Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kasus

FIBROADENOMA MAMMAE

Oleh :
dr. Yunitia Anjani
 
DPJP :
dr. Sadiman, Sp.B
Pembimbing :
dr. Arif Djuliar
dr. Ike Indrayani
IDENTITAS PENDERITA

• Nama : Ny TM
• Umur : 42 tahun
• Jenis kelamin : Wanita
• Agama : Islam
• Alamat : Kapuan
• No CM : 0155153
• Ruang/kelas : Arofah/KIII
Anamnesis
• Keluhan Utama
Benjolan di payudara kanan
• Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 1 tahun yang lalu sebelum masuk rumah sakit, pasien


menyadari ada sebuah benjolan yang tidak terasa nyeri pada
payudara kanan sebesar kelerang. Benjolan tidak bertambah besar
seiring berjalan waktu. Benjolan terasa kenyal dan dapat di gerakan.
Kulit diatas benjolan tidak ditemukan adanya kemerahan, tidak ada
kulit yang melekuk ke dalam, tidak ada puting yang tertanam ke
dalam ataupun luka borok. Riwayat keluar cairan, darah dari puting
susu tidak ada maupun adanya benjolan di tempat lain tidak ada.
Pada ketiak tidak dirasakan sakit, tidak ada benjolan.
Keluhan tidak disertai dengan demam, sesak, sakit kepala hebat,
rasa penuh di ulu hati, nyeri pada tulang. Keluhan benjolan tidak
disertai dengan bengkak pada lengan. Penderita haid pertama pada
usia 13 tahun, siklus 28 hari, teratur. Nafsu makan baik, berat badan
tidak menurun. Pasien tidak ada keluhan keringat dimalam hari
maupun batuk lama dalam waktu dekat.
Riwayat Penyakit Dahulu
* Riwayat mengeluhkan hal yang sama (-)
* Riwayat Hipertensi (-)
* Riwayat Diabetes Mellitus (-)
* Riwayat TB pengobatan tuntas 6 bulan
(+) / bekas TB
* Riwayat operasi sebelumnya (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
* Riwayat mengeluhkan hal yang sama (-)
* Riwayat Hipertensi (-)
* Riwayat Diabetes Mellitus (-)
* Riwayat TB pengobatan tuntas 6 bulan (+) / bekas TB
* Riwayat operasi sebelumnya (-)
   
 

Riwayat Penyakit Keluarga


* Riwayat hipertensi (-)
* Riwayat kencing manis (-)
.

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien berobat menggunakan BPJS PBI

Lain-lain
 
Pasien tidak merokok, tidak konsumsi alkohol.
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 anak.
Status Generalis
Tanda vital
* KU : Tampak sakit sedang
* Kesadaran : Compos mentis, GCS
E4M6V5
* Tekanan darah : 105/90 mmHg
* Frekuensi nadi : 88 kali/menit, regular, isi cukup
* Frekuensi nafas : 24 kali/menit
* Suhu : 36,2 0C
* BB : 41 kg
Pemeriksaan sistemik
* Kepala : Normocephal, tidak ada deformitas .
* Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil
bulat isokor, diameter pupil 3mm/3mm,
pergerakan bola mata kesan normal.
* Telinga : Membran timpani intak +/+, secret -/-
* Hidung : Tidak ada deformitas, tidak ada deviasi septum,
vestibulum lapang, tidak ada sekret.
* Mulut : Bibir tidak kering, faring tidak hiperemis, tonsil
T1/T1, mukosa lembab.
* Leher : Tidak teraba pembesaran KGB.
Paru
I : Paru kanan dan kiri tampak simetris saat statis dan dinamis.
Tidak tampak adanya jejas, tidak tampak penggunaan otot bantu napas.
Tidak tampak retraksi sela iga. Tidak tampak retraksi iga. Tidak tampak
sela iga yang melebar.
P : Tidak teraba emfisema subkutis. Fremitus taktil kanan dan kiri simetris.
P : Sonor diseluruh lapang paru kanan dan kiri. Batas paru kiri dengan
lambung ICS 7. Batas paru kanan dengan hepar ICS 6.
A : Bunyi napas vesikuler pada lapang paru kanan dan kiri. Tidak ada
rhonki maupun wheezing.
Jantung
I : Iktus cordis tidak tampak.
P : Iktus cordis tidak teraba.
P : Batas jantung kanan ICS 4 garis
sternalis dekstra.
Batas jantung kiri ICS 5 garis
midclavicularis sinistra.
Pinggang jantung ICS 3 garis
parasternalis sinitstra
A : Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada
murmur, tidak ada gallop.
Abdomen
I : Perut datar, supel, tidak ada bekas
operasi, tidak ada penonjolan massa.
Bising usus 6 kali/menit,
A : Bising usus (+) normal.
P : Timpani diseluruh kuadran abdomen.
P : Supel, nyeri tekan epigastrium (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-).
 
Status lokalis
mammae dextra :
* Inspeksi : Payudara simetris, retraksi puting
susu (-), edema (-), ulserasi (-), nodul satelit
(-), discharge (-), kulit hiperemis (-).
* Palpasi :
Kuadran inferior dextra atas teraba 1 buah
massa berukuran 2x1,5x1cm permukaan rata,
batas tegas, kenyal, mobile, nyeri tekan (-)
USG
Kesan USG Mammae dextra
- Kutis subkutis tidak menebal
- Tidak tampak retraksi papilla mammae
- Jaringan fibroglanduler longgar
- Tak tampak kalsifikasi
- Jam 9 tampak massapadat batas tegas uk 1.6x2cm
- Tak tampak limfadenopati regio axilla
Kesan :
Massa padat pada mammae dextra( FAM)
Tidak tampak gambaran limfadenopati regio axilla
X-foto thorax
Kesan
• Trachea tampak devias
• Cor : ukuran, letak, dan konfigurasi normal
• Pulmo : corakan bronkovaskuler meningkat
• Tampak kesuraman dan fibrosis pada
apeks pulmo kiri
• Diafragma dan sinus kostofrenikus baik
Kesan : cor : tak membesar
Pulmo : TB paru lama
EKG
DIAGNOSIS
Tumor Mammae Dextra Jinak
(FAM)

DIAGNOSIS BANDING

- Tumor Jinak Mammae Dextra


Kelainan Fibrokistik (mammary displasia)
Tumor piloides (Sistosarkoma filoides)
- Mastitis
- Tumor Ganas Mammae Dextra
Tatalaksana
o Medikamentosa
infus assering 20tpm
injeksi viccilin sx 2x1 (post op)
obat pulang : PO clanexi 3x1 tab
 
o Non Medikamentosa
Eksisi biopsi Fibroadenoma Mammae
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : dubia ad bonam


• Quo ad sanam : dubia ad
bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
ANATOMI PAYUDARA
• mammae kelenjar subkutis tumbuh sejak minggu
keenam masa embrio, sepanjang garis yang terbentang
dari aksila sampai ke regio inguinal.
• Mammae terletak di bagian anterior dan termasuk bagian
dari lateral thoraks. Melebar ke arah superior dari iga dua,
inferior dari kartilago kosta enam dan medial dari sternum
serta lateral linea mid-aksilaris. Kompleks nipple-areola
terletak diantara kosta empat dan lima.
• Setiap mammae terdiri atas 15-20 lobulus kelenjar yang
masing-masing mempunyai saluran ke papila mammae
duktus laktiferus.
• Diantara kelenjar susu dan fasia
pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar
tersebut terdapat jaringan lemak. Di antara
lobulus tesebut ada jaringan ikat yang
disebut ligamentum cooper yang memberi
rangka untuk payudara.
Vaskularisasi mammae terutama berasal dari :
•(1) cabang arteri mammaria interna;
•(2) cabang lateral dari arteri interkostalis
posterior; dan
•(3) cabang dari arteri aksillaris termasuk arteri
torakalis lateralis, dan cabang pectoral dari arteri
torakoakromial.
• Terdapat enam kelompok kelenjar limfatik yang
dikenali yaitu kelompok limfatik vena aksilaris,
mamaria eksterna, skapular, sentral,
subklavikular, dan interpektoral.
Batas-batas payudara di antaranya :
* Superior : vena aksila
* Posterior : nervus thorakalis
* Medial : M. Pectoralis minor
* Lateral : M. Latissimus dorsi
Kuadran Payudara

Untuk kepentingan anatomis & deskripsi letak


tumor &kista, permukaan
payudara di bagi menjadi 4 kuadran:
•Superior (upper)medial
•Inferior (lower)medial
•Superior(upper)lateral
•Inferior(lower)lateral
Fisiologi
1. estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan
juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus
berkembang dan timbulnya asinus.
2. Sekitar hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih
besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi
berikutnya terjadi pembesaran maksimal. kadang-
kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata.
Selama beberapa hari menjelang menstruasi, payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik,
terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Begitu
menstruasi mulai, semuanya berkurang.
3. Pada kehamilan, payudara menjadi besar
karena epitel ductus lobul dan ductus
alveolus berploliferasi, dan tumbuh ductus
baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis
anterior memicu (trigger) laktasi. Air susu
diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi
asinus, kemudian dikeluarkan melalui
ductus ke puting susu.
DEFINISI
• Fibroadenoma mammae adalah
neoplasma jinak payudara yang
terutama terdapat pada wanita
muda.
• Fibroadenoma muncul sebagai
nodul padat pada payudara
yang berbatas tegas dan dapat
digerakkan dengan bebas
• Benjolan berasal dari jaringan
fibrosa (mesenkim) dan jaringan
glanduler (epitel), tidak melekat
ke jaringan sekitarnya dan tidak
nyeri bila ditekan.
EPIDEMIOLOGI
• Wanita usia 21-25 tahun,
• Kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50,
• Prevalensi lebih dari 9% populasi wanita terkena
fibroadenoma.
• Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi
pula wanita dengan usia yang lebih tua atau
bahkan setelah menopause, tentunya dengan
jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada
usia muda.
ETIOLOGI
Belum pasti
Namun diketahui bahwa ada pengaruh
hormonal terhadap pertumbuhan
(peningkatan estrogen)
faktor predisposisi berupa :
•Usia : < 30 tahun
•Jenis kelamin
•Pekerjaan
•Diet
•Stress
PATOFISIOLOGI

• Fibroadenoma adalah tumor jinak yang


menggambarkan suatu proses hiperplasia dan
proliferasi pada satu duktus terminal,
perkembangannya dihubungkan dengan suatu
proses aberasi perkembangan normal.
Penyebab proliferasi duktus tidak diketahui,
diperkirakan sel stroma neoplastik
mengeluarkan faktor pertumbuhan yang
memengaruhi sel epitel. Peningkatan mutlak
aktivitas estrogen.
GEJALA KLINIK
• benjolan berdiameter ± 2-3 cm
• kenyal dan halus
• tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri,
panas)
• Batas tegas, mobile ,tidak melekat ke jaringan
sekitarnya
• tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara
ataupun retraksi puting (puting masuk)
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan SADARI (PF)
• Mammography
• Ultrasonografi
• Fine Needle Aspiration Cytologi (FNAC)
DIAGNOSIS BANDING
• Kelainan fibrokistik
• Mastitis yaitu infeksi  
• Galaktokel
• Kitasarkoma piloides
TERAPI
• Operasi pengangkatan tumor tersebut dengan
ekstirpasi

Pembedahan pengangkatan seluruh massa tumor beserta


kapsulnya atau pengangkatan seluruh jaringan atau organ yang
rusak
KOMPLIKASI
• perdarahan, timbul scar, infeksi post
operasi dan sering juga fibroadenoma
tumbuh lagi pada tempat yang sama
setelah di angkat.
PROGNOSIS
• Fibroadenoma mamae bukan kanker,
tumor ini terjadi berulang pada 20% wanita
dan dapat ditemukan awal dengan
pemeriksaan sendiri (Sadari)
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai