Anda di halaman 1dari 35

PERDARAHAN

UTERUS ABNORMAL
NUR AMALIAH IDRUS
C11111010
RESIDEN PEMBIMBING:
dr. CHAIRUN NISA
SUPERVISOR:
dr. MONIKA FITRIA FARID, Sp.OG., M.Kes.

BAGIAN OBSTETRI & GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

Semua kelainan haid baik dalam hal jumlah maupun lamanya.


Manifestasi klinisnya dapat berupa pendarahan dalam jumlah yang
banyak atau sedikit, dan haid yang memanjang atau tidak beraturan

DEFINISI
Anonim, Konsensus tatalaksana perdarahan karena efek samping kontrasepsi. Himpunan endrokrinologi
reproduksi dan fertilitas (HIFERI) Perkumpulan obstetric dan ginekologi Indonesia (POGI); p.1-74

PUA

AKUT

KRONIK

INTERMENSTRU
AL BLEEDING

KLASIFIKASI PUA BERDASARKAN


WAKTU TERJADINYA
Anonim, Konsensus tatalaksana perdarahan karena efek samping kontrasepsi. Himpunan endrokrinologi
reproduksi dan fertilitas (HIFERI) Perkumpulan obstetric dan ginekologi Indonesia (POGI); p.1-74

KLASIFIKASI PUA BERDASARKAN


ETIOLOGI SECARA UMUM

Organik
Disfungsional

Anonim, Konsensus tatalaksana perdarahan karena efek samping kontrasepsi. Himpunan endrokrinologi
reproduksi dan fertilitas (HIFERI) Perkumpulan obstetric dan ginekologi Indonesia (POGI); p.1-74

PALM & COEIN


Munro MG, Critchley HO, Broder MS. FIGO classification system (PALM-COEIN) for causes of abnormal
uterine bleeding in nongravid women of reproductive age. Int J Gyn and Obs. 2011; 113: 1-11

Ahmed, Lady Willingdon Hospital, Lahore, dari Agustus 2010 sampai Juli 2011 didapatkan
sebanyak 2.109 perempuan atau sekitar 19,6% dari total 10.712 yang datang menderita
PUA

EPIDEMIOLOGI

Haid

?
Perdarahan berkala pervaginam dari Uterus
yang datang secara teratur
Akibat kadar E & P yang turun bersamaan

Stabil
Cepat berhenti (3 7 hari)
Jumlah tidak berlebihan (40 80 cc)

FISIOLOGI HAID

KARAKTERISTIK HAID
NORMAL
Karakteristik Haid normal

Siklus 21-35 hari


Lamanya 3-7 hari

Jmlh darah 40-80 ml

HAID ABNORMAL
Polimenore(<21 hr)
Oligomnore(>35hr)
Amenore(tdk haid
3 siklus/6 bln
brturut2)

Hipermenore
(>80cc)
Hipomenore
(<40 cc)

Menoragi
(>7 hr)

Brakimenore (<3 hr)

Brakimenore
(<3 hr)

kerapuhan
vaskular,
peradangan
kronis, dan erosi permukaan
teridentifikasi
dengan
USG
transvaginal atau sonohisterografi

POLIP

Reseksi secara histeroskopi

Dilatasi dan kuretase

Kuret hisap

Hasilnya dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi.

TERAPI POLIP

Invasi endometrium ke dalam lapisan miometrium


Hubungan adenomiosis dengan terjadinya PUA masih belum jelas

ADENOMIOSIS

Reseksi adenomiosis
Terapi hormonal
Histerektomi total

TERAPI ADENOMIOSIS

Tumor jinak fibromuscular pada permukaan


myometrium
Mekanisme perdarahan abnormal akibat mioma
uteri diduga diakibatkan oleh letaknya dalam
dinding uterus

LEIMYOMA

Pemberian Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) Agonist


selama 3 bulan
Miomektomi
Histerektomi.

Embolisasi fibroid uterus

LEIOMIOMA

MALIGNANCY DAN HIPERPLASIA

pertumbuhan abnormal berlebihan dari kelenjar endometrium

Hiperplasia non atipik di terapi dengan pemberian oral siklik


mydroxyprogresterone asetat (Provers) dengan dosis 10 mg
perhari selama 14 hari perbulan dilanjutkan dengan pemberian
megastrol (megace) dosis 40 mg perhari atau levonogestrelreleasing intrauterine system (Mirena). Setelah pengobatan
dilakukan, biopsi endometrium harus diulangi dalam 3 sampai 6
bulan untuk melihat resolusi dari hiperplasia 11.

Hiperplasia dengan atipia paling baik diterapi secara


pembedahan terhadap lesi10.

Histerektomi.

MALIGNANCY DAN HIPERPLASIA

mencakup spektrum
gangguan hemostasis
sistemik yang dapat
menyebabkan PUA

COAGULOPATHY

Desmopressin
Terapi akan menginduksi peningkatan tajam faktor
pembekuan VIII dan von Willebrand hingga 6 jam berikutnya 10

COAGULOPATHY

Gangguan ovulasi paling sulit diketahui etiologinya secara


pasti
KEMUNGKINAN akibat endokrinopati (misalnya, sindroma
ovarium polikistik, hipotiroidisme, hiperprolaktinemia, stres
mental, obesitas, anoreksia, penurunan berat badan, atau
olahraga ekstrim seperti yang terkait dengan pelatihan
atletik).
Dalam beberapa kasus, gangguan mungkin iatrogenik,
disebabkan oleh steroid gonad atau obat fenotiazin dan
antidepresan trisiklik

OVULATORY DYSFUNCTION

Siklus ovulatoar tidak diakibatkan oleh kekurangan progestin


tetapi perubahan sintesis prostaglandin atau gangguan
hemostasis, sehingga tidak terlalu berespons terhadap
pemberian progestin oral.
Walaupun demikian, wanita dengan PUA ovulatoar berespon
dengan pemberian jangka panjang, yaitu norethindrone 5 mg
atau medroxyprogesterone acetate 10 mg, masing-masing
diberikan tiga kali per hari untuk hari ke-5 hingga ke-26 tiap
siklus menstruasi, memberikan hasil efektif10

OVULATORY DYSFUNCTION

Pada saat ini, tidak ada tes khusus yang tersedia untuk
gangguan ini, sehingga diagnosis PUA-E harus ditentukan
setelah kelainan lain pada wanita usia reproduksi dapat
disingkirkan dan memiliki fungsi ovulasi normal

ENDOMETRIAL

ENDOMETRIAL

Berhubungan dengan penggunaan obat-obatan hormonal


(estrogen, progestin) ataupun non hormonal (obat-obat
antikoagulan) atau AKDR1

IATROGENIK

IATROGENIC

Terdapat sejumlah entitas yang dapat atau tidak mungkin


menyebabkan PUA pada wanita yang diidentifikasi kurang baik
baik karena tidak cukup diuji, dan/atau pada keadaan yang
sangat jarang terjadi.
Contoh dalam kategori ini: malformasi arteriovenosa dan
hipertrofi miometrium.
ETIOLOGI yang belum teridentifikasi, yang hanya akan
diketahui dengan pemeriksaan biokimia atau pengujian biologi
molekular.

NOT YET CLASSIFIED

Anamnesis
Pada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tandatanda yang menunjuk ke arah kemungkinan
penyakit metabolik,penyakit endokrin, penyakit
menahun, dan lain-lain
Pemeriksaan ginekologik

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Pemeriksaan laboratorium

Pada remaja, riwayat pasien atau keluarga dengan menorrhea yang tidak
dapat dijelaskan menjadi indikasi pemeriksaan skrining faktor pembekuan.
Ristocetin cofactor assay untuk fungsi faktor von Willebrand dapat
merupakan satu-satunya pemeriksaan skrining yang terbaik untuk penyakit
von Willebrand, namun dibutuhkan konsultasi dengan ahli hematologi terkait
prosedur dan interpretasi hasilnya yang bervariasi.

USG

Sonohisterografi

Biopsi

Anemia
Kanker endometrium11.
Infertilitas

KOMPLIKASI

Tidak mudah diprediksi.


Tergantung pada kondisi fisik pasien dan
usia

PROGNOSIS

REFERENSI
1.

Anonim, Konsensus tatalaksana perdarahan karena efek samping kontrasepsi. Himpunan endrokrinologi reproduksi
dan fertilitas (HIFERI) Perkumpulan obstetric dan ginekologi Indonesia (POGI); p.1-74

2.

Munro MG, Critchley HO, Broder MS. FIGO classification system (PALM-COEIN) for causes of abnormal uterine bleeding
in nongravid women of reproductive age. Int J Gyn and Obs. 2011; 113: 1-11

3.

Rajuddin and Jacoeb. Penanganan Adenomiosis dengan Reseksi Laparotomik pada Perempuan Infertil (Pengalaman
pada 32 kasus). Indones J Obstet Gynecol 2008; 32-1: 22-5

4.

Qureshi F, Yusuf A. Distribution of causes of abnormal uterine bleeding using the new FIGO classification system.p.1-3

5.

Oehler MK, Rees MC. Menorrhagia: an update. Acta obstetricia et gynecologica Scandinavica. 2003 May;82(5):405-22

6.

Samsulhadi. Haid dan siklusnya. In: Baziad A, Prabowo R, editors. Ilmu Kandungan 3 th ed. Jakarta : PT Bina pustaka
Sarwono Prawirohardjo. P. 73-84
Pratama G. Perdarahan Uterus Abnormal. In : Hestiantoro A, Et all, editors. Best practices on IMPERIAL. Jakarta :
Sagung Seto. 2012. p. 135 154.

7.
8.

9.

Marret H, Fauconnier A, Chabbert-Buffet N, Cravello L, Golfier F, Gondry J, et al. Clinical practice guidelines on
menorrhagia: management of abnormal uterine bleeding before menopause. European journal of obstetrics,
gynecology, and reproductive biology. 2008 Oct;152(2):133-7
American Society for Reproductive Medicine. Abnormal Uterine Bleeding. J Am Soc. 2012:1-20.

10.

Mary Gayle Sweet, Tarin A. Schmidt-Dalton, and Patrice M. Weiss. Evaluation and Management of Abnormal Uterine
Bleeding in Premenopausal Women. Am Fam Physician.2012 (1):35-43.

11.

Janet R. Albers, M.D., Sharon K. Hull, M.D., Robert M. Wesley, M.A. Abnormal Uterine Bleeding. Am Fam
Physician.2004Apr15;69(8):1915-1926.
Dodds N, Sinert R. Dysfunctional uterine bleeding. Emedicine. Updated November 12, 2007. Availabe on:
www.emedicine.com/emerg/topic155.htm . Accessed Mei 24, 2016.

12.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai