiko independen diabetes melitus gestasional.
Prevalensi penelitian saat ini dari 8,5% diabetes gestasional adalah konsisten
dengan Anzaku et al. (20), yang melaporkan prevalensi 8,3% di antara orang
Nigeria (20). Sebaliknya, prevalensi yang diamati dari penelitian ini
menunjukkan penurunan prevalensi diabetes gestasional dibandingkan dengan
Oppong et al. (10), yang melaporkan 10% prevalensi diabetes gestasional di
antara orang Ghana. Perbedaan yang diamati dalam prevalensi dapat dikaitkan
dengan penelitian ini merekrut peserta di klinik yang bertentangan dengan
Oppong et al. penelitian yang dilakukan di rumah sakit pendidikan. Anehnya,
mayoritas peserta penelitian memiliki BMI normal dan berolahraga secara
16
teratur yang menjelaskan mengapa penelitian ini melaporkan penurunan
prevalensi diabetes gestasional dibandingkan dengan penelitian sebelumnya
yang dilaporkan di antara orang Ghana.
Dalam penelitian ini, kami mengamati penggunaan kontrasepsi oral
sebelumnya sebagai faktor risiko independen diabetes gestasional. Hal ini
sesuai dengan penelitian oleh Kramer et al. (21), yang melaporkan penggunaan
kontrasepsi oral dikaitkan dengan diabetes gestasional (21).
Temuan lain dari penelitian ini adalah bahwa asupan minuman soda secara
independen terkait dengan DMG. Temuan ini menegaskan penelitian
sebelumnya oleh Donazar-Ezcurra et al. (23), yang melaporkan asupan
makanan soda memiliki hubungan yang kuat dengan penambahan berat badan
dan sindrom metabolik. Hal ini dapat dijelaskan sebagai penyebab lonjakan
insulin yang memperburuk sensitivitas insulin dari waktu ke waktu sehingga
meningkatkan resistensi insulin yang menyebabkan hiperglikemia.
17
Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan di kota
metropolitan. Penggunaan desain penelitian cross-sectional membatasi
temuan penelitian ini karena hubungan sebab akibat tidak dapat ditentukan.
Oleh karena itu, direkomendasikan bahwa desain studi kohort harus
digunakan dalam penelitian selanjutnya untuk membantu menilai lebih
banyak faktor risiko potensial DMG.
KESIMPULAN
Studi ini mengevaluasi prevalensi dan faktor risiko yang terkait dengan DMG
di Kumasi, Ghana. Penelitian ini melaporkan prevalensi DMG sebesar 8,5% di
antara peserta penelitian, yang dipengaruhi oleh riwayat penggunaan
kontrasepsi oral sebelumnya, riwayat preeklamsia dan konsumsi minuman
soda.
Disarankan kepada ibu hamil untuk diedukasi tentang modifikasi gaya
hidup dan perlunya mengurangi konsumsi minuman soda dan penggunaan
kontrasepsi oral.
Data mentah yang mendukung kesimpulan artikel ini akan disediakan oleh
penulis, tanpa reservasi yang tidak semestinya.
PERTIMBANGAN ETIS
Studi yang melibatkan peserta manusia ditinjau dan disetujui oleh Komite
Penelitian Manusia, Publikasi dan Etika, Sekolah Ilmu Kedokteran, Universitas
Sains dan Teknologi Kwame Nkrumah. Pasien/peserta memberikan
persetujuan tertulis untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
18
PENGHARGAAN
Penelitian ini telah disetujui oleh the Ethics Com-mittee of Hormozgan
University of Medical Sciences (IR.HUMS.REC.1399.003). Dengan ini, kami
sangat menghargai kerja sama personal dengan Mother and Child Welfare Research
Center and Hormozgan University of medical sciences.
KONTRIBUSI PENULIS
EOA, WB, dan PK. Metodologi: EOA, WB, dan PK. Analisis Formal, PK, ES, dan
SO. Investigasi, WB, EOA, dan PK. Penyusunan draft asli, EOA, PK, SO, dan ES.
Pengawasan, EOA dan WB. Semua penulis terdaftar ditinjau, diedit telah
membuat kontribusi substansial, langsung, dan intelektual untuk pekerjaan dan
disetujui untuk publikasi. Semua penulis berkontribusi pada artikel dan
menyetujui versi yang dikirimkan.
PENDANAAN
Studi ini didanai oleh TiDi Foundation, sebuah lembaga pendanaan non-
pemerintah yang mendukung penelitian mahasiswa dengan dana awal sebesar
140 dolar.
19
PENILAIAN KRITIS: PICO DAN VIA
I. PICO
1.1. Patient/Problem
Wanita hamil usia 16-45 tahun dengan usia kehamilan 16-40
minggu.
1.2. Intervention
Pada penelitian ini, tidak diberikan intervensi terhadap studi yang ditinjau.
1.3. Comparison
Pada penelitian ini, tidak dilakukan perbandingan.
1.4. Outcome
Prevalensi dan faktor risiko diabetes gestasional.
II. VIA
2.1. Validity
a. Apakah studi ini membahas pertanyaan/masalah yang terfokus dengan
jelas?
Ya, penelitian ini didasari permasalahan diabetes gestasional
yang memiliki efek samping jangka pendek maupun jangka panjang
terhadap ibu maupun bayi, sedangkan prevalensi diabetes gestasional
ini diperkirakan akan terus meningkat akibat berbagai faktor
predisposisi seperti gaya hidup, obstetri, sosiodemografi, dan faktor
risiko klinis. Selain itu, meskipun dipstik urin dikatakan dapat menjadi
skrining untuk diabetes gestasional, namun hal ini terbatas pada
ambang ginjal, sehingga ibu hamil yang dapat berkembang memiliki
diabetes gestasional masih tidak terdeteksi.
Sehingga judul penelitian ini sudah selaras dengan tujuan
penelitian, yaitu untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko
20
diabetes melitus gestasional di Kumasi, Ghana agar faktor risiko
diabetes gestasional dapat digunakan sebagai skrining dini wanita
yang berisiko. Kesimpulan penelitian ini juga sudah menjawab tujuan
penelitian, yaitu didapatkan ada 8.5% prevalensi diabetes gestasional
diantara peserta penelitian yang dipengaruhi oleh riwayat penggynaan
kontrasepsi oral sebelumnya, riwayat preeklamsia, dan konsumsi
minuman bersoda.
21
e. Apakah sampel subjek mewakili populasi yang akan dirujuk
temuannya?
Ya, sampel pada penelitian ini dapat mewakili populasi di kota
tersebut. Penelitian ini ingin melihat prevalensi dan faktor risiko
diabetes gestasional di Kumasi dengan cara mengambil sampel dari 3
fasilitas kesehatan yang berbeda sehingga dapat mewakili populasi di
kota Kumasi, Ghana.
22
2.2. Importance
a. Apakah signifikansi statistik dinilai?
Ya, signifikansi statistik dinilai pada penelitian ini. Pada
analisis univariat, variabel-variabel yang memiliki nilai > 0.05
dieksklusikan dari analisis regresi logistik multivariat untuk
menentukan faktor risiko independen pada diabetes gestasional.
2.3. Applicability
a. Bisakah hasilnya diterapkan pada organisasi Anda?
Ya, hasil dari penelitian ini dapat diterapkan karena
karakteristik sampel yang menjadi faktor risiko independen pada
diabetes gestasional memiliki angka prevalensi yang masih tinggi di
Infonesia, terutama palembang. Berdasarkan Badan Pusat Statistik
Kota Palembang tahun 2014, didapatkan data jumlah peserta
pengguna kontrasepsi oral di palembang berjumlah 113.974 jiwa.
Sementara data jumlah kelahiran mati tahun 2019 menurut Kemenkes
RI untuk provinsi Sumatera Selatan ditemukan ada 412 kejadian lahir
mati.
Menurut penelitian Tarigan, dkk. (2012) di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang, prevalensi preeklampsia dengan
23
komplikasi pada tahun 2010 adalah sebesar 9,42 %. Sementara pada
tahun 2013 terjadi peningkatan prevalensi kejadian preeklampsia
dengan komplikasi, yakni sebasar 20,22% pada seluruh populasi ibu
bersalin (Lutfiadi, 2015). Penyakit preeklampsia dengan komplikasi
merupakan penyakit dengan jumlah kejadian terbanyak di Bagian
Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Data angka kejadian dari faktor risiko independen inilah yang
memperkuat bahwa hasil penelitian ini dapat diterapkan penulis.
