Anda di halaman 1dari 27

CASE REPORT

CARSINOMA BULI-BULI

Pembimbing:
dr. Wayan S. Sp. U
dr. Aristo, Sp.U
 
Fakultas Kedokteran Universitas TADULAKO
Ilustrasi Kasus
Seorang pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri
perut sejak 1 tahun terakhir dan memberat beberapa minggu sebelumnya,
nyeri perut pada area perut tengah bawah dan menjalar tembus
kebelakang. Keluhan disertai kesulitan saat berkemih (+), nyeri saat
berkemih (+) disertai darah (+) nanah (-) nafsu makan berkurang, mual (-)
muntah (-) . BAK biasa
Primary Survey
• A : Airway & Cervical Control Adekuat
• B : Breath & Ventilasi 24x/menit
• C : Circulasi 84x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
• D : Disability GCS 15
• E : Didapatkan deformitas pada pergelangan tangan kiri
Identitas Pasien
• Nama : Tn. M
• Jenis Kelamin : laki-laki
• Umur : 58 tahun
• Tanggal Lahir : 19-08-1960
• Status Perkawinan : Menikah
• Pekerjaan : PNS
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Utama
Nyeri perut

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 tahun terakhir dan
memberat beberapa minggu sebelumnya, nyeri perut pada area perut
tengah bawah dan menjalar tembus kebelakang. Kesulitan saat
berkemih (+), nyeri saat berkemih (+) disertai darah (+) nanah (-) nafsu
makan berkurang, mual (-) muntah (-) . BAK biasa
Riwayat Alergi Riwayat penyakit keluarga
Alergi makanan, obat-obatan disangkal • Tidak ada dalam keluarga yang
menderita keluhan seperti ini
Riwayat Pengobatan
Sebelumnya pernah berobat di Riwayat Lingkungan
puskesmas dengan keluhan yang sama Lingkungan tempat tinggal bersih, sehat
lalu di rujuk ke RS Undata. dan padat penduduk
 
Riwayat penyakit dahulu
• Tidak pernah mengalami keluhan yang
sama sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Vital sign : TD : 100/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/ menit
Suhu : 36,3 °C
Visual Analog Skala: 5 (Nyeri Sedang)
Status Generalis
• Kepala : Normocephal, distribusi rambut merata, tidak ada
alopesia
• Mata : Conjunctiva anemis, sclera tidak ikterik, pupi bulat
isokor, refleks pupil +/+ normal
• Hidung : Tidak ada septum deviasi, tidak ada krepitasi, sekret (-)
• Telinga : Normotia +/+, serumen (-), sekret (-)
• Mulut : Mukosa bibir lembab, uvula berada di tengah
• Leher : Trakea ditengah, pembesaran KGB (-)
Thoraks
• Cor :Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada sela iga 5 linea mid clavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

• Pulmo :Inspeksi : Pergerakan hemitoraks dalam keadaan statis dan dinamis


simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus vocal dan taktil hemitoraks kanan dan kiri simetris,
tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen
• Inspeksi : Tampak datar simetris
• Palpasi :
Nyeri tekan supra pubik
teraba massa dengan ukuran 8x12 cm
konsistensi teraba keras
• Perkusi : Tympani pada seluruh kuadran abdomen
Dull 2 cari di bawah umbilical hingga supra pubick
• Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas atas : Akral hangat, edema -/+, sianosis -/-


Ekstremitas bawah : Akral hangat, edema -/+, sianosis -/-
Hasil lab
• Wbc 20,66 • GDS 99,7 mg/dl
• RBC 2,80 • Ureum 48,5
• HGB 12,27,5 • Creatinin 1,94
• PLT 372 • SGOT 15,3
• HCT 23,1 • SGPT 21,0
• hbsAg NON • Natrium 126
REAKTIF • Kalium 4,2
• Clorida 97
Hasil patologi anatomi
• Invasive squamous cell carsinoma, moderately
differentiated
Diagnosis Klinis

Squamous sel karsinoma buli


Penatalaksanaan
• Cystectomi radikal
Prognosis
• Quo ad vitam : ad malam
• Quo ad functionam : ad malam
• Quo ad sanactionam : ad malam
TERIMA KASIH
Tinjauan Pustaka
• Pendahuluan
Karsinoma kandung kemih adalah suatu penyakit keganasan yang
mengenai kandung kemih dan menempati urutan ke empat keganasan
pada laki-laki, dan urutan ke 10 pada perempuan.
Secara histopatologi karsinoma kandung kemih terdiri dari 95%
karsinoma sel transisional, 3% karsinoma sel skuamosa, dan 2 %
adenokarsinoma. Tujuh puluh lima sampai delapan puluh persen tumor
menyebabkan lesi superfisial, 20 % terdapat invasi tumor ke otot, dan
5% telah bermetastasis
Anatomi
Secara anatomik, buli-buli terdiri atas
3 permukaan, yaitu permukaan superior
yang berbatasan dengan rongga
peritoneum, dua permukaan
inferiolateral, dan permukaan posterior.
Buli-buli berfungsi menampung urine
dari ureter dan kemudian
mengeluarkannya melalui uretra dalam
mekanisme miksi (berkemih).
Etiologi dan faktor resiko
Pekerjaan
Pekerja pabrik kimia, terutama pabrik cat, laboratorium, pabrik korek api, tekstil, pabrik kulit, dan
pekerja salon/ pencukur rambut sering terpapar oleh bahan karsinogen berupa senyawa amin aromatik
(2-naftilamin, benzidine, dan 4-aminobifamil).
Perokok
Resiko untuk mendapat karsinoma buli-buli pada perokok 2-6 kali lebih besar dibanding dengan
bukan perokok. Rokok mengandung bahan karsinogen amin aromatik dan nitrosamin.
Infeksi saluran kemih
Telah diketahui bahwa kuman-kuman E. Coli dan Proteus spp menghasilkan nitrosamin yang
merupakan zat karsinogen.
Kopi, pemanis buatan, dan obat-obatan
Kebiasaan mengkonsumsi kopi, pemanis buatan yang mengandung sakarin dan siklamat, serta
pemakaian obat-obatan siklofosfamid yang diberikan intravesika, fenasetin, opium, dan obat
antituberkulosa isomiazid (INH) dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan resiko timbulnya
karsinoma buli-buli.
Bentuk tumor
• Karsinoma sel transisional
• Karsinoma non sel transisional
• Adenokarsinoma
• Karsinoma sel skuamosa
• Karsinoma yang tidak berdiferensiasi
• Karsinoma campuran
• Karsinoma epitelian dan non epitelial
Stadium

TNM Marshall Uraian

Tis 0 Karsinoma in situ

Ta 0 Tumor papilari invasif

T1 A Invasi submukosa

T2 B1 Invasi otot superfisial

T3a B2 Invasi otot profunda

T3b C Invasi jaringan lemak prevesika

T4 D1 Invasi ke organ sekitar

N1-3 D1 Metastasis ke limfonudi


regional

M1 D2 Metastasis hematogen
Tanda Gejala
• Gejala pada kanker buli-buli tidaklah spesifik.
• Gejala pertama yang paling umum adalah adanya darah dalam urin
(hematuria).
• . Gejala seperti adanya iritasi pada urinasi juga dapat dihubungkan
dengan kanker kantung kemih, seperti rasa sakit dan terbakar ketika
urinasi, rasa tidak tuntas ketika selesai urinasi, sering urinasi dalam
jangka waktu yang pendek.
• Hematuria dapat terlihat dengan mata telanjang, ataupun berada
dalam level mikroskopik
Diagnostik
• Pemeriksaan laboratorium
• Sitologi urin,
• Antigen permukaan sel dan flow cytometri,
• Pemeriksaan Radiologi
• Sistoskopi dan biopsi
• CT scan atau MRI
Diagnosi Banding
• Tumor ginjal atau tumor ureter
• Endometriosis
• Benign Prostatic Hipertrofi
• Batu ginjal, ureter, buli
• Tuberculosis traktus urinarius
• Tumor cervix
Tatalaksana
Komplikasi

• Hidroneprosis dan urosepsis, dengan gagal renal, toxemia, cachexia,


dan kelelahan fisik dari iritabilitas vesikal, sering kali menjadi suatu
gambaran yang harus diperhatikan. Hidronefrosis dapat disebabkan
oleh oklusi ureter. Bila terjadi bilateral, terjadilah uremia
Prognosis
• Secara umum, prognosis tumor buli bergantung pada derajat invasi
dan diferensiasi. Pada tumor Grade 1,2, Stage 0, A, B1 hasil terbaik
didapatkan dengan reseksi transuretral. Sistektomi dapat untuk
mengatasi 15-25% tumor Grade 3,4, Stage B2, C dengan persentasi
kematian saat operasi sebesar 5-15%. Radioterapi pada neoplasma
ganas dapat mengontrol 15-20%neoplasma selama 5 tahun(
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai