Anda di halaman 1dari 18

Study case of

Endometriosis
Kelompok 2
Frans Eliezer Panjaitan (2020210062)

Muhammad Rafly .F (2020210063)

Husna Kayla Isria (2020210064)

Farmakoterapi SKR
Definisi dan Patofisiologi
What do you
want to know
about
Deskripsi kasus

Endometriosis ?
Farmakoterapi Umum

Farmakoterapi terkait
Kasus
Definisi Endometriosis

kondisi ketika endometrium tumbuh di luar


dinding rahim (ovarium, peritoneum, tuba
fallopi, fundus uterus).

kondisi ini dapat didiagnosa berdasarkan


anamnesis, pemeriksaan fisik dan lab.
jaringan endometrium bersifat responsif
thdp fluktuasi hormon dan siklus
menstruasi.
Patofisiologi
Endometriosis

patofisiologi endometriosis diduga


disebabkan oleh menstruasi
retrograde. Patofisiologi pastinya
masih harus diteliti lebih lanjut,
sebagian besar studi endometriosis
yg mencakup data molekuler dan
klinis selama dua dekade terakhir
mendukung teori menstruasi
retrograde.
Patofisiologi
Endometriosis
Pd keadaan normal, darah dari peluruhan dinding
endometrium akan dikeluarkan melalui vagina. Pd
kondisi menstruasi retrograde, darah menstruasi
akan berbalik menuju peritoneum. Mekanisme awal
pembentukan endometriosis terjadi ketika sel2
epitel dan stroma endometrium berada dlm rongga
peritoneum. Endometrium ektopik dapat bertumbuh
dan mengalami peluruhan saat siklus menstruasi
terjadi.

Produk peluruhan dinding endometrium pada


peritonium terjadi melalui tuba falopi. Endometrium
di luar rahim dapat menyebabkan peradangan,
jaringan fibrosa, serta terbentuknya kista dan
adhesi.

Adhesi dapat memengaruhi fungsi organ sekitar


uterus. Peradangan kronis yang diakibatkan oleh
endometriosis dapat berujung pada infertilitas.
Deskripsi Kasus
Ms. L.C., wanita (34 tahun) datang dgn kekhawatiran inferilitas (gangguan
kesuburan). Telah mencoba kehamilan selama 16 bulan terakhir tanpa hasil.
Melaporkan beberapa kali mengira bisa hamil karena berhentinya menstruasi ,
disertai sembelit dan sakit perut.

Pasien juga melaporkan nyeri yang lebih hebat selama menstruasi, dengan
karakteristik “tajam dan menusuk” yang tidak berkurang dengan penggunaan
NSAID atau kompres panas. Rasa sakit menyebar dari daerah perut bagian
bawah ke panggulnya, dengan skala 6 dari 1-10.

Pasien melaporkan siklusnya tdk teratur, antara 25-38 hari atau kadang2 tdk
ada menstruasi sama sekali. Dia khawatir bahwa dia dan suaminya tidak
melakukan hubungan seksual yang cukup untuk kehamilan karena dispareunia
dan nyeri panggul secara umum.
Studi Kasus

Data Hasil

Nyeri hebat saat menstruasi, sembelit, sakit perut, siklus


Subjektif menstruasi yang tidak teratur, rasa sakit pada bagian
bawah perut sampai panggul, dispareunia

Objektif -
Farmakoterapi Endometriosis
pengobatan hormonal :

Danazol
menyerupai testosteron yang bekerja dengan menurunkan produksi
hormon yang dihasilkan indung telur (esterogen dan progesteron),
sehingga mewujudkan kondisi serupa menopause.

Progestin (kandungan progesteron)


menyebabkan penurunan cairan volume peritoneal dan jml leukosit.
mekanisme : menurunkan kadar FSH, LH, dan esterogen
efek samping : perdarahan dan kembung
keuntungan : mengurangi dampak metabolik
Farmakoterapi Endometriosis
pengobatan hormonal :

GnRH-antagonis
Untuk persiapan merangsang menopause buatan (dengan mengikat reseptor GnRH
pituatari).
mekanisme : menekan sekresi hormon GnRH dan endometrium.
efek samping : hypoesterogenism

NSAID (anti inflmasi non-steroid)


Saat gejala masih ringan, seperti nyeri pada panggul.
efek samping : tdk ada yg serius
Farmakoterapi Endometriosis
Pil Kontrasepsi Kombinasi
Mengurangi gejala-gejala (nyeri panggul, perdarahan di luar menstruasi, nyeri menstruasi hebat)
dengan pil hormon kombinasi dengan kadar progesteron yang lebih tinggi (lebih efektif menekan
pertumbuhan jaringan endometrium)
Kombinasi Drosperirenone + ethinylestradiol (memiliki efek poten dalam menangani gejala
terkait endometriosis serta dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien).
Kombinasi Levonogestrel + ethinylestradiol (tidak memberikan efek yang signifikan terhadap
perbaikan endometriosis dibandingkan dgn pemberian plasebo (obat kosong). Tidak dijadikan
pilihan utama.
Pil kombinasi progesteron/estrogen:
Kombinasi drosperirenone + ethinylestradiol atau
Norethisterone + ethinylestradiol.
Setelah di diagnosis menggunakan laparoskopi,
pengobatan difokuskan untuk :
Farmakoterapi
Kasus
mencegah penyebaran lesi ektopik dgn Endometriosis
progestin
menghilangkan rasa sakit dgn obat
golongan NSAID (obat antiinflamasi non-
steroid (Asam Mefenamat))
memulihkan kesuburan (perawatan
melibatkan penggunaan obat hormonal
(progestin) u/ menekan ovulasi)
operasi pengangkatan lesi endometrium
(laparoscopy endometriosis)
Daftar Pustaka
1. Hendarto Hendy. 2015. Endometriosis Dari Aspek Teori Sampai Penanganan Klinis.
Surabaya : Airlangga University Press (AUP)
2. Suparman Erna. 2012. Penatalaksanaan Endometriosis Jurnal Biomedik Vol. 4, No. 2, Juli
2016, hlm. 69-78. Manado : Bagian/SMF Obstetri danGinekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
3. Meng-Hsing Wu,et all. 2017. Endometriosis: Disease pathophysiology and the role of
prostaglandins. Republic of China. :Department of Physiology, Collegeof
Medicine,National Cheng Kung University
4. Olive L David and Pritts A Elizabeth. 2018. Treatment of Endometriosis. New England. The
New England Journal of Medicine, VOl. 345,No. 4. Wisconsin Fertility Institute
5. Rodiani dkk. 2019. Diagnosis dan Tatalaksana Terbaru Endometriosis. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
THANKYOU
FOR
LISTENING

Anda mungkin juga menyukai