III. Kesimpulan
Artikel ini valid, penting, dan dapat digunakan sebagai referensi
untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko dari diabetes gestasional.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
Obstet (2015) 131(3):246–50. doi: 10.1016/j.ijgo.2015.05.029
11. Quansah DY, Boateng D, Kwantwi LB. Overview of Gestational Diabetes
Mellitus (GDM) in Ghana; a Call for Action. Diabetes Care (2018) 27:88–
90. doi: 10.19080/CRDOJ.2018.06.555694
12. Durnwald C. Gestational Diabetes: Linking Epidemiology, Excessive
Gestational Weight Gain, Adverse Pregnancy Outcomes, and Future
Metabolic Syndrome. Semin Perinatol (2015) 39(4):254–8. doi: 10.1053/
j.semperi.2015.05.002
13. Kaaja R, Rönnemaa T. Gestational Diabetes: Pathogenesis and
Consequences to Mother and Offspring. Rev Diabet Stud RDS (2008)
5(4):194. doi: 10.1900/ RDS.2008.5.194
14. Rautio N, Jokelainen J, Korpi-Hyövälti E, Oksa H, Saaristo T, Peltonen M,
et al. Lifestyle Intervention in Prevention of Type 2 Diabetes in Women
With a History of Gestational Diabetes Mellitus: One-Year Results of the
FIN-D2D Project. J Womens Health (2014) 23(6):506–12. doi:
10.1089/jwh.2013.4520
15. Vounzoulaki E, Khunti K, Abner SC, Tan BK, Davies MJ, Gillies CL.
Progression to Type 2 Diabetes in Women With a Known History of
Gestational Diabetes: Systematic Review and Meta-Analysis. BMJ (2020)
369:1–10. doi: 10.1136/bmj.m1361
16. Ornoy A. Prenatal Origin of Obesity and Their Complications: Gestational
Diabetes, Maternal Overweight and the Paradoxical Effects of Fetal
Growth Restriction and Macrosomia. Reprod Toxicol (2011) 32(2):205–
12. doi: 10.1016/j.reprotox.2011.05.002
17. Lee KW, Ching SM, Ramachandran V, Yee A, Hoo FK, Chia YC, et al.
Prevalence and Risk Factors of Gestational Diabetes Mellitus in Asia: A
Systematic Review and Meta-Analysis. BMC Pregnancy Childbirth (2018)
18. (1):1–20. doi: 10.1186/s12884-018-2131-4 18. Khan R, Ali K, Khan Z.
Socio-Demographic Risk Factors of Gestational Diabetes Mellitus.
Pakistan J Med Sci (2013) 29(3):843. doi: 10.12669/pjms.293.3629
19. Carroll X, Liang X, Zhang W, Zhang W, Liu G, Turner N, et al.
26
Socioeconomic, Environmental and Lifestyle Factors Associated With
Gestational Diabetes Mellitus: A Matched Case-Control Study in Beijing,
China. Sci Rep (2018) 8(1):1–10. doi: 10.1038/s41598-018-26412-6
20. Anzaku AS, Musa J. Prevalence and Associated Risk Factors for
Gestational Diabetes in Jos, North-Central, Nigeria. Arch Gynecol Obstet
(2013) 287 (5):859–63. doi: 10.1007/s00404-012-2649-z
21. Kramer BA, Kintzel J, Garikapaty V. Peer Reviewed: Association Between
Contraceptive Use and Gestational Diabetes: Missouri Pregnancy Risk
Assessment Monitoring System, 2007–2008. Prev Chronic Dis (2014)
11:1–6. doi: 10.5888/pcd11.140059
22. Lee J, Ouh Y-T, Ahn KH, Hong SC, Oh M-J, Kim H-J, et al. Preeclampsia:
A Risk Factor for Gestational Diabetes Mellitus in Subsequent Pregnancy.
PloS One (2017) 12(5):e0178150. doi: 10.1371/journal.pone.0178150
23. Donazar-Ezcurra M, Lopez-del Burgo C, Martinez-Gonzalez MA, Basterra
Gortari FJ, de Irala J, Bes-Rastrollo M. Soft Drink Consumption and
Gestational Diabetes Risk in the SUN Project. Clin Nutr (2018) 37(2):638–
45. doi: 10.1016/j.clnu.2017.02.005
24. McIntyre HD, Catalano P, Zhang C, Desoye G, Mathiesen ER, Damm P.
Gestational Diabetes Mellitus. Nat Rev Dis Primers (2019) 5(1):1–19. doi:
10.1038/s41572-019-0098-8
27