a) Memastikan seluruh pekerja sadar akan kepentingan memakai Alat Pelindung Diri.
b) Memastikan, memeriksa dan melakukan inspeksi bulanan mengenai kelayakan dan kesediaan APD
serta peralatan keselamatan kerja seperti APAR, P3K, dll.
d) Memberikan pelatihan kepada pekerja seperti pemakaian APAR, P3K, Tanggap Darurat, dll.
e) Memantau penerapan SOP sudah dilaksanakan dengan baik oleh seluruh karyawan.
h) Pemeriksaan rutin terhadap dampak dan bahaya pada pekerjaan yang dilaksanakan.
j) Mengadakan dan memimpin simulasi keadaan darurat setiap bulannya supaya saat keadaan darurat
sesungguhnya terjadi sudah bisa diantisipasi.
l) Mengadakan briefing dan instruksi setiap harinya kepada HSE Officer, Man / Staff.
m) Menegur dan memberikan sangsi kepada pekerja yang melanggar peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) yang telah ditetapkan.
n) Mengkoordinir surat ijin kerja aman / work permit sudah dijalankan pada setiap unit kerja terutama
kontraktor.
o) Dapat memecahkan masalah, menginsvestigasi, mengaudit dan memberikan masukan untuk sesuatu
yang kurang aman.
Safety officer berkewajiban untuk memastikan seluruh pekerja yang berada dalam lingkungan kerja
bekerja dengan kondisi yang terjamin keamanan dan kesehatannya. Selain itu, safety officer juga wajib
mengidentifikasi dan meminimalisir risiko bahaya yang mungkin muncul di lingkungan pekerjaan.
Adapun 5 tugas utama seorang safety officer, diantaranya:
2) Membuat gagasan program K3 yang mencakup usaha preventif dan usaha korektif