Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

FIBROADENOMA MAMMAE

DAVINA AMALIA
122011101042

1
SMF BEDAH RSD DR. SOEBANDI JEMBER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
2018
PENDAHULUAN

• Fibroadenoma Mammae (FAM) merupakan neoplasma jinak


payudara, tersusun atas stroma padat dan epitel proliferatif.
• Terjadi pada wanita berusia kurang dari 30 tahun
• Massa bulat, tunggal/multiple, padat kenyal, mobile dan dapat
bertambah besar terutama saat rangsangan esterogen meninggi.
• Gejala FAM bervariasi
• Insidensi FAM cenderung menurun sejalan dengan usia

2
ANATOMI

Paulsen F., Waschke, J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran –
EGC. 2010
Hughes, Mansel, and Webster. 2012. Benign Disorderrs and Diseases of the Breast.Beijing: Elsevier 3
.
EP IDEMIOLOGI

• Tersering kedua setelah Ca mammae.


•Paling sering terjadi pada usia reproduktif dengan
insidensi puncak pada usia antara 15 hingga 30
tahun, jarang ditemukan setelah menopause
• terdeteksi pada 50% wanita yang melakukan biopsi
tumor payudara  hasil meningkat hingga 75% pada
wanita usia kurang dari 25tahun.

7
E T I O L O G I D A N PATO G E N E S I S
•Penyebab munculnya fibroadenoma belum diketahui
secara jelas dan pasti.
•FAM sering ditemukan pada masa reproduksi akibat
hipersensitivitas jaringan payudara terhadap produksi
hormon esterogen yang tinggi, jumlah reseptor esterogen
yang meningkat dan faktor riwayat keluarga atau
keturunan.

•Akibatnya terjadi hiperplasia dari unit lobular serta


duktus terminal karena proliferasi tak terkendali pada
komponen epitel dan stroma.
8
KLASIFI
KASI

Common Fibroadenoma
Mammae

Giant Fibroadenoma
Mammae

Juvenile Fibroadenoma
Mammae

9
GEJALA KLINIS
• Benjolan berbatas tegas,
konsistensi padat kenyal
dan mudah digerakkan
karena tidak melekat pada
jaringan sekitar.
• Biasanya tidak nyeri, tetapi
kadang dirasakan nyeri
bila ditekan.
• Fibroadenoma bisa Distribusi fibroadenoma pada kuadran
payudara
tumbuh multiple. Pada (Sumber: Benicardi et al., 2013)

masa remaja fibroadenoma


bisa tumbuh cepat dan
besar saat rangsangan
estrogen yang meningkat. 10
DI AG NO S I S

Klinis Radiologis Patologi

• Anamnesis
usia pasien, usia menarke
dan menopause, riwayat • Fine Needle
keluarga, jumlah anak, • USG
umur saat melahirkan, • Mammografi Aspiration
konsumsi obat/HRT, Biopsy
menstruasi terakhir
• Pemeriksaan Fisik

11
DIAGNOSIS BANDING
Tumor Jinak Payudara Penyebab Gambaran USG

Proliferasi stroma dan epitel,


Berbatas tegas, ekotekstur tidak
bersifat progresif. Ada bagian
Tumor Phylloides homogen terdapat area yang
yang padat dan ada yang
mengalami degenerasi kistik
kistus

Padat, berbentuk oval dengan


Hamartoma Proliferasi jaringan lobular
struktur echo yang tidak
Mammae payudara
homogen

Terletak di dekat
Papilloma
Dilatasi kistik duktus Nodul oval berbatas tegas areola, terdapat
Intraduktal
discharge

Bulat atau oval, berbatas tegas,


Obstruksi dan dilatasi duktus
Kista Payudara struktur anekoik dengan
koligentes
dinding yang tipis

12
GAMBARAN USG

Fibroadenoma Tumor Hamartoma


Mammae Phylloides Mammae

Papilloma Intraduktal Kista Payudara


13
TATALAKSANA

Konservatif Observasi

- Krioablasi
Operatif
- Eksisi

15
PROGNOSIS

• Baik (Bonam) walaupun penderita


mempunyai risiko untuk menderita kanker
payudara di kemudian hari.
• Pemeriksaan payudara secara berkala akan
meningkatkan kemungkinan prognosis yang
lebih baik.

16
LAPORAN KASUS

17
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny Miratus Sholekah
• Usia : 38 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat :Karanganyar 3/2 Karangrejo Gumukmas
• Agama : Islam
• Suku Bangsa : Madura
• Pekerjaan : Ibu RumahTangga
• No. Rekam Medis : 174059
• Tgl. Masuk RS : 23 April 2018
• Tgl. Keluar RS : 26 April 2018
• Tgl. Pemeriksaan : 24-26 April 2018

14
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
Benjolan pada payudara kanan dan kiri
• Riwayat Penyakit sekarang
Pasien mengeluh terdapat benjolan pada payudara kanan sejak 1 tahun yang
lalu. Benjolan awalnya dirasakan kecil (hanya sebesar biji jagung), tapi kemudian
semakin bertambah besar kurang lebih 1 tahun ini. Pasien mengeluh benjolan
tersebut nyeri apabila tengah beraktifitas berat. Beberapa lama kemudian, berseling
3 bulan benjolan muncul di payudara kiri, nyeri (+). Pasien mengatakan benjolan
dikedua payudara bisa berpindah-pindah dan tidak nyeri saat dipegang. Oleh karena
itu pasien datang ke Poli Bedah Umum RSD dr. Soebandi untuk memeriksakan.

15
Pasien mengatakan haid pertama usia 12 tahun. Dan saat
pemeriksaan pasien mengatakan haid terakhir seminggu yang lalu. Pasien
memiliki riwayat menggunakan KB suntik setiap 1 bulan selama 11 tahun.
Pasien saat ini memiliki 3 anak, hamil anak pertama pada usia 18 tahun.

• Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien menyangkal terdapat riwayat keluarga yang menderita kanker
payudara.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
 Keadaan umum : Cukup
 Kesadaran/GCS : Compos Mentis / E4V5M6
 Nadi : 76 x/menit, reguler, kuat
angkat
 TD : 120/80 mmHg
 Respirasi : 20x/menit
 Suhu : 37,3 ºC

17
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA/LEHER
 Kepala : Normocephali, Jejas (-)
 Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/-
 Hidung : Deformitas (-), rhinorrhea (-)
 Telinga : Otorrhea -/-
 Leher : Pembesaran KGB (-)
THORAX
 Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada kanan dan kiri
simetris, retraksi dinding dada (-), iktus kordis tidak tampak
 Palpasi : Pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris, iktus kordis teraba
pada ICS V midclavicula sinistra
 Perkusi : Sonor di lapangan paru
 Auskultasi : Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

18
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
 Inspeksi : Flat, DC (-) DS (-)
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba.
 Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen.

EXTREMITAS
 Akral hangat (+) , edema (-) pada kedua ekstremitas atas dan bawah

19
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS

Status Lokalis Regio Mammae Status Lokalis Regio Mammae


Dextra Sinistra
• Inspeksi: Mammae simetris • Inspeksi: Mammae simetris
kanan-kiri, bejolan tidak tampak, kanan-kiri, bejolan tidak tampak,
dimpling (-), retraksi puting (-),
dimpling (-), retraksi puting (-),
discharge (-).
discharge (-).
• Palpasi: teraba 1 benjolan pada
• Palpasi: teraba 1 benjolan pada
mammae dextra regio medial atas
mammae sinistra regio lateral
(jam 2), diameter ukuran kurang
lebih 1,5cm, mobile, padat atas (jam 1), diameter ukuran
kenyal, batas tegas permukaan kurang lebih 1 cm, mobile, padat
halus. kenyal, batas tegas permukaan
halus.

20
DIAGNOSIS KERJA
 Tumor mammae bilateral

PLANNING
 Planning Diagnostik: Klinis, FNAB
 Planning terapi:
Jika jinak : Pro eksisi tumor

21
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diagnosis Kerja :
Fibroadenoma Mammae
Bilateral

Planning :
Pro eksisi tumor

25
Tanggal : 6 Juli2017
HASIL LABORATORIUM
HEMATOLOGI LENGKAP (HLT)
Hemoglobin 12,0-16,0 gr/dL
TANGGAL: 23 APRIL 2018
12,7
LED 10-26 0-25mm/jam
Leukosit 9,5 4,5-11,0 109/L
Hematokrit 38,1 36-49 %
Trombosit 356 150-450 109/L
FAAL HATI
SGOT 10-31 U/L
12,2
SGPT 9,6 10-36 U/L

Albumin 3,9 3,4-4,8 gr/dL


ELEKTROLIT
Natrium 138,2 135-155 mmol/L
Kalium 3,59 3,5-5,0 mmol/L
Chlorida 107,3 90-110 mmol/L
Calsium 2,23 2,15-2,57 mmol/L
GULA DARAH
Glukosa 2 jam PP 129 <140 mg/dL
FAAL GINJAL
Kreatinin Serum 0,8 0,5-1,1 mg/dL
BUN 5 6-20 mg/dL 27 27
23
LAPORAN OPERASI
• - Tanggal operasi : 25 April 2018 • Penyempitan lapangan operasi dengan doek
• - Diagnosa pre op : Tumor steril
• Insisi preaerola
mammae Dextra dan Sinistra Jinak
• Pendapatan pada operasi
• - Diagnosa post op: Tumor mammae • Massa di mammae dextra kuadran medial atas,
Dextra dan Sinistra Jinak massa di mammae sinistra kuadaran lateral atas
• - Tindakan operasi : exsisi tumor • Ukuran massa mammae dextra 2x1x1 cm,
ukuran massa mammae sinistra 3x2x2 cm
• - Anestesi : GA
• Batas tegas
• - Macam operasi : Bersih • mobile
• - Posisi pasien : Supine • Uraian Operasi
• Persiapan op : inform consent • Dilakukan exsisi FAM
• Pasang Drain
• - Desinfeksi : povidine iodine 10%
• Rawat perdarahan
• - Insisi kulit dan pembukaan lapangan • Tutup lapis demi lapis
operasi • Terapi post operasi:
• Infus RL 1000cc/24 jam
• Injeksi ketorolac 3x30mg
• Sadar baik : MSS 24
FOLLOW UP
Rabu, 26 April 2018
Status lokalis R. Mammae (D et
S) Nyeri bekas op berkurang S)
O) KU: cukup I: Luka operasi tertutup dressing,
Kes : alert rembesan (+) darah, drain (+),
TD:110/70 produksi minimal
N : 86x/m P: Nyeri (+)
RR : 20x/m A) FAM mammae (B) post op
Tax: 36,3 exsisi H1
K/L: a/i/c/d-/-/-/- P) Inf RL 1000cc/24 jam
Tho: C/ S1S2tunggal e/g/m-/-/-P/ Inj ketorolac 3x30mg
Ves+/+ Rh-/-Wh-/- Diet bebas
Abd: flat, BU+normal, timpani, soepel
Ext :akral hangat keempat ekstremitas,
tidak ada oedem
FOLLOW UP
Kamis, 27 April 2018
S) Tidak ada keluhan Status lokalis R. Mammae (D)
O) KU: cukup I: Luka operasi tertutup dressing,
Kes : alert rembesan (-), drain (-)
TD:110/70 P : nyeri minimal
N : 86x/m A) FAM (D) post op exsisi H2
RR : 20x/m P)
Tax: 36,3 Asam mefenamat 3x500mg
K/L: a/i/c/d-/-/-/- Diet bebas
Tho: C/ S1S2tunggal e/g/m-/-/-P/ KRS
Ves+/+ Rh-/-Wh-/- Abd: flat,
BU+normal, timpani, soepel
Ext :akral hangat keempat
ekstremitas, tidak adaoedem
26
PROGNOSIS

Ad Vitam: Ad bonam
Ad Sanationam: Dubia ad bonam
Ad Functionam: Dubia ad bonam
DAFTAR PUSTAKA

1. Bloom, C. MHA, RDMS. 2015. Breast papillomas: a comprehensive review. Journal of diagnostic medical
sonography. 31(5): 282-289
2. Brunicardi FC, et al. 2010. Schwartz’s Principles of Surgery 9th Edition. USA: The McGraw-Hill Companies,
Inc.
3. Cuschieri, A., P.A. Grace, A. Darzi, N. Borley, dan D. I. Rowley. 2003. Clinical surgery.Oxford: Blackwell
Publishing Company
4. Dabbs J David. 2017. Breast Pathology. Philadelphia: Elsevier
5. Eiada R., J. Chong, S. Kulkarni, F. Goldberg, dan D. Muradali. 2012. Papillary lesions of the breast: MRI, ultrasound,
and mammographic appearances. American journal of roentgenology. 198: 264-271
6. Evers and Mattox. 2012. Sabiston Textbook of Surgery.Philadelphia: Elsevier
7. Gokhale, S. 2009. Ultrasound characterization of breast masses. Indian journal of radiology and imaging. 19(3): 242-
247
8. Hines, N., P. J. Slanetz, dan R.L. Eisenberg. 2010. Cystic masses of the breast. American journal of roentgenology.
194(2)
9. Hughes, Mansel, and Webster. 2012. Benign Disorderrs and Diseases of the Breast.Beijing: Elsevi
10. Niu L, Wu B, Xu K.. 2012. Cryosurgery for breast fibroadenomas. Journal of Gland Surgery.1(2):129-31
11. Presazzi, A., G. Di Giulio, F. Calliada. 2015. Breast hamartoma: ultrasound, elastonographic, and mammography
features. Journal of ultrasound. 18(4): 373-377
12. Sjamsuhidajat, R., De Jong Wim. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
2005. Hal. 388 – 393.
13. Solak, A., S. Yalaz, O. N. Sivrikoz, N. Sahin, dan I. Solak. 2013. A rare form of breast fibroadenoma: intraductal
fibroadenomatosis.The Journal of Breast Health. 9(1)
29
TERIMA KASIH

30

Anda mungkin juga menyukai