Anda di halaman 1dari 23

Pembimbing :

Dr. Saleh Setiawan, Sp.B


• epitel selapis toraks
• tidak mempunyai vili
• sel goblet pensekresi
mukus
 Karsinoma Kolorektal adalah tumor ganas epitelial pada usus besar yang
memanjang dari sekum hingga rektum.
 Di negara maju, kanker ini menduduki peringkat ke tiga yang paling sering
terjadi, dan menjadi penyebab kematian yang utama di dunia barat.
 Angka kejadian kanker kolorektal mulai meningkat pada usia 40 tahun dan
memuncak pada usia 60-75 th
 Karsinoma kolorektal merupakan keganasansaluran cerna yang tersering
ditemukan.Di RSKD menempati urutan ke 5 – 7 diantara sepuluh kanker
tersering.
 Adanya polip pada kolon,
 Riwayat kanker.
 Penyakit kolitis (radang kolon) ulseratif yang tidak diobati.
Diagnosis KKR meningkat progresif sejak usia 40 tahun,
Usia meningkat tajam setelah usia 50 tahun; lebih dari 90% kasus
KKR terjadi di atas usia 50 tahun, kejadian pada usia 60-79
tahun 50 kali lebih tinggi dibandingkan pada usia kurang dari
40 tahun

• Sejarah adanya kanker kolon khususnya pada


Genetik •
keluarga dekat.
Penyakit FAP (Familial Adenomatous Polyposis).
• Penyakit lain dalam keluarga, seperti HNPCC
(Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer)

• Tingginya konsumsi daging sapi serta olahannya dan


Pola makan lemak hewani
• Diet rendah serat
Aktivitas fisik
dan obesitas •

Aktivitas fisik berhubungan dengan motilitas usus
Obesitas menyebabkan penimbunan hormon,
peningkatan kadar insulin dan insulin-like growth
factor-1 (IGF-1), pemicuan regulator pertumbuhan
tumor, gangguan respons imun dan stres oksidatif,
sehingga memicu terjadinya karsinoma kolorektal

Rokok dan Terdapat korelasi antara alkohol dan merokok, rokok menginduksi
mutasi spesifi k DNA yang perbaikannya tidak efektif karena adanya
alkohol alkoho
 Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai gejala umum
keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya.
 Setelah berlangsung beberapa waktu barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan
dengan keberadaan tumor dalam ukuran yang bermakna di usus besar.
 Makin dekat lokasi tumor dengan anus biasanya gejalanya makin banyak.
 gejala tumor usus besar  terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala umum, dan gejala
penyebaran (metastasis).
 Perubahan kebiasaan buang air
› Perubahan frekuensi, konstipasi
› Sensasi seperti belum selesai buang air, dan perubahan ukuran feses. Keduanya adalah
ciri khas dari kanker kolorektal
› Perubahan wujud fisik kotoran/feses
 Feses bercampur darah atau keluar darah saat BAB
 Feses bercampur lendir
 Feses berwarna kehitaman
 Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar,
 Adanya benjolan pada perut
 Gejala lainnya di sekitar lokasi tumor  timbul darah pada air seni, timbul gelembung udara,
keputihan yang berbau, muncul lendir berlebihan.
 BAB berdarah
 Buang air besar lendir darah
 Obstruksi Saluran Cerna
 Berat badan 
 Anemia,
 Sering merasa lelah
 Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang
Aspek klinis Kolon Kanan Kolon Kiri Rektum
Defekasi Diare atau diare berkala Konstipasi progresif Tenesmi terus menerus

