Anda di halaman 1dari 17

ENDOMETRIOSIS

Pembimbing: dr. Wahyu Widoyoko, Sp.OG


Oleh
Rosyad aryo prabowo (18710126)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Obsetri dan Ginekologi RSUD Sidoarjo


Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
DEFINISI

Endometriosis adalah kelainan jinak yang didefinisikan sebagai adanya kelenjar


endometrium dan stroma di luar lokasi normal yaitu diluar uterus. Jaringan tersebut
mampu merespon ke berbagai tingkat stimulasi hormon. Penyakit ini memiliki patologi
unik, yaitu memiliki proses jinak pertumbuhan proliferatif namun memiliki
kecenderungan untuk menyerang jaringan normal di sekitarnya.
LOKASI

Endometriosis dapat ditemukan tersebar luas di seluruh daerah panggul


bawah, dan di bawah umbilikus. Lokasi yang umum adalah ovarium, kantong
Douglas termasuk ligamen uterosakral, peritoneum di atas kandung kemih,
kolon sigmoid, bagian belakang rahim, fossa ovarium, dan usus buntu.
Endometriosis terlihat di umbilikus biasanya setelah operasi, bekas luka
laparotomy, pada tuba setelah operasi sterilisasi, di ujung leher rahim yang
diamputasi, dan di bekas luka vulva dan perineum.
Teori Implantasi dan Menstruasi
Retrograde

Teori Metaplasi

Teori Hormonal
ETIOLOGI
Stres Oksidatif dan Inflamasi

Disfungsi Imun

Genetik
KLASIFIKASI
Sistem klasifikasi untuk endometriosis pertama kali dibuat oleh American
Fertility Society (AFS) pada tahun 1979, yang kemudian berubah nama menjadi ASRM
pada tahun 1996. Menurut ASRM, Endometriosis dapat diklasifikasikan kedalam 4
derajat keparahan tergantung pada lokasi, luas, kedalaman implantasi dari sel
endometriosis, adanya perlengketan, dan ukuran dari endometrioma ovarium.
1. Stadium I (minimal) : 1-5 (Implantasi terbatas dan tidak ada perlengketan)
2. Stadium II (ringan) : 6-15 (Implantasi superfisial berkelompok dengan luas kurang dari
5 cm, tersebar pada ovarium dan peritoneum. Tidak ada perlengketan yang nyata)
3. Stadium III (sedang) : 16-40 (Implantasi superfisial dan dalam jumlah yang multipel.
Terdapat perlengketan peritubal dan periovarium)
4. Stadium IV (berat) : >40 (Implantasi superfisial dan dalam yang multipel, terdapat
endometrioma ovarium yang besar. Terdapat perlengketan yang yang hebat)
KLASIFIKASI

Gambar 2.3 Klasifikasi Endometriosis menurut ASRM1


TANDA DAN GEJALA

• Dismenorea
• Dispareunia
Nyeri
• Nyeri pelvis kronis
• Dyschezia
Infertilitas
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik

• Nyeri • Spekulum: lesi biru atau


• Infertilitas merah terlihat pada serviks
atau forniks posterior vagina.
• Pemeriksaan bimanual: nodul
lunak pada ligament
uterosacral, massa adneksa
kistik
• RT: nodul atau nyeri tekan
septum rektovaginal.
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan Ultrasonografi
Laparoskopi
Laboratorium Patologi Anatomi Transvaginal

Warna lesi Kista


bervariasi, dapat homogen,
berwarna merah
Kelenjar echo internal
(merah, merah tingkat
Peningkatan muda, atau endometriu
rendah, sering
kadar CA125 bening), putih m dan digambarkan
(putih atau
kuning-coklat), stroma sebagai
dan hitam (hitam echogenisitas
atau hitam-biru). "ground glass".
Laparoskopi

Ultrasonografi transvaginal
menunjukkan endometrioma
ovarium. Terlihat kista
dengan echo internal level
rendah
Sonogram
Transvagina
Ultrasonografi transvaginal
menunjukkan endometrioma
ovarium. Terlihat kista
dengan echo internal level
rendah
Patologi Anatomi
TATALAKSANA
• NSAID • Laparoskopi • Operasi
• Pil Kontrasepsi Kombinasi • Laparatomi • IUI
• Progestin

• IVF
Agonis GnRH
• Aromatase Inhibitor

Perawatan
Obat Operasi Infertilitas terkait
Endometriosis
TATALAKSANA
Terapi endometriosis tergantung pada keluhan spesifik wanita, keparahan gejala, lokasi
lesi endometriotik, tujuan pengobatan, dan keinginan kesuburan di masa depan.
1. Obat
a. Nonsteroid Obat Antiinflamasi (NSAID)
b. Pil Kontrasepsi Kombinasi
c. Progestin
d. Agonis GnRH
e. Aromatase inhibitors

2. Operasi
a. Bedah Invasif Minimal
b. Laparatomi
c. Perawatan Infertilitas terkait Endometriosis
KOMPLIKASI
mempengaruhi organ
yang terkena dan dapat
Fibrosis menyebabkan obstruksi
kolon dan ureter.

Ruptur dari
Peritonitis.
endometrioma
KESIMPULAN
Endometriosis merupakan kelainan ginekologi yang ditandai dengan
adanya jaringan kelenjar endometrium dan stroma di luar lokasi normal.
Lokasi yang paling sering terkena adalah organ panggul dan peritoneum,
meskipun bagian lain dari tubuh seperti paru-paru juga bisa terkena.
Terdapat berbagai teori mengenai etiologi endometriosis, diantaranya
menstruasi retrograde, hormonal, metaplasi, emboli limfatik dan vaskuler,
stress oksidatif dan inflamasi, disfungsi imun dan teori genetic.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai