Anda di halaman 1dari 46

PRESENTASI KASUS KANKER MAMAE DEXTRA

Pembimbing: Dr. Enos H. Siburian, Sp.B (K) Onk


Presentan: Kustian Pramudita 03008140 FK-TRISAKTI

PENDAHULUAN
Kanker

payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi berlebihan atau perkembangan tidak

pertumbuhan

terkontrol dari sel - sel (jaringan) payudara.


Di

dunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker

dan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular


Kanker

payudara adalah kanker no. 1 pada wanita baik

dinegara maju maupun negara berkembang.

Di

Indonesia prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000

penduduk. Kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%). Ditambahkan, kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka

kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher


rahim dengan 16 per 100.000 perempuan.

ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama

: Ny. S.N

Umur
Agama

: 28 tahun
: Islam

Pendidikan : Tamat SMA

Suku/Bangsa
Status Alamat

: Jawa
: Menikah : Tapos Depok

Jawa Barat

No. R. M

: 01206040

ANAMNESIS
AUTOANAMNESIS DAN ALOANAMNESIS PADA KELUARGA PASIEN TANGGAL 04 SEPTEMBER 2013

Keluhan

Utama

Benjolan pada payudara sebelah kanan sejak 3 tahun yang

lalu SMRS

Pasien mengeluhkan benjolan pada payudara sebelah kanan

sejak 3 tahun yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya


benjolan di payudara kanan bawah kearah medial berukuran koin 4 cm (2010). Pada bulan maret pasien berobat ke RS

Ciamis dilakukan biopsi (2011) dinyatakan kanker payudara


namun pasien tidak mau berobat hanya mengkonsumsi obat herbal. Benjolan semakin membesar kemudian pecah dan

mengeluarkan nanah.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

6 bulan SMRS pasien ada benjolan diketiak kemudian pecah dan sering mengeluarkan darah. sudah kurang lebih 7 tahun, Pasien juga mengaku lemas dan BAB berdarah setelah menjalani kemoterapi yang ke 4, tidak mencret, tidak berlendir darah bewarna merah dan tidak bercampur oleh feses. Keluhan ini dirasakan setiap menjalankan kemoterapi, namun setelah kemo terapi yang ke 4 kondisi pasien menurun. sebelumnya pasien berobat ke RS Fatmawati dan akan direncanakan untuk melakukan operasi pengangkatan tumor di payudara kanan.

. Sebelum operasi pasien diharuskan menjalankan kemoterapi terlebih dahulu, Kemoterapi dijalankan terlebih dahulu untuk melihat apakah benjolan tersebut akan mengecil atau tidak dan kemoterapi berjalan selama kurang lebih selama 5 bulan terakhir. Pasien mengatakan selama 5 bulan terakhir ini, pasien sudah menjalani kemoterapi 4 siklus dan pasien tidak mengetahui obat-obat apa saja yang diberikan selama kemoterapi. pasien menjalani kemoterapi mulai februari.

Selama kemoterapi, pasien selalu merasakan keluhan yang sama. Pasien juga merasa pegal di pundak kanan, nyeri tulang disangkal pasien, nyeri perut disangkal pasien, gangguan BAK pasien disangkal.

Nafsu

makan pasien menurun sejak beberapa bulan

terakhir, pasien hanya mengkonsumsi 1-2 piring/hari. Pasien juga mengeluh berat badan pasien menurun, dalam sebulan terakhir berat badan pasien turun kurang lebih 23 kg.
Riwayat

menstruasi normal, pertama kali haid saat usia 9

tahun, pasien menikah saat usia 18 tahun dan memiliki 5 anak.

Pada tahun 2012 hasil USG ditemukan sediaan apusan terdiri atas dari sel-sel bentuk bulat oval poligonal yang tumbuh

hiperplastis memadat, inti polimorfi, hiperkromatis sebagian


vesikuler, anak inti sebagian jelas dan mitosis ditemukan. Massa tumor sebagian telah menginvasi stroma jaringan ikat fibrokolagen yang besebukan sel radang limfosit.

Juga tampak duktuli kelenjar yang hiperplastis, dilapisi epitel thoraks, inti dalam batas normal dan bagian mengalami metaplasia apokrin dengan kesimpulan karsinoma mammae. Oleh dokter pasien disarankan untuk menjalani kemoterapi dan operasi.

Pasien belum pernah mengalami hal yang sama


sebelumnya, alergi (-) asma (-), TB Paru (-), HT (-), DM (-).

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Keluarga kandung pasien yang perempuan


tidak ada yang mengalami hal yang serupa, Hipertensi (-), sakit jantung (-), asma (-), DM (-), tumor dan keganasan juga tidak pernah dialami keluarga pasien.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

RIWAYAT KEBIASAAN SOSIAL

Pasien suka meminum jamu sejak usia remaja. Pasien tidak merokok dan jarang berolahraga. Pasien menyangkal konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan. Pasien mengaku sering mengonsumsi makanan goreng-gorengan dan makan makanan

cepat saji

Status Generalis Keadaan umum: tampak sakit sedang Kesadaraan: CM Berat Badan :73 kg Tinggi Badan :165 cm

Tanda vital TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit P : 20 x/menit S : 37,6 C

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala: Deformitas (-)


Mata Leher: Thoraks: Cor : : Konjungtiva anemis +, sklera ikterik -

Deviasi trakea (-) Simetris kanan dan kiri

BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo: suara napas vesikuler +/+, wh -/-. Rh -/Abdomen: Datar, lemas, BU (+) normal, nyeri tekan (-), hepar

dan lien dalam batas normal.

Ekstremitas: akral hangat, CRT <2, edema ektremitas --/--

STATUS LOKALIS

Regio mamae dextra: Inspeksi (posisi berbaring) Payudara tampak tidak simetris, terdapat ulkus pada media inferior dan superior lateral, warna kulit sekitar tumor kecoklatan, nipple discharge (+), dimpling (+), peau dorange (+) Palpasi Teraba massa pada payudara dextra bagian medial superior dan inferior dengan ukuran 10x18x6cm, padat dan keras, batas tidak tegas, nyeri tekan -, suhu sama dengan sekitar. KGB aksila teraba.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan FNAB Tanggal 29-03-2011 Hasil FNAB : Sediaan mamae tampak massa tumor terdiri dari sel-sel bentuk bulat oval poligonal yang tumbuh hiperplastis memadat, inti polimorfi, hiperkromatis sebagian vesikuler, anak inti sebagian jelas dan mitosis ditemukan. Massa tumor sebagian telah menginvasi stroma jaringan ikat fibrokolagen yang besebukan sel radang limfosit. Juga tampak duktuli kelenjar yang hiperplastis, dilapisi epitel thoraks, inti dalam batas normal dan bagian mengalami metaplasia apokrin.

Kesimpulan : Invasive Ductal Carcinoma Mamae Dextra.

Tanggal 21-01-2012 Hasil FNAB : Sediaan terdiri atas jaringan payudara dengan disatu tempat tampak jaringan granulasi bersebukan padat sel radang menahun. Tampak masa benda asing dikelilingi oleh sel datia benda asing. Masih ditemukan jaringan parenkim payudara dengan ductus eksretorius melebar. Tidak tampak tanda ganas.

Kesimpulan : Mastitis Chronica.

USG Abdomen Tanggal 07-02-2013 Hasil USG Abdomen Liver : Ukuran dalam batas normal, permukaan reguler tepi tajam, echostruktur parenkim homogen normal. Sistim bilier tak melebar V. Porta dan V. Hepatika baik. SOL (-). Gall Blader : Ukuran dan bentuk normal, Dinding tak menebal, batu (-), sludge (-). Pankreas : Besar dan bentuk normal. Echostruktur homogen. Ductus pankreatikus tak melebar. Tak ada SOL. Lien : Ukuran dan echostruktur normal, tak tampak SOL, tak tampak pelebaran V lienalis. Ren kanan : Ukuran dalam batas normal, echostruktur cortex normal, batas cortex dan medula jelas, batu (-), tak tampak pelebaran calix, SOL (-). Ren kiri : Ukuran dalam batas normal, echostruktur cortex normal, batas cortex dan medula jelas, batu (-), tak tampak pelebaran calix, SOL (-). Vesica Urinaria: Isi tak optimal, batu (-). Uterus: : Besar dan bentuk normal ekostruktur parenkim homogen normal. Aortae :Kaliber normal, tak tampak pembesaran KGB para aortae.
Kesan : Tak tampak kelainan pada organ organ intra abdominal dan pelvis. Khususnya tak tampak gambaran metastasis.

Foto Toraks Interpretasi Tanggal 07-02-2013 Kedua sinus dan diafragma baik. Mediastinum superior tak melebar. Cor : Ukuran dan bentuk normal. CTR < 50% aorta baik Pulmo : Corakan bronkovaskuler dan parenkim paru baik. Kedua hilus tak menebal. Tulang tulang costae dan soft tissue baik. Kesan: Jantung dasn paru dalam batas normal.

RESUME
Perempuan

28 tahun, mengeluhkan benjolan pada payudara

sebelah kanan sejak 3 tahun yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah menjalani kemoterapi selama 4 siklus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, status lokalis terdapat massa pada payudara kanan dengan ukuran 10x18x6cm, padat dan keras, batas tidak tegas, nyeri tekan -. Pada pemeriksaan FNAB tahun 2012 didapatkan kesimpulan invasive ductal carcinoma mamae dextra.

Karsinoma mammae dextra T4BN2M0

Anemia

DIAGNOSIS

Pemeriksaan Anjuran: Bone scan

Rencana terapi: Tranfusi PRC 600 cc Kemoterapi adjuvant

PENATALAKSANAAN

Ad Vitam Ad

: ad malam : ad malam

Functionam

Ad

sanationam : ad malam

PROGNOSIS

TINJAUAN PUSTAKA

EPIDEMIOLOGI
Keganasan kanker payudara paling sering pada wanita di negara maju dan nomor dua setelah kanker serviks di negara berkembang Kanker payudara suatu penyakit yang lazim terjadi. Saat ini sekitar 1 dari setiap 14 wanita (7%) akan menderita kanker payudara. Lima puluh persen wanita akan meninggal karena penyakit ini. Di Amerika Serikat pada tahun 2005, ditemukan kasus baru berkisar 212.930 kasus dan sekitar 40.870 meninggal. Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker dengan insiden tertinggi nomor dua setelah kanker serviks dan terdapat kecenderungan dari tahun ke tahun insidennya meningkat. Jumlah kanker payudara di Indonesia didapatkan kurang lebih 23140 kasus baru setiap tahun (200 juta populasi).

FAKTOR RESIKO
Usia Usia

menarche Kelahiran hidup pertama Riwayat keluarga dengan kanker payudara Biopsi payudara Ras

Faktor resiko Tambahan Paparan estrogen Paparan radiasi Karsinoma payudara kontralateral atau endometrium Pengaruh geografis Diet Obesitas Latihan Menyusui Toksik lingkiungan merokok

Karsinoma payudara dibagi menjadi kasus sporadis berhubungan dengan: paparan hormonal dan kasus herediter.
1.

E T I

Kanker payudara herediter sekitar 3% dari semua kanker payudara dapat dikaitkan dengan 2 gen autosomal dominant: BRCA

1 dan BRCA 2. kemungkinan terkait dengan mutasi pada gen ini meningkat jika ada pengaruh beberapa
kerabat tingkat pertama.
2.

O
L O G

Kanker Payudara Sporadis terkait dengan paparan hormon. Sebagian besar kanker terjadi pada wanita menopause dan

ekspresi berlebihan ER.


3.

Mekanisme Karsinogenesis

Klasifikasi Stadium Sistem TNM Stadium kanker payudara ditentukan berdasarkan sistem TNM dari UICC/AJCC tahun 2002.

KLASIFIKASI

TUMOR

T1
kurang.

:Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2 cm

atau

T1mic: Adanya mikroinvasi ukuran 0,1 cm atau kurang. T1a T1b T1c T2 : Tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm sampai 0,5 :Tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm sampai 1 :Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm. :Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm. cm.

cm sampai 5 cm.

T3 T4

:Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 :Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung

cm. ke dinding

dada atau kulit.

NODUS

Nx N0 N1 N2 N2a N2b

: Kgb regional tidak bisa dinilai ( telah diangkat sebelumnya ). : Tidak terdapat metastasis kgb. : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil. : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya pembesaran : Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat ke struktur lain. : Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis * dan tidak terdapat

kgb mamaria interna ipsilateral ( klinis* ) tanpa adanya metastasis ke kgb aksila.

metastasis pada kgb aksila.

N3

: Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa metastasis kgb aksila

atau klinis terdapat metastasis pada kgb mamaria interna ipsilateral klinis dan metastasis pada kgb aksila ; atau metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis pada kgb aksila / mamaria interna.

N3a N3b N3c

: Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral. : Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila. : Metastasis ke kgb supraklavikula.

Mx: M0

Metastasis jauh belum dapat dinilai. : Tidak terdapat metastasis jauh.

M1

: Terdapat metastasis jauh.

METASTASIS JAUH

GRUP STADIUM KANKER PAYUDARA

Anamnesis Penderita merasakan adanya perubahan pada payudara atau pada puting susunya Penderita melihat perubahan pada payudara atau pada puting susunya Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu

Pemeriksaan fisik Payudara kanan dan kiri harus diperiksa Masa tumor Perubahan kulit nipple : status kelenjar getah bening. pemeriksaan pada daerah yang dicurigai metastasis

DIAGNOSIS

Rekomendasi

Pilihan Bone

Pemeriksaan imaging:
USG

scanning dan/ bone

Payudara dan

survey atau atau foluride PET/CT


Chest MRI

mamografi (untuk tumor < 3cm)


Foto Toraks. USG Abdomen.

diagnostic CT

payudara

Pemeriksaan FDG

PET/CT

PEMERIKSAAN PENUNJANG

FNAB-sitologi Pemeriksaan histopatologi Pemeriksaan imunohistokimia Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium rutin fungsi hati, alkali posfatase dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan metastasis.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

ANALISA KASUS

Pada kasus didapatkan:


Benjolan

pada payudara kanan sejak 3 tahun makin

membesar.
Menarche

dini di usia 9 tahun (N: 11-13 th) Mengkonsumsi jamu sejak remaja, jarang olah raga dan mengkonsumsi gorengan gorengan dan makanan cepat saji meningkatkan resiko terkena kanker payudara.

Pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit sedang, dengan kesadaran kompos mentis, anemia.

Status lokalis Inspeksi (posisi berbaring) Payudara tampak tidak simetris, terdapat ulkus pada media inferior dan superior lateral, warna kulit sekitar tumor kecoklatan, nipple discharge (+), dimpling (+), peau

dorange (+)

Palpasi Teraba massa pada payudara dextra bagian medial superior dan inferior dengan ukuran 10x18x6cm, padat dan keras, batas tidak tegas, nyeri tekan -, suhu sama dengan sekitar.

KGB aksila teraba

Hasil pemeriksaan penunjang membantu untuk menegakkan diagnosis pasti yaitu mulai dari pemeriksaan laboratorium, foto toraks dada, USG, mammografi, sitologi FNAB dan histopatologi sebagai gold standard.

Pada pemeriksaan foto toraks metastase (-) Pemeriksaan USG; dalam hal ini adalah pemeriksaan USG abdomen metastase (-).

Tahun 2011 pasien pernah melakukan pemeriksaan FNAB Invasive Ductal Carcinoma Mamae Dextra .

Tahun 2012 pasien pernah melakukan pemeriksaan FNAB -> Mastitis Chronica.

Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis dan penunjang yang dilakukan diagnosis pasien ditegakan sesuai klasifikasi AJCC:

Kanker payudara kanan T4BN2M0 Edema, disertai ulserasi nodul satelit pada kulit yang terbatas pada 1 payudara, terdapat metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan namun tidak terjadi metastasis jauh.

Dalam hal ini pasien diklasifikasikan sebagai kanker payudara stadium IIIB atau kanker payudara lokal lanjut (operable locally advanced).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai