Anda di halaman 1dari 35

REFERAT

CA MAMMAE

Disusun oleh :
Nurmaida Ayuk Indriani G4A018038
Ovan Ramadha Tyasta G4A018049
Mizyal Wibawaningrum Aniesiyah G4A018054
Nadia Aliya Windra Savira G4A018062
Arfian Ifan Rizaldi G4A018065
Sonia Capirosi Ayuningtias G4A018069
Mela Try Rahayu G4A018087
Layalia Azka Fatharani G4A018088
Andika Sapto Aji G4A018089
Pembimbing
dr. Rochmawati Istutiningrum, Sp. Rad

SMF ILMU RADIOLOGI


RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
2019
• Kanker payudara keganasan yang terjadi pada sel-sel yang
terdapat pada jaringan payudara
• Cukup mematikan dan menjadi penyebab utama kasus kematian
wanita di Indonesia.
• Masyarakat di Indonesia masih banyak yang belum dan tidak
menyadari gejala awal kanker payudara pengobatan tidak
segera dilakukan  stadium kanker semakin berat
• Tahun 2013  mencapai 61.682 kasus, terbanyak di provinsi
Jawa Timur (9.688 kasus), Jawa Tengah (11.511 kasus) dan Jawa
Barat (6.701 kasus).
• Prevalensi kanker payudara seluruh umur di Jawa Tengah
mencapai 1,4%, tertinggi di provinsi Yogyakarta sebesar 4,1%
(Depkes, 2012).
• Pengobatan  pembedahan, kemoterapi, terapi hormonal,
terapi radiasi dan yang terbaru adalah terappi imunologi
(antibody)
Status Pasien

Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 46 tahun

No. RM : 02032265

Alamat : Widoro RT 02 RW 05 Karangsambung, Kebumen

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal Masuk : 17 Juli 2019

Poliklinik : Bedah Onkologi


ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri dan benjolan pada payudara kiri


RPS :
Pasien datang ke poli bedah onkologi RSMS dengan keluhan nyeri
payudara kiri sejak satu bulan terakhir. Pasien mengaku nyeri semakin
terasa seminggu terakhir. Pasien juga menyatakan nyeri disertai dengan
benjolan. Awalnya benjolan teraba ukuran kecil, namun semakin lama
benjolan semakin membesar. Pasien sudah pernah terdiagnosis
mengalami kanker pada payudara kanan. Pasien sudah menjalani
kemoterapi dengan mengonsumsi obat Tamofen 1x20 mg sejak bulan Juni
2018 serta telah menjalani pengangkatan payudara kanan pada bulan
Desember 2018. Pasien juga telah menjalani serangkaian radioterapi dan
rutin kontrol di klinik bedah onkologi.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Hipertensi : disangkal • Riwayat memiliki keluhan yang sama: disangkal
• Riwayat operasi payudara : Desember 2017 • Riwayat Hipertensi : disangkal
• Riwayat Alergi : disangkal • Riwayat operasi payudara : disangkal
• Riwayat penyakit paru : disangkal • Riwayat Alergi : disangkal
• Riwayat penyakit jantung : disangkal • Riwayat penyakit paru : disangkal
• Riwayat penyakit lambung : disangkal • Riwayat penyakit jantung : disangkal
• Riwayat penyakit lambung : disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


Hubungan antara pasien dengan tetangga serta keluarga baik. Anggota kelurga yang tinggal dengan pasien
tidak memiliki keluhan serupa dengan pasien. Pasien merupakan ibu rumah tangga.
PEMERIKSAAN FISIK

OBJEKTIF Pemeriksaan Kepala


Keadaan umum : Sedang Bentuk : Mesosefal, simetris, venektasi temporal (-)
Kesadaran : Compos mentis Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
(E4V5M6) reflex cahaya (+/+) normal, pupil bulat isokor, tampak
Vital sign eksoftalmus
Tekanan darah : 120/90 mmHg Hidung : Deformitas (-), epistaksis (-), deviasi septum (-)
Nadi : 88 x/menit Mulut : Bibir sianosis (-)
RR : 22x menit Leher : Deviasi trakea (-),KGB tidak teraba pembesaran
Suhu : 36 oC
PEMERIKSAAN FISIK

Paru Jantung
Inspeksi : Dada simetris (+), Inspeksi : Iktus cordis (+) Abdomen
retraksi dinding dada (-) Inspeksi: Perut datar,
Palpasi : Iktus cordis teraba jaundice (-)
Palpasi : Fremitus kanan = di linea midclavicula sinistra Auskultasi: Bising usus (+)
kiri, lebih lateral ICS 5, lebar normal
1cm, kuat angkat Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor pada kedua Perkusi : timpani pada
lapang paru Perkusi : Batas jantung dbn seluruh lapang abdomen
Hepar : tak teraba
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Auskultasi : S1>S2, murmur Lien : tak teraba
ronkhi (-/-), wheezing (-/-) (-), gallop (-)
Pemeriksaan Status Lokalis (Payudara)
a. Mammary bed dextra
• Terdapat bekas operasi (scar insisi) pengangkatan payudara kanan
disertai vulnus excoriatum
• Tidak tampak papilla mammae pada mammary bed dextra
• Tidak tampak dan tidak teraba pembesaran pada kelenjar limfe aksila
sinistra
b. Mammae sinistra
• Terdapat benjolan bulat, tunggal, lunak dapat digerakkan pada regio
inferomedial sinistra
• Tidak terdapat retraksi pada papilla mammae sinistra
• Terlihat tanda peradangan daerah sekitar benjolan
• Tidak tampak dan tidak teraba pembesaran pada kelenjar limfe aksila
sinistra
Ekstremitas superior Ekstremitas inferior

Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Edema - - - -
Sianosis - - - -
Akral hangat + + + +
Reflek fisiologis + + + +
Reflek patologis - - - -
Ulkus - - - -
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Carcinoma Mammae atau kanker payudara adalah tumor
ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran
kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya yang tumbuh
infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase.
• Kanker sendiri merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh sel
tunggal yang tumbuh abnormal dan tidak terkendali, sehingga
dapat menjadi tumor ganas yang dapat menghancurkan dan
merusak sel atau jaringan sehat dan bisa menyebar
(metastasis) ke seluruh tubuh seperti halnya payudara.
• Jenis kelamin
• Usia
• Riwayat keluarga
• Riwayat tumor jinak
• Faktor genetik -> mutasi gen BRCA1 dan BRCA2
• Hormonal
• Usia menarche
• Menopouse yang terlambat
• Usia kehamilan pertama > 30 tahun
• Nulipara
• Tidak menyusui
• Kontrasepsi oral, diet tinggi lemak, alkohol, obesitas
Epidemiologi
• 1.050.346 kasus per tahun di
dunia
• Banyak ditemukan pada usia 40-
50 tahun
• Lebih banyak ditemukan di
negara maju daripada negara
berkembang
• Merupakan kanker kedua pada
wanita di Indonesia setelah ca
cervix
PATOGENESIS

Karsinogenesis berawal
dengan adanya suatu
kerusakan genetik nonletal.
Kerusakan atau mutasi genetik
semacam ini mungkin didapat
akibat pengaruh lingkungan
seperti zat kimia, radiasi, virus
atau diwariskan dalam sel
germinativum.
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinis
• Massa tumor yang tidak nyeri. Lokasi massa kebanyakan di kuadran lateral atas, umumnya lesi soliter, konsistensi agak
keras, batas tidak tegas, permukaan tidak licin, mobilitas kurang , membesar bertahap
• Perubahan kulit
– Tanda lesung : ketika tumor mengenai ligament glandula mamae, ligament itu memendek hingga kulit setempat
menjadi cekung.
– Peau d’ orange: ketika vasa limfatik subkutis tersumbat sel kanker, hambatan drainase limfe menyebabkan udem
kulit, folikel rambut tengelam ke bawah tampak sebagai “tanda kulit jeruk”
– Nodul satelit kulit : ketika sel kanker di dalam vasa limfatik subkutis masing-masing membentuk nodul metastasis,
disekitar lesi primer dapat muncul banyak nodul tersebar, secara klinis disebut “tanda satelit”.
– Invasi, ulserasi kulit : ketika tumor menginvasi kulit, tampak perubahan berwarna merah atau merah gelap. Bila
tumor terus bertambah besar, lokasi itu dapat menjadi iskemik, ulserasi membentuk bunga terbalik, ini disebut
“tanda kembang kol”.
– Perubahan inflamatorik : secara klinis disebut “karsinoma mamae inflamatorik”, tampil sebagai keseluruhan kulit
mamae berwarna merah bengkak. Mirip peradangan, dapat disebut “tanda peradangan”.
• Perubahan papilla mamae
– Retraksi, distorsi papilla mamae
– Secret papilar (umumnya sanguineus): sering karena karsinoma papilar dalam duktus besar atau tumor mengenai
duktus besar.
– Perubahan eksematoid: tampak areola, papilla mamae tererosi, berkrusta, secret, deskuamasi, sangat mirip eksim.
• Pembesaran kelenjar limfe regional: pembesaran kelenjar limfe aksila ipsilateral dapat soliter atau multipel, pada awalnya
mobile, kemudian dapat saling berkoalesensi atau adhesi dengan jaringan sekitarnya
ANAMNESIS

PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK


.
DIAGNOSTIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
Semua wanita : Premenopause :
1. Usia menarche 1. Tanggal menstruasi terakhir
2. Jumlah kehamilan 2. Lama dan keteraturan siklus
3. Jumlah lahir hidup menstruasi
4. Usia saat melahirkan pertama 3. Penggunaan kontrasepsi oral
5. Riwayat keluarga menderita
kanker payudara termasuk usia Pascamenopause :
terkena kanker dan ada/tidak 1. Tanggal menopause
kelainan payudara kontralateral 2. Penggunaan hormone replacement
6. Riwayat biopsi payudara therapy (HRT)
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI Kelainan pada kulit :
1. ada atau tidaknya perubahan warna kulit
payudara (penebalan, kemerahan, seperti
kulit jeruk, venektasi, dimpling, ulkus dan
tonjolan tumor)

Kelainan pada nipple/areola :


1. Adanya eksem, discharge dan retraski.
Kelainan pada axilla yang dinilai meliputi
kelenjar getah bening dan mammary aberran
dan penilaian pada leher.

Perlekatan Kulit :
1. skin dimpling dan retraksi puting yang
merupakan salah satu tanda keganasan, tapi
dapat terjadi pada kelainan jinak karena
adanya abses kronis dengan mastitis
periductal, kista atau fibroadenoma yang
besar dan teretak di sentral dan Mondor’s
disease
PEMERIKSAAN FISIK
PALPASI Pemeriksaan dilakukan sistematis menggunakan 2,3,4
phalank distal dan gerakan dilakukan secara radier atau
sirkuler.
Pemeriksaan dapat dilakukan sendiri oleh pasien atau
oleh klinisi menggunakan telapak jari tangan yang
digerakan perlahan–lahan tanpa tekanan pada setiap
kuadran payudara.
Pemeriksaan diperluas keatas hingga supraklavikula,
lower rib cage, medial hingga tepi sternum dan lateral
sampai mid axillaris.
Memijat halus puting susu dapat diketahui adanya
pengeluaran cairan, darah, atau nanah. Cairan yang
keluar dari kedua puting susu harus dibandingkan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Histopatologi

5
USG Payudara

4
Fine Needle Aspiration
Biopsi (FNAB)
3
Pemeriksaan laboratorium

2
Mammografi payudara

1
USG MAMMAE
• USG payudara adalah pemeriksaan payudara menggunakan
gelombang suara. USG dapat membedakan benjolan berupa tumor
padat atau kista.
• Untuk usia di bawah 30 tahun USG direkomendasikan lebih dahulu
dilakukan sebelum mammografi karena pada usia muda (di bawah
30 tahun) dikarenakan payudara di usia muda lebih padat dan
kelenjar susunya lebih banyak daripada usia tua yang payudaranya
lebih tersusun oleh lemak sehingga lebih muda dideteksi dengan
mammogram.
Anatomi USG Mammae
Payudara terdiri dari empat struktur utama yaitu :
• lemak,
• parenkim,
• jaringan ikat longgar
• jaringan ikat kuat.
Jaringan lemak mempunyai impedansi akustik yang
paling rendah sedangkan jaringan penunjang kuat
dan septa mempunyai impedansi akustik tertinggi.
Parenkim payudara yang terdiri dari duktus laktiferus
dan alveoli mempunyai impedans akustik yang kira-
kira sama dengan impedans akustik hepar (Gokhale,
2009).
USG Mammae Normal
• Pra Menopause
Umumnya gambaran USG payudara wanita
muda dalam usia produktif akan
memperlihatkan jaringan lemak subkutan yang
sedikit dan tipis seta jaringan lemak
retromamari yang sangat tipis.
USG Mammae Normal
• Peri Menopause
Payudara wanita menjelang menopause
ini masih tetap terdiri dari jaringan
fibroglandular, hanya saja ekogenitas
ligament fibrosanya menjadi lebih
meninggi. Disamping itu tampak
ekogenitas rendah tersebar merata
diantara jaringan fibroglandular serta
lapisan lemak retromamari tampak tebal
menyamai lemak subkutan.
USG Mammae Normal
• Post Menopause
Pada payudara tipe ini masih
mungkin dijumpai adanya sedikit
jaringan fibroglandular di antara
jaringan lemak yang luas, jaringan
retromamari tampak lebih
menebal dibandingkan jaringan
lemak subkutan sehingga yang
terlihat pada umumnya hanyalah
bayangan oval hipo-ekoik luas.
Kelainan USG Mammae
Menurut Werkhoven & Van (2015) gambaran USG pada benjolan
harus dicurigai ganas apabila:
• Permukaan tidak rata
• Taller than wider
• Tepi hiperekoik
• Echo interna heterogen
• Vaskularisasi meningkat, tidak beraturan dan masuk ke dalam tumor
yang membentuk sudut 90 derajat
Kelainan USG Mammae
Sedangkan tanda tumor jinak, ialah:
• Lesi dengan batas tegas, licin dan teratur
• Struktur echo internal biasa:
• Tak ada (sonolusen), misalnya kista
• Lemah sampai menengah tetapi homogeny, misalnya pada
fibroadenoma
• Batas echo anterior lesi dan posterior lesi bervariasi dari kuat atau
menengah
• Lateral acoustic shadow dari lesi dapat bilateral atau unilateral (tedpole
sign)
Ca Mammae
• Gambar USG ini
mengungkapkan, gambaran
hypoechoic dan massa yang
pada payudara. Ada juga
bukti akustik membayangi
posterior. Temuan pada
USG ini menunjukkan
massa ganas payudara
(Kumar, 2007).
Tatalaksana (Berdasarkan Stadium)
• Kanker payudara stadium 0 (TIS / T0, N0M0) dilakukan terapi
definitif pada T0 bergantung pada pemeriksaan histopatologi.
• Kanker payudara stadium dini dini / operabel (stadium I dan II,
tumor <= 3 cm) dilakukan tindakan operasi (mastektomi),
kemoterapi, dan radiasi.
• Kanker payudara stadium IIIA dapat dioperasi namun stadium
IIIB tidak dapat dioperasi
• Kanker payudara stadium IV à Sifat terapi paliatif
Prognosis
Prognosis penderita keganasan
payudara diperkirakan buruk
jika: usianya muda, menderita
kanker payudara bilateral,
mengalami mutasi genetik, dan
adanya triple negative yaitu
grade tumor tinggi dan
seragam, reseptor ER dan PR
negatif, dan respone reseptor
permukaan sel HER-2 juga
negatif.
1. Pencegahan Primer Pencegahan
• Perbanyak konsumsi
buah dan sayuran
• Perbanyak konsumsi 2. Pencegahan 3. Pencegahan Tersier
kedelai serta
olahannya yang
Sekunder • Rehabilitasi
mengandung • SADARI dilakukan baik
fitoestrogen
• Hindari makanan yang • Mammografi secara fisik, mental,
berkadar lemak • Pemeriksaan Fisik maupun sosial
tinggi. seperti
• Pengontrolan berat • Penatalaksanaan
badan dengan menghilangkan
Medis yang Tepat
berolah raga dan diet rasa nyeri, asupan
seimbang (Operasi,
• Hindari alkohol,
gizi yang baik,
Radioterapi,
rokok, dan stress dukungan moral
• Hindari keterpaparan Kemoterapi)
dari orang-orang
radiasi yang
berlebihan terdekat.
Komplikasi
• Penyebaran limfogen dan hematogen dapat mengenai
organ-organ seperti hati, paru, tulang, sum-sum
tulang, otak dan syaraf)
• Gangguan neurovaskuler
• Fibrosis payudara
• Kematian
Kesimpulan

• Carcinoma Mammae adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan
jaringan penunjangnya yang tumbuh infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase.
• Etiologi belum dapat dijelaskan. Adapun faktor resiko seperti jenis kelamin, usia, riwayat keluarga, riwayat adanya
tumor jinak payudara sebelumnya, genetic, hormonal, usia menarche, menopause, usia pada saat kehamilan pertama
> 30 tahun, nulipara, tidak menyusui, dan pemakaian kontrasepsi oral jangka lama.
• Kanker payudara menduduki peringkat pertama di dunia. Diperkirakan jumlah kasus baru tidak kurang dari
1.050.346/tahun terjadi pada wanita > 40-50 tahun.
• Tanda dan gejala berupa timbulnya massa tumor, perubahan kulit, perubahan papilla mammae, dan pembesaran
kelenjar limfe.
• Penegakan diagnostik melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan lokal mammae, serta pemeriksaan penunjang seperti,
pemeriksaan laboratorium, mammografi, FNAB, Histopatologi, maupun USG Mammae.
• Tatalaksana dapat dilakukan secara kuratif maupun paliatif.
• Prognosis diperkirakan buruk jika usianya muda. Metastase dapat terjadi ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan
pembuluh darah kapiler, gangguan neurovaskuler, fibrosis payudara hingga kematian.
• Pencegahan bisa dilakukan secara primer, sekunder atau tersier.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai