Pembimbing:
dr. Ratih Pratiwi, Sp. OG
Di AS tumor ovarium
banyak pada Ascites ditemukan pada 10- Insiden dari tumor
masyarakat sosio 15 % dan fibroma ovarium ovarium meningkat
ekonomi rendah. dan hidrotoraks pada 1 % pada dekade
Fibroma ovarium pasien terutama dengan lesi
didapatkan pada 2-5
ketiga dan
yang besar. 40 % dari meningkat secara
% tumor ovarium dan kasus-kasus fibroma
Meigs Sindrom progresif hingga
ovarium ditemukan ascites
ditemukan jumlah 1 dan hidrotoraks puncaknya pada
%. dekade ketujuh.5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Ovarium
Indung telur pada seorang dewasa kira-kira sebesar ibu jari tangan,
terletak di kiri dan kanan uterus, dekat pada dinding pelvis di fossa
ovarika. Ovarium dihubungan dengan uterus melalui ligamentum ovarii
propium. Arteri ovarika berjalan menuju ovarium melalui ligamentum
suspensorium ovarii (ligamentum infundibulopelvikum
Anatomi Ovarium
Anatomi Ovarium
Bagian ovarium yang berada didalam kavum peritonei dilapisi oleh epitel
selapis kubik-silindrik, disebut epitelium germinativum. Dibawah epitel ini
terdapat tunika albuginea dan dibawahnya lagi baru ditemukan lapisan
tempat folikel-folikel primordial
Anatomi Ovarium
• Tiap bulan satu folikel, kadang-kadang dua folikel,
berkembang menjadi folikel de graaf.
• Folikel-folikel ini merupakan bagian ovarium terpenting
dan dapat ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang
beraneka ragam, dan juga dalam tingkat-tingkat
perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu
lapisan sel saja sampai folikel de Graaf matang.
• Folikel yang matang ini terisi dengan likour follikuli yang
mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi
Anatomi Ovarium
Anatomi Ovarium
• Pada waktu dilahirkan bayi perempuan mempunyai
sekurang-kurangnya 750.000 oogonium. Jumlah ini
berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel-
folikel. Pada umur 6-15 tahun ditemukan 439.000, pada
16-25 tahun 159.000, antara 26-35 tahun menurun
sampai 59.000, dan antara 34-45 hanya 34.000. Pada
masa menopause semua folikel sudah menghilang
Perkembangan Folikel Ovarium
• Setelah terjadi menarch dan ovarium mulai berfungsi
secara teratur terbentuklah aksis Hypothalamic-pituitary-
ovarian yang terintegrasi dan berfungsi baik. Sel teka dan
sel granulosa ovarium mulai memproduksi estrogen,
progesterone dan androgen
Perkembangan Folikel Ovarium
• Perkembangan morfologis awal sel granulosa dari folikel
primer dipengaruhi oleh follicle-stimulating hormone
(FSH). Dengan perkembangan folikel primer menjadi
folikel sekunder atau tersier awal, sel granulosa dan sel
teka mensintesis reseptor untuk berbagai hormone lainya
Perkembangan Folikel Ovarium
• FSH juga menginduksi system enzim aromatase yang
mendorong konversi androgen menjadi estrogen.
Akhirnya hormone ini menginduksi terbentuknya reseptor
Luteinizing hormone (LH). Hormon LH penting dalam
diferensiasi sel granulosa menjadi korpus luteum setelah
terjadinya ovulasi
Perkembangan Folikel Ovarium
DEFINISI MEIG SYNDROME
• Sindrom Meigs didefinisikan sebagai trias fibroma
ovarium, asites, dan efusi pleura yang membaik secara
spontan setelah reseksi fibroma.6
TERMINOLOGI MEIG SYNDROME
• Classic Meigs’ Syndrome
• Nonclassic Meigs’ Syndrome
• Pseudo-Meigs’ Syndrome
• Pseudo-Pseudo Meigs’ Syndrome (Tjalma Syndrome)
• Atypical atau Incomplete Meigs’ Syndrome
EPIDEMIOLOGI
• Sindrom Meigs menyumbang sekitar 1% dari tumor
ovarium, dan fibroma ovarium dan ada pada 2-5% tumor
ovarium yang diangkat secara operasi
• Sekitar 10-15% wanita dengan fibroma ovarium memiliki
asites, dan 1% nya memiliki hydrothorax
EPIDEMIOLOGI
• Dengan manajemen yang tepat , ekspektansi hidup
pasien pasca pengangkatan tumor akan sama dengan
populasi umum.
• Sangat jarang ditemukan sebelum dekade ke 3 dan mulai
meningkat secara progresif hingga memuncak di dekade
ke 7.3
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS pemeriksaan Fisik
Keluhan utama biasanya samar dan Tanda vital takipnea, takipkardi.
bermaninfestasi dalam waktu yang Paru-paru tactile fremitus berkurang,
lama. Pasien dapat mengeluhkan resonansi suara berkurang, suara nafas
sesak nafas, mudah lelah, lingkar berkurang. Berkurangnya suara nafas
mengindikasikan efusi pleura.
perut membesar, batuk kering, Abdomen kebanyakan pasien datang
kembung, amenore pada wanita dengan masa pelvis yang asimtomatik, solid,
premenopause, haid tidak teratur, dan unilateral. Masa umumnnya berukuran
dan ada nya riwayat keluarga dengan besar, tetapi kadang tidak teraba masa.
kanker ovarium.9 Asites ditandai dengan pekak alih dan/atau
fluid thrill
Pelvis masa pada pelvis
DIAGNOSIS
• pemeriksaan Fisik
3
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Respirasi : 30 x/menit
Suhu tubuh aksila : 36,5 °C
• Kepala : Mata : anemis -/-, ikterik -/-
• Thoraks : Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
• Paru : stemfremitus menurun, perkusi redup, vesikuler +/+
menurun,
• Abdomen : Shifting dullness (+)
• Ekstremitas : Akral hangat
ekstremitas atas +/+, ekstremitas bawah +/+
• Oedem : ekstremitas atas -/-, ekstremitas bawah -/-
laboratorium
• Tanggal 7 Maret 2017 jam 15:00 diperiksa
• Tanggal 7 Maret 2017 jam 16:00 selesai
• SGOT :7 (0-35)
• SGPT :2 (0-35)
• Imuno Serologi
• HBsAg : Negatif (Negatif)
• Anti HCV : Non Reaktif (Non Reaktif)
laboratorium
• Tanggal 29 Oktober 2019 Jam 10:52 diperiksa
• Tanggal 29 Oktober 2019 Jam 12:49 hasil diterima
Meig Syndrome
PENATALAKSANAAN