ENDOMETRIOSIS PRESENTASI
Pembimbing:
KASUS
dr. Hermawan Udiyanto, Sp.OG (K)
DEFINISI
Keadaan di mana jaringan endometrium yang masih berfungsi
terdapat di luar kavum uteri.
♀
5-10% usia reproduktif
>50% menopause
> tidak kawin pada umur muda, tidak punya
banyak anak.
PATOFISIOLOGI
GEJALA
KLINIS
Infertile
Dyspareunia,
Painful bowel
movements
KLASIFIKASI
Peritoneal endometriosis
Terjadi vaskularisasi pada lesi peritoneum sehingga menimbulkan perdarahan
saat menstruasi dan perdarahan kronik rekuren, serta reaksi inflamasi
membentuk jaringan fibrosis.
MRI
PEMERIKSAAN DALAM
USG TRANSVAGINAL
GOLD
STANDARD
LAPAROSKOPI
PENATALAKSANAAN
Pembedahan
Pembedahan konservatif
Pembedahan Definitif
ANALGETIK
Pil Kontrasepsi
Menurunkan beratnya menstruasi dan lama menstruasi, sehingga menurunkan
jumlah produk menstruasi yang retrograd.
Memberikan efek desidual pada implan-implan endometriosis yang
menghambat pertumbuhan implan lebih lanjut.
Menurunkan level estrogen sirkulasi, terutama estradiol. Dengan menghambat
fungsi ovarium dan memberikan estrogen tambahan, level estradiol darah
umumnya lebih rendah daripada sebelum mengkonsumsi pil kontrasepsi. Level
estrogen yang lebih rendah akan menurunkan stimulasi hormonal pada implan
Endometriosis.
PENGOBATAN HORMONAL
Pil kontrasepsi dapat diberikan 6-9 bulan. Bahkan ada yang menganjurkan
minimal 1 tahun dan bila perlu dilanjutkan sampai 2-3 tahun.
PENGOBATAN HORMONAL
Danazol
Danazol merupakan turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron. Danazol
menimbulkan keadaan asiklik, androgen tinggi dan estrogen rendah. Kadar
androgen meningkat disebabkan oleh :
Dosis yang dianjurkan untuk endometriosis ringan (stadium II) atau sedang
(stadium III) adalah 400 mg per hari, sedangkan untuk endometriosis berat
(stadium IV) dapat diberikan sampai dengan 800 mg per hari. Lama
pemberian minimal 6 bulan, dapat pula diberikan selama 12 minggu sebelum
terapi pembedahan konservatif.
PENGOBATAN HORMONAL
Progestin
Progestin menghambat pelepasan gonadotropin hipofisis, memblokade fungsi
ovarium dan mempunyai efek desidualisasi pada implan endometrium, yang
menghambat pertumbuhannya. Progestin sama efektifnya dengan pil
kontrasepsi dalam terapi endometriosis, tetapi lebih banyak efek samping
terutama pertambahan berat badan dan perdarahan breakthrough.
PEMBEDAHAN
Pembedahan konservatif
Pembedahan Definitif
28/12/2017
Analisa sperma: normozoospermia
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat as ma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat jantung : disangkal
Riwayat Pernikahan
Menikah 1 kali, selama 2 tahun
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Baik, compos mentis, gizi kesan cukup
Tanda Vital :
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36.60C
Kepala : Normocephal
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
THT : Discharge (-/-)
Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar
Thorax :
Cor
PEMERIKSAAN DALAM
Vaginal Touche : Vesika urinaria tenang,
dinding vagina dalam batasnormal, portio
lunak, OUE tertutup, cavum uterus sebesar
telur ayam anterior/posterior kanan/kiri
dalam batas normal, darah (-), discharge (-)
Prognosis
Dubia