Anda di halaman 1dari 21

Referat

Mekanisme persalinan
Oleh : Muhammad Andrean Syahridho
NIM : 226100802022
Pembimbing : dr. Rully Prasetyo Adhie, Sp.OG M.Si Med

KEPANITERAAN KLINIK
SMF ILMU KESEHATAN PEREMPUAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKARAYA
2023
PENDAHULUAN
Pendahuluan

Persalinan adalah tugas dari seorang ibu yang


harus dihadapi dengan tabah Ibu hamil
memerlukan penolong yang dapat dipercaya, yang
dapat memberikan bimbingan dan semangat selalu
siap di depan dalam mengatasi kesukaran

Seorang dokter harus memahami konsep tentang definisi, tanda dan gejala persalinan
normal, tahapan persalinan normal, faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan normal.
Sehingga dapat menjadi penolong yang dapat dipercaya
Tinjauan Pustaka
Definisi Persalinan

Persalinan Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang


telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)

Persalinan normal  proses persalinan yang melalui kejadian secara alami


dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk
mengeluarkan bayi
Sebab-sebab persalinan

Teori penurunan progesteron


Etiologi Endometriosis

● Etiologi penyakit ini bersifat multifaktorial seperti komponen hormon, sistem imun, dan genetik.
Hubungan estrogen dengan endometriosis sangat erat berkaitan, dan 2 per 3 perempuan yang
didiagnosis dengan penyakit ini juga memiliki anggota keluarga yang mengalami endometriosis.
Beberapa teori bagaimana endometriosis dapat terjadi yang telah diterima secara luas adalah teori
menstruasi retrograde dan teori coelomic metaplasia.

● Teori menstruasi retrograde dan implantasi menjelaskan bahwa aliran darah menstruasi dapat
mengalir balik ke dalam rongga peritoneum, meskipun menstruasi retrograde terjadi pada 90%
wanita, apabila terdapat jaringan endometrium eutopik yang aktif, dan di dukung dengan kelainan
fungsi imun tubuh, serta kelebihan estrogen akan mengakibatkan sel bisa bertahan hidup dan
menempel pada dinding peritoneum sehingga berkembang menjadi implan endometriosis.
Epidemiologi Endometriasis

● Endometriosis terjadi pada 6-10% perempuan dalam masa subur, namun


angka kejadian secara pasti tidak diketahui karena diagnosis pada penyakit
ini harus melalui laparoskopi yang menyebabkan keterlambatan diagnosis
selama bertahun-tahun.

● Data literatur menunjukkan bahwa endometriosis ditemukan pada 0,1-53%


wanita yang dioperasi pada laparoskopi atau dengan laparotomi, dimana 12-
32% adalah wanita setelah laparoskopi diagnostik karena keterlambatan
nyeri panggul dan 10-60% pasien setelah laparoskopi diagnostik karena
kecacatan.
Faktor Risiko Endometriosis

Menurut Smolarz et al, faktor risiko endometriosis meliputi :


● Menarche dini
● Siklus menstruasi kurang dari 27 hari
● IMT rendah
● Jumlah kelahiran kecil
● Ras kaukasia
● Usia 25-29 tahun
● Alkohol
● Merokok
Diagnosis Endometriosis
● Gejala dan pertanda endometriosis :
a. Dismenorea
b. Dispareunia
c.Disuria
d. Dyschezia

● banyak perempuan yang menderita


endometriosis tanpa menunjukan gejala
seperti diatas (asymptomatic) dan ditemukan
lesi secara tidak sengaja saat operasi.

● Pemeriksaan dasar dalam diagnosis


endometriosis adalah pemeriksaan USG.
Tata Laksana Endometriosis

● Pengobatan endometriosis adalah masalah medis yang besar karena penyakit ini sulit
diobati dan bersifat kronis. Farmakologis, bedah atau kombinasi pengobatan adalah
mungkin. Gejala yang terkait dengan adanya fokus endometriosis adalah faktor utama
menentukan kebutuhan untuk memulai pengobatan. Gejala ini merupakan keluhan
nyeri yang bervariasi tingkat keparahan dan lokasi, dan masalah kehamilan
● Terapi farmakologis : hormonal dan simtomatik.
● Banyak studi kasus dan epidemiologi yang mendapatkan bahwa peningkatan paritas
diasosiasikan dengan penurunan resiko endometriosis.
Tatalaksana Farmakologis B. Pil Kontrasepsi kombinasi dosis rendah
1) Etinilestradiol 30-35 microgram selama 6-12
bulan
A. Simptomatik
Analgesik Mekanisme:
1) Paracetamol 3x500mg  Obat ini bekerja dengan cara menekan LH dan FSH
atau dan juga mengurangi aliran menstruasi, desidualisasi
2) Ibuprofen 4x400mg implant endometriosis, dan meningkatkan apoptosis
atau pada endometrium eutopik.
3) Asam Mefenamat 3x500mg
Tatalaksana Farmakologis

C. Progestin
1) Medroxyprogesteron acetate (MPA)
dimulai dari dosis 30 mg/hari
2) AKDR dengan progesterone
3) Didrogesteron 20-30mg/hari atau
Lynesterol 10mg/hari
Tatalaksana Farmakologis

D. Danazol E. Gestrinon
1) Dimulai dari dosis 2x200mg selama 6 1) Dimulai dari dosis 2,5-10mg 2-3x
bulan seminggu selama 6 bulan
Dosis permulaan 400-800mg

F. Gonadtropin releasing hormon agonist


G. GnRH
H. Aromatase Inhibitor
I. Anti Prostaglandin
Tatalaksana Pembedahan
a. Pembedahan konservatif f. Deep rectovaginal dan Rectosigmoidal
 Mengangkat sel endometriosis Endometriosis
b. Pembedahan radikal  Eksisi dan reseksi dengan
 Histerektomi laparotomy/laparoskopi/intracorporeal suturing dan
 Salfingo-oovorektomi estrogen laparoskopi dengan teknik vaginal
c. Pembedahan Simptomatik
 LUNA (Laser Uterosacral Nerve Ablation)
d. Peritoneal Endometriosis
 Laparoskopi
e. Ovarian Endometriosis
<3cm di aspirasi, irigasi,inspeksi dengan
cystoscopy
 >3cm aspirasi, insisi, membuang dinding kista
dari korteks ovarium
Kesimpulan
Kesimpulan

1. Endometriasis adalah penyebab paling umum dari nyeri panggul kronis pada wanita usia
reproduksi dan sangat terkait dengan episode ovulasi, menstruasi, dan siklus hormon steroid yang
persisten.

2. Patomekanisme pembentukan endometriasis belum secara pasti dijelaskan, namun teori yang paling
populer adalah menstruasi retrograde, bahwa endometriasis muncul dikarenakan perpindahan darah
menstruasi ke dalam rongga peritoneum melalui tuba falopi.

3. Pengobatan endometriosis adalah masalah medis yang besar karena penyakit ini sulit diobati dan
bersifat kronis. Farmakologis, bedah atau kombinasi pengobatan adalah yang paling mungkin.
Daftar Pustaka
1. Prawirohardjo S. Ilmu Kandungan. 2011;
2. Tifani NU, Hendry D, Ilhamdi YR. Karakteristik Endometriosis di RSUP Dr. M. Djamil
Padang Periode 2017 - 2019. J Ilmu Kesehat Indones. 2021;1(3):289–95.
3. Putra Adnyana. Buku ajar Endometriosis. 2020;
4. Hendarto H. Buku Endometriosis aspek teori dan penanganan klinis. Airlangga University
Press. 2015.
5. Smolarz B, Szyłło K, Romanowicz H. Endometriosis: Epidemiology, classification,
pathogenesis, treatment and genetics (review of literature). Int J Mol Sci. 2021;22(19).
6. Gultom Abitmer, Simanjuntak Erica. Elagolix Pada Endometriosis. Vol. 1, Jurnal Ilmiah
Widya Kesehatan dan Lingkungan. 2020.
7. Endometriosis: Pathogenesis and Complications | Calgary Guide [Internet]. [cited 2023 Jun
21]. Available from: https://calgaryguide.ucalgary.ca/endometriosis-pathogenesis-and-
complications/
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai