Anda di halaman 1dari 47

IDENTITAS PASIEN :

Nama : Ny. M
Umur : 62 tahun
Alamat : Jl H. Cebeng - Tugu
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pedagang
Tanggal masuk : 26 September 2016
Tanggal Pemeriksaan : 26 September 2016
Seorang pasien perempuan usia 62 tahun, dirawat di bangsal
dewasa RS Bhayangkara Brimob dengan

Keluhan Utama:
Kelemahan anggota gerak kanan 4 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:

Lemah anggota gerak kanan sejak 4 jam sebelum masuk


rumah sakit. Lemah terjadi tiba-tiba sewaktu Os ingin BAK di
kamar mandi pagi hari setelah bangun tidur, dimana pasien
merasa lengan dan tungkai kanannya tidak bisa digerakkan
sama sekali, sehingga tidak mampu menggenggam benda dan
tidak bisa melangkahkan tungkai kanannya sehingga pasien
terjatuh.
Kelemahan ini dirasakan sama berat antara lengan dan
tungkai.
Nyeri kepala saat onset tidak ada
Mual muntah tidak ada
Kejang tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu:

Riwayat vertigo sejak 2 bulan lalu


Riwayat hipertensi diketahui sejak 1 tahun yang lalu
Riwayat hiperkolesterol (+)
Riwayat penyakit jantung dan stroke sebelumnya tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga:
(-)

Riwayat Pribadi dan Sosial


Pasien seorang ibu rumah tangga dan juga
berdagang dipasar, aktivitas fisik cukup
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Sedang


Kesadaran : komposmentis
Kooperatif : kooperatif
Nadi : 100x/menit
Irama : teratur
Pernafasan : 21x/menit
Tekanan Darah : 180/100 mmHg
Suhu : 36 C
Keadaan gizi : baik
Status Internus : dalam batas normal

Status Neurologis
1. Tanda rangsangan selaput otak
Kaku kuduk : tidak ada
Kernig : tidak ada
Brudzinsky I : tidak ada
Brudzinsky II : tidak ada
2. Tanda peningkatan tekanan intrakranial

Pupil isokor, 3mm/3mm, refleks cahaya +/+,


refleks kornea +/+.
Muntah proyektil : tidak ada
Sakit kepala progresif : tidak ada
3. Nervi Kranialis

N I : penciuman baik
N II : - tajam penglihatan baik
- lapang pandang baik
- RC +/+
N III, IV, VI : - pupil ukuran 3 mm, bentuk
bulat, isokor, posisi sentral
- bola mata bisa bergerak ke segala arah
NV : dapat membuka mulut, menggerakkan
rahang

N VII : - dapat menutup mata


- simetris waktu mengerutkan dahi
- motorik tidak terganggu

N VIII : pendengaran baik


N IX,X : Sensasi lidah 1/3 belakang dan refleks
muntah baik
Kedudukan uvula letak tengah, arcus
faring simetris
N XI : - dapat menoleh ke kanan dan kiri
- dapat mengangkat bahu
N XII : tidak terdapat deviasi lidah ke kanan
saat dijulurkan
Koordinasi : tidak dapat diperiksa

Motorik : respirasi (+)


pasien bisa duduk
berdiri dan berjalan : sukar
dinilai

Sensorik : eksteroseptif dan proprioseptif


baik
4. Refleks fisiologis
Refleks biceps ++/+++
Refleks triceps ++/+++
Refleks KPR ++/+++
Refleks APR ++/+++

Refleks patologis
Refleks Hoffman Trommer -/-
Refleks Babinsky -/-

5. Fungsi Otonom
Miksi : neurogenic bladder (+)
Defekasi : baik
Sekresi keringat : baik
Gajah Mada Score
Penurunan kesadaran (-)
Nyeri kepala (-)
Rf Babinsky (-)

Siriraj Stroke Score

(2,5 x 0 ) + (2 x 0 ) + (2 x 0 )- (0,1 x 100 ) ( 3 x


0 ) 12 = -2
EKG 26 SEPTEMBER 2016
05.30 WIB
RESUME
Pasien datang ke IGD RS Bhayangkara Brimob dengan
keluhan kelemahan anggota gerak sebelah kanan sekitar
4 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien
tidak merasakan kelainan apa-apa pada tubuhnya.
Kelemahan anggota gerak tersebut terjadi setelah pasien
terjatuh dari kamar mandi saat ingin BAK pagi hari setelah
bangun tidur, kemudian badan terasa lemas terutama
anggota gerak sebelah kanan. Kelemahan yang dirasakan
oleh pasien sama lemahnya antara tangan kanan dengan
kaki kanan. Pada saat itu pasien dalam keadaan sadar,
tidak disertai mual dan muntah. Pasien juga mengaku
memiliki riwayat vertigo 2 bulan lalu. Riwayat hipertensi
dikeluhkan sejak 1 tahun yang lalu, Riyawat kolesterol
tinggi (+).riwayat diabetes melitus disangkal. pada status
neurologis didapatkan parese pada nervus VII dan XII tipe
sentral.
Diagnosis

Diagnosis Klinis : Hemiparese kanan +


parese NVII, NXII
kanan tipe sentral
Diagnosis Topik : Subkorteks
Diagnosis Etiologi : Trombosis serebri
Diagnosis Sekunder : Hipertensi stage
II
TERAPI
Asering 16 tpm
Citicolin 2x1 gr (IV)
Amlodipin 2x5 mg tab
Asam folat 2x1 tab
Cek profile lipid dan asam urat
PROGNOSIS

Ad Vitam : Dubia ad bonam


Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam
26 september 2016 27 september 2016 28 september 2016
S Tangan dan kaki kanan terasa lemas Tangan dan kaki kanan terasa lemas, nyeri Tangan dan kaki kanan terasa lemas,
kepala, mual, bicara pelo bicara pelo

O CM, TSS CM, TSS CM, TSS


TD: 150/80 N: 84x/m TD: 186/90 N: 88x/m TD: 140/90 N: 84x/m
RR: 20x/m S: 36,3 RR: 21x/m S: 36,2 RR: 20x/m S: 36,0
St Generalis: Dalam batas normal St Generalis: Dalam batas normal St Generalis: Dalam batas normal
GCS: E4M6V5: 15 GCS: E4M6Vafasia GCS: E4M6Vafasia
Nn. Kranialis: DBN Nn. Kranialis: Nn. Kranialis:
Pupil : isokor , diameter 3mm / 3mm, parese N VII dan XII dextra parese N VII dan XII dextra
Rc +/+, Pupil : isokor , diameter 3mm / 3mm, Pupil : isokor , diameter 3mm / 3mm,
Gerak bola mata kesegala arah Rc +/+, Rc +/+,
Motorik : Eutonus, eutropi Gerak bola mata kesegala arah Gerak bola mata kesegala arah
Sensorik : baik ; Otonom : baik Plika nasolabialis kanan lebih datar Plika nasolabialis kanan lebih datar
Ekstremitas: Deviasi lidah ke kanan saat di luar Deviasi lidah ke kanan saat di luar
Refleks fisiologis ++/++ Motorik : Eutonus, eutropi Motorik : Eutonus, eutropi
refleks patologis --/--- Sensorik : baik ; Otonom : baik Sensorik : baik ; Otonom : baik
Sistem motorik: Ekstremitas: Ekstremitas:
Refleks fisiologis ++/++ Refleks fisiologis ++/++
refleks patologis --/--- refleks patologis --/---
Sistem motorik: Sistem motorik:

EKG:
LBBB Ctscan: Infark ganglia basalis sinistra,
T inverted I AVL tidak terdapat perdarahan intracranial

A Susp stroke iskemik Stroke iskemik + CAD Stroke Iskemik +CAD


P Inj Citikolin 2x1 gr Inj Citikolin 2x1 gr ACC Rawat Jalan
Asam folat 2x1 Asam folat 2x1 Aspilet 1x80mg
Amlodipin 1x10 mg Amlodipin 1x10 mg Asam folat 2x1mg
Candesartan 16 mg Candesartan 16 mg Candesartan 16mg
CT Scan kepala Simvastatin 2mg 0-0-1 Amlodipin 1x10mg
tanpa kontras Inj Ondancentron 3x4 mg Simvastatin 2mg 0-0-1
Konsul jantung Betahistine meleat 3x2 mg Betahistine Meleat
Kapsul Racik 3x2 tab
Rencana CT scan siang Kapsul racik 3x1
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan usia 62 tahun,
dirawat di bangsal dewasa RS Bhayangkara Brimob
dengan :

Diagnosis Klinis : Hemiparese dextra + parese


NVII, NXII dextra tipe sentral
Diagnosis Topik : Subkorteks
Diagnosis Etiologi : Trombosis serebri
Diagnosis Sekunder : Hipertensi stage II
keluhan utama lemah anggota gerak kanan. Lemah anggota gerak
kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Lemah terjadi tiba-
tiba sewaktu pasien terjatuh dikamar mandi saat ingin BAK pagi hari
setelah bangun tidur, dimana pasien merasa lengan dan tungkainya
tidak bisa digerakkan sama sekali, sehingga tidak mampu
menggenggam benda dan tidak bisa melangkahkan tungkai kanannya.
Keluhan disertai dengan anggota kanan kurang aktif dan bicara pelo

Keluhan lumpuh tiba-tiba merupakan khas dari stroke yang


disebabkan oleh stroke iskemik jenis thrombus, di mana saat tidak
melakukan aktivitas maksimal, diameter pembuluh darah lebih kecil
daripada saat beraktivitas. Diameter yang kecil ini diperberat dengan
adanya thrombus sehingga aliran darah di otak terganggu
menyebabkan gangguan vaskularisasi pada daerah yang terkena.

Manifestasi dari pasien ini adalah kelemahan anggota gerak kanan


dan paresis N VII dan XII dextra, kesan topik gangguan pada pasien
ini adalah daerah ganglia basalis sinistra.
Riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, tekanan darah
tertinggi adalah 186/90 mmHg. Selain itu, pasien juga memiliki
riwayat vertigo 2 bulan lalu. Hal ini dapat merupakan faktor
risiko terjadinya stroke pada pasien ini.
Pada pasien ini dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan profil
lipid untuk menentukan faktor risiko yang menyebabkan stroke
pada pasien ini. Pasien juga dianjurkan pemeriksaan Brain CT-
scan yang bertujuan untuk memastikan jenis stroke yang terjadi.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan penunjang nantinya, dapat
di berikan terapi khusus yang sesuai dengan jenis penyakitnya.
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah pemberian Aspilet
sebagai anti agregasi trombosit, sehingga mengurangi risiko
pembentukan trombus. Selain itu pasien juga diberikan citikolin
sebagai metabolit activator. Metabolic activator diberikan untuk
memulihkan sel sel yang masih baik.
DEFINISI

Stroke menurut WHO :


manifestasi klinis dari gangguan fungsi cerebral
fokal maupun menyeluruh (global)
berlangsung dengan cepat, lebih dari 24 jam, atau berakhir
dengan maut
tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan
vaskular
ANATOMI
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RESIKO
tidak dapat diubah : usia, jenis kelamin pria, ras,
riwayat keluarga, riwayat TIA / stroke, penyakit
jantung koroner, kelainan jantung, heterozigot atau
homozigot untuk homo sistinuria.
dapat diubah : hipertensi, DM, merokok,
penyalahgunaan alkohol dan obat, kontrasepsi oral,
Hipertensi tinggi, bruit karotis asimtomatik,
hiperurisemia dan dislipidemia
DIAGNOSIS
Anamnesis :
Terutama terjadinya keluhan / gejala defisit
neurologi yang mendadak
Tanpa trauma kepala
Adanya faktor resiko GPDO
Pemeriksaan Fisik
Adanya defisit neurologi fokal
Ditemukan faktor resiko (hipertensi, kelainan
jantung, dll)
Bising pada auskultasi atau kelainan pembuluh
darah lainnya
Gajah mada skoring, skor yang dinilai adalah :
1. Penurunan kesadaran
2. Babinsky
3. Nyeri kepala
Siriraj Skor :
( 2,5 x kesadaran ) + ( 2 x muntah ) + ( 2 x nyeri kepala ) +
( 0,1 x diastolik) ( 3 x aterom) - 12

Kesadaran : 2 = soporous,1 = somnolen, 0 = sadar


Muntah : 1 = Positif, 0= negatif
Ateroma : angina, DM, Claudicatio intermitten ( jika 1 dari 3
ada yang positif = 1, jika tidak ada = 0 )

Nilai : > 1 = hemoragik


< -1= infark
-1 s/d 1 = CT-scan
PENUNJANG
PENATALAKSANAAN

Pengobatan secara umum


Pertahankan saluran pernafasan yang baik
Pertahankan tekanan darah yang cukup, untuk
itu evaluasi fungsi jantung dan organ vital lain
Pertahankan milieu intern, yaitu kualitas
darah cairan dan elektrolit, protein darah, dan
keseimbangan asam basa yang baik
Pertahankan bladder dan rectum
Hindarkan berlangsungnya febris, dan
pemakaian glukosa dalam nutrisi parenteral
PENGOBATAN STROKE ISKEMIK
1. Memberi aliran darah kembali pada bagian otak
tersebut
Membuka sumbatan
Trombolisis dengan streptokinase atau urikinase,
keduanya merubah sirkulasi plasminogen menjadi
plasmin.
Fibrinolisis local dengan tissue plasminogen activator
Menghilangkan vasokonstriksi
2. Memulihkan sel yang masih baik
Metabolic activator seperti citicholin, piracetam,
piritinol bekerja dalam bidang ini
3. Menghilangkan sedapat mungkin semua faktor resiko
yang ada
4. Pengobatan penyebab stroke

Anda mungkin juga menyukai