Obstruksi Jarang Hampir selalu Tidak jarang

Darah pada feses Samar Samar atau makroskopik Makroskopik

Feses Normal (diare) Normal Perubahan bentuk

Dispepsia Sering Jarang Jarang


Keadaan umum Hampir selalu Lambat Lambat
memburuk

Anemia Hampir selalu Lambat Lambat


Grade I : Sel-sel anaplastik tidak melebihi 25%
Grade II : Sel-sel anaplastik tidak melebihi 25-50%
Grade III : Sel-sel anaplastik tidak melebihi 50-75%
Grade IV : Sel-sel anaplastik lebih dari 75%
TNM (AJCC/UICC) staging system :
Tumor Primer (T)
 Tx : tumor primer belum dapat dipastikan
 T0 : belum ada bukti tumor primer
 T1 : terbatas pada mukosa/submukosa
 T2 : invasi ke tunika muskularis propia
 T3 : invasi ke viscera peritoneum
 T4 : invasi ke organ terdekat : prostate, vagina, sacrum
Regional Lymph Nodes (N) – KGB regional
 Nx : KGB belum dapat dipastikan
 No : tidak terdapat metastase ke KGB
 N1 : metastase ke 1-3 KGB perikolik dan perirektal
 N2 : metastase ke ≥4 KGB perikolik dan perirektal
 N3 : metastase ke KGB manapun yang berada sepanjang pembuluh darah besar
Distant metastase (M) – metastase jauh
 Mx : metastase belum dapat dipastikan
 M0 : tidak terdapat metastase
 M1 : metastase jauh
Karsinoma rektal (DUKES 1932) menilai :
 ekstensi langsung
 metastase limpatik regional
 Dukes’A : Tumor primer pada dinding usus
 Dukes’B : Penetrasi sampai lapisan serosa/ lemak
 Dukes’C : C1 : keterlibatan nodul lokal
C2 : keterlibatan nodal regional
 Dukes’D : metastase jauh

Tujuan :
1. Prediksi prognosis.
2. Seleksi pasien untuk variasi terapi
3. Perbandingan pasien
 Anamnesis  Pemeriksaan fisik

usia lanjut yang mempunyai keluhan fungsi buang air besar


terganggu yaitu Pemeriksaan Rectal Touche bisa ditemukan
•bila sulir buang air besar disertai darah lendir, massa maligna (massa berbenjol-benjol dengan
• atau buang air besar disertai darah segar. striktura) direktum dan rektosigmoid teraba
keras kenyal dan lendir darah pada sarung
tangan

Dapat juga untuk menggali riwayat :


Kram atau nyeri perut
Kelelahan dan fatigue
Riwayat kanker kolorektal pada keluarga
Riwayat menderita polip kolorektal
Riwayat menderita Chronic Inflammatory Bowel Desease
Diet kurang serat
 Fecal occult bleeding (FOBT),
 Fleksibel sigmoidoskopi (FS),
 Sinar-x enema barium,
 Kolonoskopi
 Fecal immunochemical test (FIT).

 Kolonoskopi & barium enema : diagnosis pasti

 Radiografi
 foto thorax : menyingkirkan metastasis paru
 CT abdomen/pelvis terpilih : melihat kedalaman invasi tumor primer dan metastasis intraabdominal
 Ultrasonografi
 Transkutaneus
 Intrarektal/transrektal
Foto barium enema
 Fecal occult bleeding (FOBT),
 Fleksibel sigmoidoskopi (FS),
 Fecal immunochemical test (FIT).
 Kolonoskopi & barium enema : diagnosis pasti

 Radiografi
 foto thorax : menyingkirkan metastasis paru
 CT abdomen/pelvis terpilih : melihat kedalaman invasi tumor primer dan metastasis
intraabdominal
 Ultrasonografi
 Transkutaneus
 Intrarektal/transrektal
 Laboratorium  Hb, penanda tumor CEA
 Farmakologis
5-fluorouracil (5-FU), leucovorin, irinotecan (CPT11)
 Kemoterapi
Kemoterapi Intrahepatic untuk carcinoma colon dengan metastase ke hepar adalah
intraarterial floxuridine (FUDR).
 Pembedahan
Pengobatan utama pada kanker kolorektal adalah pengangkatan bagian usus yang terkena
dan sistem getah beningnya.
 Elektrokoagulasi
 Kolostomi
 Reseksi anterior
 Lebih dari 90% pasien dengan keganasan kolorektal yang dilakukan operasi reseksi
secara kuratif atau paliatif, angka kematiannya sekitar 3-6%. Persentase jangka
hidup 5 tahun sesudah reseksi tergantung dari stadium lesi.

Anda mungkin juga menyukai