1.IDENTITAS PASIEN
Nama
Ny.Arbatinah
No.RM
055782
Usia
74 tahun
Alamat
jl.pekutut III
Agama
Islam
Pekerjaan
PNS
Status
Menikah
II. ANAMNESIS
Keluhan utama : Ada benjolan di payudara sebelah kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan benjolan di payudara kanan awalnya sebesar telur puyuh sejak 3 tahun
ini dan sudah pernah di operasi,sejak satu tahun terakhir benjolan diakui semangkin
membesar sepertih bentuk bunga kul.Benjolan sedikit terasa nyeri, kemerahan, panas,dan
pernah berdarah Riwayat demam disangkal. Bagian tangan
: Compos mentis
Keadaan umum
: Baik
Tekanan darah
: 140/90 mmHg
Nadi
: 80 kali/ menit
Suhu
: 37oC
Pernapasan
: 24 kali / menit
Kepala
Kulit
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorok
Lehe
Case report
Page 2
Jantung
murmur
Paru
wheezing
Abdomen
: Datar, lemas, tidak teraba massa, nyeri tekan tidak ada, hati
: Akral hangat,
Darah rutin
Pemeriksaan
hasil
Hematologi lengkap
Hemoglobin
9.6<
Hematokrit
29.0<
Leukosit
5.2
Eosinofil
0.09
Basofil
0.02
Neutropil
2.48
Limfosit
2.10
Monosit
0.02
Trombosit
130
Urea
30
Kreatinin
1.01>
SGOT
15
SGPT
13
V. DIAGNOSIS :
CA CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA
- demam (-)
- demam (-)
- nyeri dada(-)
- nyeri dada(-)
O : compos mentis
O : compos mentis
TD : 130/80 mmhg
TD : 130/90 mmhg
HR : 100X/m
HR : 92X/m
RR : 24 X/m
RR : 24 X/m
A : CA mamae
A : CA mamae
P:
P:
1.loading RL 500 cc
1.Loading RL 500 cc
- dexamethason 1 amp
2.-dipenhydramine 1 amp
- dipenhydramine 1 amp
Case report
Page 4
- ranitidin 1 amp
- ranitidin 1 amp
- ondancetron 1 amp
- ondancetron 1 amp
3.Broxel 100 mg dalam Nacl 100 cc
- ranitidin 1 amp
-Epirubicin 110 mg dalam Nacl 100 cc 5. Observasi tidak ada keluhan bisa pulang
(1jam)
3.- ondancetron k/p
- ranitidin k/p
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di
Indonesia.Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak
di kuadran lateral atas (Arif Mansjoer, Kapita selecta kedokteran Edisi 2 ).
Kelenjar susu merupakan sekumpulan kelenjar kulit. Pada lateral atasnya, jaringan
kelenjar ini keluar dari buatannya ke arah aksila, disebut tonjolan spence atau ekor
payudara.
Setiap payudara terdiri atas 12 sampai 20 lobulus kelenjar yang masing-masing
mempunyai saluran ke papila mammae, yang disebut duktus laktiferus.
Pendarahan payudara terutama berasal dari cabang arteri Perforantes Anterior dari
arteri Mammaria Interna, arteri torakalis yang bercabang dari arteri aksilaris dan
beberapa arteri Interkostalis.
Penyaliran limf dari daerah sentral dan medial yang selain menuju ke kelenjar
sepanjang pembuluh mammaria interna, juga menuju ke aksila kontra lateral, ke m.
rektus abdominis lewat ligamentum falsifarum hepatis ke hati, pleura dan payudara
kontra lateral. (Sjamsuhidajat, 2004)
B. TUJUAN PENULIS
B. ANATOMI
a. Anatomi Payudara
Case report
Page 6
payudarakontralateral.
b.
Fisiologi Payudara
Payudara merupakan kelenjar tubuloalveolar yang bercabang-cabang, terdiri atas 1520 lobus yang dikelilingi oleh jaringan ikat dan lemak. Tiap lobus mempunyai duktus
ekskretorius masing-masing yang akan bermuara pada puting susu, disebut duktus
laktiferus, yang dilapisi epitel kuboid selapis yang rendah, lalu ke duktus alveolaris
yang dilapisi epitel kuboid berlapis, kemudian bermuara ke duktus laktiferus yang
berakhir pada putting susu.
Ada 3 hal fisiologik yang mempengaruhi payudara, yaitu :
a)
Case report
Page 8
b)
c)
Mekanisme hormonal
Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko
lebih besar untuk terkena kanker.
Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing
sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen
yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran)
atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap
suatu karsinogen. kelainan genetik
promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan
fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu
keganasan.
b.
Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi
ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.
karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel
yang peka dan suatu karsinogen).
Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker
Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang menjelaskan
bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu:
a)Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone estrogen dan
progesterone yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor pertumbuhan sel
mammae Dimana salah satu fungsi estrogen adalah merangasang pertumbuhan sel
mammae .
Case report
Page 10
Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia
muda lebih jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak
membuktikan bahwa hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada
manusia. Namun menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai
peninmgkatan resiko Kanker mammae dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada
wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun.
b)Virus, Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa
abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.\
Genetik
Kanker
hematogen akan menyebabkan timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak
tulang (terutama tulang tengkorak, vertebredan panggul)
Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita kehilangan progersif lemak
tubuh dan badannya menjadi kurus disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan
anemia. Simdrom yang melemahkan ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker.
Case report
Page 12
Page 14
pektoralis.
Stadium IIa
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa
penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa keterlibatan
Case report
Page 16
limfonodus
(LN)
dan
tanpa
penyebaran
jauh.
Stadium IIb
Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa
penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan
limfonodus
(LN)
dan
Stadium IIIa
Case report
Page 18
tanpa
penyebaran
jauh.
jauh.
Stadium IIIb
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan
limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau menginfiltrasi /
menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema pada tangan.
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga
luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer. Bisa
sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak dan lengan
atas,
tapi
tidak
menyebar
ke
bagian
lain
dari
organ
tubuh
Stadium IIIc
Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe infraklavikular
ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar limfe
mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau metastasis kelenjar limfe
supraklavikular ipsilateral
Stadium IV
Case report
Page 20
Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau tulang
rusuk
2.
3.
Pemeriksaan mamografi
4.
Biopsi aspirasi
5.
True cut
6.
Biopsi terbuka
7.
pembedahan,
terapi
radiasi
dan
kemoterapi.
H. KOMPLIKASI
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang
dan hati.
Case report
Page 22
e. Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis mayor.
2. Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan
therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri
karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek
samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah
terserang penyakit.
4. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase.
Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga digabung dengan
therapi endokrin lainnya. .
J. PROGNOSIS
Pada Ca mamae yang sudah lanjut, dengan ukuran yang besar, resiko kekambuhan
setelah dilakukan tindakan operasi masih dapat terjadi. Oleh karena itu setelah operasi
biasanya penderita harus mengikuti kemoterapi dan sering kontrol untuk memonitor
ada tidaknya kekambuhan pada daerah operasi ataupun kekambuhan ditempat jauh
berupa metastasis di tulang.
Case report
Page 24
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis
:Mosby Year-Book
Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 .
Edisi 4. Jakarta. EGC
Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi.
EGC : Jakarta.
Sjamsuhidajat. R (1997), Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta