Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

“FIBROADENOMA MAMMAE”

Disusun oleh : Ningrum


Pembimbing : dr. Amdasmar, Sp. B
BAB I
PEDAHULUAN
Fibroadenoma paling sering ditemukan pada
BAB wanita muda berusia 20-30 tahun tetapi dapat
juga ditemukan pada wanita di berbagai usia
I Fibroadenoma adalah tumor jinak yang
berasal dari jaringan ikat (fibrosa) yang
mengandung struktur glandular

Di Indonesia data penyakit FAM masih belum


lengkap, namun diperkirakan tiap tahun
mengalami peningkatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Vaskularisasi kelenjar mamae
terutama berasal dari cabang
arteri aksilaris, ramus perforata
intercostalis 1 – 4 dari arteri
mammaria interna dan ramus
perforata arteri intercostalis 3
– 7.
 Kelenjar mammae dipersarafi
oleh nervi intercostal ke 2 – 6
dan 3 – 4 rami dari pleksus
servikalis
Menurut Sjamsuhidajat & De
jong (2013) FAM teraba
sebagai benjolan bulat ,licin,
bebas digerakkan dan
konsistensinya kenyal padat
Di indonesia Paling banyak ditemukan pada
usia dibawah 30 tahun sebesar 79,90% dari
kasus.

Di Amerika Serikat, fibroadenoma


merupakan lesi payudara yang paling
umum, yang terjadi pada wanita
dengan usia di bawah 40 tahun.
ETIOLOGI & idiopatik
FAKTOR RISIKO

Peningkatan
Prekursor
aktivitas
embrional
estrogen
KLASIFIKASI FAM

Mirip
bintang
PATOFISIOLOGI
A
N • Keluhan utama penderita dapat berupa massa tumor di
A payudara, rasa sakit, cairan dari puting susu, retraksi puting susu,
M adanya perubahan pola kulit yang menimbulkan perubahan
N spesifik di bagian permukaan sekitar areola, keluhan kulit berupa
E dimpling, kemerahan, Tanyakan
ulserasi, atau adanya peau d'orange atau
S keluhan getah bening aksila atau tanda
keluhan berupa pembesaran
I pasien
metastasis ???
S

Faktor
risiko
pasien ??

1. Usia
2. Riw. Keluarga
3. Riw. Tumor jinak sebelumnya
4. hormonal
INSPEKSI Pada pemeriksaan
fisik FAM biasanya
pasien diminta untuk didapatkan
duduk tegak dan gambaran
berbaring. Kemudian, fibroadenoma
inspeksi dilakukan mammae sebagai
terhadap bentuk kedua berikut:
payudara, wama kulit, a. Bentuk bulat teratur
lekukan, retraksi atau lonjong
papilla, adanya kulit b. Permukaan rata
berbintik seperti kulit c. Konsistensi kenyal
jeruk, ulkus, dan lunak
benjolan d. Batas tegas
e. Mudah digerakkan
f. Tidak ada nyeri

PALPASI
The American College of Radiology Breast
Imaging Reporting and Data System atau yang
dikenai sebagai ACR BI-RADS, sebagai berikut:
Kategori 0: Harus dilakukan mamografi
untuk menentukan diagnosis
Kategori 1: Negatif atau tidak ditemukan
lesi
Batas tegas
Kategori 2: Jinak. Biasanya kista simpleks.
Ulang USG 1 tahun lagi
Kategori 3: Kemungkinan jinak. Sering
ditemukan pada FAM. Ulang USG 3-6
buian
Kategori 4: Curiga abnormal. Haru dibiopsi
Kategori 5: Sangat curiga ganas. Dikelola
sesuai panduan kanker payudara dini
Kategori 6: Kanker.
BAKU EMAS/GOLD
STANDAR
TERAPI

PEMBEDAHAN/OPERASI

Ada 3 tipe insisi :


1.Radial Incision
2. Circumareolar Incision
3. Curve/Semicircular Incision
DETEKSI DINI
BAB III
LAPORAN KASUS
• Identitas Pasien • Anamnesis
• Nama : Nn. PAR Anamnesis dilakukan secara
• No RM : 117142 autoanamnesis dengan pasien
• Umur : 21 tahun pada tanggal 26-11-2019 pada
pukul 07.00 di bangsal Ali
• Jenis Kelamin: Perempuan RSUD Bangkinang.
• Pekerjaan : Belum bekerja • Keluhan Utama
(mahasiswa) Terdapat benjolan pada
• Status : Belum payudara sebelah kiri sejak
Menikah kurang lebih 2 minggu yang
• Masuk RS : 25 -11- 2019 lalu.
• Tanggal Pemeriksaan: 26-
11- 2019
RPS
• sejak kurang lebih 2 minggu SMRS,
penderita mengaku teraba benjolan di
payudara kiri, pasien mengaku pertama
kali tidak sengaja teraba adanya benjolan
dipayudaranya ketika sedang mandi.
Kemudian pasien memeriksakan ke RSUD RPD
dumai di poli bedah pada tanggal
16/11/2019, dan dokter menganjurkan • Riwayat keluhan serupa
untuk dilakukan operasi. Benjolan tersebut
teraba berbentuk bulat, benjolan dapat disangkal
digerakkan, berukuran dengan diameter
kurang lebih 4 cm, nyeri (-), merah(-), • Riwayat hipertensi dan DM
mengeluarkan cairan (-). disangkal
• Pasien menyangkal adanya gatal, dan
panas pada kulit diatas benjolan dan • Riwayat alergi disangkal
menyangkal keluar nanah dan darah.
• Pasien tidak ada demam, tidak ada • Riwayat penyakit jantung/paru
penurunan berat badan, dan tidak ada disangkal
penurunan nafsu makan.
• Riwayat operasi/trauma
disangkal
• Riwayat keganasan disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa disangkal
Riwayat hipertensi dan DM disangkal
Pemeriksaan Fisik
Riwayat alergi disangkal
Pemeriksaan umum
Riwayat penyakit jantung/paru disangkal
Kesadaran : Composmentis
Riwayat operasi/trauma disangkal
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Riwayat keganasan disangkal
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Riwayat pengobatan
Nadi : 72 x/menit
Pasien belum melakukan pengobatanterhadap
Nafas : 20 x/menit
keluhannya
Suhu : 36,8 °C
Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi dan
kebiasaan
Pasien seorang mahasiswi
Pasien suka makanan cepat saji
Pasien tidak merokok, mengkonsumsi alkohol
dan obat-obatan terlarang
Pasien jarang olahraga
Thoraks
Paru
Inspeksi : Statis : gerakan dinding dada
simetris kanan dan kiri.
Pemeriksaan kepala dan leher Dinamis : pengembangan dinding dada
Mata : konjungtiva anemis simetris kana dan kiri
(-/-), sclera ikterik (-/-), mata Palpasi : Vokal Fremitus Sama Kanan Dan
tidak cekung, udem palpebra Kiri.
(-/-), reflex cahaya (+/+). Perkusi : Sonor disemua lapangan paru.
Telinga : tidak ada kelainan Auskultasi : Suara nafas vesikular
Hidung : tidak ada kelainan (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Mulut : tidak kering, lidah Jantung
tidak kotor. Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Leher : Pembesaran KGB (- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
), Peningkatan JVP (-) Perkusi : Batas jantung kanan : di linea
sternalis dextra SIC 5
Batas jantung kiri : di linea aksilaris anterior
sinistra SIC 5
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2
reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, pelebaran vena (-)
Auskultasi: BU (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Teraba supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat, capillary refill time <
2 detik, edema tungkai (-)
KGB : tidak teraba membesar pada aksila,
invraklavikula, supraklavikula

Status lokalis
Mammae sinistra
Inspeksi : tampak benjolan pada mammae
sinistra yang berjumlah 1 buah dengan
berbentuk bulat, warna sama dengan warna
kulit sekitar, ulkus (-), gambran peau d’orange
(-), skin dimpling (-)
Palpasi : teraba massa dengan konsistensi
lunak, kenyal, ukuran diameter sekitar 4 cm,
berbentuk bulat, batas tegas, permukaan rata,
dapat digerakkan dari dasar, nyeri (-).
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin tanggal 16/11/2019
HB : 13,3 g/dl
Leukosit : 10.100/mm
Trombosit: 407.000/uL
Hematokrit : 38,9 %

Operatif : insisi FAM sinistra  dilakukan Assessment


pada tanggal 26-11-2019 pukul 12.30 wib Diagnosis kerja : Fibroadenoma mammae
dan selesai pukul 12. 55 wib. sinistra
Post operatif Diagnosis banding : kista payudara, Papilloma
Infus RL 20 tpm intraduktus
Injeksi cefotaxim 2 x 1 gr Initial plan treatment
Injeksi ketorolac 2 x 1 gr Preoperatif :
Plan education Informed consent
Istirahat yang cukup Pemeriksaan TTV
Makan-makanan yang bergizi Pemeriksaan laboratorium terakhir sebelum
Menghindari stress operasi
Menghindari faktor risiko Infus RL 20 tpm
Edukasi untuk melakukan SADARI Puasa
Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Operatif : insisi FAM sinistra  dilakukan pada
tanggal 26-11-2019 pukul 12.30 wib dan
selesai pukul 12. 55 wib.
Post operatif
Infus RL 20 tpm
Injeksi cefotaxim 2 x 1 gr
Injeksi ketorolac 2 x 1 gr
Plan education
Istirahat yang cukup
Makan-makanan yang bergizi
Menghindari stress
Menghindari faktor risiko
Edukasi untuk melakukan SADARI

Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
BAB IV
PEMBAHASAN

Pasien ini didiagnosis dengan fibroadenoma


mammae
Pasien adalah seorang wanita dengan usia 21
tahun, dimana berdasarkan teori pasien yang
berisiko terkena FAM ini adalah usia dengan
rentang 20-30 tahun dan berkaitan dengan
aktivitas dari peningkatan hormone estrogen
Dari anamnesis pasien mengeluhkan adanya
benjolan pada payudara kirinya sejak kurang
lebih 2 minggu yang lalu tanpa disertai adanya
rasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik Bentuk
bulat,permukaan rata, konsistensi kenyal lunak
, batas tegas mudah digerakkan,tidak ada
nyeri hal ini sesuai dengan FAM
Pada pemeriksaan laboratorium semua dalam
batas normal
Pasien tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
lainnya seperti Mammografi, MRI, dan
sebagainya.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
• Fibroadenoma sejauh ini adalah tumor jinak tersering pada payudara perempuan.
• Fibroadenoma adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat (fibrosa) yang
mengandung struktur glandular.
• Fibroadenoma paling sering ditemukan pada wanita muda berusia 20-30 tahun tetapi
dapat juga ditemukan pada wanita di berbagai usia.Namun, terdapat beberapa faktor
yang dikaitkan dengan penyakit ini, antara lain peningkatan mutlak aktivitas estrogen,
yang diperkirakan berperan dalam pembentukannya.
• Penegakan diagnosis FAM melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
• Untuk mendeteksi adanya FAM dapat dilakukan pemeriksaan SADARI Tatalaksana FAM
masih diperdebatkan, tergantung pada usia pasien dan temuan klinis. Bila dari hasil
biopsi menunjukan lesi adalah fibroadenoma maka tindakan pembedahan dapat
dilakukan ataupun tidak.

Anda mungkin juga menyukai