Teori Metaplasi
Teori Hormonal
ETIOLOGI
Stres Oksidatif dan Inflamasi
Disfungsi Imun
Genetik
KLASIFIKASI
Sistem klasifikasi untuk endometriosis pertama kali dibuat oleh American
Fertility Society (AFS) pada tahun 1979, yang kemudian berubah nama menjadi ASRM
pada tahun 1996. Menurut ASRM, Endometriosis dapat diklasifikasikan kedalam 4
derajat keparahan tergantung pada lokasi, luas, kedalaman implantasi dari sel
endometriosis, adanya perlengketan, dan ukuran dari endometrioma ovarium.
1. Stadium I (minimal) : 1-5 (Implantasi terbatas dan tidak ada perlengketan)
2. Stadium II (ringan) : 6-15 (Implantasi superfisial berkelompok dengan luas kurang dari
5 cm, tersebar pada ovarium dan peritoneum. Tidak ada perlengketan yang nyata)
3. Stadium III (sedang) : 16-40 (Implantasi superfisial dan dalam jumlah yang multipel.
Terdapat perlengketan peritubal dan periovarium)
4. Stadium IV (berat) : >40 (Implantasi superfisial dan dalam yang multipel, terdapat
endometrioma ovarium yang besar. Terdapat perlengketan yang yang hebat)
KLASIFIKASI
• Dismenorea
• Dispareunia
Nyeri
• Nyeri pelvis kronis
• Dyschezia
Infertilitas
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik
Ultrasonografi transvaginal
menunjukkan endometrioma
ovarium. Terlihat kista
dengan echo internal level
rendah
Sonogram
Transvagina
Ultrasonografi transvaginal
menunjukkan endometrioma
ovarium. Terlihat kista
dengan echo internal level
rendah
Patologi Anatomi
TATALAKSANA
• NSAID • Laparoskopi • Operasi
• Pil Kontrasepsi Kombinasi • Laparatomi • IUI
• Progestin
•
• IVF
Agonis GnRH
• Aromatase Inhibitor
Perawatan
Obat Operasi Infertilitas terkait
Endometriosis
TATALAKSANA
Terapi endometriosis tergantung pada keluhan spesifik wanita, keparahan gejala, lokasi
lesi endometriotik, tujuan pengobatan, dan keinginan kesuburan di masa depan.
1. Obat
a. Nonsteroid Obat Antiinflamasi (NSAID)
b. Pil Kontrasepsi Kombinasi
c. Progestin
d. Agonis GnRH
e. Aromatase inhibitors
2. Operasi
a. Bedah Invasif Minimal
b. Laparatomi
c. Perawatan Infertilitas terkait Endometriosis
KOMPLIKASI
mempengaruhi organ
yang terkena dan dapat
Fibrosis menyebabkan obstruksi
kolon dan ureter.
Ruptur dari
Peritonitis.
endometrioma
KESIMPULAN
Endometriosis merupakan kelainan ginekologi yang ditandai dengan
adanya jaringan kelenjar endometrium dan stroma di luar lokasi normal.
Lokasi yang paling sering terkena adalah organ panggul dan peritoneum,
meskipun bagian lain dari tubuh seperti paru-paru juga bisa terkena.
Terdapat berbagai teori mengenai etiologi endometriosis, diantaranya
menstruasi retrograde, hormonal, metaplasi, emboli limfatik dan vaskuler,
stress oksidatif dan inflamasi, disfungsi imun dan teori genetic.
TERIMA KASIH