ENDOMETRIOSIS
ENDOMETRIUM = Lapisan
dalam uterus
SIS = Penyakit
Endometriosis
• Gangguan ginekologi kronik
• Ditemukan endometrium
ektopik (diluar kavum uteri)
• Respon terhadap hormon
steroid seperti pada
endometrium yang berada
dalam kavum uteri
ENDOMETRIOSIS
NORMAL
INSIDEN/PREVALENSI
• 10-20% of women of childbearing age in
the US (The National Women’s Health
Information Center, NICH, NIH)
• Endometriosis occurs in 10% of women
during the reproductive years.
• Prevalence may be as high as 25% to 35%
among infertile women.
• A woman with a mother or sister with
endometriosis is six times more likely to
develop endometriosis than a woman
without this familial history.
Insiden…
• Dapat juga ditemukan pada usia
perimenopause, menopause dan
pascamenopause
• Kasus infertilitas yang dilakukan pemeriksaan
laparoskopi ditemukan kurang lebih 20-50%
• Wanita fertil yang dilakukan sterilisasi
dengan laparoskopi ditemukan sebesar 22%
• Populasi umum wanita sekitar 1-2%
• Risiko infertilitas pada wanita dengan
endometriosis 20 kali lebih besar
dibandingkan wanita tanpa endometriosis
INFERTILITAS PADA ENDOMETRIOSIS
Disparenia
Unexplained infertility
• Anovulasi, insufisiensi korpus luteum, disfungsi endokrin; Hiperprolaktinemia/galaktorea;
• Luteinized unruptured follicle syndrome, sindrom folikel yang mengalami luteinisasi yang
tidak pecah;
• Autoimum/ disfungsi imun; Respon makrofak peritoneum dan respon peradangan
peritoneum; Eikosanoid peritoneum
• Abortus spontan
KELUHAN (SIMTOM)
Perdarahan
Abnormal (20%)
Infertilitas
(40%)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang
Tujuan Terapi:
• Menghilangkan jaringan implantasi
endometriosis
• Menghilangkan gejala
• Mempertahankan atau memperbaiki
infertilitas
• Menghindari atau menunda terjadinya
rekurensi
MANAJEMEN
Analgetik (NSAID, narkotik
Simtomatik
dosis rendah)
Supresi ovarium
Kombinasi supresi
ovarium dan surgikal
GnRH antagonist
• Antagon dan Cetrotide
TERAPI SURGIKAL
Laparotomi
• Merupakan pilihan pada kasus dengan
massa endometrioma yang besar,
kemungkinan operasi yang sulit
(perlengketan usus, dll)
Laparoskopi
• Diagnosa definitif endometriosis secara
aman dan efisien
• Keuntungan: visualisasi lebih baik, trauma
minimal, waktu penyembuhan lebih singkat
KOMBINASI SURGIKAL & SUPRESI
OVARIUM
Tujuan
• Meningkatkan angka
keberhasilan terapi
• Membedakan dengan kista
fungsional
• Atrofi jaringan endometriosis
yang metastase
These dense adhesions are commonly
associated with advanced endometriosis. They
can be treated with laparoscopy techniques,
but are more likely to reform after surgery.
This picture shows endometriosis on the left ovary.
This picture shows a chocolate cyst, which can
be quite common in more advanced
endometriosis.