Anda di halaman 1dari 9

Endometriosis

Tatalaksana
• Obat-obatan
• Hormonal
• Bedah
• Kombinasi bedah dan obat-obatan

• Pemilihan pengobatan berdasarkan keadaan individu yang meliputi:


1. Gejala yang muncul dan keparahannya
2. Lokasi dan keparahan endometriosis
3. Keinginan untuk memiliki anak selanjutnya
Obat-obatan
• Pil kontrasepsi kombinasi
• Penggunaan pil kotrsepsi kombinasi juga akan mengurangi aliran menstruasi,
desidualisasai implant endometriosis, dan menngkatkan apopotosis pada
endomestrium eutopik pada wanita dengan endometriosis
• Paling banyak digunakan adalah monofasik

• Medroxyprogesterone acetate (DMPA)


• Bekerja dengan cara menginduksi anovulasi, menyebabkan atrofi
endometrium dan menekan proses angiogenesis
Obat-obatan
• Danazol
• Merupakan androgen sintetik dan derivate 17 alpha – testosterone yang
bekerja dengan induksi amenorea melalui supresi aksis hipotalamus-pituitary-
ovarium (HPO) inhibisi steroidogenesis ovarium serta mencegah proliferasi
endometrium. Danazol menimbulkan efek samping hiperandrogen
• Agonis GnRH
• Beekerja memberikan pajanan ke hipofisis terus menerus hingga terjadi down
regulasi respetor GnRH yang berakibat berkurangnya sensitivitas kelenjar
hipofifis dan terjadi amenorea hingga mencegah terbentuknya lesi baru
Obat-obatan
• Aromatase inhibitor
• Kadar mRNA aromatase yang meningkat ditemkan pada lesi endometriosis
dan endometrioma ovarium sehingga aromatase inhibitor menjadi pilihan
terapi yang potensial
• Anti prostaglandin
• Dengan ditemukannya pengingkatan kadar prostaglandin di cairan
peritoneum dan lesi endometriosis pada wanita dnegan endometriosis, maka
OAINS digunakan dalam tatalaksana nyeri terkait endometriosis
Tatalaksana Non Hormonal
• Thiazolidinediones (TZD)
• TZD merupakan activator PPAR γ . Pada endometriosis TZD menghambat
proliferasi sel endotel dan mengurangi vaskularisasi patologik dari lesi yang
berkaitan melalui kompleks yang teraktivasi

• PPAR γ (peroxisome proliferator – activated reseptor gamma)


• Aktivasi PPAR γ dengan reseptornya yaitu retinoid X reseptor (RXR)
menghambat aromatase p450 seingga menekan pertumbuhan endometriosis
Tatalaksana Bedah
• LUNA (Laparoscopic Uterine Nerve Ablation)
• Ablasi atau eksisi sekitar 1,5 – 2 cm bagian ligamentum sakrouterina di insersi
serviks
• Prosedur ini dimulai dengan memposisikan uterus anteversi menggunakan
manipulator uterus, mengidentifikasi ligamentum uterosakral salah satu atau
keduanya dipotong dekat dengan insersinya di serviks
• Sebagian kecil ligamentum diambil untuk diperiksa secara histologi
• Dengan pembedahan ini diharapkan terputusnya saraf sensosris sehingga
nyeri akan berkurang
Tatalaksana Bedah
• Laparoskopi Pre – Sacral Neurectomy
• Saraf presakral merupakan bagian reroperitoneal superior dari pleksus
hipogastrika, berada di bawah bifurkasio aorta kurang lebih 3-4 cm mengarah
ke sacrum
• Eksisi jaringan saraf antra peritoneum dan periosteum sebanyak paling tidak 2
cm
• PSN akan memutus saraf sensorik, dan melibatkan pemutusan jalur persarfan
yang lebih banyak dibandingkan LUNA
Tatalaksana Bedah
• Laparoskopi Eksisi Lesi Endometriosis Susukan Dalam/DIE
• Endometriosis susukan dalam (Deep Infiltrating Endometriosis/DIE)
didefinisika sebagai masssa padat yang terletak dari 5 mm di dalam
peritoneum
• Indikasi dilakukan pebedahan DIE bila:
• Pasien dengan tingkat nyeri yang signifikan (termasuk dyspareunia dan diskezia) nilai VAS
> 7 yang menyebabkan gangguan kualitas hidupnya
• Pasien dengan munculnya gejala gangguan obstruksi usus besar
• Pasien yang sebelumnya terjadi kegaglan IVF pada siklus sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai